Yogi adalah orang yang paling tidak bisa dipahami oleh Cindy.Cindy adalah sekretaris yang paling serbabisa. Dia telah bergelut di dunia kerja selama bertahun-tahun dan telah berhubungan dengan banyak orang. Umumnya, hanya dalam satu kali makan, Cindy dapat memahami 70%-80% sifat pihak lain kemudian menggunakan metode yang efektif.Hanya Yogi, setelah tiga tahun berlalu, Cindy masih belum bisa melihat sifatnya dengan jelas.Cindy berpikir bahwa dia hanyalah alat yang berguna bagi Yogi. Dia bahkan tidak mendongak ketika Cindy pergi, tapi dia terus menekan Cindy selangkah demi selangkah, mendesak agar Cindy kembali padanya.Cindy berpikir wanita di sekitar Yogi sangat banyak, tipe apa pun yang diinginkannya juga bisa terpuaskan. Dia juga mengatakan bahwa dia hanya kecanduan pada Cindy dan hanya menginginkan Cindy.Cindy berpikir bahwa yang paling dia rasakan terhadap Cindy adalah keinginan untuk menaklukkan, posesif dan sedikit keengganan. Dia mengajak Cindy melihat kembang api, mengucap
"...."Cindy mengatupkan bibirnya dan berkata, "Yogi, aku nggak percaya kamu sama sekali nggak memiliki perasaan terhadap Yona. Aku nggak percaya sama sekali. Kalau kamu nggak memiliki perasaan, apakah kamu masih melindungi dia sampai sekarang?""Karena perampasan Yona, Ibuku sekarang menggunakan jantung buatan untuk mempertahankan hidupnya. Juga karena konspirasi Yona, otak dia nggak bekerja dengan baik .... Aku sangat takut dia nggak akan mengenaliku ketika aku pulang ke rumah lagi, aku bahkan lebih khawatir lagi aku nggak bisa bertemu dia saat aku pulang lagi nanti.""Bangun dari tubuhku. Saat aku melihatmu sekarang, aku ingat setiap kali aku menemui Yona untuk meminta penjelasan, kamu selalu berdiri di depan dia. Kamu melindungi dia dan memanjakan dia. Kamu bilang kamu menyukaiku, tapi menyukai seseorang bukanlah seperti ini, benar-benar nggak seperti ini."Yogi menatap Cindy dan melihat lapisan kabut di mata Cindy.Dia sangat sedih.Selain ini, ini bukan pertama kalinya Cindy mema
Cindy mengerucutkan bibir, "Apa Keluarga Niken menjanjikan sesuatu kepada Pak Hery?"Hery mengakui tanpa bersuara.Keuntungan para pengusaha saling tukar menukar. Keluarga Niken memberi alat tawar-menawar yang bisa menggoda Hery, sehingga Hery pun ikut membujuk perdamaian.Hery juga berbaik hati, dia tidak menggunakan statusnya sebagai bos untuk memerintahkan Cindy rujuk, dia juga memberikan manfaat pada Cindy.Manfaat tersebut tidak hanya berupa kenaikan gaji sebesar 5%, tapi juga jaminan bahwa dia tidak akan memecat Cindy karena performa kerjanya yang buruk selama periode tersebut.Cindy menghembuskan napas dan sedikit terharu. Demi menyelamatkan Liana, Nohan dan Fatimah menyerang Cindy ke segala arah, baik dengan taktik halus maupun keras. Kasihan sekali orang tua ini."Pak Hery, aku akan pertimbangkan lagi."Setelah menutup panggilan telepon, Cindy menghabiskan mienya.Sebelum kembali ke kamar, Cindy melewati meja resepsionis dan meminta layanan kamar untuk mengantarkan makanan rin
Setelah menutup panggilan telepon, Cindy masih bersandar di dinding.Sebelumnya saat mandi di pemandian air panas di Kompleks Vila Loffe, Cindy mendengar dari Liana bahwa Samuel telah mengakuisisi perusahaan dalam negeri dan bersiap untuk terdaftar melalui backdoor listing, Samuel berniat memindahkan propertinya di luar negeri selama bertahun-tahun ke Indonesia.Cindy tidak memikirkannya secara serius saat itu, tapi sekarang Steve mengatakan ini ....Jadi, dia benar-benar akan kembali?Cindy menyandarkan bagian belakang kepala ke dinding dan sedikit mendongak, memikirkan Malam Tahun Baru tahun lalu.Pada Malam Tahun Baru tahun lalu yang membuat Yogi geram, Cindy bertemu dengan Samuel.Samuel kadang-kadang kembali ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir dan Cindy bukan tidak pernah bertemu dengannya.Cindy melamun, dia terlalu asyik dengan lamunannya hingga tidak memperhatikan Yogi yang ada di depan pintu kamar.Yogi memandangi tatapan nostalgia Cindy, saat ini dia ingin tahu, apa ya
Di dalam kamar hotel, Yogi memanggil seseorang untuk membawakan baju ganti.Penyakitnya tidak datang secara tiba-tiba.Saat berada di Kota Fengo, dia sudah merasa sedikit tidak enak badan, lalu dia datang ke Barat Kota dari Kota Shigo sepanjang malam demi Cindy dan akhirnya dia demam setelah kehujanan.Dia mengenakan kemejanya di depan cermin setinggi badan dan mengancingkan kancing kemejanya satu per satu dengan jari-jarinya yang ramping. Fitur wajahnya yang tegas dan tiga dimensi terasa dingin, dia benar-benar kehilangan tampilan nakal yang dia tunjukkan di depan Cindy.Ya, dia bisa bermalam di kamar Cindy tadi malam hanya karena kenakalannya, nyatanya Cindy belum sepenuhnya memaafkannya.Kejadian di masa lalu menyebabkan Cindy memiliki kesan yang sangat buruk, hubungan mereka yang rujuk kembali pun rapuh seperti selembar kertas. Perasaan yang dipupuk selama Tahun Baru dihancurkan sepenuhnya oleh Yona, sekarang Cindy memasang tembok tinggi lagi di hadapannya.Pembalasan karma yang lu
Cindy terlalu malas untuk pindah tempat sehingga dia bertemu dengan Nohan dan Fatimah di restoran tempat dia dan Selina makan siang. Mereka hanya berpindah dari dalam ruangan menuju luar ruangan yang menggunakan payung.Liburan Tahun Baru telah usai, semua orang sudah bekerja normal dan jalanan sedikit sepi. Cindy tanpa alasan teringat bahwa pada malam Tahun Baru, dia dan Yogi berjalan bergandengan tangan di jalanan yang ramai dan pergi ke Aula Komedi untuk mendengarkan opera. Dia sedikit melamun.Baru setelah kursi di seberangnya ditarik, Cindy kembali sadar dan tanpa sadar menoleh.Hujan gerimis mulai turun lagi, orang yang duduk adalah Yogi.Dia tak lagi tampak sakit-sakitan seperti tadi malam dan pagi hari. Dia sudah berganti pakaian yang rapi dan mahal. Mulai dari kerah hingga lengan baju, setiap bagian sangat indah dan disetrika rapi. Dia tampak seperti Pak Yogi yang tak terjangkau lagi.Cindy terdiam sejenak, "Pak Yogi datang menolongku biarpun sedang sakit? Aku takut menerimany
Dengan satu tangan menandatangani, tangan yang lain menyerahkan cek dan mengesahkannya, masalah itu dianggap selesai.Setelah Nohan dan Fatimah pergi, Laskar kembali ke sisi Cindy dan berkata sambil tersenyum, "Ayo cari tempat untuk merayakannya. Aku traktir malam ini, ayo pergi ke Hidup seperti Mimpi lagi."Cindy dan Selina sama-sama menolak, apa artinya mereka bertiga bermain bersama? Pasangan macam apa ini? Sungguh tidak pantas."Apa kalian karena merasa jumlah orangnya terlalu sedikit?" Laskar mengeluarkan ponselnya, "Apa masalahnya? Aku akan panggil beberapa orang!"Mereka yang tidak mengetahui sikapnya akan mengira bahwa dia adalah agen rahasia yang dikirim oleh Cindy ke Keluarga Niken. Bagaimana dia bisa begitu bahagia dan merayakannya setelah membayar sejumlah besar uang?Tapi, dia begitu antusias, sehingga Cindy dan Selina tidak punya pilihan selain mengikutinya dan menganggapnya seperti makan bersama.Laki-laki yang ditelepon Laskar adalah laki-laki berusia tiga puluhan yang
Saat makan, Cindy menerima panggilan telepon dari pengasuh di rumah jadi dia keluar dari ruangan untuk menjawabnya.Pengasuh itu mengatakan bahwa Danang tiba-tiba menjadi kecanduan alkohol dalam dua hari terakhir dan mabuk setiap hari. Nasnah tidak bisa membujuk atau mengendalikannya. Dia takut terjadi sesuatu. Dia bertanya pada Cindy apa yang harus dilakukan.Pada hari Cindy meninggalkan Kota Fengo, dia merasa ada yang tidak beres dengan suasana hati Danang. Kenapa Danang minum begitu banyak?Cindy mengerutkan keningnya, khawatir Nasnah akan cemas dan tidak enak badan lagi."Saat dia bangun besok, telepon aku, aku akan bicara dengannya."Pengasuhnya mengiakan.Cindy menutup panggilan telepon dan kembali ke ruangan, dia menemukan bahwa dalam waktu singkat, hanya Selina dan Qweneth yang tersisa di dalam ruangan, ketiga pria lainnya telah pergi."Di mana mereka?"Selina hanya berkata, "Merokok, menjawab panggilan telepon, pergi ke kamar mandi."Cindy kembali ke tempat duduknya sambil mel