Cindy terkejut tiba-tiba, lalu mendongak dan menatapnya, "Lalu apa, itu bukan produk langka, tersedia di semua rumah sakit besar.""Merek yang berbeda dan keahlian dokter yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Doktermu bilang berapa tingkat infeksinya? 50%?" Yogi suam-suam kuku, "Dokterku bilang hanya 10%."Cindy menahan napas, 10%!Dokter ibunya Cindy saat ini sudah menjadi dokter kepala terkenal di Kota Shigo, tapi hanya mampu menurunkan angka infeksi hingga 50%.Namun, Yogi punya dokter yang mampu menurunkan angka infeksi hingga 10%, itu berarti dia bisa membuat peluang bertahan hidup ibu Cindy naik dari hanya 50% menjadi 90%.Sembilan puluh persen."Bu Cindy, kali ini aku nggak mengancammu, aku juga nggak menghalangimu. Aku bahkan memberimu jalan tambahan." Yogi melepaskan Cindy, mengetuk jari rampingnya, pintu lift terbuka kembali."Pilih sendiri.""...."Cindy terdiam di dalam lift, jari-jarinya mengepal.Dia sepertinya memberi Cindy pilihan, tapi nyatanya dia tidak mem
Sisilia kembali ke hotel, lalu segera berlari ke ruang konferensi, membuka pintu dan berteriak."Gawat! Nona Cindy hilang!"Setiap orang yang bersiap untuk merangkum pekerjaan hari ini memandang ke arah Cindy.Steve segera berdiri. Ya, dia kembali dari mengurus lab.Dia pikir dia bisa menunggu di sini sampai Cindy kembali dari kerja, tapi yang tidak dia duga adalah kabar buruk ini!"Apa katamu?!"Akting Sisilia sangat bagus, "Hari ini kami pergi ke beberapa pangkalan untuk pendataan. Setelah selesai dan hendak kembali ke hotel, tiba-tiba Nona Cindy bilang ingin ke kamar mandi, aku menunggu setengah jam tapi Cindy nggak kembali.""Aku merasa ada yang nggak beres. Aku pergi ke kamar mandi untuk mencarinya, tapi nggak ada seorang pun di sana! Bahkan ketika aku menelepon Cindy, ponselnya dimatikan! Aku mencari di sekitar area itu tapi nggak bisa menemukan Cindy, jadi aku bergegas kembali mencari kalian. Cepat atur orang untuk menemukan Cindy!"Steve bertanya langsung, "Di mana?""Pangkalan
"Apa aku perlu menggunakan trikmu?" Yogi tidak punya waktu untuk menjelaskan padanya dan segera keluar dari tangga darurat.Yogi mengambil ponsel dan menelepon sopir.Sisilia menyusulnya, "Kamu nggak tahu, wanita sangat menyukai adegan pahlawan penyelamat wanita cantik. Kalau kamu menunggu satu jam lagi dan muncul ketika dia terisolasi dan ketakutan, Cindy pasti akan mengalah dan kembali bersamamu.""Jemput aku di pintu hotel." Setelah Yogi mengatakan itu, dia menutup panggilan telepon, mendorong Sisilia yang menghalangi jalan dan menekan lift ke bawah. "Aku hanya tahu kamu membutuhkan didikan sekarang. Kamu kembali kepada orang tuamu besok."Ekspresi Sisilia berubah, "Aku sedang membantumu! Bagaimana kamu bisa membalas kebaikan dengan kejahatan?!"Yogi hanya menatap lift dengan bengis.Sisilia takut Yogi benar-benar akan mengusir dia, "Kalau bukan untuk membantu kamu, aku nggak perlu melakukan banyak hal!"Saat lift tiba, Yogi mengabaikan Sisilia dan langsung turun ke bawah."Ke hutan
Asisten wanita itu tanpa sadar melihat ke belakang. Kendaraan baru saja memasuki terowongan, wajah pria itu tersembunyi di kegelapan sehingga tidak terlihat jelas.Jadi dia hanya bisa melihat secara samar-samar bahwa tangan di lutut pria itu sedang memutar pemantik api.Pemantik api itu berwarna putih keperakan, tanpa hiasan pola apa pun, bukan merek terkenal, juga tidak memiliki desain apa pun, hanya pemantik api biasa, kuno dan bisa berputar.Kalau harus mengatakan apa yang istimewa, itu mungkin karena ada permata jingga yang tertanam di bagian bawah, seperti emas cair saat matahari terbenam.Pemantik api ini tidak sesuai dengan identitas pria itu, tapi dia menyimpannya selama bertahun-tahun dan tidak pernah meninggalkannya bahkan satu hari pun.Kendaraan melaju keluar terowongan. Pria bermasker itu melihat ke jalur kiri dan kanan. Tidak ada mobil, jadi dia menginjak pedal gas dan langsung melaju menuju hutan di sebelah timur.Vegetasi yang lebat di dalam hutan menghalangi jalan kend
Cindy segera berdiri, lalu menemukan dahan di sampingnya dan menepuk rumput dengan dahan tersebut.Namun, tidak ada apa-apa.Angin malam meniup dedaunan, menimbulkan suara gemerisik. Cindy mendongak dan melihat bayangan pohon berputar menjadi bentuk aneh di kegelapan, seolah-olah tangan yang sedang berayun.Setelah sekian lama menyaksikan pemandangan aneh ini, suara angin terdengar seperti jeritan nyaring seorang wanita.Film horor yang tak terhitung jumlahnya langsung terlintas di benak Cindy, biarpun dibuat dengan kasar, biarpun tahu itu palsu, tapi tetap saja sangat menakutkan.Kalau tinggal di lingkungan seperti ini untuk waktu yang lama, biarpun tidak menghadapi bahaya yang nyata, juga bisa ketakutan sendiri hingga menjadi trauma.Cindy mencoba memeluk pohon di depannya, berpikir dengan memanjat pohon itu dan melihat ke kejauhan dari tempat yang tinggi untuk mencari tempat terang, sehingga dia bisa menemukan jalan keluar.Namun, pohonnya adalah pohon cedar, ceking, tidak bercabang
Pada saat yang sama, suara "Cindy" yang lebih keras membuatnya tertegun dan langkah kaki pria itu tiba-tiba berhenti!Berhenti di kegelapan.Cindy buru-buru mengangkat kepala sambil berlari, apakah itu ilusi?Cindy sepertinya pernah mendengar seseorang memanggilnya "Cindy"?"Cindy!"Terdengar orang memanggil nama Cindy lagi.Cindy tiba-tiba berhenti dan melihat dua gugusan lampu mobil bergerak dari jauh ke dekat. Detik berikutnya, lampu mobil tersebut berubah menjadi lampu depan dan cahaya terang menyinari langsung ke arah Cindy dari jarak puluhan meter.Seperti seberkas cahaya yang jatuh dari langit.Hutannya besar sekali, tentu saja tidak hanya ada satu jalan setapak, tapi karena tidak ada rambu jalan, jalan mana yang ditempuh, kalau tidak ada penduduk setempat yang memimpin jalan, maka hanya bisa mencoba peruntungan.Yogi sangat beruntung, dia menemukan jalan utama dan mengemudikan mobilnya hingga berhenti dua puluh atau tiga puluh meter dari Cindy.Ketika kedua pria itu melihat ses
Sekelompok orang aneh yang tidak tahu dari mana asalnya berkerumun begitu saja. Qweneth hanyalah seorang sekretaris biasa, dia agak ketakutan."Apa yang kalian lakukan! Kalau mendekat lagi, aku akan memanggil polisi!"Mendengar dia ingin memanggil polisi, penduduk desa menyerbu lebih cepat, "Tangkap mereka!"Cindy merasa ada yang tidak beres dan ingin turun, tapi Yogi tidak melepaskannya. Yogi menggendong Cindy dengan kedua tangan sambil menendang seorang penduduk desa yang menyerbu.Cindy berkata dengan gelisah, "Yogi, cepat turunkan aku!""Kamu pikir aku nggak bisa membawamu pergi?" Yogi melirik Cindy dan membungkuk untuk menghindari tongkat.Sulit untuk mengalahkan banyak orang sendirian, kalau terus seperti ini, mereka pasti tidak akan bisa pergi.Cindy meraih pintu mobil dan berteriak, "Masuk mobil!"Yogi menendang seorang penduduk desa, berbalik dan meletakkan Cindy di jok belakang mobil, Qweneth juga segera masuk ke dalam mobil.Begitu Yogi menurunkan Cindy, Cindy melihat sebata
Malam semakin larut, kabut semakin tebal, udara dingin di malam hari menjadi kabut, meliuk-liuk di bawah lampu jalan dan membayangi.Cindy berkata dengan tenang, "Aku nggak tahu cara mengobatinya. Ditunjukkan padaku pun aku nggak bisa menyembuhkannya. Pak Yogi lebih baik cari dokter."Cindy tidak menanggapi perkataannya yang ambigu.Yogi tertawa pelan dan memperhatikan wajah Cindy yang berkedip-kedip di dekat jendela mobil.Cindy mengenakan jas Yogi, jasnya kebesaran, membuat tubuh Cindy yang langsing terlihat semakin kurus.Cindy terlihat mengenaskan sekarang, rambutnya berantakan, wajahnya masih pucat dan agak biru, sama seperti kondisinya pada malam hujan tiga tahun lalu.Dia menoleh dan berkata, "Nggak ada kemajuan."Cindy tahu Yogi sedang membicarakan dia, tapi dia tidak berniat menanyakan kenapa Yogi berkata begitu, dia hanya berkata, "Bu Sisilia sengaja mencelakakanku hari ini.""Jadi? Kamu ingin aku mencari keadilan untukmu." Yogi dengan santai meningkatkan suhu, udara panas me
Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad
Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te
Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s
Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa
Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter
Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp
Liana melihat Samuel, lalu melihat Cindy.Dia tidak bodoh, dia bahkan sangat pintar, kalau tidak, dia tidak akan mampu menciptakan ilusi bahwa "Yogi menurutinya" hanya dengan beberapa kata saja hingga membuat Cindy salah paham.Jadi dia sudah memahami sekarang, dia bersandar di kursi dan senyuman sinis terpampang di wajahnya yang sakit-sakitan, "Ternyata jebakanku nggak gagal total, aku bahkan membantu Pak Yogi memenangkan hati si cantik ...."Cindy berkata dengan canggung, "Kamu nggak perlu ikut campur tentang urusan Yogi dan aku.""Kamu datang ke rumahku hanya karena ingin mendengar kebenarannya. Sekarang aku mengatakan yang sebenarnya tapi kamu nggak berani mendengarkan. Bu Cindy, kenapa sikapmu begitu bertolak belakang? Oh, aku mengerti, kamu sudah menebaknya tapi kamu nggak berani membuktikannya 'kan? Lagi pula, kamu sudah memakai cincin. Kalau sekarang kamu tahu sifat asli suamimu, bagaimana perasaanmu?"Liana melihat Eros di jari manisnya, tapi kali ini Liana bukan hanya tidak m
Samuel menoleh ke belakang dengan acuh tak acuh, Sherlene melangkah maju dan langsung ke pokok permasalahan, "Nona Liana menjebak Nona Cindy, coba kamu pikirkan setelah itu, apa ada yang mencurigakan?"Liana tidak mengerti, "Apa yang mencurigakan?"Sherlene berbicara dengan jelas, "Poin utama dalam keseluruhan insiden ini adalah pengakuan kedua gangster yang 'melecehkan' kamu. Mereka menuduh Nona Cindy menyuap mereka."Kedua pria itulah yang memegang ponsel dan berpura-pura menanyakan jalan pada Cindy, tapi nyatanya mereka ingin kamera pengintai merekam kontak Cindy dengan mereka.Liana, "Iya."Sherlene, "Bukankah seharusnya saksi penting seperti itu langsung jatuh ke tangan polisi untuk mendorong perkembangan penyelidikan? Tapi, aku ingat polisi baru menemukan mereka pada hari ketiga. Apa tujuan pengaturanmu?"Liana tidak tahu kenapa mereka menanyakan hal ini, jadi dia berhenti sejenak dan menjawab, "Aku nggak mengaturnya secara khusus.""Dalam pengaturanku, mereka akan ditangkap poli
Yogi melamun di tengah hujan, Locky juga menyampaikan berita."Kak Yogi, sudah ketahuan, mereka pergi ke Negara Singa."Yogi tampak cuek dan mengunci layar ponselnya, "Pergi ke bandara."....Mobil yang melaju tiba-tiba terbentur, kepala Cindy membentur kaca dan terbangun!Samuel bertanya dengan suara rendah, "Sakit nggak?"Cindy menekan jantung, bukan di kepala, rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya sangat tidak nyaman.Samuel menopang kepala Cindy dengan telapak tangan, tapi Cindy tetap saja membentur jendela mobil. Dia mengusap tempat Cindy terbentur dan bertanya, "Masih kurang tidur tadi malam? Kamu tertidur sepanjang jalan."Cindy menggelengkan kepalanya, tidak, karena menyalakan aromaterapi, dia tidur nyenyak tadi malam. Dia tidak tahu kenapa dia mengantuk.Setelah beberapa saat, rasa tidak nyaman di hatinya mereda, tapi dia masih merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi .... Apa itu ibunya?Tidak, tidak, Yogi pasti akan menjaga ibunya.Cindy menelan ludahnya, tapi perasaan tidak n