Share

Bab 109

Melihat Nellie berhenti bergerak, Luna mengerutkan alisnya dan melihat ke arah Nellie.

Berdiri di dekat pintu, Joshua tampak seperti lelah bepergian.

Dia sepertinya telah kembali dari suatu tempat yang jauh. Jasnya yang membuatnya tampak cerdas menjadi agak kusut. Rambutnya juga berantakan.

Namun, ia memberikan aura kejantanan yang menawan dan dewasa.

Luna memperhatikan bahwa dia memiliki sebuah kotak kecil di tangannya. Kotak itu tidak asing baginya, tetapi dia tidak ingat kapan dia pernah melihatnya.

“Ayah, ke mana saja kau?”

Nellie dengan patuh meletakkan peralatannya dan berlari ke dapur. Dia dengan kikuk mengambil sepiring nasi. “Kau kembali tepat pada waktunya. Mari kita makan siang terakhir bersama-sama.”

Kemudian, Nellie merasa bahwa dia mengatakan sesuatu yang salah. “Bukan makan siang terakhir, makan siang terakhir sebelum Bibi meninggalkan kita.”

“Hmm.”

Joshua menatap Luna dan meletakkan kotak itu. Dia dengan kasar melepaskan dasinya dan melemparkan mantelnya ke rak.

Dia lal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status