Beranda / Pernikahan / Mengandung Bayi Presdir Dingin / Kemesraan ini Janganlah Cepat Berlalu

Share

Kemesraan ini Janganlah Cepat Berlalu

Penulis: Sei Fitria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-30 21:39:40

Suara hiruk-pikuk dari dapur memecah keheningan sore, membangunkan Senja yang tertidur lelap di sofa ruang keluarga. Perlahan membuka mata, dia mengerjap heran dan menguap lebar, kemudian bangkit dari posisi tidurannya. Dengan rasa penasaran, Senja berjalan menuju dapur untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Di sana, dia mendapati pemandangan yang menghangatkan hati: Langit sibuk memasak dengan penuh semangat, sementara si Mbok mengawasinya dengan wajah kikuk dan ragu. Melihat itu, Senja tidak bisa menahan senyum kecil yang menghiasi wajahnya.

"Apa yang kamu buat, Langit?" tanyanya sambil mendekat dengan penasaran.

Langit terkejut mendengar suara Senja, dan dengan cepat mendekatinya. "Bumil, duduk saja dan perhatikan. Jangan mendekat, nanti kena aku atau kena yang lainnya," ucapnya dengan penuh keseriusan sambil menggiring Senja ke kursi di dekat meja dapur.

Senja tertawa kecil dan menuruti perintah suaminya. "Baiklah, aku akan duduk dan memperhatikan. Tapi serius, apa yang sedang kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Kebahagiaan Yang Datang

    Senja merasa hidupnya belakangan ini semakin sempurna. Perusahaannya berjalan lancar, restorannya sedang direnovasi untuk memberikan penampilan baru sebagai restoran yang unik dan modern, dan hubungannya dengan Langit lebih baik daripada yang dia harapkan. Meskipun di internet berita negatif tentang dirinya tidak berhenti bermunculan, Senja merasa semuanya lebih baik dari sebelumnya.Setiap hari, dia merasakan cinta dan dukungan Langit yang membuatnya semakin yakin bahwa mereka bisa melalui apa pun bersama. Keseharian mereka diisi dengan tawa, canda, dan momen-momen kecil yang semakin mempererat ikatan di antara mereka. Di tengah kesibukannya, Senja masih menyempatkan diri untuk memasak makanan favorit Langit, menciptakan kenangan manis di dapur rumah mereka.Namun, kebahagiaan Senja memuncak ketika dia menerima telepon dari rumah sakit. Dengan hati berdebar, dia mendengarkan dokter yang mengabarkan bahwa perawatan ibunya telah menunjukkan hasil yang positif. Ibunya ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Kembali ke Pangkuan Ibu

    Setelah acara selesai, Senja meluangkan waktu untuk memastikan bahwa manajer restoran yang dia tunjuk mengetahui semua tugasnya dengan baik. Dia memberikan beberapa instruksi terakhir dan memastikan semua berjalan sesuai rencana. Saat dia melihat semua persiapan sudah cukup dan manajer mengangguk dengan penuh percaya diri, Senja merasa lega.Senja kemudian mengikuti Langit menuju mobil mereka. Perjalanan pulang diisi dengan obrolan ringan tentang acara yang baru saja selesai. Mereka berdua merasa puas dan bangga dengan kesuksesan peluncuran Restoran Lembayung.Saat mobil memasuki halaman kediaman Alvendra, Senja merasakan kehangatan yang aneh di hatinya. Rumah megah itu telah menjadi tempat yang ia anggap sebagai rumahnya. Entah sejak kapan, dia mulai merasa nyaman dan betah di sana. Setiap sudut rumah itu kini memiliki kenangan yang berharga bagi Senja.Langit membuka pintu rumah dan mempersilakan Senja masuk. "Selamat datang di rumah," katanya sambil ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Bertemu Ibu Mertua

    Di dalam mobil, Senja tidak bisa berhenti tersenyum. Perasaan hangat dan bahagia memenuhi hatinya, seakan semua kekhawatiran dan masalah yang tadi mengganggunya hilang begitu saja. Beban besar yang selama ini menghimpit hatinya terasa terangkat, dan ia merasa lebih ringan dan bebas.Saat mereka tiba di rumah sakit, Senja hampir tidak bisa menahan dirinya untuk berlari menuju kamar ibunya. Dengan langkah cepat, dia melewati lorong-lorong rumah sakit, hati dan pikirannya hanya terfokus pada satu hal: melihat ibunya yang tercinta. Ketika dia memasuki ruangan, matanya langsung tertuju pada sosok Nyonya Celine yang duduk di tempat tidur, dengan senyum lemah tetapi hangat di wajahnya."Mama!" teriak Senja dengan suara penuh keharuan, air mata mengalir di pipinya saat dia berlari dan memeluk ibunya dengan erat.Nyonya Celine membalas pelukan itu dengan penuh kasih, tangannya mengelus rambut Senja dengan lembut. "Senja, sayang... Mama merindukanmu," katanya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Bertemu Keluarga Alvendra

    Setelah berbicara dengan dokter, Senja kembali ke kamar ibunya dengan langkah ringan. Di sana, dia menemukan Langit dan Nyonya Celine masih berbincang hangat. Langit tampak begitu perhatian dan peduli, mendengarkan setiap kata yang diucapkan oleh Nyonya Celine dengan penuh kesungguhan.Saat Senja masuk, Langit menoleh dan tersenyum padanya. "Bagaimana kabarnya?"Senja membalas senyum suaminya. "Dokter bilang Mama bisa pulang dalam beberapa hari, jika semua pemeriksaan berjalan lancar."Nyonya Celine tampak sangat gembira mendengar kabar tersebut. "Oh, syukurlah. Aku sudah tidak sabar untuk keluar dari sini dan memulai hidup baru dengan kalian."Senja duduk di samping ibunya lagi, menggenggam tangannya dengan lembut. "Kami juga, Ma. Kami akan membuat semuanya siap untuk kedatangan Mama di rumah."~o0o~Senja merasa gugup saat menatap Langit. "Langit, maafkan aku. Harusnya aku kasih tahu dulu tentang Mama. Aku seenaknya mengatakan kita siap me

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Mother Daughter Day

    Beberapa hari berlalu, kondisi Mama Senja semakin membaik. Untuk merayakan pemulihan ibunya, Senja mengajak Mama untuk berbelanja di pusat perbelanjaan. Berbelanja bersama adalah kebiasaan mereka saat merayakan momen-momen penting. Biasanya, mereka memanjakan diri dengan tas atau pakaian bermerek, namun kali ini, Senja memiliki tujuan yang lebih spesifik.Senja membutuhkan pakaian ibu hamil baru karena perutnya semakin membesar dan pakaian lamanya sudah tidak muat lagi. Dia ingin mendapatkan saran dari ibunya untuk memastikan pakaian tersebut tetap terlihat menarik dan modis, tidak kuno atau membosankan.Mereka tiba di mal yang megah, penuh dengan toko-toko desainer dan kafe yang menggoda dengan aroma kopi dan kue-kue lezat. Senja merasa nostalgia saat mereka masuk ke dalam, mengingat banyak kenangan indah yang mereka bagikan di tempat ini. Dengan senyum di wajahnya, Senja menggandeng tangan ibunya, merasakan kebahagiaan yang sederhana namun mendalam."Aku sanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Perceraian yang Terlambat

    "Mas, siapa mereka?" tanya gadis muda itu dengan suara manja, sambil menggelayut pada lengan Hendra. Matanya menatap sinis pada Senja dan Mama Celine, seakan mencoba menunjukkan superioritasnya. Senja mendengus kesal, merasa jijik dengan pemandangan di depannya. Dia menggelengkan kepala, mencoba menahan amarah yang terus membara."Mas? Lo manggil orang yang seumuran bapak lo dengan sebutan Mas? Wow, tsk tsk tsk," komen Senja dengan nada sarkastik, sorot matanya penuh ketidakpercayaan dan penghinaan.Gadis itu tersentak, tidak menyangka akan mendapat reaksi seperti itu. Dia melepaskan genggamannya dari Hendra dan memandang dengan tatapan kebingungan dan kemarahan. Hendra, yang merasa semakin terpojok, mencoba menenangkan situasi. "Sudah, tidak perlu seperti ini. Aku bisa menjelaskan semuanya," ucap Hendra dengan nada memohon, tetapi Senja sudah kehilangan kesabaran."Kami tidak butuh penjelasanmu, Tuan Hendra," potong Senja dengan nada tajam, suaranya penuh denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Cinta yang Akhirnya Diucapkan

    "Aku pulang," bisikan lembut dan mesra di telinga Senja, diikuti dengan pelukan hangat dari belakang. Punggungnya yang bersandar pada dada bidang Langit membuat Senja otomatis tersenyum lebar. Dia mengarahkan tangan Langit untuk menyentuh perutnya yang semakin membuncit."Welcome home," balas Senja sambil memberikan kecupan kecil di pipi Langit. Senyumnya merekah, kebahagiaan jelas terpancar dari wajahnya. Setelah itu, dia kembali sibuk dengan adonan di depannya. Hari ini, dia ingin membuat cookies untuk camilan dengan bantuan resep dari Mama.Mama sebenarnya juga berniat membantu, tetapi karena Senja khawatir dengan pemulihannya, dia meminta Mama untuk istirahat dan membiarkan Senja bermain di dapur dengan pengawasan Si Mbok.Langit memperhatikan Senja yang begitu asyik dengan kegiatan masaknya. "Kau terlihat sangat cantik ketika memasak," bisiknya dengan nada lembut, membuat pipi Senja merona."Ah, kamu selalu bisa membuatku tersipu," balas Senja, terta

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Rencana Di Belakang Layar seorang Crystal

    Crystal menyesap winenya dengan anggun, matanya penuh senyuman riang, bibirnya melengkung dalam senyuman lebar. Sekilas, dia terlihat seperti wanita biasa yang sedang menikmati segelas wine di malam yang tenang. Namun, pandangan itu jauh dari kenyataan. Di sekelilingnya, suasana penuh ketegangan dan kekacauan tidak bisa disembunyikan.Beberapa pria berpakaian serba hitam, yang jelas merupakan bodyguard, terlibat dalam perkelahian sengit. Mereka memukul beberapa pria berpakaian preman, yang tampak tidak berdaya melawan kekuatan dan keahlian para bodyguard tersebut. Suara pukulan dan erangan kesakitan memenuhi udara, namun Crystal tetap duduk tenang, seolah tidak terganggu sama sekali.Di sudut lain ruangan, beberapa wanita dan pria sedang mabuk-mabukkan. Gelak tawa mereka terdengar nyaring, namun ada nada kepanikan tersembunyi di balik tawa mereka. Botol-botol alkohol berserakan di lantai, dan beberapa di antaranya sudah pecah, menyebarkan bau alkohol yang tajam.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03

Bab terbaru

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Ending

    "Aku... hamil?" Senja menatap hasil pemeriksaan yang diberikan dokter dengan wajah tidak percaya, sebelum kemudian menatap pada Langit yang juga memasang ekspresi terkejut."Jadi... alasan aku mood swings selama beberapa minggu terakhir, ditambah morning sickness itu karena aku tengah hamil dan sekarang usia kandunganku 2 bulan?" tanya Senja lagi dengan nada meminta konfirmasi.Dokter tersenyum lembut dan mengangguk. "Selamat, Tuan dan Nyonya Alvendra, Tuan Muda Bintang akan segera memiliki adik," ucapnya."Adik! Yeay!" Bintang yang mendengar itu langsung bersorak penuh semangat, melompat-lompat dengan kegembiraan di ruang pemeriksaan. Langit merangkul Senja erat, mencium keningnya dengan penuh kasih. "Kita akan memiliki bayi lagi. Aku sangat bahagia."Senja tersenyum, meskipun air mata kebahagiaan mulai menggenang di matanya. "Aku juga. Ini benar-benar kejutan yang luar biasa."Kembali ke rumah, suasana semakin hangat dan penuh kebahagiaan. Senja dan Langit memberi tahu keluarga bes

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   First Episode

    Ketika episode pertama akhirnya tayang di televisi, komentar netizen sangat beragam. Media sosial dipenuhi dengan berbagai pendapat dan reaksi dari para penonton yang antusias."Senja dan Langit benar-benar pasangan yang serasi! Mereka terlihat sangat natural dan kompak," tulis seorang pengguna di Twitter."Aku suka chemistry antara Kevin dan Lolita. Meskipun Kevin terlihat gugup, Lolita selalu bisa membuatnya merasa nyaman. Mereka benar-benar pasangan yang manis," komentar seorang penggemar di Instagram."Dody dan Melani benar-benar memukau! Mereka begitu percaya diri dan bersemangat. Tidak heran mereka bisa menang di game kata," tulis seorang netizen di Facebook.Namun, tidak semua komentar bernada positif. Beberapa penonton juga memberikan kritik dan masukan."Aku merasa Johan dan Ishava kurang menunjukkan sisi menarik mereka. Semoga di episode berikutnya mereka bisa lebih menonjol," tulis seorang pengguna di forum diskusi online."Kenapa

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Para Bintang Tamu

    Selain Senja dan Langit, tim acara juga mengundang tiga pasangan suami istri lainnya yang tak kalah menarik. Pertama, ada Dody Anggara, seorang penyanyi terkenal berusia 35 tahun, dengan istrinya Melani Citra, seorang beauty blogger populer yang selalu tampil elegan di setiap kesempatan.Kemudian, ada Kevin Duwain, seorang artis pendatang baru berusia 25 tahun yang telah mendapatkan penghargaan sebagai pendatang baru terbaik. Istrinya, Lolita Fayek, adalah sahabat baiknya sejak kecil. Lolita, juga berusia 25 tahun, adalah seorang asisten dosen di salah satu universitas ternama, menambah kecerdasan dan pesona intelektual ke dalam kelompok ini.Pasangan ketiga adalah Johan, seorang pegawai kantoran berusia 30 tahun yang sederhana namun berwibawa. Istrinya, Ishava, adalah seorang penyanyi berbakat berusia 22 tahun yang telah menggeluti dunia tarik suara sejak umur 8 tahun. Kehadiran Ishava dengan bakat menyanyinya yang luar biasa dan pesona mudanya menambah keunikan dalam

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Perfectly Wedded Pair Program

    Senja mengerutkan keningnya sambil membaca naskah program reality show terbaru yang ditawarkan oleh Armand. Ada sedikit kebingungan di wajahnya. Di sisi lain, Langit membacanya dengan penuh antusias. Naskah reality show tersebut berjudul "Perfectly Wedded Pair", yang sejak debut dua tahun lalu, cukup booming di kalangan penonton. Program ini mengundang selebriti yang telah menikah, baik dengan sesama selebriti, pengusaha, atau masyarakat sipil biasa. Kali ini, program tersebut mengundang Senja dan Langit, yang akhirnya diketahui oleh netizen telah menikah sejak lima tahun lalu dan memiliki seorang putra bernama Bintang yang berusia empat tahun.Naskah yang diberikan sebenarnya tidak bisa disebut naskah juga, melainkan hanya gambaran besar acara yang akan berlangsung selama maksimal sepuluh episode. Karena reality show ini lebih menekankan pada siaran secara langsung, para bintang tamu tidak diberikan naskah untuk berakting. Mereka akan dilibatkan secara alami, tanpa skenario

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Nasib Kania

    Berbanding terbalik dengan kebahagiaan yang menimpa Senja, nasib Kania justru memburuk. Manajemen yang seharusnya mendukung kariernya malah memperlakukannya dengan kasar dan tidak adil. Ketidakpuasan mereka bukan hanya karena persaingan internal, tetapi juga diperburuk oleh keputusan Langit, suami Senja, yang menggunakan uang untuk menutup mulut pihak-pihak yang masih tidak suka pada Senja.Kania, seorang artis yang juga berbakat, merasa semakin terpojok. Setiap langkah yang diambilnya seolah diawasi ketat dan setiap kesalahan kecil diperbesar. Manajemen yang sebelumnya ramah dan mendukung, kini berubah dingin dan penuh tuntutan. Kania sering diminta untuk melakukan tugas-tugas yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang artis, seperti mengurus logistik acara atau bahkan membuat kopi untuk para eksekutif."Apa ini semua karena Langit?" tanya Kania kepada sahabatnya, Mira, dengan mata berkaca-kaca. "Aku merasa seperti menjadi kambing hitam."Mira hanya bisa meng

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Sweet Life

    Meski diterpa badai kritik dan gosip, Senja tetap berusaha tegar. Namun, tekanan dari pemberitaan negatif membuatnya tidak bisa mengabaikan pengaruh besar yang dirasakannya. Di balik senyumnya, ada kekhawatiran yang mendalam mengenai masa depannya dalam industri hiburan. Setiap kali membuka media sosial, ia melihat komentar-komentar yang menyakitkan, mempertanyakan karakternya dan meremehkan bakatnya.Di rumah, Senja mencoba tetap kuat di depan keluarganya. Namun, Langit bisa melihat kegelisahan di mata istrinya. "Senja, kamu harus ingat, kamu lebih kuat dari semua ini. Orang-orang yang benar-benar mengenalmu tahu siapa kamu sebenarnya," kata Langit sambil menggenggam tangan Senja dengan penuh kasih sayang.Sementara itu, manajer Senja, Armand, berjuang keras untuk mengendalikan kerusakan yang ditimbulkan oleh skandal yang kembali mencuat. Arisa mencoba berbagai cara untuk mengalihkan perhatian media, termasuk mengatur wawancara eksklusif di mana Senja bisa menjelaskan

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Afterwards

    "Senja sepertinya bermain dengan cukup baik, bukan? Jarang sekali melihat seseorang memainkan alat musik seperti ini. Adakah profesional yang mau berkomentar tentang seberapa bagus permainannya?""Sebagai seseorang yang mempelajari musik tradisional, saya harus mengatakan bahwa biolanya kurang halus. Tidak mudah untuk memainkan alat musik petik yang tidak halus ini. Mencoba menonjolkan pesona biola bahkan lebih menantang lagi," jawab seorang profesional musik dengan nada serius.Arisa mendengarkan sejenak, merasa lega, dan mengangguk puas. "Apa hanya 'sedikit'?"Senja tidak hanya sekadar 'sedikit'. Pada bagian pertama yang lincah, dia menggunakan banyak sekali gerakan jari melingkar - memetik, menggeser, menggulung - menampilkan keterampilan yang tak terduga. Melodi yang naik turun, tampak anggun dan merdu. Bahkan, orang yang tidak mengenal musik pun bisa merasakan kerinduan dan kegembiraan seorang pengembara yang meninggalkan rumah, di tengah-tengah dunia yang

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Nostalgia

    Pada sore itu, Arisa masih sibuk mempersiapkan diri, sehingga Ira duduk di sampingnya dengan sedikit bosan. Sementara itu, Senja terus melirik ke arah biola Arisa, tampak tertarik namun ragu untuk mendekat. Melihat hal ini, Ira tertawa kecil dan menggoda, "Senja, kenapa kamu terus menatap biola Arisa? Apa kamu tertarik?"Senja langsung mengalihkan pandangannya, wajahnya memerah, dan ia menggelengkan kepala dengan malu-malu.Ira menepuk pundak Senja dan berkata, "Senja, aku sudah melihat hasil edit videomu. Gerakan tarianmu sangat memukau, dan penyampaian dialogmu luar biasa."Arisa, yang sedang memetik senar biolanya dengan jari-jarinya yang dihiasi kuku panjang, mendengar pujian Ira dan menatap Senja dengan penuh minat. "Apakah kamu tahu tentang opera tradisional?" tanyanya.Senja mengangguk pelan, "Sedikit."Arisa, dengan rasa penasaran yang tiba-tiba muncul, mulai menciptakan sebuah syair spontan. Ia menyenandungkan beberapa bait lalu meno

  • Mengandung Bayi Presdir Dingin   Persiapan

    Arisa mulai berbicara dengan penuh semangat, "Bunga pagi dan matahari terbenam. Jika kita berbicara tentang bunga, ada bunga pagi, bunga matahari, dan bunga teratai - ini semua adalah bunga yang mekar di pagi hari dan menutup di malam hari."Ira, merapikan rambutnya, menambahkan, "Tema episode ini adalah puisi, jadi bunga ini harus mencerminkan citra yang sesuai dengan petunjuk-petunjuk tersebut." Kemudian, dia tersenyum pada Christopher. "Guru Chris, sebagai wakil presiden Asosiasi Puisi Ibu Kota, ini seharusnya menjadi keahlian Anda. Ada pendapat?"Christopher, dengan sedikit rasa malu, merasa pertanyaan Ira menjebaknya. "Saya memikirkan beberapa bunga yang berhubungan dengan anggur dan perjalanan - zhuyu, krisan, bunga persik. Tapi sepertinya tidak ada yang cocok dengan bunga pagi dan matahari terbenam."Melihat Matt dan Senja tetap diam, Arisa bertanya, "Guru Matt, Senja, bagaimana menurut kalian berdua?"Senja melirik Matt, dan lelaki tua itu m

DMCA.com Protection Status