Share

Bab 76. Sejumput Nyeri

Bab 76. Sejumput Nyeri

"Ainun, demi bumi yang kita pijak, juga langit yang menaungi kita. Katakan dengan jujur, apa kelak kamu tidak bisa mencintai aku bahkan setelah kita menikah?"

Gadis bermata indah itu mengangkat wajah, menatap bingung pada Diqi. Kenapa dia tiba-tiba menanyakan itu? Bukankah sebelumnya baik-baik saja?

"Maksud kamu apa, Diqi? Aku sudah menerima lamaranmu itu artinya aku menerima kamu apa adanya."

"Menerima lamaranku bukan berarti menerima aku, Ainun. Bisa jadi kamu merasa tidak enak lantas melakukan itu semua. Jangan mengorbankan perasaanmu sendiri. Jangan mematahkan sayapmu demi tetap bersamaku. Terbang bebaslah ke mana pun kamu mau. Jadi, tolong, sebelum terlambat, katakan dengan jujur."

"Diqi, sebenarnya aku tidak mengerti. Kenapa tiba-tiba kamu–"

"Cinta itu penting, terutama dalam pernikahan. Aku hanya tidak mau kamu menyesal diam-diam karena menerima lamaran aku. Kalau tidak bisa mencintai, aku ikhlas melepasmu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status