Keuntungan memiliki seorang kakak ipar Konglomerat adalah dimudahkannya hidup Radhika.Tidak membutuhkan usaha keras atau waktu lama, Radhika bisa diterima di Universitas tertua ke dua di New York dan kelima di Amerika.Radhika melanjutkan S2 ilmu Ekonomi di Universitas yang terletak di Manhattan.Dan coba tebak, Radhika menempati apartemen mewah milik Nicholas yang jaraknya hanya beberapa blok dari kampus.Awalnya Radhika berencana tinggal di asrama yang berada di lingkungan kampus tapi Nicholas melarang dan memintanya menempati apartemen itu yang biasanya ia sewakan kepada kaum jetset.“Ini mah keenakan banget si Dhika dikasih apartemen mewah gini.” Adalah Kanjeng Mami yang tidak pernah bahagia jika melihat anak-anaknya bahagia.“Kamu bakalan bener enggak kuliahnya? Jangan karena dikasih apartemen mewah sama kakak ipar kamu jadi kebanyakan gaya! Inget!!! Ini bukan punya kamu tapi punya nak Niko.”Paramitha berujar menyangsikan sekaligus memberi peringatan.“Iya Mi, iya ... Dhika eng
“Gue janji akan bimbing dia yang bener ... itung-itung permintaan maaf gue sama lo.” Edgar berujar sambil menatap sahabatnya lekat agar Nicholas yakin jika ia sungguh-sungguh akan ucapannya.Nicholas menganggukan kepala. “ Gue titip adik ipar gue ... gue lagi memantaskan dia buat jadi suami Alana.”Edgar berdecak lidah, ekspresi tidak suka segera saja tercetak di wajah tampannya. “Gue emang enggak pantes ya jadi suaminya Alana.”Nicholas menggelengkan kepala. “Lo pantes jadi omnya.”Edgar tergelak sampai menekan perutnya, Nicholas itu tidak memiliki sense of humor tapi terkadang sekalinya bicara meski hanya satu kalimat dan disertai tampang datar—kalimat yang diucapkannya bisa jadi sebuah kelakar yang mengundang gelak tawa.“Jadi akhirnya lo ambil pekerjaan ini?” Nicholas bertanya setelah tawa Edgar mereda, tidak sedikitpun tawa Edgar menular kepadanya.“Iya, papi pengen aku jadi penggantinya nanti jadi aku lepasin perusahaan di Indonesia dan pindah ke sini ... lo tau dari mana gue pi
“Bagus, Ra?” Elza meminta pendapat tentang gaun pengantin yang sedang membalut tubuhnya saat ini dan akan digunakannya nanti ketika pesta pernikahan. Mereka berdua sedang berada di butik bridal, sengaja Elza meminta Ayara menemaninya hari ini. “Keren banget.” Ayara mengangkat kedua jempol. “Mbak Elza cantik banget pake itu,” ucapnya jujur. “Ah, bisa aja.” Elza tersipu malu. “Semua udah siap ‘kan Mbak? Apalagi yang perlu aku bantu?” Elza menggerakan tangannya. “Enggak perlu, gue minta anter lo karena memang kangen sama lo aja ... lagian seminggu ini gue mau cuti sampai seminggu setelah menikah ... gue mau langsung honeymoon.” “Yaaaa, suami aku gimana donk kalau pak Revan honeymoon?” Raut wajah Ayara seketika berubah muram. “Tenang aja, ada sekertaris pengganti, walau enggak seandal Revan tapi lumayan lah.” Elza selalu membanggakan calon suaminya di mana pun dan kapan pun. “Dan
“Congrats, Van ... Elza.” Kata selamat itu akhirnya terucap dari mulut Nicholas ketika Revan dan Elza menghampiri mejanya.“Terimakasih Pak Niko,” balas Revan dan Elza bersamaan.Ayara meminta sebuah pelukan dengan mengulurkan kedua tangan sehingga Elza harus membungkuk untuk dapat memeluk sahabatnya karena Ayara kesulitan berdiri dengan perut yang besar.“Selamat ya Mbak Elza, beruntung banget sih ... pak Revan ganteng, gajinya gede loh, trus cinta kalian asli ... enggak kaya aku.” Ayara berbisik dengan suara parau menahan tangis.Hormon ibu hamilnya sedang bekerja, tiba-tiba mengharu biru berada di tengah-tengah pesta pernikahan Elza.Mungkin dikarenakan mengingat pesta pernikahannya sendiri saat itu dengan Nicholas bukan berdasarkan cinta melainkan materi.Elza menegakan tubuhnya, kedua tangannya menangkup wajah Ayara.“Tapi sekarang lo udah dapetin cinta sejati lo, enggak peduli diawali dengan apa tapi justru awal itu yang membuat lo menemukan cinta.”Ayara menganggukan kepala, ma
Udara di dalam kamar cottage begitu panas meski pendingin ruangan telah bekerja secara maksimal. Elza memejamkan mata kala hentakan nikmat itu dirasakannya dari belakang. Satu tangan Revan melingkar di depan pundak Elza sedangkan satu tangan yang lain melingkar di perutnya. Revan memeluk wanita yang telah resmi menjadi istrinya dari belakang dengan posisi berbaring menyamping di atas ranjang dan wajah tenggelam di leher wanita itu memberi rangsangan. Urat-urat di leher dan tangan Revan keluar pertanda sebentar lagi dirinya akan sampai. “Elzaaa.” Erang suara parau Revan membuat bulu kuduk sang wanita meremang. Revan terus menghentak, keduanya begitu menikmati momen keintiman ini apalagi Revan melakukannya dengan lembut sehingga rasa sakit yang harus ditanggung Elza tidak terlalu besar. Revan mengubah posisinya, dengan satu kali gerakan berada di atas Elza. Ingin melihat wajah cantik istrinya ketika ia berikan hentakan penuh kenikmatan. “Emmmh ....” Elza mengge
“Gimana honeymoon?” Ayara bertanya melalui sambungan telepon dengan Elza yang tengah bulan madu di Yunani.“Inget enggak dulu kita pernah ke sini, Ra? Waktu itu kita anter pengusaha batu bara sama sugar baby-nya liburan tapi lo tau? ternyata Enggak se-seru kalau sama laki ... basah teroooos rambut gue.”Ayara tergelak mendengar celotehan Elza. “Iya ... iya yang lagi bulan madu, by the way Yunani ‘kan tempat kelahiran pak Niko,” cetus Ayara membuat sang suami yang berada di sampingnya melirik sekilas sambil menaikan satu alis.Hanya beberapa detik saja, Nicholas mengembalikan fokusnya kembali pada Macbook setelah mendapat kerjapan mata beberapa kali sebagai tanda cinta dari Ayara.“Dewa Yunani maksud lo?” tebak Elza dengan nada malas.“Iya ... suami aku gantengnya ‘kan kaya Dewa Yunani.”Nicholas melirik lagi kali ini senyumnya terbit.Helaan napas jengah terdengar di ujung telepon sana membuat Ayara tergelak.“Ya udah, lanjutin sana bulan madunya ... jangan lupa berdoa biar cepet dape
Bugh!Ayara melempar paper bag berisi syal ke punggung Nicholas yang polos.Pria itu baru selesai mandi, berada dalam walk in closet belum sempat memakai kaos.Nicholas membalikan badan dengan kening mengkerut menatap Ayara tajam karena berbuat tidak sopan kepadanya.Ekspresi Ayara sungguh tidak terduga, terlihat penuh emosi tapi terdapat jejak air mata.“Apa-apan?” Nicholas bertanya.Mana sudi Ayara menjawab, wanita hamil itu malah menarik tangga lalu tanpa takut jatuh menaikinya untuk mengambil koper di atas lemari.“Babe!” seru Nicholas memburu Ayara.“Kamu mau apa?” Nicholas bertanya sambil memegangi Ayara.“Awas! Lepas!!” Ayara berteriak, air matanya malah menderas.“Aku mau pulang ke rumah mami!,” sambung Ayara sambil menahan isakan.“Salah aku apa? Kenapa kamu nangis? Kenapa harus pulang ke rumah mami?” Nicholas menaikan intonasi suaranya.Pria itu kemudian melirik paper bag yang teronggok di lantai.Meraihnya dengan satu tangan karena tangan yang lain masih memegangi kaki Ayar
“Abang kamu selingkuh!” Ayara berseru saat menjatuhkan bokongnya di kursi meja makan.Hanya ada Alana di sana yang sedang sarapan sebelum pergi ke kampus.Kedua alis Alana naik begitu tinggi, merasa heran karena Ayara ada di rumah ini dan langsung menuduh Nicholas sebagai tukang selingkuh.“Kak Aya lagi berantem sama Bang Niko?” Alana pun bertanya.Ayara mengangguk sambil mengaduk susu ibu hamil yang baru saja diberikan Surti.“Bang Niko enggak mungkin selingkuh, Bang Niko tuh setia ... enggak pernah ingkar janji.” Ayara membela.“Gimana mau ingkar janji, dia enggak pernah ngomong apa-apa, dia enggak pernah bilang kalau dia cinta sama Kakak dia juga engga—““Pernah ... nak Niko pernah bilang cinta sama kamu tapi bilangnya sama Mami di depan kamu juga,” sambar Paramitha ikut-ikutan membela lalu menjulurkan lidahnya.Paramitha membawa menu sarapan tambahan yang baru saja diangkat dari wajan lalu meletakannya di atas meja.Lidah Ayara berdecak tidak suka disertai kerlingan mata kesal kar
Selama memimpin perusahaan Nicholas, Radhika berusaha melakukan yang terbaik.Dan tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, perusahaan Nicholas berkembang pesat karena tangan dingin Radhika.Tapi ada hubungan yang harus dikorbankan, Radhika dan Alana sering kali ribut karena Radhika yang terlalu sibuk.Sebagai kepala suku, tentu saja Bagaskara menilai ketekunan, kerja keras dan usaha Radhika tersebut.Restunya tercurah untuk Radhika dan Alana, hingga pada saat Radhika mengungkapkan keinginannya untuk menggelar pesta pernikahan di atas kapal pesiar dengan uang yang ia kumpulkan selama ini—Bagaskara menolak keras.Sang kepala suku yang malah membiayai pesta pernikahan mereka.Bisa dibilang kalau pesta Alana adalah pesta pernikahan termegah yang dibuat oleh keluarga Lazuardy.Hanya klien besar, beberapa petinggi Negara dan orang-orang dari kalangan VIP saja yang diundang.Bagaskara beralasan bila pesta tersebut adalah pesta pernikahan penutup karena Alana merupakan cicit bungsunya setelah
“Hai, aku Tante Vania ... temen papa kamu, papa kamu minta aku untuk jemput kamu ... ayo Tante antar pulang,” ajak Vania kepada Ejra yang kini tengah menginjak usia empat tahun.Bocah laki-laki itu menggelengkan kepala. “Kamu bohong! Papa enggak punya temen selain om Edgar,” tukas Ejra dengan tampangnya yang dingin sedingin es. Mirip sang papa.Vania tertawa kering. “Om Edgar juga teman Tante, Tante liatin foto kami bertiga ya ... sebentar.” Vania mengotak-ngatik ponselnya.“Sedang apa kamu sama cicit saya?” Suara Bagaskara yang menggelegar membuat ponsel Vania jatuh ke lantai.Vania mendongak kemudian meraih ponselnya dengan tatapan dan senyum ramah pada Bagaskara.Bagaskara menarik tangan Ejra, satu tangannya yang memegang tongkat ia angkat dan mengarahkan tongkat tersebut ke depan wajah Vania.“Jangan pernah berpikir hal yang akan kamu sesali apalagi berniat melakukannya, saya tidak akan membiarkan kamu mengganggu keluarga saya, mengerti?” tegas Bagaskara mengancam.Vania mengerjap
“Mamiiiiii,” panggil Alana ketika memasuki rumah tidak melihat sang calon ibu mertua di ruang televisi.“Miiii.” Alana memanggil lagi tapi malah Surti yang menghampirinya.“Kanjeng Mami lagi shopping sama mertuanya bu Ayara.” Surti memberitau.Alana mengembuskan napas panjang, menjatuhkan tubuhnya di sofa.Ia baru saja pulang kuliah dan merasa sangat kelelahan.“Mbak, boleh buatin orange jus enggak?” Alana meminta dengan nada manja merayu.“Baik, Non ... saya buatkan dulu.”Surti kemudian pergi ke dapur meninggalkan Alana yang kini merebahkan tubuhnya di sofa menatap langit-langit.“Ah, si Mami sama Tante Danita shoppingnya enggak ngajak-ngajak nih!” Alana menggerutu.Ia lantas merogoh ponselnya bermaksud menghubungi Paramitha melalui sambungan video call.Tiga kali mengulang tapi Alana tidak dapat tersambung dengan Paramitha.Akhirnya Alana menghubungi ponsel Danita dan barulah terdengar sahutan di ujung telepon sana.“Sayang!” seru Danita dengan hati riang.“Tante, aku mau ngomong s
Malam ini Anya tidak bisa lolos dari serangan buasnya Abinawa.Pria yang perhari ini telah syah menjadi suaminya itu tidak bisa menahan diri semenjak mereka memasuki kamar pengantin.Beberapa gaya Kamasutra telah mereka jajal menghasilkan kenikmatan yang tak terperi.Dan saat ini ketika mereka sudah diujung ronde kedua, Abinawa masih saja gagah perkasa menghujam Anya dari atas.Tubuh pria itu lembab berpeluh, napasnya memburu tanpa kenal lelah melakukan hentakan demi hentakan nikmat.“Maaasshh,” desah Anya seraya memeluk pundak Abinawa yang kemudian membungkamnya dengan ciuman.Anya belum pernah merasa senikmat ini ketika bercinta dengan Abinawa padahal sebelumnya telah sering mereka lakukan.Sama halnya dengan Abinawa yang merasa jika pergulatan ini adalah yang terbaik sepanjang hidupnya meski ia pernah merasakannya berulang kali dengan Anya.“Anyaaa.” Abinawa menggeram tertahan merasakan milik Anya menjempit miliknya ketat.“Massshhh.” Anya mendesah lagi, Abinawa tau jika istrinya s
Seperti apa yang dikatakan Ayara kepada Abinawa sebelumnya, ia akan datang ke pesta pernikahan pria itu dengan Anya tanpa didampingi oleh Nicholas.Ayara datang bersama Ejra dan seorang Nanny, sebetulnya Alana dan Paramitha ikut menemani Ayara ke Bali tapi Paramitha juga enggan datang karena menghargai menantunya.Paramitha dan Alana memilih tinggal di kamar hotel yang telah disiapkan Nicholas.Setidaknya Nicholas mau memfasilitasi Ayara ke Bali walau sesungguhnya dalam hati pria itu enggan mengijinkan Ayara pergi.Nicholas menghargai persahabatan yang dimiliki Ayara meski dengan orang yang tidak ia sukai.Terlebih, Revan dan Elza pun ikut menemani Ayara membuat Nicholas tenang melepas istrinya ke pesta tersebut.Gaun seindah apapun yang dikenakan Ayara tetap saja tidak akan membuatnya seseksi dulu lagi karena ada Ejra yang sesekali harus ia gendong.Namun, aura keibuan Ayara terpancar membuatnya terkesan dewasa.Lain halnya dengan Candy yang tampak pucat tanpa riasan di wajah, mengan
Dengan atau tanpa restu kedua orang tuanya, Ferdi tetap menikahi Candy.Ferdi telah berbuat dosa dengan menghamili Candy tapi kini malah melakukan sesuatu tanpa ridho kedua orang tuanya, entah lah apa jadinya nanti.Kedua orang tua Ferdi begitu keras menentangnya menikahi Candy malah meminta untuk menggugurkan bayi itu.Ferdi mana tega, meski berulang kali Candy mengatakan jika tak apa tidak menikah karena Candy juga menyadari kesalahannya tapi Ferdi tidak bisa membiarkan anak itu lahir tanpa status kedua orang tuanya yang telah syah.Dan di sinilah Ferdi dan Candy sekarang, di KUA untuk menunaikan niat bertanggung jawab atas perbuatan mereka.Setelah berkonsultasi dengan kepala KUA setempat, Ferdi dan Candy diperbolehkan menikah dengan kondisi tersebut.Wali hakim yang menjadi wali dari pihak Candy.Revan bertindak sebagai saksi dari pihak Ferdi dan Abinawa adalah saksi dari pihak Candy.“Lucu ya Capt. Abi ... dia jadi saksi nikah cewek yang pernah ditidurinnya,” celetuk Elza dan lan
Bagaimana Ayara akan mengalami baby blues jika Nicholas selalu ada disampingnya dan membuatnya bahagia.Setiap malam minggu Nicholas berinisiatif membawa Ayara makan malam tanpa Ejra, berdua saja mereka melakukan makan malam romantis disebuah restoran meski bukan restoran mewah.Hari minggunya Nicholas membawa Ayara dan Ejra jalan-jalan keluar menikmati kota di mana mereka tinggal sementara ini.Menurut Ayara, kota ini adalah kota paling indah yang pernah ia datangi.Sengaja Nicholas tidak memilih pusat kota untuk menjadi tempat staycation-nya agar Ayara nyaman karena jauh dari suara berisik.Nicholas sudah memperhitungkannya dari jauh hari, ia ingin membuat istrinya nyaman setelah melahirkan sebagai rasa terimakasih Nicholas pada Ayara.Satu bulan ini juga mereka selalu bersama, tanpa sekalipun Ayara kehilangan Nicholas seperti sebelumnya.Kehilangan dalam artian, raganya berada bersama Ayara tapi fokus dan pikiran Nicholas tertuju pada pekerjaan.“Kita berhenti sebentar buat makan s
Ferdi mengusap punggung Candy yang terlihat membungkuk duduk di bangku taman depan rumah orang tuanya.“Maafin Bunda ya, Bunda enggak bermaksud begitu ... beliau lagi terguncang karena kita menikah dengan kondisi seperti ini,” ujar Ferdi sedang berusaha mengobati hati Candy yang ia ketahui sedang terluka oleh ucapan sang Bunda.Rencana pernikahannya dengan Candy ditentang keras oleh keluarga dan kedua orang tuanya.Mereka terang-terangan mengatakan bahwa tidak menyukai Candy, hal itu membuat hati Ferdi juga terluka.Terlepas dari cinta atau tidak tapi Candy adalah ibu dari anaknya.Beberapa minggu terakhir tinggal bersama Candy membuat Ferdi yakin jika Candy sebenarnya perempuan baik.Hembusan napas terdengar panjang keluar dari hidung Candy, perempuan itu menoleh ke samping menatap Ferdi kemudian tersenyum.Senyum yang tidak sampai ke matanya.“Aku enggak apa-apa, kalau kita enggak dapat restu ... kamu jangan maksa, aku enggak apa-apa melahirkan dia tanpa suami ... salah aku juga ‘ka
“Janin yang sedang dikandung Candy itu anaknya Ferdi,” kata Ayara.Ia dan Nicholas sedang menonton acara televisi di atas ranjang di kamar mereka.Posisi Nicholas bersandar pada headboard memeluk Ayara dari belakang.Ayara bersandar nyaman di dada bidang Nicholas, keduanya baru saja menidurkan Ejra tanpa bantuan Nanny dan hal itu merupakan sebuah prestasi bagi Ayara dan Nicholas.Kembali pada kalimat yang Ayara ucapkan tadi, tanggapan Nicholas hanyalah sebuah gumaman.Pria itu tampak tidak peduli.“Mas Abi mau nikah sama Anya dua bulan lagi.” Ayara melanjutkan informasi yang perlu Nicholas ketahui dan lagi-lagi suami cool-nya itu menanggapi dengan malas-malasan.“Mbak Elza lagi hamil,” imbuh Ayara kemudian.“Berapa minggu?” Dan barulah hal itu menarik perhatian Nicholas.“Delapan minggu, kayanya Mbak Elza mau resign.”Nicholas mengangguk, informasi tersebut baru diketahuinya.Revan tidak mengatakan apapun ketika tadi berbicara dengannya melalui sambungan telepon.Ayara dan Nicholas ma