“Gimana honeymoon?” Ayara bertanya melalui sambungan telepon dengan Elza yang tengah bulan madu di Yunani.“Inget enggak dulu kita pernah ke sini, Ra? Waktu itu kita anter pengusaha batu bara sama sugar baby-nya liburan tapi lo tau? ternyata Enggak se-seru kalau sama laki ... basah teroooos rambut gue.”Ayara tergelak mendengar celotehan Elza. “Iya ... iya yang lagi bulan madu, by the way Yunani ‘kan tempat kelahiran pak Niko,” cetus Ayara membuat sang suami yang berada di sampingnya melirik sekilas sambil menaikan satu alis.Hanya beberapa detik saja, Nicholas mengembalikan fokusnya kembali pada Macbook setelah mendapat kerjapan mata beberapa kali sebagai tanda cinta dari Ayara.“Dewa Yunani maksud lo?” tebak Elza dengan nada malas.“Iya ... suami aku gantengnya ‘kan kaya Dewa Yunani.”Nicholas melirik lagi kali ini senyumnya terbit.Helaan napas jengah terdengar di ujung telepon sana membuat Ayara tergelak.“Ya udah, lanjutin sana bulan madunya ... jangan lupa berdoa biar cepet dape
Bugh!Ayara melempar paper bag berisi syal ke punggung Nicholas yang polos.Pria itu baru selesai mandi, berada dalam walk in closet belum sempat memakai kaos.Nicholas membalikan badan dengan kening mengkerut menatap Ayara tajam karena berbuat tidak sopan kepadanya.Ekspresi Ayara sungguh tidak terduga, terlihat penuh emosi tapi terdapat jejak air mata.“Apa-apan?” Nicholas bertanya.Mana sudi Ayara menjawab, wanita hamil itu malah menarik tangga lalu tanpa takut jatuh menaikinya untuk mengambil koper di atas lemari.“Babe!” seru Nicholas memburu Ayara.“Kamu mau apa?” Nicholas bertanya sambil memegangi Ayara.“Awas! Lepas!!” Ayara berteriak, air matanya malah menderas.“Aku mau pulang ke rumah mami!,” sambung Ayara sambil menahan isakan.“Salah aku apa? Kenapa kamu nangis? Kenapa harus pulang ke rumah mami?” Nicholas menaikan intonasi suaranya.Pria itu kemudian melirik paper bag yang teronggok di lantai.Meraihnya dengan satu tangan karena tangan yang lain masih memegangi kaki Ayar
“Abang kamu selingkuh!” Ayara berseru saat menjatuhkan bokongnya di kursi meja makan.Hanya ada Alana di sana yang sedang sarapan sebelum pergi ke kampus.Kedua alis Alana naik begitu tinggi, merasa heran karena Ayara ada di rumah ini dan langsung menuduh Nicholas sebagai tukang selingkuh.“Kak Aya lagi berantem sama Bang Niko?” Alana pun bertanya.Ayara mengangguk sambil mengaduk susu ibu hamil yang baru saja diberikan Surti.“Bang Niko enggak mungkin selingkuh, Bang Niko tuh setia ... enggak pernah ingkar janji.” Ayara membela.“Gimana mau ingkar janji, dia enggak pernah ngomong apa-apa, dia enggak pernah bilang kalau dia cinta sama Kakak dia juga engga—““Pernah ... nak Niko pernah bilang cinta sama kamu tapi bilangnya sama Mami di depan kamu juga,” sambar Paramitha ikut-ikutan membela lalu menjulurkan lidahnya.Paramitha membawa menu sarapan tambahan yang baru saja diangkat dari wajan lalu meletakannya di atas meja.Lidah Ayara berdecak tidak suka disertai kerlingan mata kesal kar
Hari ini adalah jadwal kontrol si jabang bayi di perut Ayara.Nicholas datang berniat untuk membawa Ayara ke rumah sakit sekaligus mengajaknya pulang.Meski baru dua hari tapi rasanya seperti dua tahun bahkan selamanya. Sangat lama.Tidak ada yang bisa Nicholas peluk dua malam terakhir dan hari ini ia akan membawa Ayara pulang meski harus mengeluarkan power-nya sebagai kepala rumah tangga.“Ada di kamar, dia udah siap kok ... kayanya tau nak Niko mau datang, tadi bilang sama Mami kalau mau kontrol.” Paramitha memberitau kemudian pergi setelah mengusap lengan berotot menantunya.Nicholas mendorong pintu kamar Ayara, pandangannya langsung tertuju pada sosok wanita yang sedang duduk di sisi ranjang membelakanginya.“Babe,” panggil Nicholas dengan suarat berat dan sexy.Baru mendengar suaranya saja mampu menegakan bulu-bulu di tengkuk Ayara.Tidak ada tanggapan berarti dari Ayara, Nicholas memberanikan diri melangkah masuk lebih dalam kemudian duduk di belakang Ayara.Kedua tangan Nichola
“Niko, aku hamil ...,” ucap Candy yang tanpa segan langsung memeluk Nicholas.“Eeee ....” Ayara mendorong pundak Candy begitu pula Nicholas dengan kasar menarik tangan Candy yang sempat melingkar di pinggangnya.“Apa-apaan kamu?” Suara tinggi Nicholas membuat Candy berjengit mundur.Nicholas langsung merangkul Ayara dan mengamati ekspresi wajahnya.“Aku hamil, Niko.” Candy menangis mengatakannya.Ayara mengerutkan wajah, jantungnya berdebar sangat kencang mengira jika Nicholas adalah anak dari bayi yang sedang dikandung Candy.Ia meronta agar Nicholas melepaskannya tapi apalah daya, kekuatan Nicholas lebih besar.Sementara itu mereka menjadi tontonan banyak orang yang lewat.“Lalu apa urusannya denganku? Pergi kamu!” hardik Nicholas tanpa perasaan.Tidak terima dengan sikap Candy yang seolah memberi kesan jika ia adalah ayah dari bayi yang dikandungnya.“Aku enggak punya siapa-siapa lagi, Niko ... aku enggak punya temen atau keluarga, cuma kamu yang aku kenal baik.” Candy memohon bese
“Apa??? Hamil???? Kamu yakin itu anak aku? Soalnya kamu udah bolong waktu aku masukin!”Tentu saja Ferdi tidak percaya atau lebih tepatnya ia menolak percaya jika yang ada di dalam perut Candy adalah anaknya.Candy menundukan pandangannya, ia pun tidak yakin siapa ayah dari anak yang dikandungnya.“Lo enggak pake pengaman waktu itu?” Elza membuka suara.Ferdi yang tadi mondar-mandir di depan dinding kaca besar di ruang tengah apartemennya—refleks menghentikan langkah.Mengusap wajah lalu menyugar rambutnya ke belakang.“Gue lupa, enggak ada pengaman juga Mbak waktu itu ... trus dia mukanya udah kaya pengen dimasukin gitu ya udah gue masukin.” Ferdi membela diri, pria itu lantas menjatuhkan tubuhnya di lantai.“Candyyyyyy!!! Kenapa lo harus hamil sih!!” Kaki Ferdi menendang-nendang udara seperti anak kecil yang memaksa ingin dibelikan mainan.“Kalau bunda tau bisa kena serangan jantung nanti,” sambung Ferdi dengan mata memerah.“Jadi gini Fer, sebelum tidur sama kamu ... dia juga tidur
“Pokoknya rempong jagat percintaan tanah air,” cetus Elza ketika suaminya bertanya apa yang mereka lakukan seharian ini.Revan yang duduk bersandar pada headboard pun tertawa, menepuk space kosong di sampingnya.Elza yang telah menggunakan skin care pada wajahnya kemudian naik ke atas ranjang.“Kamu jadi ada kerjaan sampingan donk,” ujar Revan kemudian mengecup pipi istrinya yang sudah masuk dalam pelukan.“Jangan cium-cium dulu, aku baru pake skin care,” tegur Elza.“Oh sorry,” ujar Revan.Cup.Tapi satu kecupan lagi ia berikan di pipi satunya membuat Elza menjauh dan Revan dengan cepat menahan.Suami tampannya itu memang suka iseng.Hembusan napas keluar dari hidung Elza, kini ia bersandar di dada suaminya.“Seharian ini aku repot banget, jadi awalnya ke apartemen Ferdi tuh ... sama dua ibu hamil yang satu hamil muda yang satu hamil tua ....” Elza menjeda.“Yang hamil muda ini mual muntah dan kerjanya nangis terus karena hormon ibu hamil sambil cari kejelasan siapa ayahnya si bayi .
Pria yang masih mengenakan seragam Pilot itu menjatuhkan bokongnya di kursi, tertunduk lesu menutup wajahnya dengan kedua tangan.Abinawa baru saja tiba di apartemennya dan langsung disuguhkan dengan berita Candy yang diduga tengah mengandung anaknya.Hembusan napas terdengar panjang dari mulut Abinawa.Respon Abinawa diluar dugaan mereka yang kini seolah sedang menyidangnya atas perbuatan pria itu beberapa minggu lalu di pesta pernikahan Elza.Ayara, Elza, Ferdi dan Candy tidak ada yang bersuara.Mereka berpikir, mungkin seperti itu jika pria dewasa sedang mendapat suatu musibah yang menimpa dirinya, mengambil napas sejenak untuk menenangkan diri sambil mencerna apa yang baru saja ia dengar lalu berpikir bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.Tidak seperti Ferdi yang langsung histeris, marah, emosi lalu menangis.“Berapa usia kandungan kamu?” Abinawa akhirnya bertanya.Dan mulai sekarang ia akan tobat. Menyesali perbuatannya meniduri banyak perempuan.“Empat minggu,” jawab Candy t
Selama memimpin perusahaan Nicholas, Radhika berusaha melakukan yang terbaik.Dan tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, perusahaan Nicholas berkembang pesat karena tangan dingin Radhika.Tapi ada hubungan yang harus dikorbankan, Radhika dan Alana sering kali ribut karena Radhika yang terlalu sibuk.Sebagai kepala suku, tentu saja Bagaskara menilai ketekunan, kerja keras dan usaha Radhika tersebut.Restunya tercurah untuk Radhika dan Alana, hingga pada saat Radhika mengungkapkan keinginannya untuk menggelar pesta pernikahan di atas kapal pesiar dengan uang yang ia kumpulkan selama ini—Bagaskara menolak keras.Sang kepala suku yang malah membiayai pesta pernikahan mereka.Bisa dibilang kalau pesta Alana adalah pesta pernikahan termegah yang dibuat oleh keluarga Lazuardy.Hanya klien besar, beberapa petinggi Negara dan orang-orang dari kalangan VIP saja yang diundang.Bagaskara beralasan bila pesta tersebut adalah pesta pernikahan penutup karena Alana merupakan cicit bungsunya setelah
“Hai, aku Tante Vania ... temen papa kamu, papa kamu minta aku untuk jemput kamu ... ayo Tante antar pulang,” ajak Vania kepada Ejra yang kini tengah menginjak usia empat tahun.Bocah laki-laki itu menggelengkan kepala. “Kamu bohong! Papa enggak punya temen selain om Edgar,” tukas Ejra dengan tampangnya yang dingin sedingin es. Mirip sang papa.Vania tertawa kering. “Om Edgar juga teman Tante, Tante liatin foto kami bertiga ya ... sebentar.” Vania mengotak-ngatik ponselnya.“Sedang apa kamu sama cicit saya?” Suara Bagaskara yang menggelegar membuat ponsel Vania jatuh ke lantai.Vania mendongak kemudian meraih ponselnya dengan tatapan dan senyum ramah pada Bagaskara.Bagaskara menarik tangan Ejra, satu tangannya yang memegang tongkat ia angkat dan mengarahkan tongkat tersebut ke depan wajah Vania.“Jangan pernah berpikir hal yang akan kamu sesali apalagi berniat melakukannya, saya tidak akan membiarkan kamu mengganggu keluarga saya, mengerti?” tegas Bagaskara mengancam.Vania mengerjap
“Mamiiiiii,” panggil Alana ketika memasuki rumah tidak melihat sang calon ibu mertua di ruang televisi.“Miiii.” Alana memanggil lagi tapi malah Surti yang menghampirinya.“Kanjeng Mami lagi shopping sama mertuanya bu Ayara.” Surti memberitau.Alana mengembuskan napas panjang, menjatuhkan tubuhnya di sofa.Ia baru saja pulang kuliah dan merasa sangat kelelahan.“Mbak, boleh buatin orange jus enggak?” Alana meminta dengan nada manja merayu.“Baik, Non ... saya buatkan dulu.”Surti kemudian pergi ke dapur meninggalkan Alana yang kini merebahkan tubuhnya di sofa menatap langit-langit.“Ah, si Mami sama Tante Danita shoppingnya enggak ngajak-ngajak nih!” Alana menggerutu.Ia lantas merogoh ponselnya bermaksud menghubungi Paramitha melalui sambungan video call.Tiga kali mengulang tapi Alana tidak dapat tersambung dengan Paramitha.Akhirnya Alana menghubungi ponsel Danita dan barulah terdengar sahutan di ujung telepon sana.“Sayang!” seru Danita dengan hati riang.“Tante, aku mau ngomong s
Malam ini Anya tidak bisa lolos dari serangan buasnya Abinawa.Pria yang perhari ini telah syah menjadi suaminya itu tidak bisa menahan diri semenjak mereka memasuki kamar pengantin.Beberapa gaya Kamasutra telah mereka jajal menghasilkan kenikmatan yang tak terperi.Dan saat ini ketika mereka sudah diujung ronde kedua, Abinawa masih saja gagah perkasa menghujam Anya dari atas.Tubuh pria itu lembab berpeluh, napasnya memburu tanpa kenal lelah melakukan hentakan demi hentakan nikmat.“Maaasshh,” desah Anya seraya memeluk pundak Abinawa yang kemudian membungkamnya dengan ciuman.Anya belum pernah merasa senikmat ini ketika bercinta dengan Abinawa padahal sebelumnya telah sering mereka lakukan.Sama halnya dengan Abinawa yang merasa jika pergulatan ini adalah yang terbaik sepanjang hidupnya meski ia pernah merasakannya berulang kali dengan Anya.“Anyaaa.” Abinawa menggeram tertahan merasakan milik Anya menjempit miliknya ketat.“Massshhh.” Anya mendesah lagi, Abinawa tau jika istrinya s
Seperti apa yang dikatakan Ayara kepada Abinawa sebelumnya, ia akan datang ke pesta pernikahan pria itu dengan Anya tanpa didampingi oleh Nicholas.Ayara datang bersama Ejra dan seorang Nanny, sebetulnya Alana dan Paramitha ikut menemani Ayara ke Bali tapi Paramitha juga enggan datang karena menghargai menantunya.Paramitha dan Alana memilih tinggal di kamar hotel yang telah disiapkan Nicholas.Setidaknya Nicholas mau memfasilitasi Ayara ke Bali walau sesungguhnya dalam hati pria itu enggan mengijinkan Ayara pergi.Nicholas menghargai persahabatan yang dimiliki Ayara meski dengan orang yang tidak ia sukai.Terlebih, Revan dan Elza pun ikut menemani Ayara membuat Nicholas tenang melepas istrinya ke pesta tersebut.Gaun seindah apapun yang dikenakan Ayara tetap saja tidak akan membuatnya seseksi dulu lagi karena ada Ejra yang sesekali harus ia gendong.Namun, aura keibuan Ayara terpancar membuatnya terkesan dewasa.Lain halnya dengan Candy yang tampak pucat tanpa riasan di wajah, mengan
Dengan atau tanpa restu kedua orang tuanya, Ferdi tetap menikahi Candy.Ferdi telah berbuat dosa dengan menghamili Candy tapi kini malah melakukan sesuatu tanpa ridho kedua orang tuanya, entah lah apa jadinya nanti.Kedua orang tua Ferdi begitu keras menentangnya menikahi Candy malah meminta untuk menggugurkan bayi itu.Ferdi mana tega, meski berulang kali Candy mengatakan jika tak apa tidak menikah karena Candy juga menyadari kesalahannya tapi Ferdi tidak bisa membiarkan anak itu lahir tanpa status kedua orang tuanya yang telah syah.Dan di sinilah Ferdi dan Candy sekarang, di KUA untuk menunaikan niat bertanggung jawab atas perbuatan mereka.Setelah berkonsultasi dengan kepala KUA setempat, Ferdi dan Candy diperbolehkan menikah dengan kondisi tersebut.Wali hakim yang menjadi wali dari pihak Candy.Revan bertindak sebagai saksi dari pihak Ferdi dan Abinawa adalah saksi dari pihak Candy.“Lucu ya Capt. Abi ... dia jadi saksi nikah cewek yang pernah ditidurinnya,” celetuk Elza dan lan
Bagaimana Ayara akan mengalami baby blues jika Nicholas selalu ada disampingnya dan membuatnya bahagia.Setiap malam minggu Nicholas berinisiatif membawa Ayara makan malam tanpa Ejra, berdua saja mereka melakukan makan malam romantis disebuah restoran meski bukan restoran mewah.Hari minggunya Nicholas membawa Ayara dan Ejra jalan-jalan keluar menikmati kota di mana mereka tinggal sementara ini.Menurut Ayara, kota ini adalah kota paling indah yang pernah ia datangi.Sengaja Nicholas tidak memilih pusat kota untuk menjadi tempat staycation-nya agar Ayara nyaman karena jauh dari suara berisik.Nicholas sudah memperhitungkannya dari jauh hari, ia ingin membuat istrinya nyaman setelah melahirkan sebagai rasa terimakasih Nicholas pada Ayara.Satu bulan ini juga mereka selalu bersama, tanpa sekalipun Ayara kehilangan Nicholas seperti sebelumnya.Kehilangan dalam artian, raganya berada bersama Ayara tapi fokus dan pikiran Nicholas tertuju pada pekerjaan.“Kita berhenti sebentar buat makan s
Ferdi mengusap punggung Candy yang terlihat membungkuk duduk di bangku taman depan rumah orang tuanya.“Maafin Bunda ya, Bunda enggak bermaksud begitu ... beliau lagi terguncang karena kita menikah dengan kondisi seperti ini,” ujar Ferdi sedang berusaha mengobati hati Candy yang ia ketahui sedang terluka oleh ucapan sang Bunda.Rencana pernikahannya dengan Candy ditentang keras oleh keluarga dan kedua orang tuanya.Mereka terang-terangan mengatakan bahwa tidak menyukai Candy, hal itu membuat hati Ferdi juga terluka.Terlepas dari cinta atau tidak tapi Candy adalah ibu dari anaknya.Beberapa minggu terakhir tinggal bersama Candy membuat Ferdi yakin jika Candy sebenarnya perempuan baik.Hembusan napas terdengar panjang keluar dari hidung Candy, perempuan itu menoleh ke samping menatap Ferdi kemudian tersenyum.Senyum yang tidak sampai ke matanya.“Aku enggak apa-apa, kalau kita enggak dapat restu ... kamu jangan maksa, aku enggak apa-apa melahirkan dia tanpa suami ... salah aku juga ‘ka
“Janin yang sedang dikandung Candy itu anaknya Ferdi,” kata Ayara.Ia dan Nicholas sedang menonton acara televisi di atas ranjang di kamar mereka.Posisi Nicholas bersandar pada headboard memeluk Ayara dari belakang.Ayara bersandar nyaman di dada bidang Nicholas, keduanya baru saja menidurkan Ejra tanpa bantuan Nanny dan hal itu merupakan sebuah prestasi bagi Ayara dan Nicholas.Kembali pada kalimat yang Ayara ucapkan tadi, tanggapan Nicholas hanyalah sebuah gumaman.Pria itu tampak tidak peduli.“Mas Abi mau nikah sama Anya dua bulan lagi.” Ayara melanjutkan informasi yang perlu Nicholas ketahui dan lagi-lagi suami cool-nya itu menanggapi dengan malas-malasan.“Mbak Elza lagi hamil,” imbuh Ayara kemudian.“Berapa minggu?” Dan barulah hal itu menarik perhatian Nicholas.“Delapan minggu, kayanya Mbak Elza mau resign.”Nicholas mengangguk, informasi tersebut baru diketahuinya.Revan tidak mengatakan apapun ketika tadi berbicara dengannya melalui sambungan telepon.Ayara dan Nicholas ma