“Tiga tahun.” Nicholas menjawab cepat.“Jadi lo berharap si Vania bakal balik tiga tahun lagi trus lo ceraikan istri kontrak lo itu?”Nicholas mengangkat bahunya. “Gue enggak tau Vania akan kembali atau enggak tapi yang pasti gue akan ceraikan Ayara, tiga tahun setelah kontrak selesai.”Nicholas begitu yakin dengan kata-katanya.Edgar menggelengkan kepala. “Jangan main-main Niko, lo bisa kena kutuk Tuhan ... lo mempermainkan pernikahan yang sakral.”Edgar memperingatkan tapi tampang Nicholas terlihat biasa saja.“Gue enggak mungkin menikah dengan anaknya temen mami, gadis yang enggak gue cintai.”“Trus lo sekarang nikah sama siapa tadi namanya?”“Ayara Savrinadeya, kami terikat kontrak selama tiga tahun jadi gue enggak perlu berusaha mencintai dia.” Tanpa beban Nicholas mengatakannya.“Nemu dari mana cewek kaya gitu?” Edgar mulai penasaran dengan sosok gadis yang akan kawin kontrak dengan sahabatnya.“Dia Paramugari ... air crew privat jet gue.”“Apa yang dia dapet?” Edgar bertanya la
“Selamat sia ... ang ....” Radhika urung melanjutkan kalimatnya lantas membuang tatapan malas ke arah lain. “Kak Radhi katanya kemarin sakit ya?” seorang gadis manis berkedip manja setelah bertanya demikian. Radhika mengembuskan napas lalu menatap gadis itu. Ia harus melakukan SOP yang benar sebagai karyawan coffee shop merk lokal ternama tempat dirinya bekerja sepulang kuliah tanpa sepengetahuan kakak dan maminya. “Mau pesan apa?” Radhika bertanya. “Pesan senyum Kak Radhi aja boleh enggak? Jutek banget sih, Kak.” Setelah mengatakannya dengan nada mengeluh—Alana lantas memberengutkan wajahnya. “Aku tanya sekali lagi, mau pesen apa?” Radhika mengulang. “Apa aja deh boleh, yang penting bisa nemenin Alana liatin Kak Radhi dari pojokan sana.” Malas-malasan Radhika melayani Alana, adik kelas di kampusnya tapi beda jurusan yang sed
“Ngapain ke sini Bang? Belum puas nyakitin kak Aya?” Raut wajah Radhika sangat tidak ramah ketika mendapati Abinawa yang mengetuk pintu rumahnya. “Dhika, gue ....” Abinawa tidak melanjutkan kalimatnya malah membuang napas panjang. “Sebentar aja, gue mau ketemu Aya.” “Kak Aya udah tidur, mending jangan ganggu kak Aya lagi, Bang ... dia udah cukup menderita semenjak lo ketauan selingkuh.” Radhika tidak berhenti melontarkan nada ketus. “Iya ... gue salah, gue minta maaf ... tapi ijinin gue sebentar ketemu sama Aya.” Radhika menatap malas Abinawa. “Kak Aya udah mau nikah, Bang ... dia udah mau hidup bahagia sama cowok yang mencintainya ... jadi udah lah jangan ganggu kak Aya lagi.” “Tapi lo yakin cowok itu mencintai Aya dan Aya mencintai dia? Lo pasti sepemikiran sama gue ‘kan, Dhika?” “Sepemikiran apa? Gue enggak ngerti ... udah lah, Ba—“ “Dhika, lo tau siapa Lazuardy? Enggak mun
Oh tidak, Ayara tidak sedang bermimpi. Ini nyata. Telapak tangan Nicholas yang hangat menyentuh lembut pipinya. “Capt. Abinawa, bisa anda pulang sekarang karena calon istri saya harus tidur.” Nicholas kini melakukan kebalikannya, berbicara kepada Abinawa tapi matanya memaku Ayara dengan jarak wajah mereka yang begitu dekat hingga Ayara bisa merasakan hangat napas Nicholas menerpa wajahnya. Abinawa syok melihat kemesraan yang ditunjukan Nicholas di depannya, pria itu lantas beranjak dari kursi. “Saya harap anda memang benar mencintai Ayara dan berniat membahagiakannya ... bukan hanya ingin memanfaatkannya.” Bagi Abinawa, tidak perlu nyali untuk mengatakan hal itu kepada Nicholas meski Nicholas adalah bosnya tapi sekarang baginya kebahagiaan Ayara lebih penting dibanding karirnya di perusahaan penerbangan milik LZ Corp. “Sepertinya saya tidak perlu mendengar nasihat dari pria yang telah menghancurkan h
Ayara bangun kesiangan pagi ini karena semalaman tidak bisa memejamkan mata dampak dari overthinking mengenai hari pernikahannya yang akan berlangsung lusa sementara hari ini mereka sudah harus berangkat mengingat waktu yang akan mereka tempuh adalah lima belas jam perjalanan udara. Lingkaran hitam muncul di bawah matanya begitu mengganggu penampilan. “Tumben pake kacamata, mata kamu sakit, Aya?”Paramitha tidak sedang dalam mode kepo, kali ini ia khawatir terjadi sesuatu dengan putrinya menjelang pesta pernikahan. “Mata panda, Mi ... susah tidur.” Ayara mengangkat sedikit kacamata dengan lensa berwarna pink samar agar Paramitha bisa melihat lingkaran hitam sialan itu. “Biasa, kalau calon pengantin pasti gugup.” Paramitha akhirnya bisa santai setelah mengetahui bila masalah putrinya bukan lah hal yang besar. Saat ini mereka sedang duduk di ruang tamu menunggu jemputan datang untuk mengantar ke Bandara.
Jadi, apakah kepindahan Abinawa ke perusahaan penerbangan milik LZ Corp. Memang disengaja agar bisa bertemu Ayara? Jika ya, betapa malang nasib Abinawa karena harus menerima kenyataan pahit mantan tunangannya akan menikah dengan salah satu orang terkaya di Negri ini. Semua pikiran itu mengganggu Ayara ditambah ia masih mengingat sorot mata Abinawa yang menatapanya begitu dalam ketika di Cassino. Ternyata apa yang dikeluarkan mulut Ayara berbanding terbalik dengan isi hatinya. Semakin sering Ayara berbicara dengan Abinawa maka semakin luluh juga hatinya, ingin melupakan kesalahan pria itu. Padahal Ayara sudah berniat untuk move on. Sepertinya mulai sekarang ia harus menjauhi Abinawa karena selama tiga tahun ini Ayara akan menjadi milik Nicholas. Selang berapa lama akhirnya mobil yang dikendarai pak Kasdi tiba juga di Bandara. Ayara dibebas tugaskan menjadi flight attendant, tapi crew priva
“Pak ... tunggu!” Ayara berseru memanggil Nicholas yang menderapkan langkah menuju cottage. Pria itu menulikan telinga, terus melangkah di sepanjang lorong. Ayara menoleh ke belakang, mami dan Radhika sudah masuk ke dalam cottage, para sahabatnya di tempatkan di kamar-kamar yang berada dibagian gedung hotel karena cottage hanya diperuntukan bagi tamu VIP saja. Keluarga Lazuardy adalah orang terpandang dan mereka mengundang beberapa orang penting dalam pesta pernikahan Nicholas. “Paaaak,” panggil Ayara lagi yang ikut masuk ke dalam cottage Nicholas karena pria itu sudah berada di dalamnya. “Apa?!” sentak Nicholas seraya membalikan badan tiba-tiba dengan kedua tangan yang ia simpan di pinggang. Ayara mengerjap, lidahnya kelu dengan tenggorokan tercekat oleh rasa gugup lebih kepada takut karena ekspresi wajah Nicholas tampak menyeramkan. “I-itu ....” Ayara tidak berani melanjutkan kalimatnya melihat sua
“Mau ke mana, Dhika?” Radhika yang baru saja menekan knop pintu lantas memutar sedikit tubuhnya. “Jalan-jalan, Mi ... mau ikut?” Radhika berharap mami tidak ingin ikut. “Enggak ah, Mami mau berendem ... kamu yang lama ya jalan-jalannya ... jangan ganggu Mami, Mami mau menikmati jadi orang kaya lagi.” Lidah Radhika sontak berdecak. “Enggak usah norak deh, Mi ...,” tukas Radhika terdengar mengeluh. Paramitha menjulurkan lidahnya meledek Radhika seraya masuk ke dalam kamar. Cottage yang disediakan Nicholas untuk keluarga Ayara memiliki dua kamar dan kamar utamanya ditempati Paramitha. Kamar dengan interior dan kamar mandi luxurious itu memiliki jacuzy yang menghadap ke arah laut lepas. Paramitha akan berendam sambil memandang hamparan lautan ditemani segelas orange jus yang baru saja ia pesan. “Gini donk, Ya ... cari calon suami tuh yang kaya raya ... dulu, waktu kamu tunangan sa
Selama memimpin perusahaan Nicholas, Radhika berusaha melakukan yang terbaik.Dan tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, perusahaan Nicholas berkembang pesat karena tangan dingin Radhika.Tapi ada hubungan yang harus dikorbankan, Radhika dan Alana sering kali ribut karena Radhika yang terlalu sibuk.Sebagai kepala suku, tentu saja Bagaskara menilai ketekunan, kerja keras dan usaha Radhika tersebut.Restunya tercurah untuk Radhika dan Alana, hingga pada saat Radhika mengungkapkan keinginannya untuk menggelar pesta pernikahan di atas kapal pesiar dengan uang yang ia kumpulkan selama ini—Bagaskara menolak keras.Sang kepala suku yang malah membiayai pesta pernikahan mereka.Bisa dibilang kalau pesta Alana adalah pesta pernikahan termegah yang dibuat oleh keluarga Lazuardy.Hanya klien besar, beberapa petinggi Negara dan orang-orang dari kalangan VIP saja yang diundang.Bagaskara beralasan bila pesta tersebut adalah pesta pernikahan penutup karena Alana merupakan cicit bungsunya setelah
“Hai, aku Tante Vania ... temen papa kamu, papa kamu minta aku untuk jemput kamu ... ayo Tante antar pulang,” ajak Vania kepada Ejra yang kini tengah menginjak usia empat tahun.Bocah laki-laki itu menggelengkan kepala. “Kamu bohong! Papa enggak punya temen selain om Edgar,” tukas Ejra dengan tampangnya yang dingin sedingin es. Mirip sang papa.Vania tertawa kering. “Om Edgar juga teman Tante, Tante liatin foto kami bertiga ya ... sebentar.” Vania mengotak-ngatik ponselnya.“Sedang apa kamu sama cicit saya?” Suara Bagaskara yang menggelegar membuat ponsel Vania jatuh ke lantai.Vania mendongak kemudian meraih ponselnya dengan tatapan dan senyum ramah pada Bagaskara.Bagaskara menarik tangan Ejra, satu tangannya yang memegang tongkat ia angkat dan mengarahkan tongkat tersebut ke depan wajah Vania.“Jangan pernah berpikir hal yang akan kamu sesali apalagi berniat melakukannya, saya tidak akan membiarkan kamu mengganggu keluarga saya, mengerti?” tegas Bagaskara mengancam.Vania mengerjap
“Mamiiiiii,” panggil Alana ketika memasuki rumah tidak melihat sang calon ibu mertua di ruang televisi.“Miiii.” Alana memanggil lagi tapi malah Surti yang menghampirinya.“Kanjeng Mami lagi shopping sama mertuanya bu Ayara.” Surti memberitau.Alana mengembuskan napas panjang, menjatuhkan tubuhnya di sofa.Ia baru saja pulang kuliah dan merasa sangat kelelahan.“Mbak, boleh buatin orange jus enggak?” Alana meminta dengan nada manja merayu.“Baik, Non ... saya buatkan dulu.”Surti kemudian pergi ke dapur meninggalkan Alana yang kini merebahkan tubuhnya di sofa menatap langit-langit.“Ah, si Mami sama Tante Danita shoppingnya enggak ngajak-ngajak nih!” Alana menggerutu.Ia lantas merogoh ponselnya bermaksud menghubungi Paramitha melalui sambungan video call.Tiga kali mengulang tapi Alana tidak dapat tersambung dengan Paramitha.Akhirnya Alana menghubungi ponsel Danita dan barulah terdengar sahutan di ujung telepon sana.“Sayang!” seru Danita dengan hati riang.“Tante, aku mau ngomong s
Malam ini Anya tidak bisa lolos dari serangan buasnya Abinawa.Pria yang perhari ini telah syah menjadi suaminya itu tidak bisa menahan diri semenjak mereka memasuki kamar pengantin.Beberapa gaya Kamasutra telah mereka jajal menghasilkan kenikmatan yang tak terperi.Dan saat ini ketika mereka sudah diujung ronde kedua, Abinawa masih saja gagah perkasa menghujam Anya dari atas.Tubuh pria itu lembab berpeluh, napasnya memburu tanpa kenal lelah melakukan hentakan demi hentakan nikmat.“Maaasshh,” desah Anya seraya memeluk pundak Abinawa yang kemudian membungkamnya dengan ciuman.Anya belum pernah merasa senikmat ini ketika bercinta dengan Abinawa padahal sebelumnya telah sering mereka lakukan.Sama halnya dengan Abinawa yang merasa jika pergulatan ini adalah yang terbaik sepanjang hidupnya meski ia pernah merasakannya berulang kali dengan Anya.“Anyaaa.” Abinawa menggeram tertahan merasakan milik Anya menjempit miliknya ketat.“Massshhh.” Anya mendesah lagi, Abinawa tau jika istrinya s
Seperti apa yang dikatakan Ayara kepada Abinawa sebelumnya, ia akan datang ke pesta pernikahan pria itu dengan Anya tanpa didampingi oleh Nicholas.Ayara datang bersama Ejra dan seorang Nanny, sebetulnya Alana dan Paramitha ikut menemani Ayara ke Bali tapi Paramitha juga enggan datang karena menghargai menantunya.Paramitha dan Alana memilih tinggal di kamar hotel yang telah disiapkan Nicholas.Setidaknya Nicholas mau memfasilitasi Ayara ke Bali walau sesungguhnya dalam hati pria itu enggan mengijinkan Ayara pergi.Nicholas menghargai persahabatan yang dimiliki Ayara meski dengan orang yang tidak ia sukai.Terlebih, Revan dan Elza pun ikut menemani Ayara membuat Nicholas tenang melepas istrinya ke pesta tersebut.Gaun seindah apapun yang dikenakan Ayara tetap saja tidak akan membuatnya seseksi dulu lagi karena ada Ejra yang sesekali harus ia gendong.Namun, aura keibuan Ayara terpancar membuatnya terkesan dewasa.Lain halnya dengan Candy yang tampak pucat tanpa riasan di wajah, mengan
Dengan atau tanpa restu kedua orang tuanya, Ferdi tetap menikahi Candy.Ferdi telah berbuat dosa dengan menghamili Candy tapi kini malah melakukan sesuatu tanpa ridho kedua orang tuanya, entah lah apa jadinya nanti.Kedua orang tua Ferdi begitu keras menentangnya menikahi Candy malah meminta untuk menggugurkan bayi itu.Ferdi mana tega, meski berulang kali Candy mengatakan jika tak apa tidak menikah karena Candy juga menyadari kesalahannya tapi Ferdi tidak bisa membiarkan anak itu lahir tanpa status kedua orang tuanya yang telah syah.Dan di sinilah Ferdi dan Candy sekarang, di KUA untuk menunaikan niat bertanggung jawab atas perbuatan mereka.Setelah berkonsultasi dengan kepala KUA setempat, Ferdi dan Candy diperbolehkan menikah dengan kondisi tersebut.Wali hakim yang menjadi wali dari pihak Candy.Revan bertindak sebagai saksi dari pihak Ferdi dan Abinawa adalah saksi dari pihak Candy.“Lucu ya Capt. Abi ... dia jadi saksi nikah cewek yang pernah ditidurinnya,” celetuk Elza dan lan
Bagaimana Ayara akan mengalami baby blues jika Nicholas selalu ada disampingnya dan membuatnya bahagia.Setiap malam minggu Nicholas berinisiatif membawa Ayara makan malam tanpa Ejra, berdua saja mereka melakukan makan malam romantis disebuah restoran meski bukan restoran mewah.Hari minggunya Nicholas membawa Ayara dan Ejra jalan-jalan keluar menikmati kota di mana mereka tinggal sementara ini.Menurut Ayara, kota ini adalah kota paling indah yang pernah ia datangi.Sengaja Nicholas tidak memilih pusat kota untuk menjadi tempat staycation-nya agar Ayara nyaman karena jauh dari suara berisik.Nicholas sudah memperhitungkannya dari jauh hari, ia ingin membuat istrinya nyaman setelah melahirkan sebagai rasa terimakasih Nicholas pada Ayara.Satu bulan ini juga mereka selalu bersama, tanpa sekalipun Ayara kehilangan Nicholas seperti sebelumnya.Kehilangan dalam artian, raganya berada bersama Ayara tapi fokus dan pikiran Nicholas tertuju pada pekerjaan.“Kita berhenti sebentar buat makan s
Ferdi mengusap punggung Candy yang terlihat membungkuk duduk di bangku taman depan rumah orang tuanya.“Maafin Bunda ya, Bunda enggak bermaksud begitu ... beliau lagi terguncang karena kita menikah dengan kondisi seperti ini,” ujar Ferdi sedang berusaha mengobati hati Candy yang ia ketahui sedang terluka oleh ucapan sang Bunda.Rencana pernikahannya dengan Candy ditentang keras oleh keluarga dan kedua orang tuanya.Mereka terang-terangan mengatakan bahwa tidak menyukai Candy, hal itu membuat hati Ferdi juga terluka.Terlepas dari cinta atau tidak tapi Candy adalah ibu dari anaknya.Beberapa minggu terakhir tinggal bersama Candy membuat Ferdi yakin jika Candy sebenarnya perempuan baik.Hembusan napas terdengar panjang keluar dari hidung Candy, perempuan itu menoleh ke samping menatap Ferdi kemudian tersenyum.Senyum yang tidak sampai ke matanya.“Aku enggak apa-apa, kalau kita enggak dapat restu ... kamu jangan maksa, aku enggak apa-apa melahirkan dia tanpa suami ... salah aku juga ‘ka
“Janin yang sedang dikandung Candy itu anaknya Ferdi,” kata Ayara.Ia dan Nicholas sedang menonton acara televisi di atas ranjang di kamar mereka.Posisi Nicholas bersandar pada headboard memeluk Ayara dari belakang.Ayara bersandar nyaman di dada bidang Nicholas, keduanya baru saja menidurkan Ejra tanpa bantuan Nanny dan hal itu merupakan sebuah prestasi bagi Ayara dan Nicholas.Kembali pada kalimat yang Ayara ucapkan tadi, tanggapan Nicholas hanyalah sebuah gumaman.Pria itu tampak tidak peduli.“Mas Abi mau nikah sama Anya dua bulan lagi.” Ayara melanjutkan informasi yang perlu Nicholas ketahui dan lagi-lagi suami cool-nya itu menanggapi dengan malas-malasan.“Mbak Elza lagi hamil,” imbuh Ayara kemudian.“Berapa minggu?” Dan barulah hal itu menarik perhatian Nicholas.“Delapan minggu, kayanya Mbak Elza mau resign.”Nicholas mengangguk, informasi tersebut baru diketahuinya.Revan tidak mengatakan apapun ketika tadi berbicara dengannya melalui sambungan telepon.Ayara dan Nicholas ma