Share

Bab 60

Penulis: ๐“ข๐“ฎ๐“ท๐“ณ๐“ช ๐“œ๐“ฎ๐“ป๐“ช๐“ฑ
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Syan begitu senang karena Aldo selalu memperhatikannya, bahkan tak jarang suaminya itu begitu memanjakan dirinya. Kini apapun yang diinginkan Syan pasti akan dipenuhi, dan juga kini hubungan Aldo dengan Sabrina menjauh semenjak ulah Carisa.

"Sayang aku pengen makan buah semangka deh, tapi semangkanya yang ada dideket kampus kamu itu," pinta Syan sambil mengelus perut buncitnya.

"Iya, tapi nanti ya habis kuliah belinya. Hari ini aku ada kuis dikelas," sahut Aldo yang tengah sibuk mengenakan sepatunya. 

"Okelah, tapi belinya tiga ya?"

"Sekalian tokonya juga bakal aku beliin," canda Aldo yang membuat Syan tersipu malu.

Aldo mengecup pipi istrinya lalu keluar dari dalam kamar dan segera melesat menuju kampusnya. Akibat kehebohan tempo hari, kini semua anak kampus tahu jika Aldo sudah menikah dan segera memiliki anak. 

"Sebenarnya Syan itu manis juga anaknya, kalau nggak dipengaruhin orang tuanya juga baik," gumam Aldo sambil berkendara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Biang kerok datang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 61

    Lastri murka, apa yang baru saja didengarnya membuat amarahnya memuncak seketika. Bagaimana bisa cucu kandungnya enggak memanggilnya nenek, tapi kini malah memanggil orang asing sebagai neneknya."Jangan keterlaluan kamu Nio," murka Lastri yang langsung mendatangi Nio dan mencengkeram kerah bajunya dengan begitu erat."Coba nyonya Lastri katakan, apa yang saya lakukan hingga menurut anda keterlaluan," santainya bertanya."Kamu, kalian semua mempengaruhi cucu saya! Cucu kandung saya, dia Sasa itu cucu saya," teriaknya marah."Siapa juga yang mengatakan Sasa itu bukan cucu anda?""Kelewatan kamu Nio, saya bersumpah saya akan mengambil Sasa bagaimanapun caranya," matanya dengan tajam menatap Nio yang hanya tersenyum melihat kemarahannya."Penjagaaa," teriak Nio dengan lantangnya namun ekspresinya masih sama.Tiga orang laki-laki datang pada tuannya, dengan tubuh gagahnya mereka berdiri dan siap menerima perintah dari tuan mudanya. Lastri

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 62

    Lastri tak tahu lagi bagiamana cara menghadapi putrinya itu, rasanya ia tak yakin jik putrinya itu pernah melahirkan seorang bayi dari rahimnya sendiri."Apa salahku sampai putriku gila seperti ini," gumamnya yang berjalan mondar-mandir didalam kamarnya."Aku harus menyusun rencana lagi untuk mengambil Sasa dari mereka semua. Bagaimanapun caranya Sasa harus tinggal bersama saya, saya nenek kandungnya," tekannya dengan penuh amarah.Sudah hampir dua minggu setelah kejadian tersebut, hari-hari Sabrina selalu berseri-seri terlebih saat ini ada Lena, Rizal juga Marshel yang selalu ada menemaninya. Hari-harinya selama didalam kampus pun tak ada yang mengkhawatirkan, hingga dua pengawalnya kini tak perlu menungguinya didepan kelasnya.Namun hal dalam waktu dua minggu itu Nio masih terus mencari bukti dalang dari apa yang dialami istrinya. Ia yakin jika ini adalah ulah Max, tapi karena tak ada bukti yang mengarah padanya makan Nio juga tak bisa menuduhnya secara

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 63

    Syan hari in tak pergi kekampusnya, entah mengapa ia malas sekali melakukan kegiatan apapun hari ini. Setiap kali Aldo memintanya mandi ia akan menolaknya dengan alasan janin yang dikandungnya, seperti saat ini juga saat Carisa memintanya mandi ia masih menggunakan alasan yang sama untuk menolaknya."Ma, papa kemana? Kok aku belum lihat papa dari semalam," tanya Syan pada mamanya."Papa kamu ada perjalanan bisnis, " sahutnya sambil menyuapi anaknya makan."Berapa lama kali ini mah.""Katanya cuma sebulan aja.""Oh."Tapi tanpa Carisa tahu ternyata suami bukan hanya melakukan perjalanan bisnis seperti yang diucapkan, Max kali ini juga pergi mengunjungi istri keduanya Irma.Sudah 5 tahun ternyata Max mengkhianati pernikahannya dengan Carisa, tanpa sepengetahuan Carisa ia melakukan pernikahan kedua dengan Irma dan memiliki seorang putri dari pernikahan tersebut."Berapa lama kali ini kamu bersama kami," tanya Irma saat menik

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 64

    Selly terus saja mengawasi anaknya dari kejauhan, dan sesuai dengan rencana dari sang mama jika hari ini ia akan menjemput Sasa dan membawanya pergi bersama. Ia terus menunggu diseberang sekolah, berharap Antonio segera pergi dan ia bisa mendekati anaknya."Brengsek, kenapa nggak pergi juga sih. Panas," keluhnya mengipasi wajahnya dengan tangan.Lama menunggu akhirnya mereka semua pergi juga, Bulan yang pada awalnya ingin menemani cucunya sekolah terpaksa membatalkan niatnya. Ia harus pergi bersama Darma suaminya untuk menghadiri perjamuan di Bandung hari ini juga."Papi nanti turunin aku didepan aja, supir perusahaan udah jemput juga kok," ucap Nio."Ehm, " singkat Darma.Sasa mengikuti kelasnya dengan patuh seperti biasanya, namun entah mengapa ditengah pelajaran ia menangis dan menjadi ketakutan sendiri. Sang guru berusaha menenangkannya namun Sasa justru menangis dan menghindarinya."Telpon orang tuannya saja bu," ucap guru yang lainnya.

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 65

    "Dia anak saya!"Ucapan Selly menekankan status dirinya bagi Sasa, semua guru hanya bisa menatap mereka bedua. Tak satupun dari mereka yang berani melerai saat melihat sorot membunuh dari Selly pada Sabrina."Anda salah orang, Sasa adalah anak saya! Lepaskan tangan anda dari saya," balas Sabrina.Selly tak menghiraukan ucapan Sabrina, ia malah dengan sengaka mengeratkan cengkramannya hingga Laisa memekik kesakitan. Sasa marah melihat mamanya diperlakukan kasar."Lepaskan mama aku," teriaknya sambil memukuli tangan Selly."Saya mama kamu, bukan dia," bentak Selly."Jangan berani membentak anak saya, anda hanya beruntung saja bisa melahirkan dia," lirihnya namun menekan setiap katanya."Akhhhhh," teriak Selly saat Sasa menggigit tangannya."Tolong perketat penjagaan sekolah ini, saya hanya tidak ingin suami saya memindahkan anak saya ke sekolah lain," pesannya sebelum membawa Sasa keluar."Nyonya Sabrina kalau marah serem

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 66

    Selly terdiam dan hanya menuruti kemana mereka ingin membawanya, pisau itu masih sangat nyaman berada dipinggangnya."Stop," seru laki-laki tersebut.Selly menghentikan mobilnya, ia bahkan tak bisa menggerakan kepalanya karena rasa takutnya. Tubuhnya bergetar hebat, namun ia terus menahannya agar tak terlalu terlihat."Siapa kalian ini, apa yang kalian mau dari saya?""Cukup mudah. Jangan pernah mengusik nona kami. Perhatikan sikap anda, jangan sampai kita bertemu lagi.""Siapa nona kalian, apa hak dia melarang saya," kesalnya yang tersulut emosi.Laki-laki itu menusukkan ujung pisaunya hingga membuat Selly mendesis kesakitan. Tangannya mencengkeram kuat kemudinya, matanya terpejam untuk mereda rasa sakit yang kini dirasakannya."Baik, baik. Saya tidak akan menganggu nona kalian lagi.""Ingat kata-kata anda ini.""Iya, saya tahu.""Kita pergi sekarang," serunya yang diikuti oleh para anak buahnya kelua

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 67

    Mata Marshel memicing menatap Sabrina yang sedang berdiri dihadapannya, dengan cepat Sabrina memberikan isyarat untuk tidak membahas hal itu dimuka umum ."Yaudah kita ketemu nenek gimana," ajak Marshel."Hore, Sasa ketemu nenek," girang bocah kecil tersebut.Marshel membawa keduanya kembali kerumah, Lena juga Rizal begitu tak sabar menunggu kedatangan mereka. Suara klakson berbunyi membuat Lena segera berlari meninggalkan dapurnya menuju halaman depan."Nenek," teriak Sasa saat melihat Lena ada didepan pintu menyambutnya."Aduh cucunya nenek, udah makan belum ini?""Belum, Sasa laper banget ini nek," menyentuk perutnya dengan ekspresi yang begitu menggemaskan.Lena mengajak semuanya masuk, Marshen sendiri menuntun sang adik untuk masuk kedalam rumah miliknya. Dan benar saja, baru saja masuk Sabrina sudah disuguhi dengan foto keluarga Marshel yang terpajang begitu besarnya."Akhh, kepalaku," rintihnya menghentikan langkah

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 68

    Hari sudah mulai gelap saat Antonio tiba dirumah Rizal, ia merasa bersalah dengan istri juga anaknya karena terlalu lama menjemputnya. Pekerjaan hari ini benar-benar membuat ia menjadi sibuk."Maaf ya ayah, Nio terlalu lama meninggalkan istri juga anak Nio," sesalnya yang tak enak hati."Ngomong apasih, Sabrina juga anak ayah. Terima kasih karena kamu sudah memberi kami waktu bersama," ucap Rizal sambil menepuk bahu menantunya tersebut."Perlahan aja yah, Nio janji bakal bantuin Sabrina mengingat masa lalunya," disambut senyum hangat Rizal padanya."Udah datang loe, gue kira malam ini adek gue nginep disini," canda Marshel yang baru datang."Lain kali aja deh," balas Nio santai."Papaa," teriak Sasa yang berlari lalu meminta gendong pada papanya."Kita makan malam sekalian ya, kebetulan tadi Sabrina masak."Setelah makan malam, Nio mengajak anak juga istrinya kembali kerumah. Sasa begitu lelah hingga tanpa sadar ia tertid

Bab terbaru

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Teruntuk para Readers tersayang,

    chapter I Semua siap dan semua telah lengkap. Penghulu menjabat tangan Ardan, dengan sekali nafas Ardan kini telah resmi menyunting Tian sebagai istrinya. Sah.. Sah.. Sah.. Seru semua orang dengan gembira, tangis pecah melihat keduanya telah resmi menikah. Tak banyak memang undangannya, namun itu adalah semua orang yang ada dipihak Tian kedepannya. Semua kolega Prambu yang setia siap berdisi di belakang Tian dan memperjuangkan hak miliknya. Acara pasang cincin usai, kini Tian mengambil tangan Ardan dan menciumnya. Hatinya berdesir merasakan bibir Tian melekat dikulitnya secara langsung, hatinya menghangat begitu. Tanpa di duga Ardan juga menggerakkan tangannya, meletakkan tangannya tepat di kepala Tian saat istrinya itu mencium punggung tangannya. Kini berganti Ardan yang mencium kening istrinya, cukup lama kala bibir itu mengecup langsung kulit istrinya. "Gadis yang selama ini sudah kuanggap sebagai adikku kini sudah resmi ku nikahi," batin Ardan. chapter II Tanpa menjawab

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 190

    Matius terkejut dengan penolakan dari Selly, ia tak menyangka jika rasa marahnya begitu besar melebihi rasa rindunya. Matius tahu apa kesalahannya, ia juga menerima semua yang Selly lakukan padanya.Matius hanya ingin hidup bahagia bersama keluarga kecilnya, hidup normal seperti orang pada umumnya. Namun sebelum itu ia harus menebus semua kesalahannya, ia harus menyelesaikan semua masa lalunya yang begitu kelam itu."Maaf," lirih Matius mencoba meraih tangan Selly di depannya.Selly murka, ia melampiaskan semua kemarahannya saat ini juga. Ia mengamuk, memukul Matius bahkan juga menghancurkan semua barang yang ada di ruangan tersebut."Bodoh kamu, kamu pergi dari sini. Pergi temui istrimu itu, jangan pernah muncul lagi di depanku!" teriaknya dengan begitu kencang."Tolong dengerin dulu, sebentar saja." mohonnya.Selly terus mengamuk, mengabaikan semua ucapan Matius yang ingin berbicara dengannya. Hingga Matius begitu geram d

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 189

    Matahari hari ini bersinar dengan begitu teriknya, Sabrina yang awalnya ingin berkeliling dengan si kembar ke taman pada akhirnya mengurungkan niatnya. Ia lebih memilih bersantai di dalam rumah sembari menikmati buah-buahan yang Bulan sediakan."Anak cantik mama lagi apa ini, kenapa jarinya di emut-emut gitu?" tanyanya dengan begitu gemas."Aduh, ini si ganteng malah kakinya yang di emut-emut." menepuk keningnya dengan seulas senyumannya.Hari ini semua orang tengah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, para laki-laki sibuk bekerja sedang Bulan sedang menemani Lena mengatur acara pernikahan anak-anaknya. Sedang Ica hari ini meminta ijin untuk kembali ke Jogja, awalnya Marshel melarangnya dengan berbagai alasannya namun Ica yang keras kepala pada akhirnya memenangkan pertempuran itu.Ica sedang ada di dalam kendaraannya menuju rumahnya, ia di jemput dengan anak buahnya yang selalu setia mengawalnya kemanapun perginya. Namun tiba-tiba Ica mengubah tujuan

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 188

    Stevan segera mendapat penanganan dari dokter, wajahnya yang semakin pucat membuat Sabrina juga Nio menjadi semakin pucat. Sedang Stevi terlihat dengan pulas tertidur dalam gendongan sang papa."Gimana ini hubby, kenapa dokter lama banget di dalam?""Sabar, kita tunggu aja di sini."Dan tak lama dokter keluar. Sabrina segera saja memberondong dokter tersebut dengan berbagai pertanyaannya, hingga tanpa sadar dokter tersebut menyunggingkan senyum manisnya."Dokter lagi godain istri saya ya?" ketus Nio melihat dokter laki-laki itu tersenyum menatap istrinya."Oh maafkan saya pak, bukan maksud saya ingin menggoda istri anda. Namun saya hanya tersenyum ketika tahu ternyata saya sedang berhadapan dengan ibu baru," jelasnya dengan begitu ramah.Plakk,"Hubby apaan sih, bisa-bisanya cemburu saat kayak gini," kesalnya."Lalu gimana anak saya dok?""Gpp, hanya demam karena perubahan cuaca saja. Hari ini juga bisa langsung di

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 187

    Mata Ica terbuka dengan tiba-tiba, posisi yang begitu kurang nyaman bagi keduanya saat ini. Wajah Marshel begitu dekat dengan wajah Ica, sangat dekat hingga Ica dapat merasakan deru nafas Marshel yang menerpa wajahnya."Ehm, udah bangun ya." canggungnya membuka suara."Iya. Ini kayaknya terlalu dekat deh kita," sahut Ica dengan wajah memerahnya menahan malu.Dengan cepat Marshel menegakkan tubuhnya, berdiri membuang muka ke sembarang arah. Sedang Ica kini juga bangkit membenarkan posisinya, wajahnya sudah sangat merah seperti udang rebus."Loe ngapain di sini?" tanya Ica menutupi rasa canggungnya."Heh, aku kamu. Kenapa jadi loe gue lagi sih," omel Marshel."Iya, iya. Kamu kenapa di sini? Bukannya tadi lagi kerja ya?""Pulang, di suruh sama bunda. Kamu kenapa, tidur sambil nangis?"Ica belum siap membuka kembali lukanya, ia masih tertutup rapat bahkan tak pernah membukanya. Kini ia hanya ingin hidup seperti pada normalnya

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 186

    Hari ini semua orang tengah sibuk mempersiapkan acara pertunangan Ica dengan Marshel, semua nampak antusias menjelang acara bahagia tersebut. Sabrina yang tak bisa bergerak leluasa bertugas merangkai bunga bersama kedua buah hatinya, sedang yang lainnya mengawasi petugas dekornya."Sebelah sini ya mas, tolong agak di penuhi lagi jadi biar nggak lubang." seru Bulan."Sebelah sini aja mas bagus, iya itu nanti taruh di sana aja biar bisa buat duduk." sibuk Lena mengarahkan orang-orang.Semua nampak begitu sibuk, sedang Ica sedang berada di kamarnya menikmati spa yang di sediakan Sabrina khusus untuk dirinya. Tak ada para lelaki yang menemani, hanya ada para wanita tangguh sebab laki-laki sedang bertugas mencari nafkahnya."Bun, ini taruh di mana ya?""Wah bagus banget sayang kamu ngerangkai bunganya," takjubnya dengan hasil rangkaian sang putri."Bisa aja, udah ini taruh mana? Berat tau," keluhnya."Sini, biar bunda aja yang bawa ya. Kam

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 185

    Marshel terus mencari keberadaan Ica di dalam rumah, namun sudah semua tempat ia periksa masih juga tak bisa menemukan calon istrinya itu. Tak mungkin jika Ica pergi bersama Bunda, sebab Bunda sedang berada di rumah sakit untuk terapi ayah."Kemana lagi itu anak keluar nggak bilang-bilang," gerutunya.Berkali-kali ia mencoba menghubungi Ica namun tak satupun panggilan atau pesan yang mendepat respon dari lawannya. Semakin geram saat Marshel memikirkan ide Ica lalu untuk membalas kelakuan Selly."Jangan-jangan?"Rasa panik segera menyelimutinya, ia meraih kunci mobil yang ada di dekatnya. Namun baru saja akan melangkah, orang yang sedari tadi di carinya tiba-tiba muncul dengan senyum merekah di wajahnya."Loh, mau kemana?" tanya Ica dengan polosnya."Kenapa sih? Orang nanya itu di jawab, bukannya di pelototin gitu," omelnya.Tak habis fikir Marshel dengan jalan fikiran wanita di depannya itu, bisa-bisanya tak mengerti dengan ke k

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 184

    Sudah satu bulan sejak lahirnya kedua bayi mungil itu di tengah-tengah mereka, hari-hari Sabrina juga begitu sibuk dengan ketiga bayinya termasuk sang suami yang menjadi bayi kembali diantara anak-anaknya."Hubby ayo buruan, kasian stev udah dingin ini." teriak Sabrina dari dalam kamar mandi.Benar saja, keduanya bersama-sama merawat kedua bayi itu tanpa bantuan suster sebab Sabrina merasa masih sanggup mengurus buah hati mereka. Masih ada mami juga bunda yang setiap harinya selalu membantu menjaga kedua bayi lincah itu.Pagi ini penuh dengan teriakan Sabrina karena merasa kesal dengan suaminya, tugas melepas baju Stevi si bayi cantik itu hanya memakan waktu 10 menitan namun di tangan Nio itu bisa memakan waktu lebih dari 30 menit."Hubby buruan atau keluar dari kamar," teriaknya lagi dengan seluruh kekesalannya."Iya mama, kami datang." serunya dengan rasa tak bersalahnya.Kini keduanya duduk berhadapan dengan masing-masing bayi di tanganny

  • Mendadak jadi Ibuย ย ย Bab 183

    Deru mobil mulai terdengar, semua orang bersiap dengan berbagai hal di tangannya masing-masing. Terlihat Syan bersama Lili membawa sebuah gulungan berdua, entah apa itu isinya. Dan,"Surprise," teriak semua orang bersamaan.Jantung Sabrina terasa berdetak begitu cepat karena rasa terkejutnya, beruntung si kembar tak mendengar teriakan menggema tersebut.Mata Sabrina berkaca-kaca ketika menatap semua orang di depannya, dengan takjub ia melihat rumah yang ternyata sudah di dekor dengan begitu indahnya demi menyambut ke datangannya. Sabrina tak dapat menahan air mata harunya, ia menangis menutup wajah dengan kedua tangannya."Terima kasih semua," ucapnya dengan sesegukan dalam pelukan sang suami."Mana cucu kami?""Ada di bekang, ayah tunggu aja nanti juga masuk si kembar," seru Antonio.Mata Sabrina memicing melihat sebuat tulisan yang di bentangkan Lili bersama Syan. Dengan penasaran ia mencoba mendorong sendiri kursi rodanya unt

DMCA.com Protection Status