Tania pun, menurut dengan segera mebersihkan diri, dikamarmandi dalam, yang ditunjukan Teguh. Aldo juga telah kembali membawakan yang Teguh minta dan menaruhnya di kamar yang akan di pakai Tania."Guh, bajunya sudah aku turun dulu ya, mau istirahat" pamit Aldo kepada Teguh. "Oke baiklah, terimakasih yah, " balas Teguh kepada Aldo, kemudian Aldo keluar dari Penthouse Teguh dan menuju apartemenya yang ada di bawahnya.Aldo pergi, Teguh memutuskan memasak makanan, untuk makan malam. Ketika masakan matang, Tania juga sudah selesai mandi, dan Teguh melihat Tania, dengan wajah yang sudah fresh, tidak seperti tadi yang sangat ack acakan , dan sekarang Tania mengenakan pakaian santai tetapi tertutup yang di belikan oleh Aldo, ketika Teguh sedang menyiapkan di meja makan dia melihat Tania keluar.Tania, mengucapkan terimakasih kepada Teguh, tak lupa, Teguh memberitahu Tania, jika Aldo yang membelikan pakaian. Barulah Teguh, mengajak Tania makan. Taniapun menurut, dan duduk di kursi meja mak
Teguh terkejut, ketika melihat siapa yang memanggilnya, Teguh mulai menatap kearah Clara dari bawah ke atas, itu menampakan kaki yang menggunakan highil, kemudian melihat dress Clara, yang sangat pas dengan tubuhnya yang berwarna biru, Teguh terus melihat dan sampai akhirnya dia menyadari kalau yang memanggilnya adalah Clara.Teguh masih belum sadar kembali , hingga akhirnya Clara dan Brian berjalan kearah Teguh, sampai Clara didepan Teguh, tetapi masih saja Teguh masih diam, dia sebenarnya sduah berontak ingin sadar kembali tetapi dia tidak bisa menahan rasa keterkejutanya."Teguh, kamu kenapa." Ucap Clara pada Teguh, sehingga itu membuat tersadar, dan segera berdiri menyambut kedatangan Clara. "Eh ... maaf, aku kaget kamu sudah sembuh, " jawab Teguh, sebenarnya ada hal lain yang ingin Teguh sampaikan yaitu dia sangat Cantik. "He ... he.... gimana, seneng gak aku udah sembuh, " tanya Clara keambali kepada Teguh." Aku, senang banget , akhirnya kamu bisa berjalan lagi. " Balas Tegu
Teguh dan Clara pun tiba di rumah Clara dengan aman."Guh, terimakasih ya, untuk waktunya," ucap Clara sembari menatap kearah Teguh,"Iya sama-sama, aku langsung pulang ya" jawab teguh kepada Clara."kenapa tidak masuk dulu?" tanya Clara."Maaf enggak, ya ada urusan , salam buat Ayah," jawab Teguh dengan memohon."Hem ... ya sudah, kamu hati-hati ya," jawab Clara, kemudian mata mereka saling bertatapan jelas membuat jantung Clara berdetak sangat cepat seperti mau loncat mukanya semakin merona.Dia melihat Teguh. mulai mendekatkan wajahnya kepadanya, pandangan itu terus beradu dan perasaan Clara semakin tidak karuan , rasa takut senang khawatir jadi satu, Teguh semakin mendekatkan wajahnya sontak membuat Clara memjamkan matanya.Teguh, mengulurkan tanganya ke wajah Clara, dan mengusap bibir Clara "Sudah hilang, coklatnya," Ujar Teguh. Ucapan Teguh membuat Clara terkejut dia kira Teguh akan melakukan seperti adegan yang ada di film tadi ternyata cuma membersihkan sisa coklat yang mene
Teguh dan Aqilla, saling bertatapan cukup lama, dengan posisi Teguh masih diatas Aqilla.Bisa dikatakan, sebenarnya ini, adalah kesempatan yang sangat langka, dan spesial untuk Aqilla, tetapi Aqilla dengan sengaja menunggu respon dari Teguh.Disisi lain, Teguh, entah harus berbuat apa dia bingung, akhirnya Teguh tersadar dan kembali berdiri dengan santai.Melihat respon Teguh, yang tetap tenang, Aqilla sangat kecewa akan hal ini, dia merasa sangat sudah diatas awan, tetapi tanpa di duga, respon Teguh benar benar membuatnya tidak percaya, 'Apakah dia normal' gumam Aqilla di dalam hatinya.Teguh yang sudah tersadar, mengatakan akan pulang, sedangkan Aqilla masih di di dalama kebingunganya, yang mana dia juga merasa kecewa karena telah gagal.Mendengar Teguh akan pulang, Aqilla merasa bertambah kesal, karena rencananya gagal, dia sedang bertanya tanya apakah Teguh lelaki normal, atau aku tidak cukup menarik baginya itulah yang dipikirkan Aqilla."Ya, baiklah , hati-hati ya dijalan," bal
Keesokan paginya, Teguh pergi ke kampus dengan mengendarai mobilnya, kali ini Teguh membawa masuk mobilnya, kedalam kampus, seketika sampai memasuki gerbang kampus sontak itu menjadi perhatian banyak pasang mata yang melihatnya.Tetapi, Teguh tetap cuek, walaupun banyak pasang mata yang memandangi mobilnya dengan kagum, mereka yang melihat itu mulai berdiskusi siapa pemilik mobil BMW X6 tersebut. ‘Wah mobil siapa itu kira-kira’ mereka mulai ramai membicarakan mobil mahal tersebut.Setelah merasa, mobilnya sudah berada dalam posisi yang pas, untuk memalkirkan mobil, Teguh keluar dari mobil dengan kondisi yang sama sebelumnya mengenakan setelan yang sederhana.Mereka yang melihat Teguh yang keluar dari mobil BWM tersebut mereka terkejut. ‘Ah bagaimana mungkin itu Teguh, ’ mereka kembali mulai berdiskusi dengan apa yang mereka lihat kali hal yang lebih mengejutkan lagi.Teguh tetap acuh tak acuh berjalan masuk kedalam kelas , disana sudah ada teman temanya Ardi, Kenan dan Adam sudah be
Setibanya di apartemen, Teguh, kemudian membersihkan diri, dia ingin pergi ke tempat Paj Brian untuk melaporkan hal ini dan minta arahan dari Beliau sekaligus ingin mengajak Pak Brian dan Clara minggu depan.Setelah selesai, Teguh, langsung menuju ke mobilnya , dia keluar dengan mengenakan setelan santai seperti biasanya tetapi sangat menawan, dia memacu mobilnya dengan kecepatan sedang karena dia tidak sedang terburu buru.Sesampainya, di depan Gerbang mansion, itu dibuka oleh petugas keamanan , Teguh masuk dan memalkirkan mobilnya , setelah itu turun dan masuk di sambut oleh pelayan.“Selamat, dating, Tuan,” ucap seoarng pelayan.Teguh pun masuk, dan bertanya apakah Brian ada atau tidak.“Ada, Tuan sedang bersama non Clara, di belakang.” Jawab sang pelayan, kemudian mengantarkan Teguh, menuju ke belakang, yaitu suatu Taman yang berada di belakang mansion , suasananya sangat asri sehingga nyaman , terlebih lagi banyak bermacam macam bunga disana.Sesampainya, Teguh disana, dia meliha
Hari yang di tunggu pun tiba, kini Teguh sudah siap Bersama Aldo, setelah di rasa sudah tidak ada yang tertinggal, Teguh langsung menjemput Clara.Namun di perjalanan, Aldo mengatakan kepada Teguh, untuk menjemput seseorang, Aldo bilang tidak mungkin dia menjadi nyamuk antara Teguh dan Clara, mendengar itu Teguh terkekeh.Singkat cerita mereka tiba, di mansion Clara, setelah berpamitan, dan membawa barang Clara, mereka langsung menuju ke teman Aldo, kini Aldo yang menyetir, itu membuat Teguh bingung, kira-kira siapa.Merekapun sampai, Clara dan Teguh sama terkejut, ternyata yang di jemput Aldo adalah Dini.Aldo tertaa bangga karena tidak menjadi nyamuk lagi.Perjalanan terus berlanjut, hingga waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, dan mereka sudah berada di Jawa Tengah lebih tepatnya di daerah Tegal, Teguh meminta Aldo untuk berhenti dulu ke rest area untuk beristirahat sebentar.“Do, masuk Rest Area dulu,” perintah Teguh kepada Aldo, kemudian mobil memasuki Rest Area di Tegal.Set
Setelah mobil melaju cukup lama, akhirnya Clara dan Dini tertidur kini tinggal Aldo, yang menemani Teguh, kali ini Teguh menjelaskan tempat demi tempat yang di lewatinya contoh seperti Gili Petir dan menceritakan sejarahnya dan kejadianya.Setelah beberapa jam perjalanan, mobil tiba di persimpangan iconic, Kecamatan Pulosari yaitu sebuah Tugu.“Do, kamu pakai jaket kamu, dulu.” Perintah Teguh, kepada Aldo karena mereka akan sampai.Aldo pun menurut dengan memakai jaketnya, kemudian mobil menepi di depan sebuah rumah di desa itu, merasakan mobil berhenti, Aldo pun bertanya“Sudah sampai?” tanya Aldo kepada Teguh.“Iya sudah sampai, itu rumahku, ayo bangunkan para wanita.” Jawab Teguh, sambil menunjuk ke arah rumahnya, dan Aldo melihat rumah yang sudah gelap.Aldo merasa sedikit merinding, karena begitu sepi, kemudian membangunkan Clara dan Dini.“Hei, ayo bangun, sudah sampai,” ucap Aldo, membangunkan dua wanita itu, setelah beberapa saat akhirnya mereka bangun dengan mengucek matanya.
Keesokan harinya setelah mereka selesai berish bersih ganti baju dan sarapan, mereka melanjutkan aktifitasnya sedangkan Burhan dia berangkat bekerja, Teguh Clara dan Naya mereka berangkat ke kampus, seperti biasa mereka sampai di kampus akan berpisah di lobi kampus, Clara dan Naya kali ini fokus kuliah, beda halnya dengan Teguh entah mengapa hari ini dia tidak fokus karena banyak fikiran yang mengganggunya, terutama gengster Black Jack itu, dia terus terbayang, dan dia baru dapat info jika geng itu dipimin oleh Jack yang bengis dan kejam dia memiliki dua petarung hebat kelas atas di sampingnya."Guh kenapa?" tanya Adam yang melihat Teguh melamunkemudian Teguh tersadar dan menoleh ke arah Adam."aku tidak apa-apa" jawab Teguh kepada Adam, setelah itu Teguh berusaha fokus, disisi lain tiga hari lagi dia akan terbang ke Bali.sedangkan di kediaman Pak Brian sangat tegang disana ada Brian dan tentunya Wicak dan juga Tegar, dia adalah orang kepercayaan Brian dan Wicak, Tegar adalah petaru
Teguh dengan Clara semakin asik berselfi ria, sampai mereka tidak menyadari jika mereka berpose dengan mesra dan parahnya lagi Naya ternyata melihatnya , karena setelah selesai mandi Naya ingin bergabung tapi ketika melihat Clara dengan Teguh dia mengurungkan niatnya, tetapi tanpa sengaja Naya menyenggol vas bunga yang di atas meja deka pintu 'bruk' suara pot bunga jatu, sontak membuat Clara dan Teguh melihat kearah itu. dan ternyata Naya yang berada disana."Nay kenapa" ucap Teguhseketika Naya menjadi canggung bingung harus bagaimana dia sekarang."ah tidak mas, gak sengaja menyenggol vas itu" ucap Naya dengan gelagapan"tenang saja , tidak apa-apa" jawab Teguh kemudian"ah aku lapar" celoteh Clara karena merasa lapar."em bukanya barusan kamu sama Naya makan jajan yang banyak" jawab Teguh, karena benar saja tadi Clara bersama Naya menghabiskan jajan yang dia beli"cemilan sama makan beda" gerutu Clara dengan kesalTeguh pun tidak tega dia memutuskan untuk memasak kebetulan dia juga
setelah Clara selesai mengajari dan merapikan belanjaan di apartemen Teguh mereka kini istirahat menunggu kepulangan Teguh.sedangkan Teguh masih berkutik dengan berkas dan komputer di depanya, tak terasa juga waktu sudah menunjukan jam pulang kantor, setelah selesai Teguh bergegas untuk merapikan dan pulang, karena dia yakin Clara dan Naya menunggunya.sebelum pulang Teguh mampir keruangan Aldo"Do mau pulang bareng tidak?" tanya Teguh pada Aldo"sepertinya saya nanti saja tuan, masih banyak perkerjaan" jawab Aldo karena bernar saja banyak kerjaan kantor belum lagi Tugas yang di berikan Teguh kepadanya."baik lah aku duluan" jawab Teguh, kemudian Teguh keluar dan menuju mobilnya, tak lupa dia membeli jajanan kesukaan Naya yaitu jajanan seperti cilok, pempek telor gulung dan lain-lain. setelah membeli itu Teguh langsung menuju apartemenya, tak lama Teguh pun sampai karena dia sendirian dan fokus menyetir.Clara dan Naya yang sedang bercanda seketika mendengar pintu terbuka mereka ko
seperti biasanya ketika sudah sampai di kampus mereka berpisah di loby tapi kali ini Teguh dan Clara bergandengan tangan jelas membuat orang-orang menatap mereka, taoi Teguh dan Clara acuh tak acuh hingga mereka tiba di loby.masing-masing masuk ke kelas, dan mengikuti jam kuliah dengan serius,waktu berlalu dan jam kampus selesai, kali ini tidak ada gangguan atau keributan seperti sebelumnya semua berjalan dengan lanjar sampai mereka berkumpul lagi di parkiran mobi, dan tadi juga sempat Indri kembali membayarkan uang kepada Teguh yang katanya untuk mencicil hutangnya dan Teguh hanya menerima uang itu dan kemudian menyimpankanya.mereka bertiga masuk ke dalam mobil lagi"mana kuncinya" Clara langsung menagih ucapan Teguh"hem baru juga masuk" balas Teguhkemudian Teguh mengambil kuncinya di dalam tas,kemudian memberikan kepada Clara,"ini kuncinya, nanti sekalian daftarin sidil jari kamu saja" Teguh meminta Clara untuk mendaftarkan sidik jarinya untuk membuka apartemenya."okay beres,
Dalam perjalanan kerumah kini Clara Tania Aldo duduk di Kursi tengah yang di paksakan untuk tiga orang walaupun begitu masih terasa lega karena tubuh Clara dan Tania lumayan ramping, sedangkan Aldo di dekat pintu dengan Tania di tengah. dan Burhan duduk di depan bersama Teguh. sedangkan motor Burhan di bawa Aryo." aku tidak nyangka kamu masih sejago dulu bahkan lebih jago" celoteh Burhan kepada Teguh membuka obrolan"hahah biasa saja hanya sering latihan kecil kalau pagi dan waktu luang" jawab Teguh kemudian mengusap hidungnya"oh iya ada apa ngajak aku ikut" tanya Burhan penasaran." nanti juga tahu, oh iya kemarin sudah di terima yah?" tanya Teguh kembali bertanya mengenai posisi perkerjaan."iya Alhamdulilah, tapi pabriknya lumayan jauh dari rumah , soalnya deket pabrik utama" jawab Burhan dengan sedikit kesal karena dia mau tidak mau cari kosan."udah tenang aja , tinggal sama aku aja" jawab Teguh dengan santai"emang tidak apa-apa?" tanya Burhan"lah kaya sama siapa" jawab Teguh
setelah mereka setuju dengan ajakan Teguh, kemudian langsung bergegas ke restoran yang sudah Teguh sepakati dengan teman-temanya.mereka bersemangat karena akan di tlaktir oleh Teguhketika dalam perjalanan, Teguh mendapat notifikasi pesan grup dari teman-temanya."Teguh dimana belum kelihatan" kirim Burhan di pesan grup"sedang dalam perjalanan" balas Teguh kemudian kembali fokus menyetir mobilnyasekitar satu jam kemudian akhirnya mereka sampai di restoran yang di sepakati,Teguh dan rombongan keluar dari mobil dan masuk kedalam restoran bersama, setelah masuk Teguh mencari keberadaan teman-temanya.kemudian mendengar seseorang yang memanggilnya "Teguuh" lantas Teguh menoleh ke arah sumber suara, dan melihat sudah ada Putri, Dini, Tomi, Rio , Aryo, Heru dan Burhan."ayok itu mereka" ajak Teguh kepada Clara Putri dan Aldo Taniakemudian menghampiri mereka yang sudah menunggu Teguh."maaf yah nunggu lama" sapa Teguh kepada teman temanya."santai saja kami maklumi orang sibuk" jawab Ri
Teguh Aldo dan Tania bergegas ke bandara untuk mengejar waktu, kali ini mereka menngunakan mobil Teguh supaya bisa lebih cepat, dengan Aldo yang menyetir, Teguh di dalam mobil terus memperhatikan berkas apa saja yang harus dia sampaikan nantinya.Brian dan Teguh sudah sepakat untuk bertemu di pintu masuk bandara, supaya mereka masuk bersama,Teguh juga mengerutkan kenignya karena nanti malam dia juga sudah berjanji untuk mentlaktir teman-temanya.mobil pun tiba di pintu masuk bandara dan benar saja disana sudah ada Brian Clara dan Wicak, sedangkan Naya memilih tetap dirumah.setibanya di sana rombongan Teguh menghampiri Brian dan yang lain, dan disaat itu juga Teguh matanya berbinar melihat Clara memakai setelan formal, walaupun sebelumnya sudah pernah melihat tetapi kali ini berbeda Clara berpenampilan sangat perfect seperti bos besar, dengan setelan formal tetapi masih sangat Anggun.Begitu juga dengan Clara yang memperhatikan penampilan Teguh yang begitu berwibawa, kemudian mata me
Baru beberapa hari saja hubungan Teguh dengan Clara sudah mulai ter ekspos seperti di hidup kita kekuatan netizen, tapi anehnya Pak Brian belum mengetahui hal ini.kuliah mereka bertiga pun berjalan dengan lancar ,"jujur sama kita kamu sama Clara pacaran kan" tanya teman Teguh ketika jam pelajaran selesaiTeguh pun kelabakan harus menjawab apa , Teguh terus diam memikirkanya"udah jangan ngelak lagi" kali ini Kenan ikut menimpali"ya aku ngaku, aku sama Clara udah jadian" jawab Teguh karena tidak mungkin berbohong lagi"ha.. kapan dimana?" kali ini Adam sangat bersemangat"di Guci waktu pulang kampung" jawab Teguh dengan jujur"hei kamu pulang kampung gak ngajak?" Teguh semakin di cecar teman-temanya"waktu itu pulang ke rumah hanya mampir sebenarnya ada tugas kerja ke semarang jadi pulangnya mampir tapi pas waktu itu kebetulan Clara ikut" kemudian Teguh menjelaskan kepada mereka.setelah menjawab pertanyaan Teguh pun mereka paham.setelah itu mereka memutuskan untuk istirahat makan
Waktu semakin larut, mereka tidak terasa, sudah begitu lama mengobrol, kali ini Teguh tidak datang ke kantor, karena Brian, yang meminta. Tak lupa juga, Brian mengajak Teguh, untuk makan malam, dan disitu Brian, menemukan sebuah keanehan dimana melihat Clara, begitu perhatian sama Teguh, dari mengambilkan nasi lauk dan menuangkan minum, bahkan sesekali Clara melihat ke arah Teguh. Brian pun sudah tidak tahan melihat sikap Clara pada Teguh. "Teguh, Clara, ada yang mau saya tanyakan, " ucap Brian, pada Teguh dan Clara. "Iya yah, ada apa?" tanya Clara. "Sebenarnya, hubungan kalian, sejauh mana?" tanya Brian, membuat Clara dan Teguh kaget. 'Ini, memang sudah waktunya, memberi tahu,' gumam Teguh, dalam hatinya. "Baik sebenarnya...." Teguh, belum selesai, mengucapkannya, sudah di sambar oleh Naya. "Mereka, sudah pacaran, " ucap Naya, langsung to the point, seketika Brian, menjatuhkan sendok dan garpunya di piring, terdengar benturan suara sendok dan garpu."Kenapa kalian, merahasiakan