Share

BAB 56: Pengakuan

Author: Duvessa
last update Huling Na-update: 2025-02-02 14:46:53

Mereka akhirnya sampai di rumah, Zara setengah terhuyung mengikuti langkah cepat Kael yang tetap memegangnya erat. Begitu masuk, Kael langsung membawanya ke kamar.

"Kael, aku bisa sendiri!" Zara mencoba membebaskan diri, tetapi Kael tidak mendengarkan. Dengan satu gerakan, dia membukakan pintu kamar dan membawa Zara ke ranjang.

Dia memiringkan tubuh Zara, bersiap membaringkannya. Namun, tubuh Zara yang tidak seimbang membuat Kael juga kehilangan kendali. Tanpa sengaja, Kael ikut jatuh ke ranjang.

Bruk!

Tubuh Kael menimpa Zara, membuat wajah mereka hanya terpisah beberapa inci.

Zara yang kini membelalak kaget, tanpa sadar membuat wajahnya memanas. Kael menahan diri dengan kedua tangannya di sisi kepala Zara, mencoba menjaga jarak, tetapi jarak di antara mereka sudah terlalu dekat.

Zara mengedipkan mata, napasnya tertahan.

"Kael ... " bisik Zara pelan, suara itu hampir tak terdengar.

Kael tetap diam, tubuhnya masih berada di atas Zara. Napas Kael menyentuh wajah Zara, hangat dan tak ber
Duvessa

Gak mau banyak berkata-kata, tapi kalian komen aja yang banyak di bab ini :)

| 9
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Choiriyah Muchtar
jadi kael suka juga
goodnovel comment avatar
Nurliana Ali
no coment, tp senaang
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 57: Kembali Ke Awal

    Setelah berhasil keluar dari pelukan Kael dan selesai mandi, Zara melilitkan handuk di tubuhnya dan kembali ke kamar untuk berpakaian. Suasana kamar terasa berbeda sekarang, meski Kael sudah tidak ada di sana. Dia merasa kosong, canggung, tetapi juga ... ada sesuatu yang aneh, sesuatu yang membuat hatinya terasa berat.Saat dia selesai berpakaian, suara Kael terdengar dari bawah."Zara, ke sini sebentar," panggil Kael dengan tegas, tanpa tergesa.Zara merasa detak jantungnya kembali berdebar. Ada perasaan canggung, tetapi dia tahu, apa pun yang Kael ingin bicarakan, ini penting.Dengan langkah pelan, dia keluar dari kamar dan menuruni tangga, menuju ruang tamu tempat suara Kael berasal.Kael duduk di sofa, wajahnya terlihat lebih serius dari biasanya. Ketika Zara muncul, matanya langsung terarah padanya. Dia melambaikan tangan, memberi isyarat agar Zara mendekat, lalu sambil menepuk tempat di sampingnya.Zara ragu sejenak, berdiri di tempatnya dengan tangan menggenggam ujung bajunya.

    Huling Na-update : 2025-02-03
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 58: Janji Tulus

    Zara mematung. Kalimat terakhir dari Kael seperti sebuah air es yang mengguyur sekujur tubuhnya.Di satu sisi, Zara memang tidak bisa membohongi dirinya yang mulai merasakan sesuatu aneh ketika bersama Kael. Di sisi lain, ia takut bahwa ini mungkin akan menjadi awal buruk baginya.Di sela genggaman itu, ibu jari Kael mengusap lembut tangan Zara, menyalurkan rasa aman. “Kamu gak perlu takut.”Zara menatapnya, mencari sesuatu di mata pria itu. Kejujuran? Ketulusan? Atau hanya sesuatu yang terasa nyata, padahal bukan?Dia tidak menemukan kebohongan di sana. Hanya ada Kael, dengan ekspresi datarnya yang khas, tapi kali ini, ada sesuatu yang berbeda."Kael ..." suara Zara lirih, tapi tidak tahu harus melanjutkan dengan apa.Kael menarik napas, lalu tersenyum kecil. "Aku mau kita mulai dari awal. Sebagai kita. Bukan karena kesepakatan atau paksaan siapa pun."Zara masih diam.Kael sekarang bertanya-tanya, apakah dia belum cukup untuk meyakinkan Zara? Apakah selama ini tindakannya belum bisa

    Huling Na-update : 2025-02-03
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 59: Pembelaan Tersembunyi

    Zara menelan ludah lalu terdiam sejenak, memikirkan bagaimana harus menjelaskan situasi ini. Di satu sisi, dia merasa bersalah karena mencoba mengelak dari kenyataan yang sudah jelas, tapi di sisi lain, dia tak bisa membiarkan Andin mengetahui lebih banyak tentang apa yang terjadi dengan Kael."Lo nggak lagi sakit ‘kan, Andin?" Zara akhirnya memecah keheningan dengan pertanyaan yang terdengar seperti pembelaan diri.Andin menoleh dengan tatapan bingung."Nggak kok, kenapa lo tanya gitu sama gue?" jawab Andin, masih dengan nada tidak mengerti.Zara tersenyum canggung, dia sedikit gugup."Iya, itu buktinya lo halusinasi. Masa iya gue turun dari mobil Chef Kael? Gak mungkin, ‘kan? Gue baru turun dari bus, kayaknya Chef Kael juga mau ke restoran, lo ada-ada aja." Zara berusaha menjelaskan, meskipun kata-katanya terdengar sedikit dipaksakan.Andin menatapnya sejenak, seperti mencoba mencerna, lalu tersenyum kecil. "Iya sih, nggak mungkin. Gue salah lihat kayaknya."Zara menghela napas lega

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 60: Typo

    Zara membeku. Matanya terbelalak menatap emoji hati yang bertengger manis di akhir kalimat. Jantungnya langsung berdebar kencang. Kael? Ngirim emoji hati?Tangan Zara buru-buru mengetik balasan.[Kael ... emoji itu maksudnya apa?]Pesannya belum sempat terkirim ketika muncul notifikasi lain.[Tenang aja, sudah aku beresin sama cara aku.]Zara menganga. Pesan dengan emoji itu hilang. Dia mengetuk-ngetuk layar ponselnya, memastikan kalau dia tidak salah lihat.[Kael? Kamu barusan hapus sesuatu, ya?]Kael membalas singkat.[Typo.]Zara menggigit bibirnya, menahan tawa yang hampir lolos.Kael, meskipun dia dingin dan tidak pernah banyak bicara, tetap saja ada momen-momen seperti ini yang membuat hati Zara berdebar dan ingin berbalik menggoda Kael. Namun untuk sekarang, dia memilih menyimpan kebahagiaan kecil ini sendiri, menikmati perasaan hangat yang meluap tanpa perlu mengungkapkannya.Setelah kejadian itu, Zara kembali bekerja dengan perasaan sedikit lebih ringan. Meski masih ada sisa

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 61: Satu Kamar

    Zara bisa merasakan adanya kecemasan yang tersembunyi dalam suara Kael. Zara tersenyum singkat, mencoba meredakan ketegangan."Tenang aja, Kael. Ini ibu yang telepon," jawab Zara, berusaha menjaga suasana tetap santai meski dia tahu Kael merasa cemburu.Maharani terdengar di ujung telepon, suaranya ceria dan penuh kehangatan. "Zara, nanti akhir pekan bisa nggak kamu anterin Ibu ke acara arisan? Ada beberapa kenalan Ibu yang ingin bertemu kamu. Ibu pikir, sambil sekalian memperkenalkan menantu kesayangan Ibu ini.”Zara sedikit terkejut mendengar permintaan itu. Namun, dia tidak bisa menolak permintaan ibu mertuanya. Meskipun ada rasa cemas, dia tidak ingin mengecewakan Maharani.Zara mengangguk, meskipun Maharani tidak bisa melihatnya."Tentu, Ibu. Saya akan datang," jawab Zara, mencoba terdengar mantap meskipun sedikit bimbang.Setelah telepon selesai, Zara meletakkan ponselnya di meja, dan Kael menatapnya dengan tatapan serius, seolah menunggu penjelasan lebih lanjut."Ada apa?" tany

    Huling Na-update : 2025-02-05
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 62: Acara Sosialita

    Di samping Clara, seorang wanita paruh baya juga duduk dengan tenang, membenahi tas mahalnya di pangkuan. Anggun Kartika Adinata—ibu Clara.Zara menelan ludah, dadanya yang semula terasa sesak kini semakin berat.Telapak tangannya sedikit berkeringat. Matanya tetap tertuju pada Clara dan Anggun yang duduk tenang di sudut ruangan, seolah tak terganggu oleh kedatangan Zara.Zara melirik Maharani, seolah mencari penjelasan. Maharani hanya tersenyum tipis, lalu menggenggam tangan Zara dengan lembut, seolah memberi isyarat agar dia tetap tenang."Mereka memang selalu datang," ujar Maharani pelan, suaranya hanya cukup untuk didengar Zara. "Ibu sengaja tidak memberitahumu, takut kamu tidak mau hadir."Zara membelalakkan mata tipis, hatinya mencelos. Jadi, Maharani memang sudah menduga bahwa dia akan merasa tidak nyaman jika tahu Clara ada di sini?Kael yang berdiri di sebelahnya menyadari perubahan ekspresi Zara. Dia melirik ke arah yang sama, lalu mendengus kecil."Kalau kamu nggak nyaman,

    Huling Na-update : 2025-02-05
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 63: Siapa Dia?

    Acara pun berlanjut hingga malam hari. Orang-orang mulai berpamitan, satu per satu meninggalkan tempat acara. Zara melirik layar ponselnya, berharap Kael sudah mengirim kabar. Namun sejak tadi, ponselnya sepi.Akhirnya, dia mengetik pesan.[Kael, di mana? Mau jemput aku jam berapa?]Tidak lama kemudian, balasan masuk.[Aku masih di restoran. Ada masalah sedikit. Kamu ikut ke rumah ibu saja dulu, nanti aku jemput di sana.]Zara menghela napas pelan. Dia tidak tahu masalah apa yang sedang Kael hadapi di restoran, tetapi yang jelas, malam ini dia tidak bisa langsung pulang bersama Kael.Maharani yang duduk di sebelahnya menoleh. “Gimana, Zara? Kael sudah di jalan?”Zara menggeleng. “Sepertinya Kael masih ada urusan di restoran, Bu. Saya ikut Ibu pulang dulu saja.”“Oh, ya sudah. Ayo kita pulang,” ujar Maharani sambil merapikan tasnya.Zara mengikuti langkah Maharani keluar dari restoran, sesekali melirik layar ponselnya. Ada perasaan aneh di dadanya—entah karena Kael, atau karena Clara t

    Huling Na-update : 2025-02-06
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 64: Makanan Favorit

    "Halo, Tante," sapa Varsha hangat, sebelum matanya beralih ke Kael. Bibirnya melengkung lebih lebar, nada suaranya berubah menjadi lebih lembut. "Kael, lama kita nggak ketemu!"Zara menegang tanpa sadar.Senyuman wanita itu sangat berkelas, aura percaya diri mengelilinginya, seolah kehadirannya di tempat ini adalah sesuatu yang sudah biasa.Kael yang biasanya sedikit bicara, justru langsung membalas sapaan itu. Meski ada sedikit kecanggungan di wajahnya, tetapi nada bicaranya tidak sedingin biasa."Kapan datang?" tanya Kael singkat dengan senyum samar yang hampir sulit dilihat di wajahnya.Varsha menatapnya dengan sorot mata yang sulit diartikan. Dia menjawab sambil tersenyum kecil. "Baru tadi pagi. Aku langsung ke sini setelah urus beberapa hal. Aku cuma mampir sebentar, nggak nyangka kamu ada disini juga."Zara diam, mencoba mencerna informasi itu.Kael masih menatapnya dengan ekspresi sulit ditebak, alisnya sedikit berkerut. "Mampir? Memangnya kamu dari mana?"Varsha terkekeh, tata

    Huling Na-update : 2025-02-06

Pinakabagong kabanata

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 185: Pesta Pernikahan

    Pernikahan Andin dan Varen diadakan di sebuah ballroom hotel, yang juga menjadi tempat Zara menginap malam ini. Ballroom itu didekorasi dengan nuansa pastel yang lembut dan romantis, selaras dengan gaun pengantin yang dikenakan Andin—warna pink pastel dengan aksen bunga-bunga kecil di bagian lengan. Sementara Varen tampak gagah dalam setelan jas berwarna putih.Sahabatnya itu sangat cantik hari ini, memancarkan aura kebahagiaan yang hangat. Saat melihat Zara datang, Andin segera melambaikan tangan, wajahnya sumringah seolah sudah tak sabar menunggu. Di sampingnya, Varen juga tersenyum ke arah Zara, ramah seperti biasanya.Jujur saja, terasa aneh melihat mereka berdiri berdampingan seperti ini. Ada sedikit ruang kosong di dada Zara saat mengingat bahwa dulu, Varen adalah pria yang pernah menyukainya.“Zara, gue kira lo nggak akan datang,” ucap Andin begitu Zara sudah berada di dekat mereka.Memang, awalnya Zara ragu untuk datang. Anjana sempat memintanya membatalkan kehadiran dengan al

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 184: Meminta Izin

    “Zara, nanti kamu selama di sana ditemani bodyguard saja ya?” ucap Anjana sembari menuangkan teh ke dalam cangkir di hadapannya.Pagi itu, aroma roti panggang dan scrambled egg menguar dari dapur. Namun, meja makan keluarga Wijaya tidak sehangat biasanya. Ada kecanggungan yang menggantung di udara, sejak pembicaraan soal kepergian Zara ke luar kota.Hari ini, Zara akan menghadiri pesta pernikahan Andin dan Varen—dua sahabatnya yang telah lama menantikan hari bahagia itu. Namun, karena pestanya diadakan di luar kota, Gala menyarankan Zara untuk tidak terlalu memaksakan diri. Dia harus menginap semalam agar tubuhnya tak kelelahan, terutama pasca keguguran.Namun, permintaan Anjana terasa berlebihan. Ditemani bodyguard hanya untuk menghadiri pesta?Zara mendongak dari piringnya. Telur setengah matang di garpunya sudah dingin.“Ma, tapi saya cuma nginep satu malam aja. Nggak perlu sampai pakai bodyguard segala,” tolak Zara, berusaha tetap tenang, meski dalam hatinya terasa sesak. Ini buka

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 183: Harapan

    “Chef, tastenya sudah pas?” Suara salah satu sous chef membuyarkan lamunan Kael.Pria itu mengangguk pelan. “Sudah,” jawabnya singkat.Kini Kael berdiri di dapur The Velvet Spoon—tempat yang sudah cukup lama tidak dia kunjungi. Setelah urusan di Ashwara Group sedikit lebih stabil sejak pengangkatannya sebagai presiden direktur, Kael akhirnya memutuskan kembali ke restorannya. Bukan untuk inspeksi atau evaluasi besar-besaran, tapi sekadar menenggelamkan diri dalam kesibukan yang bisa mengalihkan pikirannya.Sudah seminggu sejak Zara pergi dari rumah. Dan sejak itu, Kael belum bisa sepenuhnya tenang.Kael hanya butuh mengalihkan pikirannya. Mencari pelarian. Mencegah dirinya terlalu larut memikirkan satu hal yang akhir-akhir ini selalu membuat dadanya sesak, yaitu perpisahannya dengan Zara.Tangan pria itu tetap bergerak, mengarahkan tim, mencicipi, memberi instruksi. Namun, pikirannya tidak benar-benar ada di sana.Sesekali, matanya tertuju pada kaca yang menghadap ke area servis. Dari

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 182: Bimbang

    “Apa kamu bilang?! Dokter Gala 
 ayah dari Zelena?!” bentak Anjana, begitu Ceva akhirnya jujur tentang siapa ayah kandung anaknya. Matanya membelalak, suaranya tajam dan bergetar menahan marah.“Iya, Ma 
” Ceva menunduk, suaranya lirih. “Gala ayahnya.”Tubuh Ceva gemetar. Dia tahu ini akan terjadi. Namun, tetap saja, saat berhadapan langsung dengan amarah ibunya, semuanya terasa jauh lebih berat dari yang dia bayangkan.Wajar jika Anjana semarah ini. Selama bertahun-tahun, Ceva menyimpan kebenaran itu sendiri. Bagi orang lain, ini mungkin hanya kisah cinta yang kandas. Namun, bagi Anjana yang menjaga nama keluarga seperti menjaga napasnya sendiri, ini adalah aib yang tak termaafkan.Anjana menatap putrinya dengan sorot tajam. “Kenapa kamu tidak bilang dari dulu?! Kamu anggap Mama ini apa?!”Ceva tak sanggup menjawab. Dia hanya diam, berharap ibunya berhenti bicara, walau tahu itu mustahil.Dulu, Ceva sempat magang di rumah sakit tempat Gala bekerja. Di sanalah semuanya dimulai. Hubunga

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 181: Terbongkar

    Gadis kecil yang selalu tersenyum hangat padanya ... adalah anak Gala?Mantan kekasihnya?Ini gila.Seketika, perut Zara terasa mual. Entah karena syok, kaget, atau karena tubuhnya yang sedang hamil memang tak kuat menampung kenyataan sebanyak ini di pagi hari. Dia mundur selangkah, berniat meninggalkan tempat itu diam-diam.Prang!Sebuah suara nyaring pecah di udara. Vas bunga di atas meja kecil dekat tirai jatuh dan hancur berkeping-keping di lantai.Zara mematung. Matanya melebar, jantungnya seperti berhenti berdetak sesaat.‘Gawat. Aku ketahuan,’ batin Zara panik.Dari taman, Gala langsung menoleh cepat. Begitu pula Ceva. Wajah keduanya berubah—kaget, panik, dan bingung dalam waktu bersamaan.“Zara?” Suara Gala terdengar pelan, nyaris tak percaya.Zara hanya berdiri kaku, masih terperangkap antara ingin berlari atau berpura-pura tidak mendengar apa pun. Namun, semuanya sudah terlambat. Tatapan mereka bertemu. Tak ada lagi yang bisa disembunyikan.Ceva bangkit dari bangku, langkahny

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 180: Rahasia

    Zara tersenyum kecil saat membaca pesan dari Andin.Ah, benar juga. Andin akan menikah minggu depan. Karena semua kekacauan yang terjadi belakangan ini, Zara sampai lupa akan undangan pernikahan sahabatnya itu.Andin dan Varen.Sebuah pasangan yang tak pernah dia bayangkan akan bersama. Andin adalah sahabatnya, teman baiknya sejak awal kuliah.Sedangkan Varen ... pria yang pernah menyatakan cinta padanya. Pria yang sempat membuat hatinya goyah, tapi tidak cukup kuat untuk menggantikan Kael.Dan sekarang? Varen akan menikahi sahabatnya sendiri.Sungguh kebetulan yang aneh. Namun, hidup memang tidak pernah kehabisan kejutan, ‘kan?Zara menghela napas, lalu mengetik balasan.[Gue udah sehat kok. Gue pasti usahain dateng ke nikahan lo.]Jari-jarinya berhenti di atas layar. Pandangannya terpaku pada pesan itu. Resepsi Andin akan digelar di luar kota, dan itu artinya dia harus menginap. Mengingat kondisi kehamilannya sekarang, dan sikap Anjana yang makin protektif, kecil kemungkinan ibunya a

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 179: Kabar

    “Kael gimana, Ra? Kalian udah ketemu?” tanya Gala pelan setelah selesai memeriksa kondisi Zara.Mereka kini berada di kamar lantai dua. Ruang yang selama seminggu terakhir menjadi tempat Zara mengasingkan diri dari dunia luar. Gala tahu betul, luka di tubuh Zara mungkin sudah mulai pulih, tapi tidak dengan luka di hatinya.Pria itu juga tahu, apa yang terjadi antara Zara dan Kael bukan hal sepele. Gala bahkan sempat bertemu Kael di depan rumah sakit saat Zara diperbolehkan pulang. Tatapan pria itu kosong, wajahnya lelah seperti tak tidur berhari-hari. Aneh rasanya, karena Kael seharusnya pulang bersama Zara hari itu, tapi nyatanya hanya wanita itu yang dibawa pulang oleh Anjana.Zara menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya sebelum menjawab.“Belum, Kak,” ucap Zara pelan. “Sempat datang ke sini ... tapi diusir sama bodyguard Mama.”Zara menunduk, suaranya serak. Tidak ada amarah dalam kata-katanya, hanya kelelahan yang tertahan terlalu lama.Ya, seketat itu Anjana menjagan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 178: Mirip

    “Zara, ayo sarapannya dimakan,” suara Anjana dari meja makan membuyarkan lamunan Zara.Perempuan itu tersentak pelan, lalu mengangguk dan memaksakan senyum. Dia mengambil sendok, meski tak benar-benar lapar.Sejujurnya, Zara tidak merasa nyaman tinggal di rumah ini. Tatapan tajam kakeknya, Harun yang selalu mengawasinya seolah dia adalah orang luar, dan nada bicara Atma yang dingin setiap kali mereka berpapasan—semuanya membuat udara di rumah ini terasa lebih dingin dari biasanya.Namun, dia tetap memilih tinggal di sini. Rumah itu memang bukan tempat yang ramah, tapi jauh di dalam hati, dia masih trauma dengan apa yang terjadi di rumahnya sendiri. Ingatan tentang paket ancaman itu masih membekas.Setiap suara langkah di malam hari, setiap bayangan yang melintas di dinding, bisa membuat jantungnya berdebar tak karuan. Setidaknya, di sini dia merasa lebih aman 
 walau tak benar-benar merasa diterima.“Kalau kamu nggak suka menu hari ini, bisa minta Mbok Darmi buat yang lain,” ucap Anjan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 177: Keputusan

    Kael mematung. Untuk sesaat, seluruh dunia terasa hening. Bahkan detak mesin infus terdengar seperti gema di lorong kosong.“Maksud kamu 
?” tanya Kael pelan. Suaranya serak, seperti tertahan di tenggorokan.Zara menatapnya lurus, dan kali ini tidak ada air mata, hanya kelelahan yang dalam. “Mama bilang, kamu udah gagal jagain aku. Jadi dia minta aku buat pisah.”Kael menunduk, perlahan berdiri. Tangan di sisi tubuhnya mengepal, seolah menahan sesuatu yang nyaris meledak di dalam dadanya.“Kamu setuju?” tanya pria itu pelan. Suaranya rendah. Bukan marah, tapi penuh luka yang tak dia tunjukkan pada siapa pun selama ini.Zara tidak langsung menjawab. Pandangannya kembali pada jendela, tak kuasa menatap pria itu lebih lama. Suaminya. Lelaki yang membuat segalanya menjadi rumit sekaligus bermakna.“Zara,” suara Kael terdengar lebih dalam sekarang.“Aku nggak mau, Mas 
 Tapi kalau Mama maksa, aku harus gimana?” lirih Zara nyaris seperti bisikan.Kael terdiam. Di wajahnya, tidak ada amarah—y

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status