Share

Bab 88

Penulis: Skyy
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-30 12:14:30

       “Anak muda, kami tidak tahu bagaimana kamu bisa mengetahui bahwa kami makan di sini, tapi kami akan bertemu dengan tamu penting hari ini. Jika kamu ingin membicarakan kerja sama atau mencari investor, silahkan langsung ke gedung perusahaan dan ikuti peraturan dengan tertib.”

       Mereka semua adalah orang yang telah berpengalaman. Tentu saja, mereka mengira Sans hanyalah seorang karyawan kecil yang ingin mendapatkan beberapa prestasi di tempat kerja dan ingin mengambil kesempatan untuk mencari koneksi dengan para direktur. Biasanya dilakukan saat mereka sedang istirahat makan atau acara tidak resmi lainnya. Jika sukses membuat koneksi, maka bisa menaikkan statusnya kehidupannya.

       “Anak muda saat ini terlalu buru-buru untukmu membuat kerja sama dan kau terlihat masih perlu banyak belajar."

       Steve segera mengejek, “Beberapa direktur mungkin belum tahu bahwa Sans

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Heru S'Putra Ragiel
terlalu mahal harga setiap bab nya. tolong di perhatikan untuk penggunanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 89

    Steve memikirkan perkataannya yang menyinggung Sans barusan. Tiba-tiba wajahnya terasa panas dan dia tidak berani melihat Sans lagi. Sans memandang Steve dengan wajah kesal, “Aku juga mendengar kamu berkata ingin mendiskusikan kerja sama dengan Grup Hour, tetapi dengan sangat menyesal aku memberitahumu bahwa Grup Hour memandang rendah perusahaanmu.” “Ke depannya jangan pernah mencoba untuk bekerja sama dengan Grup Hour lagi, termasuk anak perusahaannya.” Begitu dia mengatakannya, Steve tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Sans. Steve mengepalkan tinjunya dengan erat, dia ingin melangkah maju untuk memukul Sans. Tapi dia tidak bisa melakukannya. Identitas Sans saat ini berbeda dan sepatah kata darinya bisa membuat perusahaannya langsung bangkrut. Direktur yang lainnya juga hanya bisa melihat dan tidak mengatakan apa pun

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-30
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 90

    Pasti ibu mertuanya yang memanggil orang itu. Siapa lagi jika bukan Tasya? Untuk apa Zheng datang jika tidak memiliki masalah dan butuh bantuan. Zheng berdiri dan menyapa Soraya dengan senyuman, tetapi Soraya mengabaikannya. Sans mengikuti Soraya, Tasya berkata ketika dia hendak duduk di sofa, “Pergi, jangan duduk di sini, menghalangi tamu yang sedang menonton TV.” Soraya melirik Sans dan ingin berbicara, tetapi setelah dihibur oleh Sans, dia tidak mengatakannya. Zheng memutar matanya dengan bangga dan berkata kepada Soraya, “Soraya, aku juga membeli sebuah vila di Langgang baru-baru ini dan aku juga bisa antar jemput kamu bekerja.” “Tidak perlu, aku punya mobil.” Soraya mengerutkan kening dan menolak. Tasya berkata, “Kamu ini, Tuan Muda Lou sangat perhatian padamu, untuk apa kamu men

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-30
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 91

    “Aku punya mobil.” Sans menjawab dengan senyuman. Zheng mendengus pelan, “Sepeda atau mobil rongsokan? Merek apa?” “BMW.” “Hah? BMW itu merek apa? Kenapa aku belum pernah mendengarkannya?” Zheng tidak pernah memikirkan mobil seperti apa yang akan dibeli oleh Sans dan terus mengejeknya. Dia baru menyadari apa yang dikatakan oleh Sans setelah mengejeknya. “Apa katamu? BMW?” Zheng curiga bahwa dia salah dengar. Tasya dan Ken juga sedikit terkejut mendengar ucapan Sans. Soraya sudah mengerti, sudut mulutnya sedikit tersenyum melihat penampilan Zheng. Sans melirik ringan, “Ternyata Tuan Muda Lou dari Grup Lou bahkan belum pernah mendengar tentang BMW? Benar-benar aneh.” Zheng merasa sangat malu, ia menatap Sans dan berkata den

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 92

    “Sans, katakan sejujurnya, dari mana kau mendapatkan uang sebanyak itu? Apakah kamu melakukan bisnis ilegal?” Bahkan jika Sans adalah CEO Grup Hour, dia juga tidak mungkin mempunyai begitu banyak uang dalam waktu sesingkat ini. Jika digabungkan semua uang ini melebihi 10 Milyar! Tasya juga mulai ragu, “Sans, apakah kamu mencuri uang? Atau merampok? Aku katakan padamu, jika kamu benar-benar melakukan hal-hal ini, maka kau harus bercerai dengan Soraya! Jangan melibatkan Soraya dalam kesengsaraan!” Ken juga ragu-ragu, tetapi tetap tidak berbicara. Soraya menarik Tasya, “Ibu, dia tidak mencuri atau merampok, dia menghasilkan semuanya sendiri.” Sebenarnya, apa yang dikatakan Soraya juga tidak begitu rinci. Karena, siapa yang akan percaya bahwa Sans baru saja menjadi CEO, bahkan jika dia memiliki kemampuan, tidak mungkin tiba-tiba menjadi seorang yang kaya ra

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 93

    Sans tidak menanggapinya. Tasya pun menjadi semakin marah dan berkata, “Sans, Tuan Muda Lou adalah tamu yang aku undang. Apakah kamu tidak malu memukulnya? Cepat minta maaf, kalau tidak sekarang juga segera kamu bercerai dengan Soraya!” “Ibu,” ujar Soraya menarik ibunya. “Diam kamu! Tidak dapat dibiarkan, Sans harus minta maaf!” ucap Tasya sambil menepis tangan Soraya. Sans lalu memandang ibu mertuannya dengan wajah datar dan berkata, “Sekarang akulah suami Soraya, dan aku juga sudah pernah bilang bahwa untuk kedepannya aku akan memperlakukan Soraya dengan baik, aku tidak akan membuatnya sedih. Selain itu, aku dan Soraya juga tidak akan pernah bercerai. Setelah perkataan itu, Soraya lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, “Bu, aku tidak akan pernah bercerai.” &

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 94

    Sans pun tersenyum dan berkata, “Aku tidak marah, aku mengerti apa yang ibumu pikirkan, ini semua karena dulu aku yang tidak berguna, makanya jadi seperti ini.” Setelah mendengar perkataan itu, Soraya pun merasa sedih dan bersalah, “Tadi kamu makannya belum kenyang bukan? Bagaimana kalau aku buatkan semangkuk mie?” tanya Soraya. Sans lalu tersenyum sambil menganggukan kepalanya dan berkata, “Baiklah, buatlah lebih banyak. Kita makan bersama.” Setelah selesai makan, mereka kembali ke kamar mereka masing-masing untuk beristirahat. Baru sampai di depan kamar, Soraya lalu memanggil Sans. “Emm, ya?” jawab Sans. Soraya lalu maju selangkah dan memeluk Sans. Jantung Soraya berdetak sangat kencang. Dulu kontak intim Soraya dengan Sans hanya sebatas berpegangan tangan dan sebagian besarnya pun

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 95

    Kantor industri Grup Lindsay. “Maria, kamu kenapa?” ucap Soraya sambil mengusap-usap alisnya sendiri. Di telepon, Maria terdengar sangat tertekan. “Soraya, tolong aku! Ibuku sangat ingin menjodohkanku!” “Menjodohkanmu?” tanya Soraya dengan sedikit terkejut, “Apa kau serius?” tanya Soraya lagi. “Ya, apa yang harus kulakukan? Aku masih seorang gadis muda yang cantik dan menawan. Aku masih ingin hidup bebas!” ucap Maria. Soraya lalu tersenyum dan berkata, “Lalu apa yang akan kamu lakukan?” “Justru itu, karena aku tidak tahu harus berbuat apa makanya aku menelponmu,” ucap Maria sambil menghela nafas, “Aku sekarang belum punya pacar dan ibuku sangat khawatir aku tidak akan pernah bisa menikah.” lanjut Maria “Emm, bagaima

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 96

    “Sans, apa yang terjadi semalam adalah kesalahan ibumu. Malam ini, datanglah untuk makan malam. Hanya kita sebagai keluarga,” ucap Ken. Sans lalu dengan cepat menyetujuinya dan berkata, “Baik, aku akan segera datang bersama Soraya.” Setelah menutup telepon, Sans merasa sedikit tersentuh mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Ken. Jika saja Tasya dapat menerimanya, dia percaya bahwa mereka pasti bisa menjadi satu keluarga yang harmonis. Memikirkan hal ini, Sans berpikir lebih baik membeli hadiah untuk ibu mertuanya. Karena itu dia segera keluar dari perusahaan dan pergi menjemput Soraya terlebih dahulu. Lalu mereka pergi ke sebuah mall bersama. “Sebenarnya kamu tidak perlu membeli hadiah," ucap Soraya yang masih tidak ingin Sans menghabiskan uangnya “Tidak apa-apa, sikapku kemarin juga tidak baik dihadapan ibu. Jadi

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-01

Bab terbaru

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status