Share

Bab 96

Author: Skyy
last update Last Updated: 2022-01-01 11:41:00

       “Sans, apa yang terjadi semalam adalah kesalahan ibumu. Malam ini, datanglah untuk makan malam. Hanya kita sebagai keluarga,” ucap Ken.

       Sans lalu dengan cepat menyetujuinya dan berkata, “Baik, aku akan segera datang bersama Soraya.”

       Setelah menutup telepon, Sans merasa sedikit tersentuh mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Ken. Jika saja Tasya dapat menerimanya, dia percaya bahwa mereka pasti bisa menjadi satu keluarga yang harmonis. Memikirkan hal ini, Sans berpikir lebih baik membeli hadiah untuk ibu mertuanya. Karena itu dia segera keluar dari perusahaan dan pergi menjemput Soraya terlebih dahulu. Lalu mereka pergi ke sebuah mall bersama.

       “Sebenarnya kamu tidak perlu membeli hadiah," ucap Soraya yang masih tidak ingin Sans menghabiskan uangnya

       “Tidak apa-apa, sikapku kemarin juga tidak baik dihadapan ibu. Jadi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
takawa buton
achh belum apa2 sayang cuma 200juta
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mendadak Kaya Raya   Happy New Year 2022!

    Selamat Tahun Baru 2022 Semuanya^^ Mari kita berharap, tahun ini dipenuhi dengan janji-janji tentang hari esok yang lebih cerah, semoga kita mendapatkan banyak cinta dan tawa di tahun 2022 dan sukses dalam mencapai tujuan kita. Dan semoga kaita memulai awal yang baru dengan energi dan kepercayaan diri yang selalu meningkat sepanjang Tahun Baru. Semoga kita semua diberi kesehatan, rezeki, dan kebahagiaan sepanjang tahun ini. Dan smoga tahun ini di penuhi dengan keberkahan dan penuh dengan petualangan baru. Saya juga berharap tahun baru ini akan menjadi tahun terbaik dalam kita. Semoga semua impian kita menjadi kenyataan dan semua harapan terpenuhi. Di Tahun Baru ini adalah kesempatan untuk memulai kembali dengan catatan yang baru dan berharap setahun ke depan lebih baik dari tahun sebelumnya. Semangat semuanya ^^

    Last Updated : 2022-01-01
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 97

    Sans mendengar suara itu dan pergi melihatnya. Memang itu bagus dan juga lebih cocok dengan temperamen Tasya, jadi dia pun berkata kepada penjual, “Yang ini saja, tolong dibungkus!” “Baik Tuan," jawab penjual yang masih sedikit terkejut. Bagaimana pun, kedua orang itu tampak seperti orang biasa. Tidak disangka, bahwa mereka akan begitu cepat membelinya. Perlu diketahui bahwa batu berlian dianggap sebagai salah satu dari empat permata utama, harganya tentu tidak murah. Model yang dibeli Sans adalah batu berlian alami dengan warna yg sangat indah. Walaupun hanya dua karat, harganya dapat mencapai lebih dari 100 juta. Soraya lalu dengan cepat menarik Sans dan berkata dengan suara kecil, “Sebentar, bukankah ini terlalu mahal?” Melihat Soraya yang khawatir Sans pun berkata, “Tidak apa-apa, ini hanya lebih dari seratus juta,

    Last Updated : 2022-01-01
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 98

    Soraya lalu mengerutkan keningnya saat wanita itu, walaupun dia merasa bahwa Sans tidak seharusnya menghabisakan uangnya untuk membeli barang semahal ini, tapi wanita ini sudah terlalu keterlaluan. “Selama belum membayar, siapa pun boleh membelinya. Kenapa kamu bilang bahwa ini milikmu?” ucap Soraya. Setelah mendengar ini, wanita ini pun melihat kearah Soraya dan berkata, “Kalau bukan milikku jadi apa ini milikmu? Apa kamu sanggup membelinya?” Sans dan Soraya memiliki sifat yang merendah, meskipun sekarang mereka sedang berada di lokasi yang berkelas. Mereka masih tidak terlalu mempedulikan merek apa yang mereka pakai. Jadi sekilas wanita itu melihat bahwa kedua orang ini datang hanya untuk melihat-lihat dan tidak mempunyai uang untuk membeli. Saat itu, pria itu melihat Soraya dan Sans dengan tatapan jengkel. Di dalam

    Last Updated : 2022-01-01
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 99

    Tidak lama setelah itu, penjual itu pun kembali. Dia sudah menggesekkan kartu dan juga sudah membungkus dua set perhiasan itu. “Tuan Sans, ini kartumu. Mohon disimpan dengan baik," ucap penjual itu. Pria dan wanita itu pun sangat terkejut. Apa benar kartu itu adalah kartu bank? Satu set Mythrile dan satu set Synthetic Diamond. Jika keduanya ditambah maka harganya sudah mencapai tiga ratus juta lebih! Setelah Sans menyimpan kartunya dan mengambil barang miliknya, dia tidak mempedulikan kedua orang itu dan berjalan keluar sambil menarik Soraya. Wanita itu pun tidak rela melihat perhiasan yang disukainya direbut, “Tunggu! Kalian tidak boleh pergi!” “Jangan pedulikan mereka," ucap Sans kepada Soraya. Soraya lalu menganggukkan kepalanya, dia juga tidak ingin mempedulikan orang seperti itu.

    Last Updated : 2022-01-01
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 100

    Di dalam mobil, Soraya tiba-tiba merasa menyesal. Intinya apa yang terjadi tadi itu telah sangat membuatnya kesal. Karena gegabah, dia telah membuat Sans membeli perhiasan itu. Sekarang jika diingat kembali, sepertinya ia tidak perlu melakukan hal seperti itu. “Sans, satu set perhiasan ini, bagaimana kalau kita kembalikan?” tanya Soraya. Sans yang sedang menyetir mobil dan melirik ke arah Soraya, "Kita sudah membelinya, bagaimana mungkin bisa mengembalikannya? Lagipula, saat kamu memakai perhiasan ini, kamu terlihat sangat cantik.” “Tapi, menghabiskan uang sebanyak itu dengan sia-sia itu ... " ucap Soraya. Sans pun tertawa dan berkata, “Soraya, kamu jangan memikirkan uang itu. Aku pasti bisa mendapatkannya. Yang terpenting adalah ini pertama kalinya aku membelikanmu perhiasan, aku akan merasa sangat sedih jika kamu men

    Last Updated : 2022-01-01
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 101

    “Haha ..." Tasya lalu tersenyum puas, dan segera meminta Soraya memakaikannya padanya. Setelah dipakai, ketiga orang itu pun mulai memuji Tasya. Tasya sepenuhnya melupakan kejadian tidak baik semalam dan memanggil Sans untuk pergi ke meja makan untuk makan malam. Di meja makan, Ken tiba-tiba berkata, “Apa kamu mau minum anggur?” “Minum anggur, apa maksudmu mabuk-mabukan?” tanya Tasya tidak setuju. Sans lalu berkata, “Hahaha, baik. Aku akan menemani ayah minum sedikit!” Ken pun menganggukkan kepalanya dan membawa anggur merah ke meja makan. Soraya tidak berkata apa pun. Saat itu, Tasya sudah tidak ingin memperdulikan mereka dan hanya membiarkan mereka. Setidaknya mereka sebagai keluarga sudah makan malam dengan bahagia dan harmonis. Tapi, daya tahan S

    Last Updated : 2022-01-01
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 102

    “Halo, Sans. Apa kamu sudah siap? Apa kamu mau aku menjemputmu?” Setelah kata-kata ini diucapkan, Sans tiba-tiba teringat bahwa semalam sepertinya dia telah berjanji padanya untuk menjadi pacar pura-puranya. “Oh, Aku sudah hampir siap.” Setelah kedua orang itu bertemu, Maria lalu menariknya ke sudut tersembunyi di luar pintu. Maria lalu berpesan, “Ibuku dan orang itu sudah datang. Nanti aku akan masuk duluan, setelah beberapa saat kamu baru muncul, lalu katakan bahwa kamu adalah pacarku dan kamu ingin membawaku pergi, oke?” Sans tidak punya pilihan selain menganggukan kepalanya dan berkata, “Aku mengerti, kamu masuklah duluan.” “Bagus. Jangan sampai kamu mengacaukannya!” Setelah Maria selesai bicara, dia pun bergegas masuk ke dalam. &n

    Last Updated : 2022-01-01
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 103

    “Sans?” Raka terkejut melihat Sans. Dia pernah dipermalukan oleh Sans sebelumnya. Dia bahkan meminta maaf di depan umum. Saat melihat Sans, dia langsung menggertakkan giginya. Sans tidak melihat Raka, tapi melihat Maria, “Kamu bilang kamu akan pergi ke perusahaan? Kenapa kamu di sini? Apa yang kamu lakukan disini?” Beberapa rangkaian pertanyaan yang diberikan oleh Sans membuat mereka bingung. Maria bingung karena Sans tidak mengikuti rencana awalnya. Dia hanya perlu berpura-pura menjadi pacarnya akan membawanya pergi. Apa arti dari pertanyaan ini? “Maria, kenapa kamu tidak menjawabku?” Maria tertegun sejenak. Dia bereaksi dalam sekejap dan terlihat ekspresi panik dan ketakutan, “Aku ... Aku tidak bermaksud ...” Ibu Maria ikut menjawab, “Siapa kamu? M

    Last Updated : 2022-01-01

Latest chapter

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status