Share

Bab 393

Penulis: Skyy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-07 01:31:47

Tasya Lindsay bertanya lagi, "Ayah, apakah kamu tinggal seorang diri di Vila lama itu? Jika begini, mengapa kamu tidak ..."

Sebelum dia sempat mengatakan sampai selesai, Ken Lindsay tiba-tiba menyela pembicaraannya, "Apakah kamu ingin pergi membeli sayur? Apakah makan malam sudah siap?”

Tasya Lindsay tertengun sejenak lalu memelototi Ken Lindsay dan berhenti berbicara. Kakek Lindsay sedikit menghela nafas.

"Semuanya telah aku lakukan sendiri, maka aku juga yang akan menanggungnya! Siapa yang akan disalahkan?" Ucap Kakek Lindsay.

Sepanjang jalan, tidak ada yang berbicara lagi. Soraya Lindsay merasa sedikit canggung, tetapi dia hanya berdiam diri saja. Dia hanya duduk mendekat dengan Maria Selena agar merasa sedikit nyaman. Setengah jam kemudian, ketika sudah tiba di vila, Ken Lindsay langsung mengantar ke depan pintu dan bergegas kembali.

Ketika Ken Lindsay kembali ke dalam mobil, Tasya Lindsay memelototinya dan berkata, "Ada apa denganmu? Apakah kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 394

    Putri menatap gadis kecil itu dan menyadari di tubuhnya sama sekali tidak ada luka. Dia terduduk di tanah dan jarak dirinya dengan mobil juga tidak terlalu dekat. Gadis itu kelihatannya tidak parah, jadi Putri membuat pembelaan, "Saat itu sudah jelas lampu hijau, itu juga sudah seharusnya bagi kita untuk melaju. Siapa yang bisa mengetahui bahwa kamu tiba-tiba berlari?" "Jadi sekarang kamu menyalahkanku? Jelas-jelas kamu yang menabrakku, mengapa kamu malah menyalahkanku? Mengapa perkataanmu sangat tidak masuk akal?” Gadis kecil itu berteriak kepada Putri. Putri juga adalah orang yang pemarah, "Kami, tidak masuk akal? Kamulah yang tidak masuk akal, semua orang disini tidak buta. Rambu-rambu untuk pejalan kaki sekarang adalah merah, mengapa tadi kamu tetap memaksa untuk jalan? Apakah itu salah kami? Salahkan diri kamu sendiri karena buta!" "Apa yang kamu katakan? Bagaimana bisa seperti ini? Kalian yang menabrakku, mengapa kalian sekarang malah memutar balikka

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 395

    "Aku ingin membawamu pergi ke rumah sakit, tetapi kamu langsung mengubah topik pembicaraan, apakah kamu tidak berani pergi ke rumah sakit? Kamu juga terlihat baik-baik saja!” Setelah mendengar itu, para kerumunan pun saling berdiskusi. "Masuk akal juga.” "Betul, aku tadi tidak melihat dengan jelas, dan gadis ini hanya duduk di atas tanah." "Jangan-jangan gadis ini hanya berusaha memeras mereka? ” Mendengar ini, gadis kecil itu merasa kondisi sudah tidak begitu baik. Ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi seseorang yang sangat sedih, "Aku juga bukan orang bodoh, bagaimana mungkin aku sengaja ingin ditabrak. Jika aku cacat ataupun terbunuh, bagaimana dengan ayah dan ibuku? Bagaimana dengan adikku?" "Mereka semua membutuhkanku untuk menghidupi mereka, bagaimana mungkin aku sengaja ingin ditabrak! Bagaimana kalian bisa mengatakan hal yang sadis seperti itu?" Setelah mengatakan itu, gadis itu menangis dengan sangat keras. Melihat kondisi ini, San

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 396

    Ken Lindsay dan Tasya Lindsay sedang membawa Kakek Lindsayndsay ke villa di Perumahan Villa Langgang. Ketika Kakek Lindsayndsay masuk ke vila, dia merasa sangat gembira. Villa di Perumahan Villa Langgang adalah impian seluruh orang di Kota Ryuu! Termasuk keluarga Lindsay, mereka semua juga memiliki impian seperti itu. Siapa yang tidak tahu begitu menakjubkannya Perumahan Villa Langgang? Dia bisa tinggal di villa itu bukan dengan membelinya sendiri, melainkan karena putra yang dia tinggalkan karena menggangap remeh dia. "Ayah, mulai hari ini rumah ini sudah menjadi milikmu juga." Tasya Lindsay berkata sambil tersenyum, "Kakimu sekarang sudah lemah, jadi kamu tinggal di lantai 1 saja." Mereka secara khusus membereskan kamar tamu di lantai 1 untuk Kakek Lindsayndsay. Kakek Lindsay pun mengangguk sambil matanya berkaca-kaca, "Baik, terimakasih, maaf sudah merepotkan kalian ..." "Tidak, tidak apa-apa." Tasya Lindsay tersenyum dan membawa Kakek Lindsay ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 397

    "Sepertinya tidak ada cuka lagi di rumah." Suara Tasya Lindsay terdengar dari dapur, "Siapa yang bisa pergi membeli sebotol cuka?" Mendengar ini, Ken Lindsay yang berada di ruang tamu langsung berdiri dan berkata, "Aku akan membelinya." "Paman, sebaiknya aku yang pergi saja!" Maria Selena juga merasa malu karena tidak melakukan apa-apa, kebetulan sekarang dia memiliki kesempatan membantunya. Ken Lindsay juga tidak menolaknya, "Baik, di luar perumahan ini di bagian kiri ada supermarket." Kemudian, Soraya Lindsay juga ikut berdiri dan memegang pakaian Maria Selena, "Aku juga ingin pergi." Maria Selena merasa sedikit bingung, ekarang Soraya Lindsay tidak boleh sembarangan berada diluar. Ken Lindsay malah tidak khawatir, "Bawa saja dia bersamamu, dia akan merasa bosan jika terus-terusan berada di dalam rumah.” Melihat bahwa Ken Lindsay tidak keberatan, jadi Maria Selena mengajak Soraya Lindsay keluar. — Di sebuah villa di Perumahan Villa L

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 398

    Ekspresi wajah Maria Selena sangat kesal, dia pernah mendengar Soraya Lindsay bercerita tentang Lou Zheng sebelumnya. Jadi dia sangat memandang rendah Lou Zheng. Ditambah lagi, waktu itu dia dan Soraya Lindsay dibawa ke Grup Lou. Jika bukan karena kekacauan pada saat itu, kita tidak bisa membayangkan apa yang terjadi lagi! Soraya Lindsay, ia menatap Lou Zheng dengan tatapan yang ragu, "Paman, apakah kita saling mengenal?" Lou Zheng merasa ada yang aneh, "Paman?" Ketika Maria Selena melihat raut wajah Lou Zheng, dia hampir tidak sanggup menahan tawa, tetapi dia sama sekali tidak ingin berbasa-basi dengannya, "Soraya tidak ingin terlalu banyak berbicara denganmu, kami harus kembali." Soraya Lindsay tidak berbicara, dia hanya mengikuti Maria Selena dengan patuh. Lou Zheng segera melangkah maju dan mengulurkan tangan untuk menghentikan Soraya Lindsay. "Soraya, waktu itu adalah kesalahanku, aku mengakuinya, tapi aku tidak akan pernah melakukannya lagi. Sor

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-08
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 399

    Di ruangan gelap itu, Sansan Carell bersama Putri dan Nia Daniaty menunggu dengan sangat bosan. "Aduh, menurutmu apa yang sedang mereka lakukan? Kenapa belum ada yang datang?” Nia Daniaty bertanya dengan rasa ingin tahu. Sansan Carell dan Putri juga merasa sedikit kesal, rsut wajah Nia Daniaty benar-benar memerah karena kesal. Mereka tidak menjawabnya, dan Nia Daniaty pun melanjutkan, "Meskipun kalian telah kalah dariku tadi, bukannya kalian seharusnya bisa menjawab pertanyaanku ini? Kalian bukan benar-benar orang bodoh, kan?” "Siapa yang sedang kamu bicarakan?" Putri menoleh dan menatap Nia Daniaty. Tepat ketika Sansan Carell ingin membujuknya, pintu pun terbuka. Ketiga orang itu melihat ke arah pintu secara bersamaan. Mereka hanya melihat beberapa pemuda berpakaian rapi yang masuk dengan cepat dan memberi jalan untuk bos mereka. Orang terakhir yang masuk adalah seorang pria kekar dengan bekas luka di wajahnya, orang itu memiliki tato di area

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-08
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 400

    Mendengar ini, Charter merasa kata-katanya masuk akal. Jadi dia langsung menekan tombol nomor 1, tidak lama kemudian telepon terhubung, tetapi orang yang menerima telpon tidak berbicara. Charter melihat ke arah Sansan Carell, dan Sansan Carell pun langsung berkata, "Asistenku, ada apa denganmu hari ini? mengapa kamu tidak mengatakan apa-apa, apakah kamu sedang sakit? Bisakah kau pergi ke departemen keuangan dan ambil 300 juta. Aku sedang terburu-buru untuk menggunakannya." Begitu dia selesai, dia langsung menutup telepon. Charter menatap Sansan Carell dan bertanya, "Temperamen asistenmu memang sangat buruk! Dia sepertinya sombong!" Sansan Carell menjawab sambil tersenyum, "Dia adalah satu-satunya asisten yang ada di sisiku, kamu tidak perlu takut!" Charter sedikit tersenyum dengan tatapan menyeramkan, ditambah dengan bekas luka di wajahnya, dia menjadi sangat garang, "Wah, apakah asistenmu melakukan pekerjaan selain ini untukmu?" "Asistenku lak

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-08
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 401

    Anak buahnya berpikir sejenak, lalu dia tiba-tiba membuka matanya dengan lebar dan menelan ludahnya, "Bos, sepertinya kami sudah salah menangkap orang!" "Ada apa? Jelaskan dengan tenang!” Charter tiba-tiba merasa gelisah, dia sekarang pun memiliki firasat yang buruk. Anak buah yang satu ini sering membaca berita. Jadi setelah berpikir sejenak, dia langsung teringat di mana dia bertemu Sansan Carell. Bukannya dia masuk ke dalam berita panas yang ada di televisi? "Bos, pria itu tampaknya adalah Direktur dari Grup Hour!" Anak buah itu berkata dengan nada yang gemetaran. Setelah mengatakan itu, semua orang yang ada disana terdiam sejenak. Kemudian anak buah yang lainnya berkata, "Apakah kamu sedang bercanda? Bagaimana mungkin kita bisa mennangkap Direktur Grup Hour dengan begitu mudah?" "Betul! Apakah kamu salah ingat?” Direktur Grup Hour adalah orang yang paling tidak boleh diganggu di seluruh Kota Ryuu. Karena di dunia pebisnis, dia adalah o

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-08

Bab terbaru

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status