Di dalam Restoran Sumptuos.Di kelas Josh ada lebih dari 40 mahasiswa. Lebih dari 40 orang datang ke Restoran Sumptuos pada saat yang sama, tentu saja situasi jadi sangat heboh.Setelah melihat begitu banyak orang yang datang tiba-tiba, beberapa pelayan bergegas menyambut mereka.“Maaf, apakah Anda datang ke Restoran Sumptuos untuk makan?” tanya salah satu pelayan.“Benar, kami ada acara makan bersama teman-teman sekelas. Cepat siapkan tempat duduk untuk kami.” Ellen yang berbicara lebih dulu.“Acara makan bersama? Apakah kalian yakin?”Beberapa pelayan terlihat sangat terkejut. Biaya yang dibutuhkan untuk makan di Restoran Sumptuos sangat tinggi. Paling-paling hanya beberapa orang kaya yang akan datang datang untuk makan.Belum pernah ada yang mengadakan acara makan bersama teman-teman sekelas di Restoran Sumptuos.“Tentu saja yakin!”Sebuah suara keras terdengar dari luar. Beberapa pelayan spontan menoleh ke arah datangnya suara. Mereka pun melihat Josh yang sedang berjalan masuk sam
Semua orang serentak menganggukkan kepala. Pada saat yang sama, mereka pun menghela napas lega.Josh mengalihkan tatapannya ke arah Kelly dan berkata, “Kelly, siapkan tempat duduk untuk kami. Hari ini kelas kami akan makan bersama di sini. Suruh bagian dapur untuk menyajikan semua hidangan andalan!”“Wah, aku beruntung sekali hari ini. Hidup Josh!”Mata semua orang langsung berbinar ketika mendengar Josh mengatakan semua hidangan andalan akan disajikan untuk mereka. Hidangan andalan Restoran Sumptuos sangat terkenal di sekitar universitas.Kalau bukan karena Josh, mereka mungkin tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mencicipi hidangan andalan Restoran Sumptuos seumur hidup mereka.“Baik, Bos. Saya akan mengaturnya sekarang.” Kelly mengangguk, lalu pergi bekerja sesuai dengan perintah Josh.....Tempat makan bersama adalah ruang pribadi besar di lantai da. Josh meminta Elsa untuk duduk di sebelahnya.“Josh, cepat beri tahu aku, sebenarnya apa yang terjadi?! Kenapa kamu bisa menjad
Mona yang berada di ujung lainnya merasa lebih nyaman ketika dia mendengar perkataan Josh.“Jadi begini, putra pemilik Grup Pettaland mengajak aku makan siang bersamanya untuk membahas tentang bisnis. Tapi ... dia ....” Pada akhirnya, Mona terbata-bata lagi.“Tapi dia ingin mendekatimu dengan alasan mau membahas tentang pekerjaan, kan?” kata Josh sambil tertawa pelan.Setelah mendengar cerita Mona, Josh bisa menebak apa yang terjadi.“Hmm ....” Mona yang berada di ujung lainnya bergumam pelan.“Jadi, aku ingin minta tolong sama kamu untuk pura-pura jadi pacarku. Nanti kita pergi bareng untuk bertemu dengannya. Begitu dia melihat aku punya pacar, dia nggak akan mendekati aku lagi,” kata Mona.“Oh, begitu,” ujar Josh sambil mengangguk.“Kalau begitu, kamu bisa bantu aku, nggak? Hari ini jam 12.30.” Suara Mona yang manis datang dari ujung lainnya.“Nggak masalah, kamu kirimkan saja alamat restorannya,” jawab Josh langsung.Bagi Josh, ini hanyalah sebuah masalah sepele. Mona telah membantu
“Dasar bodoh, rasakan itu!”Setelah Josh memarahi pria itu, dia pun berbalik dan terus berjalan menuju lift. Bagaimanapun, pria itu tidak menabraknya tadi, Josh pun malas buang-buang waktu untuk berurusan dengan pria itu. Apalagi Mona sedang menunggunya di restoran. Dia tidak ingin membuat Mona menunggu terlalu lama.Seandainya pria itu benar-benar menabrak Josh tadi, maka Josh pasti tidak akan pergi begitu saja. Dia akan membuat pria itu membayar harga tinggi karena telah menabraknya.Di lantai pertama Plaza Vagant, Restoran Slotton.“Josh, sini.”Josh baru masuk ke dalam restoran. Mona yang sedang duduk di dekat jendela tidak jauh dari tempat Josh berdiri langsung melambaikan tangannya kepada Josh.Hari ini Mona mengenakan gaun sabrina yang membuatnya terlihat sangat anggun. Riasan wajahnya begitu halus, ditambah dengan fitur wajahnya yang indah, membuat kecantikannya terlihat sempurna. Bagi wanita cantik seperti Mona, rasanya tidak wajar kalau tidak ada pria yang mendekatinya.Di s
Jika Shaun benar-benar berani memukul Josh, Josh juga berani menusuknya dengan garpu.Tidak peduli dia putra pemilik Grup Petalland atau siapa pun itu, sekalipun dia berani tetap saja jangan harap bisa bertingkah di depan Josh.“Kamu!”Raut wajah Shaun tiba-tiba berubah ketika dia melihat garpu di tangan Josh. Pada saat yang sama, dia juga menelan ludah, tampak sedikit ketakutan.Shaun memiliki latar belakang besar, oleh karena itu dia berani menindas orang lain dengan sesuka hatinya.Namun, kalau soal berkelahi, Shaun benar-benar tidak bisa. Dia sangat takut kalau mereka benar-benar berkelahi, Josh akan menusuknya dengan garpu yang tajam itu.“Shaun, apa yang kamu lakukan? Dia pacarku!” kata Mona.“Pacar? Mona, dia pacarmu? Sejak kapan kamu punya pacar?” tukas Shaun yang tampak kaget.“Pak Shaun, kapan aku punya pacar itu masalah pribadiku. Sepertinya sama sekali nggak ada hubungannya denganmu, kan?” kata Mona dengan dingin.“Kenapa nggak ada hubungannya denganku?! Aku menyukaimu, Mon
Shaun menggertakkan giginya, dalam hati memutuskan kalau dia harus mendapatkan kembali harga dirinya. Dia harus memberi Josh pelajaran.Setelah pelayan pergi, Shaun pun berkata sambil menepuk dadanya, “Bocah, tahukah kamu berapa harga makanan yang kamu pesan tadi? Ratusan juta, aku mampu bayar!”Kemudian, Shaun pun menyindir, “Bagaimana denganmu? Kamu pasti nggak punya uang sebanyak itu. Lain kali kamu mau membawa Mona makan di luar pun nggak mampu bayar. Jangan-jangan kamu mau suruh Mona yang bayar? Kamu sama sekali nggak bisa memberi Mona kebahagiaan!”Setelah itu, Shaun mengeluarkan kunci mobil Porsche Cayenne miliknya dan meletakkannya di atas meja.“Kamu tahu ini mobil apa? Porsche Cayenne! Harganya lebih dari dua miliar! Kalau kamu? Kamu pakai sepeda, ya? Masa kamu mau suruh Mona naik sepeda?” ujar Shaun dengan arogan.Mona hanya menutup mulutnya dan diam-diam tertawa ketika melihat Shaun terus memamerkan kekayaan dan mobil mewahnya.Josh juga tertawa dan berkata, “Apakah mobil s
Walaupun suara Josh tidaklah lantang, terdengar sangat tegas. Wajah Mona langsung memerah dan tubuhnya juga sedikit bergetar setelah dipeluk oleh Josh. Mona tidak pernah mendapatkan pelukan seperti ini dari seorang laki-laki seumur hidupnya. Namun, Mona sama sekali tidak memberontak. Dia justru membiarkan Josh terus memeluknya. Karena dia tahu, Josh melakukan ini agar kedekatan mereka berdua terlihat lebih realistis. Shaun menatap perempuan yang diimpikannya dipeluk oleh laki-laki lain dengan perasaan iri dan cemburu. Namun, dia tidak bisa melakukan apa pun dan hanya bisa menatap mereka dengan pasrah. “Kamu dengar apa yang aku bilang, kan? Jawab aku!” seru Josh ketus. “Saya ... saya mengerti, Tuan Muda Josh,” jawab Shaun sambil menganggukkan kepalanya.Josh jauh lebih kuat darinya. Jadi, bagaimana mungkin dia berani melawan cucu orang terkaya di kota ini hanya untuk seorang wanita? “Ternyata kamu masih waras, ya. Aku pasti akan menghancurkan perusahaanmu kalau sampai kamu berani
“Aku nggak mungkin mau jadiin mereka pasanganku karena mereka tuh cuma lihat fisik aku saja. Aku juga nggak peduli sama harta keluarga mereka. Aku cuma peduli dengan sifat mereka. Mungkin aku akan mempertimbangkan seseorang untuk jadi pasanganku kalau memang aku ngerasa cocok sama orang itu,” jawab Mona. “Oh begitu .... Memangnya tipe yang cocok buat kamu tuh yang kayak gimana, sih?” tanya Josh penasaran. “Kurang lebih yang kayak kamu,” jawab Mona cepat sambil tersenyum malu. “Eh ....”Wajah Josh terlihat sedikit memerah. Apa mungkin Mona sedang mengirimkan isyarat kepadanya ....Pelayan tiba-tiba saja datang sambil membawa hidangan makanan. Mereka berdua akhirnya makan bersama sambil mengobrol kurang lebih selama satu jam. Pada awalnya, Shaun yang mengundang Mona untuk makan bersama. Namun, akhirnya justru Josh dan Mona yang makan bersama di tempat ini. Mereka berdua kebanyakan hanya membicarakan masalah perusahaan. Mereka jarang sekali membicarakan masalah pribadi. Josh menawark
"Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu
"Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk
"Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su
"Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar
Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant
Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p
"Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini
Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m
Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We