Home / Romansa / Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan / Dosa Ini Jauh Lebih Besar, Rasyid!

Share

Dosa Ini Jauh Lebih Besar, Rasyid!

Author: Marlynazizah
last update Last Updated: 2024-07-01 12:05:15

Di kediaman keluarga besar Al-Hafiz, terlihat Syekh Abdurrahman mendesah kecewa setelah mendengar penjelasan dari Ummi Zulaikha yang menurutnya, tindakan dia sudah benar.

“Tindakanku sudah benar. Rasyid sangat tidak pantas jika harus bersanding dengan wanita hina seperti Shanum,”ucapnya dengan penuh keyakinan.

“Tindakanmu ini salah, Zulaikha! Kau seharusnya tidak bertindak seperti ini pada menantumu, apalagi saat itu banyak orang luar yang menyaksikan.” Syekh Abdurrahman sangat tidak mengerti dengan cara berpikir wanita di hadapannya.

“Dia bukan menantuku, Syekh!” sarkas Ummi Zulaikha. Dia menolak mentah-mentah jika ada seseorang yang mengatakan bahwa Shanum adalah menantunya.

“Kenapa kau tidak ingin mengakui dia sebagai menantumu, huh? Karena dia seorang pelacur?”

“Bukankah ini semua terjadi juga karena ulahmu yang terus mendesak Rasyid untuk menikah?”pertanyaan yang di lontarkan oleh Syekh Abdurrahman berhasil membuat Ummi Zulaikha mati kutu.

“Aku akui, Shanum memang bukan wanita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cesilyaramadani Ma
semakin seru konfliknya lanjut Thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Namamu Shanum? Si Wanita Penghibur Itu?

    Di kasur tanpa ranjang tersebut, Shanum terlihat masih asyik bermain di alam bawah sadarnya. Padahal, sinar sang surya telah menyapa hangat wajah wanita cantik itu melalui celah-celah jendela.Tidur lelapnya terusik ketika mendengar suara gaduh dari para penghuni kost lain yang sedang berebut kamar mandi. “Astaga!... Apa Clara dan Dian berebut seorang pria lagi?” racaunya sambil mengusap air liur yang mengalir di pipi sebelah kiri.Wanita itu duduk di atas kasur sambil mengucek matanya. Saat kesadarannya hampir terkumpul, sayup-sayup dia kembali mendengar suara dua orang wanita yang sedang berebut kamar mandi.Seketika matanya terbelalak. Dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi. “Ya ampun! Aku kesiangan!”pekiknya sambil meloncat dari kasur dan gegas menyambar handuk lalu keluar dari kamar.Mood-nya di pagi hari semakin hancur saat melihat barisan antrian yang begitu panjang berasal dari dua bilik kama

    Last Updated : 2024-07-01
  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Jika Kau Tidak Mau Ikut, Biar Aku Yang Mengikutimu!

    Hari demi hari Shanum lalui. Tak terasa, sudah hampir dua pekan dia berada di sini. Dari pagi sampai sore dia habiskan untuk bekerja sebagai OG di salah satu pabrik yang ada di sana. Dan dari sore hingga malam dia habiskan untuk belajar mengaji juga beristirahat.Sekarang wanita itu paham arti dari sulitnya hidup. Seperti saat ini, awalnya dia begitu kesulitan, apalagi pekerjaan sebagai office girl tidaklah mudah bagi wanita manja sepertinya. Tetapi perlahan dia mulai terbiasa dengan semua itu.Mulai dari mengantri di kamar mandi, membersihkan terlebih dahulu wc yang kotor sebelum ia pakai, istiqomah memakai hijab, serta baju gamis panjang selepas Shanum bekerja.Memang, terkadang Shanum kerap kali mengeluh. Tapi tak apa, bukankah ini sebuah kemajuan besar untuk Shanum?Selepas membersihkan diri, Shanum merebahkan dirinya di kasur. Menatap langit-langit kamar lalu beralih menatap jam yang terus berdetak.Suara jam itu berhasil membawa Shanum ke alam lamunan yang membuat pikirannya

    Last Updated : 2024-07-02
  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Aku, Suamimu!

    “Tidak-tidak. Dia pasti hanya membual. Walaupun dia menyusulku, aku yakin dia tidak akan tahan dengan kost yang aku tempati,” Shanum membatin. Merasa ucapan Rasyid hanya sebuah bualan belaka, Shanum akhirnya hanya mengibas-ngibaskan tangannya lalu melenggang pergi menuju kerumunan para jama'ah.“Kau yang telah menantang aku, jadi bersiaplah, Shanum.” Rasyid tersenyum. Dia sangat bersyukur bisa kembali bertemu dengan istrinya. Doa dan ikhtiar nya selama ini akhirnya membuahkan hasil. Dengan kuasa-Nya, Allah kembali mempertemukan mereka sama seperti pada awal pertemuan keduanya. Dalam ketidak sengajaan dan acara pengajian.“Alhamdulillah,” pria itu mengusap wajahnya lalu kembali menyapa para jama'ah nya. Situasi memang menjadi sedikit canggung. Sebab, mereka semua bingung ketika sang Kyai tiba-tiba menarik seorang gadis menjauh dari kerumunan.Namun, mereka semua enggan untuk bertanya. Karena khawatir akan menyinggung hati Kyai terhormat itu. Setelah acara majelis ta'lim selesai, S

    Last Updated : 2024-07-02
  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Panggil Aku Buby!

    Brak! “Astagfirullahaladzim!”keduanya sama-sama terkejut. Shanum menoleh dan gegas bangun mendekati pintu. Sementara Rasyid hanya duduk dan memperhatikan wanita itu. “Tidak ada siapapun,” gumam Shanum yang keheranan. “Mungkin hanya angin,” ucap Rasyid. Shanum tidak yakin dengan pernyataan Rasyid barusan. Jika angin, bagaimana bisa terbanting begitu kencang seperti ada seseorang yang sengaja membantingnya? Wanita itu menautkan alisnya saat melihat Rasyid mulai mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya. Mata Shanum melebar ketika Rasyid berjalan mendekati lemarinya dan hendak membuka lemari kecil itu. Ini tidak bisa di biarkan, Rasyid tidak boleh membuka lemari itu. “Stop! Kyai mau apa?” Shanum menghadang langkah Rasyid mendekati lemarinya itu. “Aku ingin merapikan bajuku,” jawab Rasyid santai. Shanum sedikit melongo. Dia tidak percaya jika Rasyid benar-benar ingin tinggal di sini bersamanya. “Kyai, kamarku seperti ini. Apa kau yakin?” Shanum berharap jawaban dari pertanyaa

    Last Updated : 2024-07-02
  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Ujian Iman

    Laki-laki mana yang tidak tergoda ketika melihat dari dekat wajah cantik seorang wanita?Apalagi jika bulu matanya lentik, bola matanya yang besar, hidung mancung, rahang tegas yang terpahat sempurna, serta bibir merah merona bak buah Cherry. Pemandangan itu membuat iman Rasyid terguncang. Apalagi, bibir ini sudah dia cicipi sebelumnya. Rasa penasaran dan ingin lagi semakin membara dalam diri pria tersebut. Shanum terus meronta. Tetapi tenaga pria yang memeluknya ini jauh lebih besar.Shanum tidak memiliki pilihan, dia tidak mau kembali terbuai. Wanita itu menutup matanya lalu menggigit bibir Rasyid hingga membuat sang empunya mendesis. Merasa Rasyid sedang lengah, gegas Shanum mendorong tubuh Rasyid dan berlari ke sudut kamar menjauhi sang Kyai yang masih mengelap sudut bibirnya dengan jempol.“Dasar Kyai mesum! Penipu! Pembohong! Kurang ajar! Sialan! Aku benci kau!” Shanum terus mengumpat. Dia begitu kesal karena merasa telah di tipu dengan syarat yang di buat oleh Rasyid. Shanu

    Last Updated : 2024-07-03
  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Kyai Genit!

    Shanum menatap ke arah jam dinding. Ini sudah pukul dua siang, tetapi Rasyid belum kembali dari Masjid. “Tidak mungkin kan kalau dia di minta ceramah dadakan di masjid? Tapi kok lama banget?”Shanum bergumam. Wajahnya tampak sedikit cemas.Tidak lama dari itu, pintu kost-nya di ketuk dan terdengar suara Rasyid mengucap salam. Shanum gegas membukakan pintu dengan ekspresi cemberut. “Dari mana aja?” tanya Shanum sambil menatap sinis.“Wah, aku baru tahu kalau istri aku galak.” Rasyid sedikit mengejek Shanum sambil tersenyum. “Ck! Aku sedang tidak bercanda, Buby!” Shanum bersungut. Bahkan, wanita ini sedikit menggoyangkan dagunya karena kesal.Rasyid terkekeh melihatnya. Shanum lebih mirip seperti anak kecil yang sedang merajuk sekarang. “Yaudah, aku di bolehin masuk nggak nih? Salam aku juga belum di jawab tadi,” ucap Rasyid. “Waalaikumsalam, ya, masuk!” dengan kesal Shanum mempersilahkan Rasyid masuk. Sementara dia sendiri langsung duduk di tepi kasur.Rasyid duduk di sebelah Shanu

    Last Updated : 2024-07-03
  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Rasyid Vs Raka

    “Aw! Aw! Sakit, Sayang.” Rasyid mengaduh sambil menggerakkan pinggangnya ke kanan dan ke kiri menghindar dari cubitan Shanum. Rasyid menepikan motornya lalu berhenti dan menoleh ke arah Shanum.“Kamu suka, kan, di deketin banyak perempuan kayak tadi? Oh! Atau, jangan-jangan tadi pulang lama karena ngobrol sama perempuan dulu ya?! Mangaku deh!” tuduh Shanum. “Astagfirullah, su'udzon itu tidak baik, Sayangku. Apalagi sama suami sendiri,” ucap Rasyid sambil menangkup wajah Shanum.“Terus tadi ngapain aja? Kok lama pulangnya?” tanya Shanum. Mata wanita itu menyipit seolah sedang menyelidik Rasyid dengan teliti. “Tadi aku bantu bersihkan halaman masjid. Marbotnya sedang sakit, jadi masjidnya sedikit tidak terurus.” “Apalagi tadi pagi di pakai untuk tempat pengajian, sampah plastik banyak berserakan di sana,” jawab Rasyid sejujur mungkin.“Beneran?” tanya Shanum memastikan. “Benar, tidak ada kebohongan. Sama seperti cinta aku sama kamu,” jawab Rasyid.Wajahnya tampannya terlihat semakin

    Last Updated : 2024-07-04
  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Di Gerebek

    Malam telah tiba. Salat isya kali ini Rasyid memutuskan untuk salat di kost bersama Shanum. “Udah siap?” tanya Rasyid ketika melihat Shanum sudah siap dengan mukenahnya. Shanum mengangguk.Lantunan surah Al-Fatihah dan surah pendek yang di bacakan oleh Rasyid terdengar begitu merdu. Shanum sampai pangling saat mendengarnya.Namun, setelahnya, Shanum bisa salat dengan sangat khusyuk. Hatinya terasa begitu sejuk mendengar setiap surah yang di bacakan oleh Rasyid.Setelah selesai salat, Rasyid berbalik mendekati Shanum lalu membacakan doa di ubun-ubun nya. Entah kenapa Shanum meremang saat mendengar suara bisikan Rasyid yang berada di kepalanya.Pria itu menangkup wajah Shanum lalu mencuri kecupan di kedua pipi dan dahi Shanum. Saat hendak mengecup bibir Shanum, wanita itu langsung menahan bibir Rasyid dengan telapak tangannya. “Jangan modus deh!” kesal Shanum. Tatapannya terlihat begitu sinis pada Rasyid.Rasyid tersenyum. Shanum terlihat sangat menggemaskan jika sedang marah. Hal i

    Last Updated : 2024-07-05

Latest chapter

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Awal Bencana Besar

    Sesuai apa yang di ucapkannya semalam, Rasyid sudah siap dengan mobilnya seusai sholat subuh. Sepertinya, dia masih sedikit marah padaku perihal ucapanku semalam. Memang, setelah sentakannya semalam, dia tidak mau mendengarkan perkataanku lagi dan meminta aku untuk segera tidur.“Berhati-hatilah di jalan, Rasyid,” ucap Tuan Abrahah sambil menepuk bahu suamiku. Sungguh sandiwara yang sempurna. Ingin sekali rasanya aku meneriaki semua niat busuknya di hadapan semua orang.Tapi, aku yakin tidak akan ada yang mempercayaiku. Yang ada aku hanya akan mendapatkan cibiran dari mertuaku dan amarah yang semakin besar dari suamiku. Setelah menutup bagasi mobilnya, Rasyid berjalan menghampiriku.Aku langsung mencium punggung tangannya saat dia menyodorkan tangannya padaku. Dia memelukku cukup lama, lalu berbisik, “Maafkan aku karena semalam telah membentakmu.”Kami mengendurkan pelukan kami. Aku menatapnya lalu mengangguk pelan. Saat dia tersenyum tipis, aku pun ikut tersenyum. Rasa kesal ya

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Dia Menggodaku, Buby!”

    Hari-hari berlalu, sangat terasa bagiku setiap detiknya saat Tuan Abrahah tinggal di sini bersamaku. Dia gila! Tuan Abrahah sangat gila! Dia berkali-kali berusaha mencelakai aku dan kandunganku.Tuan Abrahah seringkali membasahi lantai yang akan aku pijak dengan menggunakan minyak agar aku terpeleset dan jatuh, atau, sengaja mencampurkan bahan-bahan makanan yang dapat menggugurkan kandunganku.Untunglah aku memiliki suami yang sangat perhatian padaku. Semua siasat busuk Tuan Abrahah selalu di gagalkan oleh Rasyid. Saat aku hendak terjatuh karena memijak lantai yang licin, Rasyid dengan sigap menangkapku dan memarahi para asisten rumah tangga yang dia anggap kurang teliti dalam mengeringkan lantai.Begitupun saat Rasyid mengetahui jika ada bahan makanan yang membahayakan ibu hamil di makananku. Seluruh koki yang baru di sewa oleh Rasyid setelah mengetahui kehamilanku langsung di marahi habis-habisan bahkan di pecat. Padahal, ini bukan kesalahan mereka, tapi kesalahan dari kakaknya.

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Selamat Atas Kehamilanmu

    “Tidak! Rasyid!” aku berteriak. Ini memang sangat nekat. Tapi, lebih baik aku di marahi Rasyid dan menjadi bulan-bulanannya Ummi Zulaikha daripada harus melayani Tuan Abrahah. Tuan Abrahah panik seketika. Ia langsung membekap mulutku saat Rasyid mulai menggedor-gedor pintu. “Shanum? Kau kah itu yang berteriak? Tolong buka pintunya, Sayang.” kata Rasyid sambil terus menggedor pintu.Aku berusaha memberontak, tapi, tenaganya sangat kuat. “Dasar pelacur gila!” umpatnya padaku dengan suara berbisik sambil menyeret diriku bersembunyi di balik bak. Kamar mandi ini memang di sediakan untuk art di rumah ini. Itulah sebabnya tidak ada bathub di sini, melainkan sebuah bak yang terbuat dari semen dan di lapisi dengan keramik.Ukuran bak ini cukup untuk menyembunyikan aku dan Tuan Abrahah. Gedoran pintu terdengar semakin keras. “Shanum, jangan membuat aku cemas, cepat buka pintunya!” teriak Rasyid dari arah luar.Tuan Abrahah sedikit mengintip sambil terus memegangiku. Dari suara yang aku de

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Terjebak!

    “Apa maksudmu, Bang?” tanya Rasyid pada Tuan Abrahah. Lelaki itu mengalir pandangannya dariku. Dia tersenyum pada Rasyid. “Ah, bukan apa-apa. Aku hanya bergurau,” jawabnya. Dia memang sedang berbicara dengan Rasyid, tapi, matanya selalu mengarah kepadaku.Di ruang tamu ini, ada beberapa orang yang wajahnya sangat asing bagiku, tapi, jika di perhatikan, Tuan Abrahah terlihat mirip dengan Rasyid. Ada dua orang perempuan seusiaku dan tiga orang perempuan seusia Ummi Zulaikha, juga ada tiga orang pria di sini, tiga pria itu terlihat sudah cukup berumur.Kami pun duduk di sofa yang sudah tersedia. Aku cukup terkejut saat melihat dua perempuan seusiaku itu duduk mengapit Tuan Abrahah, lalu, melingkarkan tangan mereka di kedua lengan lelaki itu.“Shanum, perkenalkan, mereka adalah kerabat almarhum Abi mertuamu yang baru sah warga negara Indonesia satu pekan yang lalu,” ucap Ummi Zulaikha padaku. Oh, shit! Jadi, Tuan Abrahah sudah menetap selama satu pekan di sini?Aku tersenyum singkat p

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Tuan Abrahah

    Kenapa orang itu bisa menghubungi Rasyid? Siapa dia? Apa hubungannya dengan Rasyid? Jika orang itu melihatku, itu bisa gawat! Pundakku tiba-tiba di tepuk. Aku yang masih ketakutan pun refleks berteriak keras. “Aaaa! To-tolong menjauh dariku!” teriakku yang refleks berjongkok memeluk lututku.“Hei, Shanum, ada apa? Ini aku,” suara Rasyid terdengar. Aku langsung mendongakkan kepalaku. Aku langsung bangkit dari dudukku sambil meraba tubuh Rasyid. Benar. Ini Rasyid. Tidak ada orang menakutkan itu di sini.“Ada apa?” tanya Rasyid lagi. Apakah aku harus memberitahunya? Tapi, bagaimana jika aku salah dengar? Tidak-tidak. Aku tidak salah dengar. Aku hapal betul bagaimana suaranya.“Shanum?” Rasyid memanggilku sambil mengusap pipiku. Aku yang semula memandang kosong kini beralih menatap manik birunya. Tatapannya yang teduh membuat hatiku sedikit tenang. “Ada apa, Sayang?”tanya Rasyid sekali lagi. “Ta-tadi ada yang menelfon,” jawabku sedikit terbata.Ekspresi Rasyid langsung menunjukkan b

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Ingin di Akui

    Satu pekan telah berlalu. Selama itu, aku sadar bahwa hamil itu tidak enak. Setiap hari aku harus mengalami morning sicknees yang sangat menyiksa. Selama satu pekan itu, Rasyid pun menjadi tempat aku meluapkan emosiku. Aku sering memarahinya tanpa alasan, sering tiba-tiba merajuk. Dan Rasyid sendiri, dia selalu meladeni semua tingkahku dengan penuh kelembutan.Seperti sekarang ini, aku sedang marah pada Rasyid karena gagal membawakan aku bubur ayam langganan kami. Saat Rasyid kembali dengan tangan kosong, aku langsung menangis. Ya, aku akui semenjak hamil aku menjadi cengeng. Tangisanku bahkan belum berhenti sampai sekarang. “Berhenti menangis, Sayang. Aku bisa belikan di tempat lain, mau?” tawarnya. Aku menggeleng cepat. “Cuma mau yang di depan gang itu!” kesalku. “Di sana kan tutup, Sayang. Di tempat lain aja ya?” bujuknya lagi. “No! No! No!” ucapku sambil menggelengkan kepala dan menggerakkan jari telunjuk ke kanan dan ke kiri.“Mau bubur aja ribet! Banyak banget dramanya, h

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Shanum Hamil

    Aku sedang duduk di kursi taman belakang. Menghirup rakus udara yang ada di sana. Berusaha menetralkan hatiku yang tidak beraturan. Bulir-bulir air mataku terus menetes, mewakili berbagai kata yang tak sanggup terucap. Ucapan Rasyid sebelumnya bagai sebuah pisau yang menancap begitu dalam di hatiku. Cukup lama aku duduk di sini, dengan air mata yang terus mengalir. Mataku sudah terasa berat. Sepertinya, aku harus menghentikan tangisanku. Saat aku bangun dari dudukku, tiba-tiba saja kepalaku terasa berkunang. Semua pandangan menjadi kabur dan, perlahan, semuanya menjadi gelap bersamaan dengan jatuhnya keseimbangan kakiku. Samar-samar aku mendengar suara laki-laki yang memanggil namaku. Sepertinya itu Rasyid. Aku ingin membuka mataku, tapi, mataku ini terasa sangat berat. Entah sudah berapa lama mataku terpejam, tapi, saat aku membuka mata, aku sudah berada di kamar. Rasa pening kembali menyerang, namun, tidak senyeri sebelumnya. Pandanganku mengedar mengitari ruangan. Ada Rasyi

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Fakta Menyakitkan

    “Buby, apa itu benar?” tanyaku. Aku terus menatapnya, dengan maksud menuntut suamiku agar segera memberikan jawaban. Rasyid menatapku sejenak, lalu, membuang pandangannya sambil menghela nafas berat. “Sudahlah, hentikan pembahasan ini!” kata Rasyid. Nada bicaranya sedikit ketus. Dia langsung pergi dari kamar menyisakan perasaan yang berkecamuk dalam diriku. Tiba-tiba saja Zulfah berteriak, “Kenapa kau meminta Rasyid untuk menjadikan aku istri keduanya?! Aku tidak mau, Ummi!” Wow, cukup mengejutkan. Sebelumnya, Zulfah terlihat ketakutan setengah mati, dan sekarang, dia sudah berani memakai Ummi Zulaikha. Harus aku akui, gadis ini sudah tidak waras.“Cih! Kau tidak ingin menjadi yang kedua tapi menyukai pria beristri. Dasar gadis gila! Di mana otakmu itu?” sarkasku sambil menatap tajam ke arah Zulfah.Zulfah sudah terlihat marah. Ia siap melontarkan segala perkataan kasarnya. Namun, Ummi Zulaikha langsung memelototi Zulfah. Aku paham dengan isyarat mata mertuaku itu. Dia memberi

  • Mendadak Jadi Istri Kyai Tampan    Suamiku Mencintai Zulfah?

    Mataku melebar sempurna mendengarnya tuduhannya. Ternyata, selain pengecut, Zulfah merupakan perempuan munafik. Suamiku bergerak cepat menggendong Ummi Zulaikha dan meletakkannya di atas ranjang. Lalu, dengan telaten suamiku melakukan pertolongan pertama pada dahi mertuaku.Sejauh ini, Rasyid belum bereaksi apapun terhadap tuduhan yang di lontarkan Zulfah. Manik birunya terlihat mengedar menatap kamar yang berantakan.Entah kenapa, aku pun hanya diam. Aku malah ikut mengedarkan pandanganku, padahal, seharusnya aku memberikan pembelaan diri karena sudah di tuduh oleh Zulfah. Tidak. Sebenarnya, aku ingin melihat bagaimana reaksi Rasyid. Pandangannya sempat menatap aku dan Zulfah secara bergantian. Setelahnya, dia kembali menunjukkan fokusnya pada Ummi Zulaikha. Namun,tatapan yang di berikannya tadi, seolah menyelidik aku dan Zulfah. Keheningan terjadi di antara kami bertiga.Zulfah masih setia berdiri di ambang pintu, dan aku pun sama. Aku masih duduk di tepi kasur sambil memandan

DMCA.com Protection Status