Beranda / Romansa / Mendadak Dinikahi CEO Tampan / Bab 98. Ajakan ke Singapura.

Share

Bab 98. Ajakan ke Singapura.

Penulis: Ira Riswana
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-29 21:59:55

Catra dan Dean yang baru masuk kedalam angkringan, langsung bergabung bersama sang mommy yang sudah lebih dulu menduduki tempatnya.

Orang-orang masih tampak antusias menatap keluarga kecil tersebut. Namun, dengan handphone yang sudah mereka kantongi, karena takut dengan bodyguard yang berjejer, berjaga di luar.

"Katanya gak mau turun." ucap Gisa menyindir suaminya.

"Ckk, terus ninggalin mommy di sini sendirian?" tanya Catra sambil duduk di sebelah Gisa dengan ragu. Bahakan Catra melapisi tempat duduknya, menggunakan saputangan berbahan sutra limited edition miliknya.

"Oh, God!" ucap Gisa spontan, saat melihat suaminya duduk di atas saputangan.

Dean sendiri, duduk diatas kursi khusus miliknya, yang bodyguard bawa dari dalam bagasi mobil, Catra.

"Hhhuuusshh ... " Gisa hembuskan nafas lelahnya, menyaksikan kelakuan suaminya.

"Daddy mau makan?" tawar Gisa.

Catra menggeleng ragu. Dia lapar, namun untuk makan di tempat sepert

Ira Riswana

Terima kasih sudah membaca😘😘 jangan lupa ramaikan kolom komentar dan sumbangkan gems kalian di akhir bulan ini... Terima kasih sayang-sayangku. 😘😘🤗🤗

| 5
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (22)
goodnovel comment avatar
Sinta Suryadi
koinnya knp mahal kak... cb diturunin dibwh 10 koin...author lain cerita lbh bagus tp hrg koinnya murah..cm 5 - 7 koin aja
goodnovel comment avatar
firda Pida30
jadi laper pengen mkn bebek goreng...
goodnovel comment avatar
Rafika Apriastuti
mommy mana kelanjutannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 99. Permainan Zeca.

    "Ini kakek Brahmana?" tanya Zeca sedikit memekik. "Iya, kenapa?" tanya Abhi heran. "Oh my God!" pekik Zeca dengan tangan yang dia simpan diatas kepalanya. "Kenapa yank?" tanya Abhi memfokuskan perhatiannya pada Zeca. "Apa kak Abhi ingat, saat Aden hilang tempo hari?" tanya Zeca pada suaminya. Abhi mengangguk. Tentu saja dia mengingatnya. Itu adalah hari dimana kesabaran Abhi benar-benar di uji. Dia harus memohon untuk rapat yang sebelumnya Catra batalkan. Menahan segala umpatan yang ingin dia lontarkan. Serta menahan sakit di seluruh tubuhnya, karena perjalanan dari Jakarta ke Surabaya kemudian Surabaya-Jakarta yang mereka tempuh hanya dengan satu hari saja. "Kenapa?" tanya Abhi kembali. "Dia, kakek yang Aden bantu tempo hari." jelas Zeca pada suaminya. Abhi melebarkan matanya tidak percaya. "Perhatikan dengan seksama, yank. Mungkin salah lihat," pinta Abhi pada istrinya. "Gak salah, Kak Abhi! Warna mata

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 100. Jangan Pergi.

    Gisa tengah terduduk di atas lantai ruang walk-in closet kamarnya. Di hadapannya tersimpan sebuah koper yang tengah terbuka lebar meminta untuk di isi. Gisa berkemas untuk perjalanannya menuju Singapura besok siang. Gisa mulai memasukan beberapa potong pakaian ke dalam koper. Rencananya, Kayanna akan menjemput Gisa dan Dean di bandara, untuk selanjutnya membawa mereka bertemu dengan Ayumma dan memperkenalkan Gisa pada mertuanya. Gisa merupakan keluarga Kayanna satu-satunya, selain sang Kakak dan sang kakek. Oleh karena itu, saat Gisa dan Dean sampai di Singapura, Kayanna berencana memperkenalkan mereka kepada keluarga besar dari suaminya. "Mom ... " panggil Catra yang baru saja masuk kedalam walk-in closet. Handuk masih melilit diatas pinggangnya. Rambut basahnya pun, belum Catra keringkan. Gisa memalingkan kepalanya, ketempat sang suami datang. "Ckk," decak Gisa sambil bangkit dari duduknya. Gisa berjalan kehadapan Catra, kemudian mer

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 101. Meninggalnya Melisa.

    Tampak Anna dari kejauhan, tengah berjalan sambil melambaikan tangannya ke arah Dean. Wajahnya sumringah, dengan senyum yang tidak lepas dari kedua sudut bibirnya. Apalagi, saat matanya menangkap sosok keponakan yang sudah sangat dia rindukan. Dean tengah duduk di atas stroller, dengan Zeca dibelakangnya yang siap untuk mendorong. Gisa sendiri, belum menyadari kehadiran adik iparnya, karena tengah menerima panggilan. Jadi, hanya Dean yang sudah mengetahui kedatangan Kayanna. Zeca pun, tengah fokus memperhatikan Gisa yang menerima panggilan dari Abhi, sang suami. Gisa mematikan panggilannya, bersamaan dengan kedatangan Kayanna ke hadapannya. "Kakak!" pekik Kayanna kegirangan. Gisa menatap Anna sambil tersenyum. Namun, hanya sebuah senyum sendu yang Gisa berikan pada Kayanna. Zeca pun tidak berani bertanya tentang apa yang Gisa bicarakan dengan suaminya. Dia menunggu Gisa sendirilah yang menceritakannya. "Apa kakak tidak bahagia

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-02
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 102. Bertemu Kakek Bram kembali

    Gisa bergegas keluar dari ruangan Melisa, sebelum pikiran kotor memenuhi otaknya. Dia takut, dengan terus menyaksikan suaminya yang tengah memberi perhatian pada Fazzura, membuat kepercayaan Gisa sedikit berkurang.Gisa mematung di depan pintu, sesaat setelah pintu itu ia tutup. Kedua tangannya terkepal memegang dadanya."Kakak, tidak apa-apa?" tanya Zeca yang terus mengekori Gisa.Gisa terperanjat. Dia melupakan Zeca yang saat ini ada disampingnya. Gisa menengok kearah Zeca, "Tidak apa-apa, Zeze. Kamu bisa pulang ke rumah Tante Melisa bersama kak Abhi, dan mempersiapkan pemakamannya," Gisa memberi perintah."Tapi, kak," ragu Zeca."Jangan khawatir. Lagi pula, di sini kan ada kak Catra." ucap Gisa meyakinkan Zeca."Baiklah, kalau begitu.""Sana pergi, jangan lupa ajak kak Abhi. Suruh Dean ke lantai atas saja. Di sana pasti sudah ada Bu Bertha." pesan Gisa pada Zeca.Gisa berjalan menuju kamar mayat tempat jasad bibinya tersimpa

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-06
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 103. Kakek Bram ternyata kakak Brahmana.

    "Mommy!" pekik Catra yang entah sejak kapan ada di hadapan Gisa dan kakek Bram. Catra menarik tangan Gisa dengan kencang sambil menjauhkan tubuhnya dari kakek Bram. "Daddy!" bentak Gisa tidak enak dengan kakek Bram. Catra menyembunyikan Gisa di belakang tubuhnya. Dadanya naik turun menahan amarah. "Mommy, masuk ke dalam!" perintah Catra dengan suara dinginnya. "Tapi dad__" "Masuk!" bentak Catra tanpa ingin di bantah. "Da-dad," gagap Gisa dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Catra menatap tajam Gisa dengan telunjuk yang terangkat menunjuk ruangan di lantai atas. Dia meminta Gisa pergi ke lantai atas, tempat sang anak dan sang adik berada. Dengan tangis yang mulai pecah', Gisa berlari dan pergi menuju lantai atas. Catra kembali memfokuskan perhatiannya pada kakek Bram. Kakek Bram sendiri, masih duduk di tempat sebelumnya, sambil bertumpang kaki dengan kedua tangan terlipat di atas dada. Wajah kakek bram me

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 104. Tidak sesuai rencana Fazzura.

    Dean berlari sambil memanggil nama seseorang. "Kakek Bram ... " teriakannya, dan masuk kedalam pelukan Brahmana. Catra, Kayanna dan Fazzura melebarkan matanya tidak percaya. "Kakek Bram?" tanya Catra saat mendengar nama tersebut. "Jadi, selama ini ... ??" pekik Catra tidak percaya. Brahmana berjongkok mensejajarkan tinggi badannya sambil merentangkan kedua tangannya, menyambut kehadiran sang cicit. "Baby, stop!" pekik Catra saat sang anak berlari menghampiri sang kakek. Dean menghentikan langkahnya, sambil menatap sang Daddy dengan tatapan penuh tanya. Brahmana sendiri mengerutkan keningnya. "Kenapa kamu melarangnya mendekat? Dia cicit ku!" tegas Brahmana dengan sorot mata tajam yang mengintimidasi, Catra. "Sini sayang. Jangan dengarkan Daddy mu!" ucapnya sambil meraih tubuh mungil Dean untuk masuk kedalam pelukannya. Dean tersenyum bahagia dapat bertemu kembali dengan kakek Bram nya. "Sudah sejauh mana kakek me

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-11
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 105. Sekeping Memori.

    Gisa masih duduk berjauhan dengan suaminya. Fazzura tengah mengemas barang-barang Melisa, untuk dia bawa pulang. "Kak Zurra, maaf tidak bisa membantu," tulus Gisa. Fazzura tidak menjawab. Dia hanya menatap Gisa sesaat, sambil memberikan sebuah senyum ambigu, kemudian kembali fokus, membereskan barang Melisa di bantu oleh Kayanna. Gisa masih tidak bisa mendekati Fazzura karena mual yang menderanya, saat parfum Fazzura menyeruak masuk kedalam indera penciumannya. Oleh karena itu, Gisa masih menolak untuk di dekati suaminya, karena parfum Fazzura masih menempel pada pakaian Catra. "Kakak ipar masih mual?" tanya Kayanna pada Gisa. "Ya Anna. Sudah beberapa hari belakangan ini, mual terus. Tapi hanya mencium bau parfum saja. Mungkin juga, Gisa masuk angin," jawab Gisa menyebutkan kemungkinan dari penyebab rasa mualnya. "Bukan hamil?" tanya Kayanna tiba-tiba, membuat semua orang yang ada di ruangan melebarkan matanya mendengar kata hamil.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-14
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 106. Tetap dengan kekhawatiran yang sama.

    "Mommy tidak apa-apa?" tanya Catra sambil berjongkok di hadapan Gisa, yang tengah duduk di atas bangku sebelah ruang UGD. Gisa menatap mata suaminya. Ada beribu kekhawatiran dalam mata Jamrud nya itu. Gisa mengarahkan kedua tangannya, untuk meraih wajah Catra. Gisa tersenyum, berusaha baik-baik saja. "Mommy sudah jauh lebih baik. Daddy tidak perlu khawatir," ucap Gisa menenangkan. Catra membaringkan kepalanya diatas pangkuan Gisa, dengan kedua tangan melilit pada belakang pinggangnya. "Jangan membuat Daddy khawatir lagi," lirih Catra, sambil memejamkan matanya. Bu Bertha dan Dean sendiri, Catra suruh untuk pulang ke rumahnya. Seorang bodyguard, Catra percayakan untuk mengantar mereka berdua dengan selamat sampai di kediamannya. Catra tidak mau, sang anak lama berada di lingkungan rumah sakit. Karena lingkungan rumah sakit sendiri, tidak baik bagi anak sekecil Dean. Gisa mengusap kepala Catra yang tengah berbaring di atas pangkuannya. "Dad, mal

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-17

Bab terbaru

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 153. Reandara Kamandaka Ganendra.

    Saat ini sudah pukul tiga dini hari. Gisa tengah tertidur pulas, ditemani Kayanna dan Abhinav yang tidak di ijinkan pulang oleh Catra. "Anna," panggil Catra sambil sedikit menggoyangkan tubuhnya agar bangun. "Mmmmhhhh ... " gumam Anna pelan. "Bangun!" "Kenapa sih, bang?" kesal Anna yang merasa tidurnya terganggu. "Abang pulang dulu. Kalau ada apa-apa bangunkan Abhi dan langsung hubungi Abang." Kayanna mengucek matanya sambil menatap jam dinding yang ada di ruangan Gisa. "Astaga Abang ... ini pukul tiga dini hari. Kenapa tidak pulang besok saja sih?" "Abang harus pulang sekarang. Besok pagi Abang ke sini sekalian membawa Dean," "Ya sudah. Hati-hati," Anna kembali tidur, sementara Catra pergi menuju parkiran dan pulang ke rumah Gisa. Kurang dari setengah jam, Catra sampai di rumah Gisa sambil menenteng goodie bag berisikan pakaian ganti miliknya. Begitu sampai, dia pergi menuju kamar Gisa kemudian mandi dan berganti pakaian. Setelah di rasa sudah bersih, Catra bergegas pergi me

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 152. Welcome baby number two.

    Catra memasuki ruang operasi lengkap dengan baju steril biru telor asinnya. Walaupun sebagian wajahnya tertutupi masker, namun semua orang tau kalau pria tersebut adalah ayah dari anak yang akan mereka tolong kelahirannya itu. Sesaat para petugas medis membeku, tersihir dengan ketampanan Catra. Tubuh tinggi mendulang, mata tajam dengan bola matanya yang indah. Sungguh, jauh lebih tampan dari pada yang mereka lihat di televisi ataupun surat kabar. "Mom," sapa Catra sambil mengusap dan mengecup kening Gisa. Selanjutnya Catra berdiri di samping kiri Gisa. Gisa yang tengah memejamkan mata, kemudian membuka kedua matanya, kala mendengar sapaan lembut dari sang mantan suaminya itu. Dia berusaha tersenyum, ditengah ketegangannya. "Apa mommy sudah cantik?" tanya nya pada Catra. "Selalu. Mommy selalu jadi yang tercantik," jawab Catra membuat pipi Gisa memerah karena malu. "Daddy serius! Mommy gak mau bertemu baby dengan keadaan yang berantakan!" jelas Gisa. Catra tersenyum. "Tapi Daddy

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 151. Menyembunyikan kegelisahan.

    Dengan segala kepanikan yang terjadi pada semua orang, akhirnya Gisa berhasil dievakuasi menggunakan helikopter yang didatangkan langsung dari kediaman Ganendra. Gisa di bawa menuju RS tempat dokter Rumi bekerja. Sungguh beruntung saat kejadian dokter Rumi ada di sana. Semua acara yang sudah di rencanakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya. Acara gender reveal, gagal. Lamaran? Tentu saja gagal juga. Bahkan cin-cin lamarannya masih tertanam di dalam kue yang belum sempat di potong oleh Gisa. Ditengah kepanikan semua orang, hanya Gisa lah satu-satunya yang terlihat tenang. Dia sibuk memperbaiki riasan wajahnya, sambil sesekali menenangkan anggota keluarganya yang lain. Gisa memalingkan wajah, menatap Catra yang tengah melipat kedua tangannya. Catra tidak banyak bicara. Dari awal hanya diam, sambil sesekali memperhatikan Gisa. Ditengah diamnya tersebut, semua orang tau kalau Catra tengah diliputi kegelisahan. Catra menutup mata, sambil menghembuskan nafasnya secara kasar. Selanjutny

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 150. Tragedi di tengah pesta.

    Acara inti dari pesta Gender reverral akan segera dimulai. Semua tamu sudah berkumpul sesuai team yang mereka pilih. Team biru berdiri di sebelah kanan, dan tim merah muda, berdiri di sebelah kiri. Semua orang terlihat begitu antusias menunggu momen mendebarkan tersebut. Tidak terkecuali dengan Catra yang terlihat cemas, dan tegang. Gisa yang menyadari kegugupan yang di rasakan oleh Catra, lantas bertanya kepadanya. "Daddy, are you oke?" tanyanya. Catra tersenyum, mencoba meredam kegugupannya. Dia mengusap pipi Gisa, "It's oke. Daddy terlalu excited menunggu momen ini," dusta Catra. Pada kenyataannya, dia gugup menunggu momen lamarannya. Dia takut semua tidak berjalan sebagaimana yang sudah Catra bayangkan sebelumnya. Perihal jenis kelamin anaknya, Catra tidak terlalu mempermasalahkannya. Mau yang lahir anak laki-laki ataupun perempuan, dia akan tetap menyambut buah hatinya itu dengan penuh suka cita. "Mom, sebentar. Daddy ke kamar mandi dulu," ijin Catra pada Gisa. Dia perlu menen

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 149. Gisa si pemaaf.

    Dari lantai atas villa, Gisa turun ditemani Catra yang berjalan di sampingnya. Wajah Catra terlihat tegang, namun tak mengurangi ketampanannya. Dia mengenakan kemeja baby blue, yang bagian tangannya dia gulung sebatas sikut. Sudah tau kan, Catra masuk team mana? Berbeda dengan Catra, Gisa justru menggunakan dress berwarna baby pink. Sebuah dress cantik, bermodel tutu dress, yang panjangnya hanya sebatas lutut. Malam ini, Gisa terlihat manis sepeti seorang balerina. Dia berhasil menjadi pusat perhatian orang-orang yang datang ke pesta. Dari sudut ruangan, seseorang menatap Gisa dengan penuh kerinduan. Dari sudut matanya, beberapa air mata, menetes tanpa seizinnya. "Tos, kita satu team!" celetuk Abhi, saat Gisa sampai di lantai bawah, tempat berlangsungnya acara. Abhi menggunakan kemeja merah muda, sama seperti Gisa. Gisa tersenyum, sementara Catra mendelik sambil berdecak seperti biasanya. "Ckk ... " "Kenapa kak Abhi memilih warna merah muda?" tanya Kayanna yang datang menghampiri

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 148. Tamu tak terduga.

    Acara yang ditunggu-tunggu oleh keluarga besar Ganendra, akhirnya terlaksana. Semua persiapan di lakukan dari jauh-jauh hari. Di usia ke delapan bulan kehamilannya ini, tidak banyak yang Gisa pinta. Cukup sehatkan dan lancarkan sampai saat lahirannya tiba. Namun, pada akhirnya Gisa menyetujui permintaan kakek dari mantan suaminya itu, untuk mengadakan sebuah pesta perayaan kehamilan. Kebetulan jenis kelamin dari anaknya belum di ketahui, Gisa dan Catra memutuskan untuk mengadakan gender reverral party, dengan hanya mengundang kerabat terdekatnya saja. Tujuan kakek Brahmana meminta mengadakan pesta ini, tidak lain sebagai bentuk penebusan dosanya di masa lalu. Saat mengandung Dean, Gisa mengalami banyak penderitaan. Kakek berharap, dengan diadakannya pesta ini, dapat menggantikan memori masa lalu Gisa yang menyakitkan, dengan kenangan penuh kebahagiaan dari orang-orang terdekat dalam menyambut anggota keluarga baru yang sangat dinantikan kehadirannya itu. Acara itu sendiri, diadaka

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 147. Rencana Gender Reveal

    Dengan wajah menahan kesal, pada akhirnya Catra tetap mengikuti Gisa untuk masuk kedalam hotel. "Kenapa harus di hotel?" pikir Catra dalam hatinya. Tidak jauh berbeda dengan Catra, disepanjang jalan menuju tempat pertemuannya, Gisa pun memasang wajah cemberut. Dia malu dengan orang-orang yang menatapnya dengan tatapan heran. Bagaimana tidak heran, Gisa mengenakan setelan olahraga dipadukan dengan Stiletto dan tas pesta yang berkilau. Setelah keduanya berjalan di tengah keheningan, akhirnya mereka sampai di tempat yang menjadi tujuan Gisa. Sebuah restoran mewah, di lantai atas hotel. Catra tersenyum kecil, mentertawakan pikiran kotornya sendiri. "Oh ... di sini," celetuk Catra membuat Gisa menatapnya dengan tatapan tajam. "Ya! Menurut Daddy," Gisa mengangkat jari kemudian menunjuk dirinya sendiri. "Apa pantas memakai pakaian seperti ini saat masuk kedalam?" tanya Gisa sinis. "Tidak masalah. Mommy datang dengan piyama pun, tidak akan ada yang berani menegur mommy," jawab Catra denga

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 146. Ganti Kostum.

    Novera sudah berlalu beberapa langkah dari hadapan Catra yang saat ini masih mengumpat, mengutuk Novera, yang sudah menghancurkan kegiatan intim dari bos-nya itu. Novera dengan terpaksa harus kembali ke hadapan Catra, dengan konsekuensi amarah dari bos-nya itu akan meledak kembali, begitu melihat dirinya. "Apalagi sekarang?!" Seperti dugaan Novera sebelumnya, Catra menaikan nada suaranya, begitu melihat Novera kembali. "He ... he ... " Novera tersenyum kaku, sambil tangannya sedikit menggaruk leher bagian belakangnya. "Sepuluh menit lagi kita ada rapat, pak!!" ucap Novera dalam satu tarikan nafas. Dengan cepat Novera membungkuk hormat, dan bergegas pergi sebelum Catra benar-benar mengeluarkan sumpah serapahnya. Catra memejamkan mata, sambil menghembuskan nafasnya secara kasar. Mood dia hari ini benar-benar hancur. Dia sudah cukup lelah, sehingga melupakan rapat yang sudah diaturnya dari jauh-jauh hari. Sebuah tangan lembut, menepuk punggungnya dengan pelan, seakan-akan tengah menen

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 145. Novera sang penyelamat.

    Sebelum membaca bab ini, harap baca ulang bab sebelumnya. ^^ *** Peletak! Catra menyentil dahi Gisa menggunakan telunjuk dan ibu jari yang dia lipat. "Gila mommy bilang?" tanya Catra. Nada bicaranya sudah lebih lembut daripada sebelumnya. Catra kemudian mengusap kepala Gisa dengan lembut. Tubuh Catra sedikit condong ke depan, menatap manik coklat milik Gisa. "Ya. Sepertinya Daddy memang gila. Daddy gila karena berpisah dengan, mommy," ucap Catra terdengar seperti sebuah gombalan. Sejak kapan seorang Catra yang terkenal dingin, sudi melontarkan gombalannya di tempat seperti ini? Entahlah. Hanya dia dan Tuhan yang tau. Gisa mengerutkan kening, melihat perubahan Catra yang tiba-tiba. "Sepertinya lift ini berhantu. Kenapa si keras kepala ini berubah lembut dalam beberapa saat saja?" batin Gisa berbicara pada dirinya sendiri. Bagaimana tidak heran, beberapa waktu yang lalu, saat mereka berdua bercerai, Catra terkesan dingin dan tidak ramah dengan Gisa. Tapi saat ini, Catra kembali pad

DMCA.com Protection Status