Share

Bab 120. Tripel Kill.

Penulis: Ira Riswana
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-05 13:43:08

Gisa dan Catra keluar dari rumah sakit dengan tangan yang saling bertautan. Seperti biasa, mereka selalu jadi pusat perhatian dari orang-orang yang penasaran dengan kehidupan sang Ganendra.

Catra tetaplah Catra. Dia tidak pernah mempedulikan suara sumbang dari orang-orang yang membicarakannya. Selama yang di hina bukan istrinya, Catra tidak pernah menanggapinya.

"Hasilnya bagaimana, mom?" tanya Catra khawatir.

"Baik. Semuanya baik-baik saja," jawab Gisa dengan cepat. 'Maaf dad, tunggu waktu yang tepat untuk Daddy mengetahui segalanya. Bulan depan. Mommy janji,' batin Gisa.

"Daddy kenapa kesini? Bukannya Daddy harus meeting?"

"Meeting-nya Daddy cancel. Jadinya besok pagi. Daddy pikir, masih bisa menemani mommy untuk cek," jawabnya enteng.

"Ckk ... " decak Gisa. "Sudah mommy bilang, kalau mommy bisa sendiri!" kesal Gisa.

"Kenapa mommy marah?" tanya Catra. "Padahal perempuan lain ingin ada di posisi mommy. Di khawatirkan oleh seor

Ira Riswana

Terima kasih sudah membaca ❤️❤️❤️ sudah terbongkar nih siapa nyonya Ganendra, yuk sumbangkan gems kalian.. untuk pemenang Giveaway mommy sudah kiriman hadiahnya ya, ditunggu saja. Tunggu GA selanjutnya ya, siap-siap aja, bisa jadi dadakan juga,😘😘😘

| 8
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (31)
goodnovel comment avatar
Connie Sarigoh
wahhh... akhirnya status gisa suda di ketahui staff... siapa isterinya catra... hihi
goodnovel comment avatar
Umi Pipit
trimakasih... sakin seru aja..smgat thor..
goodnovel comment avatar
Beruang Kecil
jangan terlalu lama dong update nya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 121. Siapa yang hamil?

    Saat ini Catra sedang benar-benar marah. Dia berdiri dengan kedua tangan yang tersimpan di dalam saku celananya. Wajahnya dingin, dengan mata yang berkilat tajam, menatap orang-orang yang sudah menghina istri kesayangannya. Setelah menampar pipi Paula, Gisa berjalan dan berdiri di samping suaminya. Walaupun tampak kuat, namun sebenarnya Gisa tengah menahan ketakutannya sendiri. Tangan Gisa yang bergetar hebat, dapat dia sembunyikan di balik saku celana yang dipakainya. Gisa mengangkat sedikit wajahnya, agar orang lain melihat ke arogannya. Dihina, di rendahkan, di sepelekan, Gisa sudah kenyang dengan semua itu. Gisa sudah lelah mendapat label sebagai wanita lemah dari orang lain. Dia ingin menjadi kuat, dia ingin egois, setidaknya untuk melindungi harga dirinya. Seakan tahu dengan ketakutan istrinya, Catra merapat ke samping Gisa, kemudian meraih sebelah tangan Gisa yang tersimpan di dalam saku celana. Dia bawa tangan itu ke depan mulut Catra, kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-13
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 122. Dia darah daging ku!!

    "Daddy tanya sekali lagi! Siapa yang hamil?" tanya Catra sambil berjalan mendekati Gisa. "Da-daddy ... " panggil Gisa pelan. Dia tidak menyangka kalau suaminya akan datang ke sana. "Hem??" tanya Catra kembali sambil mengangkat sebelah alisnya. Gisa meraih tas yang tersimpan di atas meja, kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Gisa menyerahkan sebuah map kecil berwarna silver kepada suaminya. "Apa ini?" tanya Catra. Pasalnya, bukan itu yang dia mau. "Buka saja, itu jawaban dari pertanyaan Daddy," jawab Gisa. Walaupun bingung, Catra mengikuti permintaan istrinya untuk membuka buku silver yang istrinya berikan tadi. Dengan hati-hati Catra mulai membuka lembar pertama yang berisikan identitas istrinya. Lembar kedua berisikan tanda-tanda vital dari Gisa, termasuk keluhan dan riwayat kehamilan serta persalinan terdahulu. Catra semakin bingung dengan isi dari buku tersebut. Pada lembar ke tiga, terpang-pang hasil USG,

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-15
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 123. Ssntuhan Fazzura.

    "Barusan daddy bilang apa?" tanya Gisa memastikan pendengarnya. "Dean darah daging ku!" jawab Catra tegas. Gisa terdiam. Kemudian dia mengangguk pelan, "Ya ..., Dean anak kita!" jawab Gisa pada akhirnya. Gisa tidak ingin membuat suaminya marah, dengan mengatakan kalau ayah kandung Dean, tidak jelas asal-usulnya. Catra selalu terlihat sedih dan marah, saat Gisa membahas tentang Dean yang tidak mempunyai sosok seorang ayah. Maka dari itu, Gisa mencari aman dengan meng-iya kan saja apa yang Catra ucapkan, agar tidak ada pertengkaran saat pulang ke rumah nanti. 'Serius ekspresi mommy hanya sebatas itu?' bingung Catra. 'Mommy paham kan apa yang Daddy maksud?' tanyanya pada diri sendiri. "Gisa, kenapa tidak di makan?" tanya Danisha. "Apa kamu tidak kasihan dengan kita yang sudah sangat kelaparan?" tanya Derina menambahkan. "Mommy, makanan itu benar-benar aman untuk ibu hamil kan?" tanya Catra sekali lagi. Pasalnya, dia mengurungkan n

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-20
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 124. Kekecewaan Gisa.

    Pagi-pagi sekali, Catra sudah sibuk di dapur dengan alat masaknya. Pagi ini, Catra berniat membuat sarapan sehat, untuk istri dan calon buah hati keduanya.Gisa masih terlelap di lantai dua, kamarnya. Fazzura sendiri, sudah tidak terlihat di sana. Sepertinya, malam setelah Catra memintanya untuk pergi, Fazzura langsung pergi meninggalkan kediaman Catra. Catra tidak ingin tau lebih banyak lagi. Dia terlanjur kesal dengan sikap Fazzura yang tidak tau malu."Den, mau bibi bantu?" tanya wanita paruh baya, yang sudah bekerja di kediaman Ganendra, sejak Catra masih duduk di sekolah dasar itu.Catra menengok sekilas, kemudian kembali fokus pada masakannya. "Tidak perlu, bi. Abang bisa sendiri," jawab Catra.Bukan hal yang aneh bagi bik Santi, melihat sang tuan memasak sendiri. Pasalnya, sejak di kediaman utama pun, Catra lebih senang memasak makanannya sendiri, dari pada dilayani oleh para maid yang bekerja di sana.Selera Catra kadang berbeda dengan yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-26
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 125. Gisa Hilang!!!

    "Aku harus cepat-cepat membawa Dean pergi!!"Gisa bangkit, kemudian merapihkan surat yang tadi dia baca, dan menyimpannya kembali kedalam laci.Gisa bergegas pergi meninggalkan ruang kerja suaminya, dan masuk kedalam kamar, untuk membawa tas serta pasport miliknya. Selanjutnya dia berangkat menuju bandara."Ibu mau kemana?" tanya bik Santi, saat melihat Gisa keluar dari dalam rumah, dengan membawa tasnya."Saya mau keluar sebentar, bik. Terlalu bosan kalau terus-menerus tinggal di dalam rumah," dusta Gisa."Tapi, Bu, Aden __""Bapak sedang di luar kota, Bi. Bapak tidak akan tau, kalau saya pergi sebentar," bujuk Gisa."Jangan lama ya, Bu. Bibi takut Aden marah,""Gak mungkin!! Bapak tidak mungkin memarahi bibi. Dia selalu menghormati orang tua," jawab Gisa spontan. Gisa merutuki mulutnya yang lancang. Di saat seperti ini pun, tanpa Gisa sadari, dia memuji suaminya. Hati dan pikirannya tidak sinkron."Ya sudah, bik, Gisa

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-31
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 126. Menyusul Gisa.

    Catra segera menghubungi adiknya, untuk mengkonfirmasi keberadaan Gisa. Benar saja, istrinya saat ini sudah ada di sana. Selain itu, Catra meminta Anna untuk diam dan tidak memberitahu Gisa, kalau Catra sudah mengetahui keberadaannya. Catra mempersiapkan segalanya, sebelum berangkat ke sana, termasuk pakaian dan perlengkapan Gisa. Dia juga meminta Abhi untuk menyiapkan penerbangannya. Setelah selesai dengan segalanya, Catra berangkat hari itu juga, menyusul istrinya ke Singapura. "Den," sapa Bik Santi takut, saat melihat Catra turun dari lantai dua rumahnya, dengan membawa satu koper besar. "Kenapa bik?" tanya Catra, dengan tangan yang sibuk mengetikan sesuatu pada telepon genggam miliknya. "Maafkan bibi ya," cicit bik Santi. Catra menghentikan kegiatannya. Dia menatap wanita paruh baya yang saat ini terlihat sedang ketakutan itu. "Kenapa bibi meminta maaf?" tanya Catra. "Mmm ... tadi neng Gisa hilang," jawabnya pelan. "Bukan s

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-05
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 127. Sakit.

    Gisa membuka matanya secara perlahan. Kepalanya yang sakit, sudah jauh lebih baik. Dia tersenyum hangat, saat mendapati tangan kekar milik suaminya, melilit posesif di atas perutnya. Gisa mengusap punggung tangan tersebut, dengan senyum yang terus tersungging dari kedua sudut bibirnya. Saat kesadarannya mulai kembali, kening Gisa berkerut bingung, mendapati ruangan yang di tempati nya itu, sebuah kamar asing. Dia edarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Setelahnya, dia mematung. "Ini di Singapura, kan?" tanya Gisa pada dirinya sendiri. Dia baru ingat kalau siang tadi, Gisa berangkat ke Singapura, untuk menjemput Dean, sang anak. Gisa menarik nafasnya panjang. Dadanya kembali sesak, saat isi dari surat yang di bacanya, kembali berputar di dalam memori Gisa. Sekelebat datang sebuah bayangan, saat suaminya tengah bersama perempuan dari tiga tahun lalunya itu. Suaminya begitu bahagia, dengan senyum yang tidak lepas dari bibirnya. Gisa tidak bisa m

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-05
  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 128. Serba Salah.

    "Siapa yang ke rumah sakit?" tanya seseorang dari arah tangga. Dia adalah Catra."Da-daddy ... " lirih Gisa dengan wajahnya yang ketakutan."Siapa yang ke rumah sakit?" tanya Catra sekali lagi, sambil berjalan mendekati Gisa."Ka-kakak ipar, perutnya sakit," jawab Kayanna pelan. Dia juga takut, melihat wajah kakaknya yang dingin."Apa??!!" pekik Catra kencang. "Sakit?" tanyanya memastikan.Kayanna hanya mengangguk pelan. Sementara Brahmana, dia langsung pergi menemui sopir, dan memintanya menyiapkan mobil. Sayangnya, keluarga Kaisara tidak se-kaya keluarga Ganendra. Mereka tidak memiliki helikopter di rumahnya.Catra memperlebar langkahnya. Dia panik, namun dia tutupi, dengan berusaha bersikap biasa saja. Tanpa banyak bicara, Catra langsung memposisikan tubuh Gisa, kemudian menggendongnya. Namun, Gisa menolak."Tidak perlu ke rumah sakit," tolak Gisa."Apa maksud, mommy?" tanya Catra tidak habis pikir dengan istrinya."K

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-07

Bab terbaru

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 153. Reandara Kamandaka Ganendra.

    Saat ini sudah pukul tiga dini hari. Gisa tengah tertidur pulas, ditemani Kayanna dan Abhinav yang tidak di ijinkan pulang oleh Catra. "Anna," panggil Catra sambil sedikit menggoyangkan tubuhnya agar bangun. "Mmmmhhhh ... " gumam Anna pelan. "Bangun!" "Kenapa sih, bang?" kesal Anna yang merasa tidurnya terganggu. "Abang pulang dulu. Kalau ada apa-apa bangunkan Abhi dan langsung hubungi Abang." Kayanna mengucek matanya sambil menatap jam dinding yang ada di ruangan Gisa. "Astaga Abang ... ini pukul tiga dini hari. Kenapa tidak pulang besok saja sih?" "Abang harus pulang sekarang. Besok pagi Abang ke sini sekalian membawa Dean," "Ya sudah. Hati-hati," Anna kembali tidur, sementara Catra pergi menuju parkiran dan pulang ke rumah Gisa. Kurang dari setengah jam, Catra sampai di rumah Gisa sambil menenteng goodie bag berisikan pakaian ganti miliknya. Begitu sampai, dia pergi menuju kamar Gisa kemudian mandi dan berganti pakaian. Setelah di rasa sudah bersih, Catra bergegas pergi me

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 152. Welcome baby number two.

    Catra memasuki ruang operasi lengkap dengan baju steril biru telor asinnya. Walaupun sebagian wajahnya tertutupi masker, namun semua orang tau kalau pria tersebut adalah ayah dari anak yang akan mereka tolong kelahirannya itu. Sesaat para petugas medis membeku, tersihir dengan ketampanan Catra. Tubuh tinggi mendulang, mata tajam dengan bola matanya yang indah. Sungguh, jauh lebih tampan dari pada yang mereka lihat di televisi ataupun surat kabar. "Mom," sapa Catra sambil mengusap dan mengecup kening Gisa. Selanjutnya Catra berdiri di samping kiri Gisa. Gisa yang tengah memejamkan mata, kemudian membuka kedua matanya, kala mendengar sapaan lembut dari sang mantan suaminya itu. Dia berusaha tersenyum, ditengah ketegangannya. "Apa mommy sudah cantik?" tanya nya pada Catra. "Selalu. Mommy selalu jadi yang tercantik," jawab Catra membuat pipi Gisa memerah karena malu. "Daddy serius! Mommy gak mau bertemu baby dengan keadaan yang berantakan!" jelas Gisa. Catra tersenyum. "Tapi Daddy

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 151. Menyembunyikan kegelisahan.

    Dengan segala kepanikan yang terjadi pada semua orang, akhirnya Gisa berhasil dievakuasi menggunakan helikopter yang didatangkan langsung dari kediaman Ganendra. Gisa di bawa menuju RS tempat dokter Rumi bekerja. Sungguh beruntung saat kejadian dokter Rumi ada di sana. Semua acara yang sudah di rencanakan, tidak berjalan sebagaimana mestinya. Acara gender reveal, gagal. Lamaran? Tentu saja gagal juga. Bahkan cin-cin lamarannya masih tertanam di dalam kue yang belum sempat di potong oleh Gisa. Ditengah kepanikan semua orang, hanya Gisa lah satu-satunya yang terlihat tenang. Dia sibuk memperbaiki riasan wajahnya, sambil sesekali menenangkan anggota keluarganya yang lain. Gisa memalingkan wajah, menatap Catra yang tengah melipat kedua tangannya. Catra tidak banyak bicara. Dari awal hanya diam, sambil sesekali memperhatikan Gisa. Ditengah diamnya tersebut, semua orang tau kalau Catra tengah diliputi kegelisahan. Catra menutup mata, sambil menghembuskan nafasnya secara kasar. Selanjutny

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 150. Tragedi di tengah pesta.

    Acara inti dari pesta Gender reverral akan segera dimulai. Semua tamu sudah berkumpul sesuai team yang mereka pilih. Team biru berdiri di sebelah kanan, dan tim merah muda, berdiri di sebelah kiri. Semua orang terlihat begitu antusias menunggu momen mendebarkan tersebut. Tidak terkecuali dengan Catra yang terlihat cemas, dan tegang. Gisa yang menyadari kegugupan yang di rasakan oleh Catra, lantas bertanya kepadanya. "Daddy, are you oke?" tanyanya. Catra tersenyum, mencoba meredam kegugupannya. Dia mengusap pipi Gisa, "It's oke. Daddy terlalu excited menunggu momen ini," dusta Catra. Pada kenyataannya, dia gugup menunggu momen lamarannya. Dia takut semua tidak berjalan sebagaimana yang sudah Catra bayangkan sebelumnya. Perihal jenis kelamin anaknya, Catra tidak terlalu mempermasalahkannya. Mau yang lahir anak laki-laki ataupun perempuan, dia akan tetap menyambut buah hatinya itu dengan penuh suka cita. "Mom, sebentar. Daddy ke kamar mandi dulu," ijin Catra pada Gisa. Dia perlu menen

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 149. Gisa si pemaaf.

    Dari lantai atas villa, Gisa turun ditemani Catra yang berjalan di sampingnya. Wajah Catra terlihat tegang, namun tak mengurangi ketampanannya. Dia mengenakan kemeja baby blue, yang bagian tangannya dia gulung sebatas sikut. Sudah tau kan, Catra masuk team mana? Berbeda dengan Catra, Gisa justru menggunakan dress berwarna baby pink. Sebuah dress cantik, bermodel tutu dress, yang panjangnya hanya sebatas lutut. Malam ini, Gisa terlihat manis sepeti seorang balerina. Dia berhasil menjadi pusat perhatian orang-orang yang datang ke pesta. Dari sudut ruangan, seseorang menatap Gisa dengan penuh kerinduan. Dari sudut matanya, beberapa air mata, menetes tanpa seizinnya. "Tos, kita satu team!" celetuk Abhi, saat Gisa sampai di lantai bawah, tempat berlangsungnya acara. Abhi menggunakan kemeja merah muda, sama seperti Gisa. Gisa tersenyum, sementara Catra mendelik sambil berdecak seperti biasanya. "Ckk ... " "Kenapa kak Abhi memilih warna merah muda?" tanya Kayanna yang datang menghampiri

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 148. Tamu tak terduga.

    Acara yang ditunggu-tunggu oleh keluarga besar Ganendra, akhirnya terlaksana. Semua persiapan di lakukan dari jauh-jauh hari. Di usia ke delapan bulan kehamilannya ini, tidak banyak yang Gisa pinta. Cukup sehatkan dan lancarkan sampai saat lahirannya tiba. Namun, pada akhirnya Gisa menyetujui permintaan kakek dari mantan suaminya itu, untuk mengadakan sebuah pesta perayaan kehamilan. Kebetulan jenis kelamin dari anaknya belum di ketahui, Gisa dan Catra memutuskan untuk mengadakan gender reverral party, dengan hanya mengundang kerabat terdekatnya saja. Tujuan kakek Brahmana meminta mengadakan pesta ini, tidak lain sebagai bentuk penebusan dosanya di masa lalu. Saat mengandung Dean, Gisa mengalami banyak penderitaan. Kakek berharap, dengan diadakannya pesta ini, dapat menggantikan memori masa lalu Gisa yang menyakitkan, dengan kenangan penuh kebahagiaan dari orang-orang terdekat dalam menyambut anggota keluarga baru yang sangat dinantikan kehadirannya itu. Acara itu sendiri, diadaka

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 147. Rencana Gender Reveal

    Dengan wajah menahan kesal, pada akhirnya Catra tetap mengikuti Gisa untuk masuk kedalam hotel. "Kenapa harus di hotel?" pikir Catra dalam hatinya. Tidak jauh berbeda dengan Catra, disepanjang jalan menuju tempat pertemuannya, Gisa pun memasang wajah cemberut. Dia malu dengan orang-orang yang menatapnya dengan tatapan heran. Bagaimana tidak heran, Gisa mengenakan setelan olahraga dipadukan dengan Stiletto dan tas pesta yang berkilau. Setelah keduanya berjalan di tengah keheningan, akhirnya mereka sampai di tempat yang menjadi tujuan Gisa. Sebuah restoran mewah, di lantai atas hotel. Catra tersenyum kecil, mentertawakan pikiran kotornya sendiri. "Oh ... di sini," celetuk Catra membuat Gisa menatapnya dengan tatapan tajam. "Ya! Menurut Daddy," Gisa mengangkat jari kemudian menunjuk dirinya sendiri. "Apa pantas memakai pakaian seperti ini saat masuk kedalam?" tanya Gisa sinis. "Tidak masalah. Mommy datang dengan piyama pun, tidak akan ada yang berani menegur mommy," jawab Catra denga

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 146. Ganti Kostum.

    Novera sudah berlalu beberapa langkah dari hadapan Catra yang saat ini masih mengumpat, mengutuk Novera, yang sudah menghancurkan kegiatan intim dari bos-nya itu. Novera dengan terpaksa harus kembali ke hadapan Catra, dengan konsekuensi amarah dari bos-nya itu akan meledak kembali, begitu melihat dirinya. "Apalagi sekarang?!" Seperti dugaan Novera sebelumnya, Catra menaikan nada suaranya, begitu melihat Novera kembali. "He ... he ... " Novera tersenyum kaku, sambil tangannya sedikit menggaruk leher bagian belakangnya. "Sepuluh menit lagi kita ada rapat, pak!!" ucap Novera dalam satu tarikan nafas. Dengan cepat Novera membungkuk hormat, dan bergegas pergi sebelum Catra benar-benar mengeluarkan sumpah serapahnya. Catra memejamkan mata, sambil menghembuskan nafasnya secara kasar. Mood dia hari ini benar-benar hancur. Dia sudah cukup lelah, sehingga melupakan rapat yang sudah diaturnya dari jauh-jauh hari. Sebuah tangan lembut, menepuk punggungnya dengan pelan, seakan-akan tengah menen

  • Mendadak Dinikahi CEO Tampan   Bab 145. Novera sang penyelamat.

    Sebelum membaca bab ini, harap baca ulang bab sebelumnya. ^^ *** Peletak! Catra menyentil dahi Gisa menggunakan telunjuk dan ibu jari yang dia lipat. "Gila mommy bilang?" tanya Catra. Nada bicaranya sudah lebih lembut daripada sebelumnya. Catra kemudian mengusap kepala Gisa dengan lembut. Tubuh Catra sedikit condong ke depan, menatap manik coklat milik Gisa. "Ya. Sepertinya Daddy memang gila. Daddy gila karena berpisah dengan, mommy," ucap Catra terdengar seperti sebuah gombalan. Sejak kapan seorang Catra yang terkenal dingin, sudi melontarkan gombalannya di tempat seperti ini? Entahlah. Hanya dia dan Tuhan yang tau. Gisa mengerutkan kening, melihat perubahan Catra yang tiba-tiba. "Sepertinya lift ini berhantu. Kenapa si keras kepala ini berubah lembut dalam beberapa saat saja?" batin Gisa berbicara pada dirinya sendiri. Bagaimana tidak heran, beberapa waktu yang lalu, saat mereka berdua bercerai, Catra terkesan dingin dan tidak ramah dengan Gisa. Tapi saat ini, Catra kembali pad

DMCA.com Protection Status