Home / Romansa / Mencintai Seorang Climber / bab 91. Teman Dekat Lyla

Share

bab 91. Teman Dekat Lyla

last update Last Updated: 2025-02-09 17:07:15

“Mau apa lagi kamu? Pagi-pagi sudah telepon….” Suara seorang wanita terdengar begitu ketus, saat mengetahui siapa lawan bicaranya di telepon.

“Kita harus ketemu lagi, Bu Lyla.”

“Saya sibuk, nggak ada waktu!”

“Seorang polisi bagian reserse mencari saya ke spa, menanyakan tentang wanita yang saya luluri pada hari Rabu malam, dua minggu lalu.”

“Lantas… kamu bilang apa?”

“Untuk sementara saya bilang sudah lupa, mau mengingat-ingatnya dulu. Mungkin besok reserse itu bakal datang lagi. Saya bisa katakan apa adanya kepada dia, tapi mungkin juga saya akan tetap bilang sudah lupa tuh! Semua tergantung pengertian Anda.”

“Oke, kita ketemu.”

***

Sambil menikmati secangkir kopi dan sepiring gorengan di ruangan kantornya, sore itu dua orang reserse bicara pelan tentang hasil penyidikan mereka.

“Pegawai lulur itu bernama Susie, dia bilang sudah lupa tentang wanita itu. Tapi dia akan berusaha mengingat-ingatnya. Si pelayan kafe juga sudah lupa kepada wanita yang makan di situ dan memb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Mencintai Seorang Climber   bab 92. Barang Elektronik Titipan

    “Kenapa nggak ke kantornya saja?” tanya tetangga itu. "Neng Wati ngantor di Jalan Dago, di butik."Inspektur Ekky menjawab, “Sudah, tapi katanya Bu Wati minta izin pulang, ternyata di rumahnya nggak ada. Apakah Ibu tahu, kira-kira dia pergi ke mana?”“Saya nggak tahu, Mas. Tapi… apa benar, Neng Wati mau jual mobil?”“Kabarnya begitu. Mobilnya itu Avanza warna hitam, kan?”“Iya. Tapi kok, dia nggak bilang-bilang ke tetangga? Padahal saya juga mau lho, kalau memang mobil Neng Wati mau dijual. Kalau sama tetangga harganya bisa damai. Mas tahunya dari mana, kalau mobil itu mau dijual?”“Dari temannya Bu Wati, yang kerja di butik.” Ekky terdiam sejenak, memikirkan obrolan selanjutnya. “Adiknya kuliah di mana?”Ibu itu menyebutkan nama sebuah PTS. Ekky akhirnya pamitan.Dua jam kemudian, sebuah motor memasuki pekarangan rumah itu. Seorang pria muda lalu mengeluarkan kunci, dan membuka pintu depan. Baru saja dia hendak menutup pintu, dilihatnya seorang pria berjalan memasuki pekarangan rumah

    Last Updated : 2025-02-10
  • Mencintai Seorang Climber   bab 93. Kasus yang Membingungkan

    Setibanya di kantor, Inspektur Ekky Wahyudi diberondong pertanyaan oleh atasannya. “Ini kasus paling membingungkan yang pernah saya tangani, Pak.” ujar Ekky. “Masalahnya rumit banget, dan rasanya nggak masuk akal.” “Coba ceritakan, sementara kita menunggu info dari Binsar tentang pencarian terhadap Wati dan Lyla.” pinta Kasat Reskrim. Ekky memaparkan fakta yang telah dikumpulkannya. “Wati dan Lyla bersekongkol merampok bridal itu, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa kedua wanita itu juga yang telah membunuh Sobar! Kejahatan ini sudah direncanakan. Buktinya, suite room yang ditempati Lyla, dan standar room yang ditempati Wati, sudah direservasi sehari sebelum mereka check in di Hotel Paradise. Selain reservasi kamar, Lyla juga reservasi untuk fasilitas spa. Jadi keberadaan mereka di Hotel Paradise on The Hill sudah direncanakan sehari sebelum terjadinya perampokan dan pembunuhan di bridal.” Ekky melanjutkan penjelasan. “Pantas saja si Bento bilang, pada malam itu dia melihat S

    Last Updated : 2025-02-11
  • Mencintai Seorang Climber   bab 94. Partner in Crime (1)

    Malam telah turun, disebuah cottage mungil di kawasan Lembang, tiga orang wanita sedang bicara dengan wajah tegang. Sejak siang mereka datang dan menghuni cottage itu, setelah sebelumnya saling kontak lewat chat.Mulanya Wati enggan pergi, saat Lyla menjemputnya di butik. Namun, Lyla membujuk Wati dengan menangis, mengatakan bahwa polisi sudah menyelidiki hingga ke spa. Wati terpaksa minta izin dari kantor, lalu pergi bersama Lyla. Berdua mereka naik mobil Lyla, menjemput Susie dari rumahnya, lalu mencari cottage. Bukan untuk wisata, tapi supaya bisa bicara dengan lebih tenang, tanpa didengar pihak lain.“Barusan adikku chat, katanya polisi mencariku ke rumah.” ujar Wati dengan jemari tangan bergetar, dingin dan berkeringat. Dia sangat gugup. “Aku nggak mau kita banyak bicara lagi, tanpa ada titik temu! Aku nggak melakukan apapun ….”Wati teringat pada hari Selasa, sebelum ada kejadian di bridal, Lyla mengajaknya makan siang di sebuah restoran. Lyla membeberkan rencana untuk menarik

    Last Updated : 2025-02-12
  • Mencintai Seorang Climber   bab 95. Partner in Crime (2)

    Lyla bicara, “Tapi kalau begitu… gimana kalau gue malah mendapatkan suami yang matre?”Wati memberi nasihat yang logis menurut dirinya. “Kalau lo khawatir harta lo bakal dirampok sama suami, sebelum menikah lo suruh cowok itu menandatangani perjanjian pisah harta!”Lyla terdiam, lalu menatap Wati dan bicara lagi. “Kalau gue minta cerai dari suami, lalu mencari pria lain, gimana kalau nanti malah gue dapat suami baru yang kere, pengangguran, dan maunya cuma numpang hidup sama gue?”“Kalau lo dapat suami pengangguran, beri dia modal usaha, supaya dia bisa mandiri dan nggak numpang hidup sama lo. Lama-lama dia juga bakal mikir, dan mau bertanggung jawab memberi nafkah kepada istri, sesuai kewajibannya sebagai suami.”“Ah, masak modal usaha harus dari istri? Keenakan banget!” Lyla mencibir.“Lantas dari siapa lagi? Dari hasil merampok?!” Wati melotot. “Kalau kita sudah menikah, siapa yang paling berkewajiban membantu suami kita, hah?! Tetangga? Nggak mungkin! Ya sudah tentu istrinya! Kala

    Last Updated : 2025-02-13
  • Mencintai Seorang Climber   bab 96. Lyla dan Masa Lalu

    Wati baru tahu ada perampokan dan pembunuhan di Pink Flower Bridal and Salon, justru dari berita online. Wati menghubungi Lyla, menanyakan hal tersebut. Lyla mengaku mengambil barang elektronik itu dari bridal, tapi membantah telah membunuh sang office boy. Wati tidak percaya kepada Lyla, dan memaksa Lyla mengambil lagi semua barang elektronik titipan itu dari rumah Wati.Ketika Lyla sedang diinterogasi di kantor polisi, terkait kematian Sobar, Lyla menelepon suaminya. Lyla menceritakan kalau malam itu dirinya makan di kafe, lalu pergi ke spa. Pasti ada bukti transaksi pembayaran. Suaminya berjanji akan mencari semua bukti yang bisa menyatakan bahwa sang istri malam itu berada di Hotel Paradise on The Hill, dan tidak datang ke bridalnya. Bukti-bukti itu berhasil diperoleh. Lyla bahagia, dan berharap suaminya datang ke kantor polisi, memberikan bukti itu, lantas membawa dirinya pergi dari kantor polisi.Sama sekali Lyla tidak menduga, kalau … tetap saja suaminya tidak mau muncul di had

    Last Updated : 2025-02-14
  • Mencintai Seorang Climber   bab 97. Akhir Persekongkolan

    Suatu saat Lyla menghentikan pemberian uang kepada kakak dan adiknya, dengan dalih bahwa dirinya tidak punya kewajiban untuk mencukupi rumah tangga saudaranya. Lyla menyuruh kakaknya bekerja untuk menafkahi rumah tangganya sendiri. Dan meminta supaya suami adiknya juga mau Akan tetapi kemudian, orang tuanya turun tangan. Uang pemberian Lyla, oleh orang tuanya malah diberikan kepada anak-anaknya, sebagai jatah bulanan. Dengan terpaksa, Lyla mengganti uang itu, supaya orang tuanya tidak kekurangan. Begitulah, Lyla tetap saja terpaksa mensubsidi saudara-saudaranya yang sudah berumah tangga. “Mereka pikir uang yang kuperoleh tinggal minta dari suami yang kaya, padahal aku juga bekerja.” pikir Lyla. Dia sedih, kecewa, kesal, karena dirinya tetap saja dianggap sebagai kuli pencari uang oleh keluarganya. Dan sekarang… ada lagi orang yang memerasnya, yaitu Susie. Lyla sempat memberi uang sebesar Rp. 15 juta kepada Susie, yang waktu itu mendatangi bridalnya. Ternyata tukang lulur itu belum

    Last Updated : 2025-02-15
  • Mencintai Seorang Climber   bab 98. Melayat

    Hari Kamis, pukul tujuh pagi, Kasat Reskrim menerima laporan dari anak buahnya.“Telah terjadi kecelakaan lalu lintas di wilayah Subang, tadi malam sekitar pukul 20:30. Sebuah sedan putih bertabrakan dengan truk besar, lalu sedan itu terjungkal masuk ke kebun teh milik Perkebunan Tambaksari, daerah Jalan Cagak, Subang. Lokasi kecelakaan dan para korban sudah diamankan oleh para personel dari Satuan Lalu Lintas Polres Subang. Korban ada di Puskesmas Jalan Cagak Subang.”Binsar memaparkan bahwa truk besar itu cuma sedikit penyok di bagian depannya. Mobil sedan ringsek. Sedangkan pengemudi dan penumpang sedan, semuanya tewas di tempat. Setelah diidentifikasi oleh polisi, ternyata pengemudi sedan itu adalah Lyla, 25 tahun, pemilik Pink Flower Bridal and Salon. Sedangkan penumpang sedan bernama Wati, 30 tahun, pegawai sebuah butik busana di Jalan Dago. Seorang korban lagi bernama Susie, 22 tahun, pegawai di Paradise Body Care Center. Seluruh korban dievakuasi sementara ke sebuah Puskesmas

    Last Updated : 2025-02-16
  • Mencintai Seorang Climber   bab 99. Istri Siri

    Markas Polrestabes Bandung, seperti biasa, selalu jadi tujuan para wartawan kriminal yang cari berita.“Banyak masyarakat yang menanyakan motif dari para pelaku pembunuhan di bridal itu.” ujar seorang wartawan. “Kami para wartawan juga ingin tahu, apa motif mereka melakukan kejahatan itu?”Inspektur Ekky menjawab, “Cuma para pelaku yang tahu, apa motif sesungguhnya dari perampokan dan pembunuhan di bridal itu, dan mereka membawa rahasia itu ke dalam kuburnya!”Binsar yang juga ada di acara jumpa pers itu, mengakhiri sesi tanya jawab dengan pernyataan resmi dari pihak penyidik. “Kasus pembunuhan di Pink Flower Bridal sudah ditutup, karena tersangka utama telah tew@s. Tidak ada tersangka lain yang bisa memenuhi semua fakta serta bukti-bukti yang sudah dikumpulkan oleh penyidik.” Tak seorangpun merasa puas dengan jawaban itu, tapi mau apa lagi? Polisi tidak bisa lagi menanyakan alasan ketiga wanita itu bersekongkol melakukan tindak kriminal. Mereka tew@s di tempat setelah mobil sedan p

    Last Updated : 2025-02-17

Latest chapter

  • Mencintai Seorang Climber   bab 177. Ada yang Menguntit

    Marco tiba di Kota Cirebon saat tengah malam. Dia menuju sebuah penginapan kecil milik kerabatnya, bernama Sunedi. Sebenarnya Sunedi bukan kerabat berdasarkan hubungan darah. Dulunya Sunedi adalah sopir di rumah Pak Waluya, kakeknya Marco. Sudah sejak remaja Sunedi bekerja di rumah Pak Waluya.Pak Waluya selagi muda adalah PNS Dinas Pertanian Jawa Barat. Pak Waluya pernah bertugas di wilayah Pantura. Di pantura itulah dia bertemu Sunedi, anak yatim tamat SD yang sering datang ke dekat kantor Dinas Pertanian untuk ngarit, menyabit rumput. Sunedi bekerja sebagai pemelihara kambing milik tetangganya. Kerap kali anak itu ngarit di dekat kantor Pak Waluya pada sore hari, dan tampak lapar, karena belum makan sejak pagi. Sunedi sering diajak makan di kantor itu. Pak Waluya kemudian pindah tugas ke Bandung, Sunedi dibawanya dengan persetujuan keluarga anak itu. Sunedi disekolahkan di Bandung hingga tamat STM bidang otomotif.Pak Waluya memilh pensiun di usia 52 tahun. Beliau pensiun bukan kar

  • Mencintai Seorang Climber   bab 176. Jadi Tersangka

    Niar bergegas ke luar dari kamar kos, berjalan menyusuri gang sempit menuju halaman minimarket di tepi jalan. Itulah lokasi yang paling sering menjadi titik penjemputan anak-anak kos sekitar situ, yang mau naik kendaraan online. Niar juga naik ojek online, sembari menggendong bungkusan boneka. Dia akan mengembalikan boneka itu pada Cynthia. Niar tidak tahu di mana rumah Cynthia, tapi tempo hari Cynthia memboncengnya menuju sebuah kompkeks perumahan kelas menengah. Niar meminta driver ojek ke kompleks itu, dan mencari sebuah blok yang diingat NIar. Untungnya setiap satu blok hanya untuk 30 – 40 rumah, jadi tidak terlalu banyak rumah yang mesti diamati.Akhirnya Niar tiba di rumah dua lantai yang di bagian bawahnya jadi toko sembako. Rumah tempat Cynthia pernah menyerahkan boneka Labubu padanya. Dan pada sore itu, Niar mengembalikan bungkusan yang berisi boneka Labubu.“Ini bukan rumah Cynthia. Ini rumah kerabatnya. Saya mah, hanya pekerja di toko ini.” ucap wanita yang menjaga toko.“

  • Mencintai Seorang Climber   bab 175. Retur

    Maryam mengira begitu dia tiba di Cirebon, besoknya atau lusa pernikahan sang kakak akan dilangsungkan, sehingga dia bakal disuruh ikut bantu memasak hidangan. Ternyata belum ada waktu yang pasti, belum ada kesibukan memasak dalam jumlah besar untuk tamu pernikahan. Tentu saja Maryam merasa heran. “Kalau orang mau nikah, bukankah harus menetapkan tanggalnya yang pasti, untuk kedatangan penghulu dari KUA?”“Kabarnya Irma akan nikah siri, nggak daftar ke KUA.” jawab emaknya.“Nikah siri? Kenapa?”“Emak nggak tahu. Mungkin calon suaminya masih sibuk, belum bisa ngasi tanggal yang pasti. Tapi katanya bulan ini mereka akan menikah.”Maryam ingin bertanya, apakah Irma mau menikah siri karena calon suaminya masih berstatus suami orang? Namun pertanyaan itu urung disuarakan oleh Maryam, khawatir menyinggung perasaan emaknya. Bukankah emaknya juga menikah dengan suami orang?Duapuluhlima tahun lalu ketika emaknya menikah dengan bapaknya, sudah ada dua istri yang dimiliki oleh bapaknya, beriku

  • Mencintai Seorang Climber   bab 174. Marco Pergi

    Marianne Wiratama bertemu dengan Rustini, ibunya Sabrina, di acara gathering para pengusaha fashion Bandung. Marianne baru tahu kalau Marco memutus hubungan dengan Sabrina.“Itu lho Sis, Marco berencana kerja di luar Jawa. Sabrina nggak setuju, karena aneh aja, sudah ada perusahaan milik keluarga, kenapa Marco malah pengin kerja di perusahaan punya orang lain di luar Jawa pula. Nah, karena Sabrina nggak setuju, lantas Marco bilang kalau Sabrina sudah beda prinsip dengan dirinya, jadi mending putus aja. Begitu ceritanya Sis.”Marianne semakin jengkel mendengar aduan Rustini. Kalau benar Marco berencana kerja di luar Jawa, itu berarti Marco mengambil langkah sendiri tanpa pernah bicara dengan orang tua. Marianne merasa sudah diremehkan oleh anaknya.“Aku harus mulai bersikap keras pada Marco.” pikir Marianne. “Kalau dibiarkan seperti itu, Marco malah semakin semaunya sendiri, nggak mikirin perasaan orang tua.”***Sementara itu Marco masih berada di rumah Zakki.“Masalahnya sekarang ada

  • Mencintai Seorang Climber   bab 173. Postingan Pernikahan

    Marco masih menunggu panggilan kerja. Mamanya menyuruh dia menengok rumah milik Zakki, yang sudah dua minggu ditinggalkan. Zakki mengajak istrinya berlibur ke Korea, untuk healing setelah kesedihan karena kehilangan anak mereka. Dengan motor, Marco menuju rumah Zakki, untuk mengecek apakah rumah itu aman.Rumah Zakki berada satu kompleks dengan TKIT Bunga Bangsa. Marco kaget saat melewati TK itu, yang dilihat olehnya adalah bangunan kosong, pintu pagar digembok, dan halaman yang diseraki dedaunan kering serta rumput yang sudah tumbuh cukup tinggi. Tidak nampak penjaga atau satpam di depan bangunan TK itu. Marco mampir di rumah makan yang berada dekat TK.Marco membeli nasi, pepes ayam, botok teri, sambal plus lalap, bakwan jagung dan perkedel kentang, juga es campur, semua dibungkus. Saat membayar, Marco bertanya pada pegawai rumah makan itu.“Sekolah TK yang di depan itu, lagi libur ya?”“Oh, TK itu mah, sudah bubar, nggak ada lagi murid yang daftar ke situ.”“Bubar? Guru-gurunya ke

  • Mencintai Seorang Climber   bab 172. Boneka Titipan

    Cynthia memperkirakan, jika Maryam kena kasus hukum di Cirebon, maka Maryam tidak akan kembali ke Bandung dalam waktu dekat. Lantas siapa yang akan datang menolong Maryam? Cynthia yakin jika Hanif yang kelak akan datang untuk membantu advokasi bagi Maryam. Kebersamaan Maryam dan Hanif selama proses hukum, akan membuat mereka dekat. Kalaupun misalnya Maryam kena pidana, dan harus dihukum, Cynthia mengira Maryam hanya akan kena hukuman percobaan selama satu tahun, atau paling lama satu tahun enam bulan. Maryam tidak akan dipenjara, tapi akan masuk panti rehabilitasi korban narkoba. Selama menjalani rehabilitasi, Maryam akan semakin dekat dengan Hanif, dan akhirnya Marco akan terlupakan. Maryam akan memilih Hanif. Begitulah rencana Cynthia. “Maaf kalau nanti kamu bakal sedikit susah, Maryam. Aku bikin rekayasa kasus hukum buat kamu, supaya kamu bisa lebih dekat lagi dengan Hanif. Aku sudah dapat banyak info tentang dirimu, dari teman-teman dekatmu. Hanya Hanif yang bisa bikin Mar

  • Mencintai Seorang Climber   bab 171. Bukan Boneka Biasa

    Niar mengenal Cynthia ketika suatu hari Cynthia datang ke rumah kos tempat Niar tinggal. Cynthia melihat Niar keluar dari salah satu kamar, bersama dengan teman sekamarnya. Lantas Cynthia mengikuti Niar yang pergi bekerja di sebuah supermarket. Kemudian Cynthia mengajak Niar bicara, yang intinya meminta kerjasama Niar untuk membuat Maryam meninggalkan rumah kos itu. Kalau Maryam tidak mau hengkang, maka Niar diminta mencari tahu kapan Maryam akan pulang kampung, karena Cynthia ingin menitipkan sesuatu supaya dibawa oleh Maryam ke kampungnya.Ketika itu Niar ingin tahu, apa alasan Cynthia ingin membuat Maryam pergi dari rumah kos itu, bahkan sebenarnya Cynthia ingin Maryam pergi dari Bandung. Cynthia bilang bahwa Maryam adalah pelakor bagi hubungan antara Sabrina dan Marco. Cynthia bilang bahwa Sabrina adalah kerabatnya, yang sudah bertunangan dengan Marco, dan pernikahan mereka sudah dipersiapkan. Akan tetapi Marco malah lebih sering ngurusin Maryam, lebih peduli pada Maryam, ketimb

  • Mencintai Seorang Climber   bab 170. Mau Nikah

    “Cepat habisin makannya Teteh, kayaknya banyak pembeli.”Omongan Nanang menyadarkan Maryam dari lamunan tentang hari di mana dia bersikap tidak peduli saat Marco meneleponnya dan bicara soal wisuda. Rasanya sesak sekali di dada, saat harus bersikap masa bodoh terhadap hari wisuda Marco. Hari di mana Marco seharusnya merasa bahagia karena akhirnya dia berhasil menyelesaikan studi.Maryam menghabiskan kupat tahu di piringnya, lantas meninggalkan bangku yang sejak tadi didudukinya. Nanang sudah membayar, lantas mengajak kakaknya berjalan kaki ke sebuah taman kecil di tepi sebuah jalan raya. Maryam dan adiknya duduk di bangku taman. Maryam sudah bercerita pada adiknya, soal TKIT Bunga Bangsa yang tidak lagi beroperasi. Soal pemberhentiannya dari pekerjaan di bimbel.“Sekarang ini Teteh jadi pengangguran, Nang.”“Oh, kalau begitu kebetulan Teh ….”“Kebetulan apa?”“Bapak nyuruh kita pulang ke Cirebon, Teh Irma mau nikah.”Irma adalah saudara sebapak, ibunya Irma adalah istri pertama bapakn

  • Mencintai Seorang Climber   bab 169. Pertunangan Marco Dengan Sabrina

    Nanang bicara lagi pada kakaknya, “Yang tempo hari nolongin Teteh waktu pingsan di dalam kamar kos, Bang Marco kan? Teteh sudah akur lagi kan, sama Bang Marco?”Seandainya benar begitu, pikir Maryam. Benaknya mengembara ke hari yang telah lalu, ketika dia sudah sembuh dan kembali masuk kerja di TKIT Bunga Bangsa. Saat itu belum ada keputusan bahwa TK bakal berhenti beroperasi. Ketika jam istirahat, satpam memberitahu Maryam bahwa ada seorang gadis yang datang untuk menemui Maryam. Gadis itu menunggu di pos satpam. Maryam merasa pernah melihat gadis itu.“Nama saya Cynthia, saya adik tingkatmu di Universitas Taruma.” Gadis itu menyalami Maryam.“Ada perlu apa, ya?”“Kita ngobrol sebentar di rumah makan itu, ya Mbak? Saya belum makan siang, biar sekalian saya yang traktir Mbak Maryam.”“Saya sudah makan.”“Tapi saya pengin bicara penting dengan Mbak Maryam, kayaknya nggak nyaman kalau sambil berdiri begini.”Akhirnya Maryam setuju untuk mengobrol di rumah makan depan TK. Gadis itu makan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status