Share

Coffe Shop

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-28 21:00:34

Semenjak kejadian itu, entah kenapa perasaan Lena sering tidak fokus. Wajah pemuda berambut ikal panjang sebahu itu selalu mengisi pikirannya.

Lena akhir-akhir ini sering mengabaikan pesan dan panggilan dari Argi, entah mengapa.

[Sayang, kenapa cuma diread pesanku? Apa kamu marah?] begitu isi pesan Argi

Karena merasa tidak enak hati, akhirnya Lenapun membalas pesan itu.

[Maaf Gi, tadi lagi ngobrol sama ayah dan ibu. Kapan kamu balik ke rumah?] Lena terpaksa berbohong, padahal seharian ini dia hanya menghabiskan waktunya di kamar dengan pikiran-pikiran yang membuatnya bingung dengan perasaannya sendiri.

Tanpa menunggu waktu yang lama Argi membalas pesan gadis yang amat dirindukannya.

[Kemungkinan lusa aku balik. Nunggu keadaan Oma baikan. Kamu mau aku belikan sesuatu, sayang?]

[Jangan Gi, aku tidak mau merepotkan.]

[Hmm, boleh aku videocall?] tanya Argi dipesan yang dia ketik.

[Gi, maaf aku lagi di rumah takut kedengaran ayah, kamar ayah ada di sebelah kamarku] jelas Len
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Coffe Shop (2)

    Sementara itu di dalam kelas, pelajaran sudah usai, guru pun sudah meninggalkan kelas. "Na, lu mau ikut gak? Gue ada janji sama Bayu, temen cowok lu itu. Sekali-kali ikut yuk, biar gue ada alasan buat pulang nanti. Gue gak enak, dia terus minta ketemu. Sekarang Bayu udah nunggu di coffe shop depan. Gimana?" tanya Dany panjang lebar. "Duhh.. Lu kan tahu gue gak suka acara ketemuan kayak gitu Dan. Gue skip deh, nanti gue bisa pulang sendiri pake ojol." memang dari dulu Lena selalu menolak ajakan ketemuan. "Ayolah, Na.. Please kali ini aja lu mau yah? Nanti biar ada alasan buat gue pulang, kalau bosan. Please, Na.. Kali ini aja ya?" ucap Dany memohon pada sahabatnya dengan wajah lucunya. "Kalau lu gak mau ketemu, ngapain diiyain sih Dan." "Mau gimana dia udah di depan, Na. Masak iya gue gak temuin, dikira sombong nanti, gak enak juga sama Argi. Masak temennya aku cuekin gitu." Dany masih memohon agar sahabatnya mau ikut. "Hmm, oke deh tapi janji jangan lama ya Dan, lu t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Ajakan nonton

    "Dan, ayah gue nelpon, balik yuk." ucap Lena tiba-tiba karena melihat ponselnya terus bergetar. "Hmm..okelah kita cabut dulu ya, sorry bokap Lena galak soalnya." ucap Dany mengakhiri obrolannya, Lena yang mendengarnya menyikut lengan sahabatnya. Memang ayahnya overprotektive, cuma menurut Lena tidak perlu harus memberitahu semua orang. "Baru aku mau ajakin kalian nonton, ada film seru baru tayang hari ini, gue traktir tiket masuknya, gmn?" Bayu menawarkan diri, demi mendekati Dany, wanita periang itu. "Lain kali aja bay, kami harus pulang." Lena menyela pembicaraan, sebelum Dany mengiyakan ajakan Bayu. "Wah sebenarnya sih gue mau, apalagi kalau gratisan gini, cuma bokapnya tuan putri sudah calling, kayaknya mesti ditunda deh Bay, gimana kalau besok? Tawaranmu masih kan sampai besok?" ucap Dany sambil menaik turunkan alisnya. "Besok? Coba gue cek dulu." Bayu mengeluarkan ponselnya dan mulai mengecek jadwal nonton untuk besok. "Na, lu ikut ya, kalau rame-rame kan seru."

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Gedung Bioskop

    Jarak antara sekolah dan gedung bioskop memakan waktu 45 menit, jalanan sedikit padat karena weekend. Ternyata gedung bioskop tersebut berada di dekat kampus dimana Septian menempuh pendidikannya. Mereka mulai memasuki gedung,dan tidak lupa memesan pop corn dan minuman soda. "Kita masuk duluan aja, temen gue ntar nyusul. Gue udah kasih tau dia." ajak Bayu sambil menenteng popcorn dan minuman yang dibeli. Kemudian memberikan popcorn dan minuman itu pada kedua gadis itu. Setelah menunjukan tiket masuk ke petugas mereka bertigapun mencari tempat duduk sesuai tiket yang dipesan. Posisi mereka duduk Bayu di ujung, Dany di tengah, dan Lena di sebelah Dany. Dany dan Bayu melakukan obrolan ringan sebelum lampu dipadamkan. Lena hanya memainkan ponselnya, menscroll sosial media. Tak lama lampu pun dipadamkan, menandakan film akan segera dimulai. Film yang mereka tonton berjudul 'Forest', film luar bergenre horor. Adegan pertama dari film tersebut sudah membuat Lena menutup matanya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Motion Club

    Saat berada di toilet wanita, kedua sahabat itu bergantian menggunakan toilet umum yang tersedia.Sambil menunggu temannya buang hajat, Dany berdiri di depan cermin wastafel, dan mulai memperbaiki bedak dan menambahkan lipstik nude yang sedikit hilang di bibirnya karena makan popcorn tadi.Beberapa saat kemudian Lena keluar dan berjalan menghampiri sahabatnya."Na, menurut lu gimana Bayu?" tanya Dany tiba-tiba, setelah melihat dari cermin Lena keluar dan menghampirinya. Lena berdiri di samping Dany dan mulai mencuci tangan dan mukanya."Menurut gue Bayu baik dan asyik orangnya. Dan gue pikir Bayu suka sama lu kayaknya." jawab Lena kemudian, sambil melap mukanya yang basah menggunakan tissu."Jujur, Na. Awalnya sih gue lebih tertarik sama Septian. Tapi kok gue ngerasa Septian cuek ke gue. Tiap gue kirim pesan ke dia, pesan gue dijawab singkat. Dan bahkan diabaikan." jelas Dany panjang lebar. Lena hanya memperhatikan temannya berbicara. Sambil mulai mengambil lipgloss di tas ranselnya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Motion Club (2)

    Beberapa menit suasana hening, tidak ada obrolan antara keduanya. Hingga Septianlah yang memulai obrolan."Udah makan?" tanyanya memulai obrolan."Hmm, oh udah kak. Sebelum nonton tadi kak." jawab Lena sembari menoleh ke arah pemuda di sampingnya."Oh..""Kakak sendiri sudah?" tanya Lena melanjutkan."Udah.. Pernah main kesini gak sebelumnya?""Belum, baru kali ini.""Lain waktu mainlah kesini, aku kerja paruh waktu di sini."Lena mengangguk, tak lama kemudian rekan Septian datang membawakan makanan dan minuman pesanan mereka.Septian berdiri membantu untuk menaruhnya di atas meja.Dua gelas coffe latte dia taruh di depan meja Dany dan Bayu, segelas strawberry milkshake di depan gadis di sebelahnya. Dan untuknya sendiri secangkir kopi espresso."Cewek lu?" tanya Leo, teman Septian yang masih berdiri di samping meja. Dia mulai menaruh dua piring berisi cemilan pendamping ke atas meja."Temen gue." jawab singkat Septian dan mulai mengambil sebatang rokok di saku kemejanya dan mulai meny

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kedatangan si Kembar Grace dan Gretha

    Hari minggu pagi yang cerah. Magdalena Akira terbangun karena bunyi alarm dari ponselnya.Dia bergegas bangun untuk bersiap-siap pergi ke ibadah di gerejanya.Setelah mematikan alarm, dia melangkahkan kaki menuju kamar mandi. Dalam waktu sepuluh menit diapun keluar dari kamar mandi dan mulai memilih pakaian yang akan dikenakan.Dipilihnya blouse berwarna biru langit dan rok hitam sepanjang tujuh perdelapan di bawah lutut. Dia biarkan rambut hitam sebahunya tergerai. Memoleskan bedak tipis pada wajahnya dan menggunakan lipstik berwarna nude. Dia kenakan flat shoes hitam untuk melengkapi penampilannya. Terakhir dia menyemprotkan parfum yang beraroma vanila pada bajunya. Setelahnya diambilnya tas kecil hitam yang berisikan handphone dan dompet serta Al-kitab. Kemudian keluar dari kamarnya.Di ruang tamu ayah dan ibunya sudah menunggu. Kedua orangtuanya berangkat menggunakan motor ayahnya. Dan Lena sendiri berangkat menggunakan motor matic milik ibunya.***Setelah sampai di depan banguna

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kekesalan Maya

    Senin pagi Magdalena tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, dengan seragam putih abu-abu dan rambut diikat half ponytail yang sangat cocok dengan bentuk wajahnya.Pagi ini, pak Bustomo yang akan mengantar anaknya untuk pergi ke sekolah. Menggunakan motor honda tuanya yang umurnya lebih tua dari usia putrinya. Namun walaupun motor itu sudah tua, Bustomo merawat motor itu sehingga masih layak untuk di pakai.Dia tidak berniat untuk menjual motor itu yang telah menjadi saksi cintanya dengan Lidiya. Dalam susah dan senang motor itulah yang selalu menemaninya.Sedangkan motor matic keluaran terbaru yang dia miliki, sengaja dia beli untuk istri dan anaknya.Terkadang Lena membawanya ke sekolah kalau tidak ada yang bisa mengantar ke sekolah, saat ayahnya ada kerjaan di luar kota, ataupun sahabatnya yang berangkat telat dan tak sempat mampir ke rumahnya untuk menjemput.Setelah turun dari motor dan mencium tangan ayahnya. Lena bergegas melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah.Sampa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pendekatan Maya

    Senin pagi Magdalena tengah bersiap-siap untuk pergi kesekolah, dengan seragam putih abu-abu dan rambut diikat half ponytail yang sangat cocok dengan bentuk wajahnya.Pagi ini, pak Bustomo yang akan mengantar anaknya untuk pergi ke sekolah. Menggunakan motor honda tuanya yang umurnya lebih tua dari usia putrinya. Namun walaupun motor tua, Bustomo merawat motor itu sehingga masih layak untuk di pakai.Dia tidak berniat untuk menjual motor itu yang telah menjadi saksi cintanya dengan Lidiya. Dalam susah dan senang motor itulah yang selalu menemaninya.Sedangkan motor matic keluaran terbaru yang dia miliki, sengaja dia beli untuk istri dan anaknya.Terkadang Lena membawanya ke sekolah kalau tidak ada yang bisa mengantar ke sekolah, saat ayahnya ada kerjaan di luar kota, ataupun sahabatnya yang berangkat telat dan tak sempat mampir ke rumahnya untuk menjemput.Setelah turun dari motor dan mencium tangan ayahnya. Lena bergegas melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah.Sampai di depan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06

Bab terbaru

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Akhir Bahagia

    Baskoro tak berniat melanjutkan perkaranya di meja hijau. Tentunya atas saran dari Anggara dan Akira. Meski Ester begitu jahat, namun Akira sangat mengasihi anak perempuan dari wanita itu. Alea masih terlalu kecil untuk bisa menanggung hasil dari perbuatan ibunya. Entah apa jadinya Alea, jika Baskoro masih mencoba menuntut Ester dan Yosi. Tentunya itu hal yang mudah bagi Baskoro yang ingin memberi hukuman terhadap orang yang telah menjebak putranya. Bukti sudah lengkap, dan siap untuk menjerat Ester dalam jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan kesalahannya. Namun Akira selalu menyatakan jika dirinya merasa kasihan pada Alea yang nantinya ditinggal oleh kedua orang tuanya jika nantinya harus dipenjara. Sungguh Akira tidak bisa membayangkan nasib anak itu. Akira sendiri sudah mengalami kehilangan kedua orang tuanya di usianya yang ke 17 tahun. Dan dia mampu melewatinya, berkat kehadiran Anggara yang selalu menjaga dan menemani. Namun bisakah anak sekecil Alea hidup tanpa kedua

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Calon Istri di Masa Depan

    Kini Akira bersimpuh di depan pusara ayah dan ibu. Anggara terus memeluk bahu kekasihnya.Baskoro dan Ruth menghampiri keberadaan mereka.“Nak Akira, mama ikut berduka cita. Jika kamu ingin bercerita, mama siap menjadi tempat ceritamu. Kamu anak yang baik, pasti ayah dan ibumu sangat bangga.” Ruth mengusap lembut bahu Akira.“Terima kasih Tante. Maaf jika selama ini saya merepotkan keluarga Tante dan Anggara.” Ucapnya tulus. Ya, selama ini memang Anggara yang mengeluarkan biaya rumah sakit dan biaya pemakaman untuk kedua orang tuanya. Bahkan Anggara sudah menempatkan orang tuanya di pemakaman elit.“Tidak masalah, nak. Bahkan jika kamu membutuhkan sesuatu tolong sampaikan pada mama atau Anggara. Kami siap untuk membantu. Tolong jangan segan untuk bercerita pada kami. Ya sudah, mama pulang dulu, nanti mampirlah ke rumah, sayang.” Ujar Ruth menghibur.Akira mengangguk samar, dia mencium tangan Ruth namun wanita itu membalas memeluknya.Akira begitu merindukan sosok ibunya, hingga dia l

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kehilangan yang Kedua Kalinya

    Ternyata ucapannya memang didengar oleh Lidiya, secara perlahan mata Lidiya terbuka dengan jemari yang mulai bergerak. Menandakan jika wanita itu sudah sadar dari tidur panjangnya.Akira begitu senang hingga memeluk tubuh wanita yang telah melahirkannya itu.“Ibu terima kasih sudah mendengar Lena.” Ucap Akira bahagia.Lidiya masih merasa lemah, sangat lemah hingga ingin mengucapkan sesuatu pun dia tak berdaya.Anggara menangkap gerakan lemah itu, hingga akhirnya dia membantu Lidiya untuk melepas masker oksigennya.“Ibu mau bicara sesuatu?” Tanya Anggara, dijawab dengan anggukan lemah Lidiya.“Lena, dimana ayah nak?” Suara Lidiya terdengar lirih dan sangat kecil. Dia bisa melihat wajah sedih putrinya. Namun dia ingin memastikan keadaan suaminya.“Ayah sudah di surga, Bu.” Akira menjawab dengan suara gemetar menahan tangis. Dia tidak ingin membuat ibunya sedih, namun dia tidak bisa untuk berbohong.Lidiya begitu terkejut hingga nafasnya kembali tersengal. Anggara panik dan segera memasa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Pemakaman Sang Ayah

    Anggara menuntun langkah Akira untuk bisa melihat ibunya dalam jarak lebih dekat.“Ibu, bangun Bu. Ini Lena sudah datang Bu.” Ucap Akira berbisik, dia tidak ingin mengganggu istirahat ibunya. Diraihnya tangan lemah yang terkulai itu dalam genggamannya.“Ibu pasti bisa melewati ini semua. Lena akan terus di sini jaga ibu. Tolong bangun Bu.” Ucap Akira lirih dengan air mata terus menetes tanpa henti.Anggara berdiri di belakang Akira, mengusap lembut bahu Akira. Seakan ingin berbagi kekuatan.*****Lidiya masih terbaring koma, kini dia sudah dipindahkan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Tentunya atas saran Anggara, dan Anggara yang menanggung semua biaya perawatan, termasuk biaya pemakaman Bustomo.Pagi ini sangat cerah, namun hati Akira diliputi kabut mendung mengawal kepergian ayahnya menuju tempat peristirahatan terakhir.Dany dan Bayu sudah berada di tempat pemakaman. Yeni dan Handoko juga turut hadir. Begitu pun Ruth dan Baskoro, Anggara sudah menceritakan pada mamanya. Dan ent

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kenyataan Pahit

    “Keluarga atas nama pasien Bustomo?” Ucap suster itu sembari mengedarkan pandangan. “Saya sus, saya keluarga Bustomo.” Tio melangkah semakin mendekati suster itu. “Maaf saya harus menyampaikan kabar ini.” Suster terlihat menarik nafas panjang. Tentunya membuat Tio berfirasat buruk akan kabar yang akan disampaikan. “Ada apa sus? Bagaimana keadaan kakak saya dan istrinya?” Ucap Tio terbata, dia berusaha menguatkan hati untuk menerima apapun kabar yang akan disampaikan oleh suster. “Pasien atas nama Bustomo tidak bisa diselamatkan.” Seperti mendengar petir di siang bolong, kabar itu membuat Tio syok. Matanya berkaca-kaca, hingga tubuhnya gemetar menahan kesedihan yang mendalam. “Apa benar sus? Apa saya tidak salah dengar?” Ucap Tio mencoba tidak mempercayai pendengarannya. “Mohon maaf, apa yang saya sampaikan tadi benar adanya. Pasien atas nama Bustomo tidak bisa terselamatkan. Bapak yang sabar.” Ulang suster itu dengan raut sedih. Tak hanya sekali ia menghadapi suasana pilu seper

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Menemui Orang Tua Akira

    Mata Anggara melotot sempurna. Dia sangat terkejut mendengar berita itu. Sungguh dia pun ingin segera ke rumah sakit tempat ibu dan ayah Akira dirawat.“Baiklah kita siap-siap sekarang.” Anggara segera bersiap-siap untuk melakukan perjalanan ke salah satu rumah sakit di Bogor. Sambil menunggu Akira menyelesaikan acara mandinya, Anggara menelpon pak Yanto untuk segera mengirim mobilnya ke rumah Akira. Dia mengirimkan titik lokasi alamat rumah Akira pada supirnya.Anggara hanya mencuci mukanya, lalu mengganti bajunya dengan kaos hitam polos dan celana jeans panjang.Kini dia tengah menunggu di halaman rumah, hingga tak lama Yanto datang dengan mobilnya. Anggara segera menghampiri.“Pak, nanti bapak pulang dengan taksi.” Anggara memberi beberapa lembar uang pada Yanto. Lalu kembali memasuki rumah untuk mencari keberadaan kekasihnya. Tanpa mengetuk pintu kamar, Anggara segera membuka pintu yang tak terkunci.“Sudah? Ayo kita berangkat sekarang.” Ajak Anggara, sebenarnya dia tidak tega m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Kabar Mengejutkan

    “Ya, Yosi tentu kamu ingat. Dia yang sudah menjemput kita di bandara saat kita mengantar Dany menemui Bayu.” Jelas Anggara mencoba mengingatkan Akira.“Saat aku mengunjungi rumah wanita itu, Yosi berada di sana. Dan aku selalu mengikuti gerak-geriknya. Sepertinya Yosi dan wanita itu mempunyai hubungan. Namun ini hanya dugaanku saja.” Jelas Anggara.Kini Akira bingung untuk merespon seperti apa. Dalam hati dia merasa senang akan kabar baik itu. Namun dia juga merasa kasihan terhadap anak perempuan yang memanggil Anggara dengan sebutan papa. Kemungkinan anak itu hanya tahu jika Anggara adalah ayahnya.Bagaimana jika kenyataannya bukan?“Sayang? Kok diam? Kamu percaya kan sama aku? Besok aku akan menemui papa, dan nantinya hasil tes DNA itu akan aku jadikan bukti untuk pengajuan pembatalan nikah. Aku juga sudah mempunyai bukti rekaman ketika Yosi berada bersama wanita itu.” Diraihnya tangan Akira, menggenggam jemari gadis itu, dimana masih terpasang cincin berlian pemberiannya. Anggara m

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Penjelasan Anggara

    Anggara melangkah menuju dapur, memindahkan bubur ayam di sebuah mangkok. Lalu membawanya masuk ke kamar. Mendapati Akira tengah berbaring namun matanya menatap kosong ke arah langit-langit kamar.“Sayang kita makan dulu, habis itu minum obat.” Ucapnya sembari menyendok bubur berisi kuah dan potongan daging ayam itu. Dan mengarahkannya ke mulut Akira. Meski awalnya menolak, namun Anggara terus memaksanya. Akira tidak bisa meminum obatnya dalam keadaan perut kosong.Akira menerima makanan itu hingga beberapa suap. Suapan berikutnya, Akira menolak. Anggara tak memaksanya lagi, kini dia meraih obat yang terbungkus dalam plastik. Mengeluarkannya satu tablet lalu mengambil gelas berisi air putih. Membantu Akira untuk meminum obatnya.Anggara segera menyelimuti tubuh kekasihnya. Sesekali meletakkan telapak tangannya di dahi Akira untuk memastikan suhu tubuhnya.Menggenggam tangan Akira yang terkulai di sisi tubuhnya. Menatap wajah pucat Akira dengan rasa cemas.Dia tidak akan mengatakan apa

  • Mencintai Pacar Sahabatku   Mencari Akira

    Anggara terpaksa meraih Alea dari pangkuan Ester. Meskipun dia tahu Alea bukanlah anaknya, namun dia merasa kasihan melihat wajah kecil itu menangis terisak.Sekilas Anggara melihat ke belakang, ke arah dimana Akira duduk. Mendapati tempat duduk itu sudah kosong. Mencari keberadaan Akira di sekeliling ruangan itu, namun tak juga mendapati sosok Akira di sana.Anggara memutuskan untuk memulangkan Ester dan anaknya agar tak mengganggu suasana orang-orang yang sedang berkunjung ke restoran. Dia tahu kini mereka menjadi pusat perhatian.Anggara segera melangkah menuju kasir, membayar makanan yang sudah terlanjur dipesan namun belum dimakan.Lalu segera melangkah keluar dari restoran, diikuti oleh Ester yang tersenyum puas. Dia berpikir rencananya telah berhasil menaklukan hati Anggara. Kini dia bisa mendapatkan Anggara kembali, menikmati kekayaan sang papa mertua. Ester pun melenggang tanpa menghiraukan tatapan orang-orang di sana.Anggara memesan sebuah taksi, lalu menyuruh Ester untuk d

DMCA.com Protection Status