Share

96. Ziarah

Ada adegan 21 ya.

Fani tersedu menangis di pusara anak kembarnya, tampak sekali tempat ini dirawat, karena sangat bersih, tapi dan sudah ada bunga segar di atasnya.

"Maaf Ibu baru datang," ucapnya pelan sambil terisak pilu. Munos memeluk pundak Fani, menguatkannya.

"Kembar, lihat sekarang, Ibu sudah ada di dekat kita, Bapak menepati janjikan?" gumam Munos pada pusara anaknya. Fani menatap wajah suaminya.

"Bapak tidak akan membiarkan ibu pergi lagi dari kita," lanjut Munos lagi, kini Fani mengeratkan pelukannya pada Munos.

****

"Bapak lapar Bu, sedang ingin makan sate padang."

" Pedes lho Pak, bukannya Bapak ga bisa makan pedes," sahut Fani disela-sela kegiatannya memandikan Abi di dalam ember besar.

"Sedikit aja Bu, Bapak lagi pingin, nih liat air liurnya sampe pengen netes."

"Korang ngidam aja Pak." Fani tertawa melihat tingkah suaminya.

Selesai memandikan putranya, Fani berjalan dengan sedikit pincang masuk ke dalam kamar Abi, memakainkannya baju dengan sabar dan telaten.

"Biar s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status