Share

Belenggu Genggaman Erat

"Ada apa, Mutia?" tanya Ibrahim. Ia memutar badan, lalu kembali ke arahku.

Kuputar otak mencari cara bagaimana agar bisa menyampaikan pada Ibrahim, aku berniat untuk meminta saran dari dia yang merupakan seorang ustadz juga pendiri kajian muslimah. Background ilmu agama dia pasti sangat kuat.

"Kamu setelah ini, sibuk enggak?"

"Enggak, santai aja."

Tampak ada yang berbeda dari nada bicara seorang ustadz A Im ini di hadapanku, tetapi biar saja, mungkin karena hal tadi akhirnya semua menjadi kaku.

"Jadi gini, emmm ... gak jadi deh."

"Apa, Mutia? Aku sudah penasaran, dan menjadikan orang lain penasaran berlebih itu tidak baik."

"Ya, tinggal jangan dilebihkan, kan," sergahku, masih ada sedikit niatan untuk bercanda bersamanya.

Namun, agaknya mood Ibrahim tengah menurun. Sehingga berpengaruh pada selera humornya.

"Kamu tengah mencari pendamping, kan?" tanyaku memulai arah topik yang hendak aku sampaikan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Winarsih_wina
bego rupanya si Mutia sampai bisa di tipu lagi sama adik iparnya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status