Home / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar S2 / Bab 176. TIDAK PERCAYA

Share

Bab 176. TIDAK PERCAYA

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2024-10-31 23:44:33

Bab 176.TIDAK PERCAYA

“Eh iya, tentu saja kami akan turun dari ambulans.”

Dengan sedikit gugup Rossa membalas perkataan sopir ambulans.

Sementara itu Angelina yang sudah masuk kedalam villa tampak terheran-heran dengan isi di dalamnya.

“Bu dokter, ini villa siapa? Kenapa saya di bawa kemari?”

“Ini villa ibu dan akan menjadi tempat tinggal ibu sejak saat ini hingga ibu menjadi benar-benar sehat.”

“Apa maksud bu dokter kalau villa ini milik saya? Setahu saya, saya tidak pernah mempunyai villa di daerah ini?”

Angelina langsung mengerutkan keningnya setelah mendengar perkataan dokter Irawati.

Pada saat Angelina sedang tidak percaya dengan perkataan dokter Irawati, Rossa dan Abimanyu terlihat sedang memasuki pintu utama villa dengan ekspresi wajah bersemangat.

“Ada apa ini? Kenapa kalian tampak sedang sangat serius sekali?”

“Maaf bu, saya sedang menerangkan tentang villa ini kepada bu Angelina.”

“Oh begitu? kalau boleh saya tahu, apa yang sed
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 177. MOBIL BMW UNTUK ANGELINA

    Bab 177. MOBIL BMW UNTUK ANGELINA Dokter Irawati hanya bisa diam dengan wajah aneh, melihat kedua orang tua Angelina tampak tidak percaya kalau mantan menantu mereka sudah deposit sebanyak satu miliar rupiah untuk perawatan Angelina. Dokter Irawati semakin kagum dengan temperamen Darko yang masih begitu sayang dan bertanggung jawab kepada Angelina yang statusnya adalah mantan istri. Situasi seperti ini sangatlah jarang, bahkan bisa seribu banding satu ada pria yang begitu perhatian kepada mantan istrinya. Bahkan saking perhatiannya sampai deposit untuk biaya perawatannya sebanyak satu miliar rupiah. Dan yang paling membuat dokter Irawati tidak percaya adalah begitu baiknya Darko sampai membelikan villa yang sangat besar dan mahal seharga lima belas miliar hanya digunakan untuk merawat mantan istrinya ini. “Iya betul sekali, bahkan villa ini juga disiapkan untuk bu Angelina, agar bisa dirawat dengan baik dan terpisah dari pasien-pasien yang lainnya.”

    Last Updated : 2024-11-02
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 178. RASA PENASARAN ROSSA

    Bab 178. RASA PENASARAN ROSSA Mau percaya maupun tidak percaya akan tetapi apa yang ada di hadapannya adalah nyata, hingga akhirnya entah sejak kapan perasaan bersalah tiba-tiba menghampiri hati dan perasaan Rossa terhadap Darko. Setelah Angelina menandatangani tanda serah terima kendaraan, petugas yang mengantar mobil BMW pergi meninggalkan villa untuk kembali ke toko mereka. Orang yang pertama kali membuka pintu mobil BMW bukanlah Angelina sebagai pemiliknya akan tetapi malahan Rossa yang mengambil kunci kontak yang ada di tangan Angelina. “Sini kunci mobilnya, biar ibu coba seperti apa rasanya mobil baru.”Tanpa menunggu persetujuan Angelina, Rossa langsung masuk kedalam mobil dan menghidupkan mesinnya. Wajah Rossa seketika menjadi cerah, dengan perlahan mobil BMW yang semua kursinya masih diselimuti plastik mulai berjalan meninggalkan halaman Villa. Angelina, Abimanyu, dokter Irawati, Sigit dan perawat yang berdiri di dekat Angelina hanya bisa men

    Last Updated : 2024-11-03
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 179. TATAPAN KOSONG ANGELINA

    Bab 179. TATAPAN KOSONG ANGELINA Rossa berusaha membujuk Angelina untuk menceritakan siapa Darko sebenarnya. Akan tetapi Angelina yang sedang dalam keadaan belum terlalu stabil pikirannya tidak mau menjawab pertanyaan Rossa. Ekspresi Angelina tiba-tiba berubah menjadi tanpa ekspresi, dia duduk di atas sofa dengan mata menatap kosong ke arah langit-langit villa yang berwarna putih. Perubahan ekspresi Angelina yang menatap langit-langit dengan tatapan kosong seketika mengejutkan Rossa yang sedang mencari tahu latar belakang Darko. “Angelina, kamu kenapa?”Dengan nada panik Rossa memegang kedua bahu Angelina dan mengguncang tubuhnya dengan harapan Angelina bisa tersadar. “Perawat, apa yang terjadi dengan Angelina?” “Tenang bu Rossa, bu Angelina tidak apa-apa. Sebaiknya ibu jangan bertanya sesuatu yang berat bagi pikirannya. Ibu tahu sendiri kalau anak ibu belumlah sembuh dari sakitnya, jadi saya harap ibu bisa bekerjasama dengan kami.”Perawat yang

    Last Updated : 2024-11-05
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 180. KEPUTUSAN DOKTER IRAWATI

    Bab 180. KEPUTUSAN DOKTER IRAWATI Mendengar bantahan Rossa, seketika emosi dokter Irawati meninggi, ekspresi wajahnya menjadi buruk. Setelah mengatur pernafasannya sebentar, dokter Irawati segera berkata kepada satpam dan perawat yang bersamanya. “Kalian segera pindahkan bu Angelina ke Rumah Sakit lagi, sepertinya kesehatannya akan menjadi buruk jika tetap tinggal disini.” “Baik.”Satpam dan kedua perawat segera berbalik untuk pergi ke lantai dua dimana Angelina berada. “Dokter, apa yang akan kamu lakukan kepada anak saya?”Rossa yang mendengar perkataan dokter Irawati yang menyuruh kedua satpam dan perawat untuk membawa Angelina ke Rumah Sakit lagi, tentu saja menjadi panik. Rossa sudah merasa nyaman tinggal di Villa ini, tentu saja dia yang pada dasarnya mempunyai sifat sombong langsung memandang rendah dokter Irawati, apalagi dia tahu kalau biaya perawatan Angelina sudah di bayar oleh Darko sebesar satu miliar rupiah. Satu lagi yang membuat Rossa

    Last Updated : 2024-11-06
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 181. GELANDANGAN SI CUNGKRING

    Bab 181. GELANDANGAN SI CUNGKRING Dokter Irawati tampak tersenyum mendengar perkataan Darko, dari percakapan ini saja dia tahu kalau antara Darko dan Rossa sepertinya hubungannya kurang harmonis. Sebelum berpisah, Darko memberikan nomor ponselnya kepada dokter Irawati untuk memudahkan hubungan untuk memantau kesehatan Angelina. Dokter Irawati kemudian berpamitan kepada Darko dan memasuki mobil ambulans lagi. Sementara itu Darko sepeninggal dokter Irawati langsung menghubungi Bambang, dia memerintahkan untuk mengusir Rossa serta Abimanyu dan memasukkan mobil BMW yang baru dibeli ke dalam garasi villa. Bahkan Darko memerintahkan Bambang untuk mengawasi keamanan Angelina secara diam-diam, agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkannya. Setelah memberi perintah dan pengaturan kepada Bambang, Darko langsung pergi meninggalkan komplek villa. Suasana hati Darko langsung menjadi buruk setelah tahu apa yang terjadi dengan Angelina, rasa k

    Last Updated : 2024-11-08
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 182. ROSSA DI USIR

    Bab 182. ROSSA DI USIR Kembali ke villa yang sebelumnya sebagai hadiah untuk Angelina dan sebagai tempatnya di rawat agar cepat pulih dan tidak satu Rumah Sakit dengan pasien yang lainnya. Setelah Darko menghubungi Bambang, dengan cepat Bambang segera bergerak mendatangi villa yang baru di beli Darko bersama beberapa pengawal dan tim hukum Cahaya Timur Group. Darko tentu saja tidak ingin bertemu dengan Rossa dan Abimanyu untuk mengusir mereka dari villa yang baru saja dibeli. Cukup Bambang dan anak buahnya yang mengurusi masalah sepele ini, dan akhirnya setelah tiga puluh menit sejak di hubungi Darko, Bambang dan rombongannya sampai juga di villa ini. Tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu, Bambang memasuki villa dengan sepuluh orang bersamanya. Kedatangan Bambang dan rombongannya tentu saja sangat mengejutkan Rossa dan Abimanyu yang sedang bersantai di ruang keluarga sambil membicarakan Angelina yang dibawa pergi dokter Irawati ke Rumah Sakit kemba

    Last Updated : 2024-11-10
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 183. BONUS TAK TERDUGA

    Bab 183. BONUS TAK TERDUGA Rossa yang pada dasarnya mempunyai sifat keras dan tidak bisa mengakui kesalahannya sendiri, sepanjang jalan hanya bisa menggerutu dan memaki Darko. Apalagi begitu keluar dari villa dia sama sekali tidak menemukan sebuah taksi satupun, hal ini membuat emosinya semakin membara. Dengan keringat membasahi seluruh tubuh dua orang paruh baya ini, akhirnya mereka bisa keluar dari komplek villa setelah berjalan sejauh lima ratus meter hingga sampai ke pintu gerbang komplek dan bertemu dengan jalan raya. Sepeninggal Rossa dan Abimanyu, sebelum pergi dan kembali ke perusahaan Cahaya Timur Group Bambang memberi perintah kepada para pelayan dan pengawal yang bertugas menjaga keamanan villa untuk melarang siapapun masuk kedalam villa kecuali setelah mendapat izin darinya maupun Boss besar Darko. Sementara itu gelandangan yang sebelumnya di amankan polisi kota saat ini sudah terlihat rapi, setelah rambut serta cambangnya di cukur bersih hingga

    Last Updated : 2024-11-11
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 184. KELUH KESAH SITI HARDIYANTI RUKMANA

    Bab 184. KELUH KESAH SITI HARDIYANTI RUKMANA Setelah menyampaikan apa yang perlu disampaikan kepada peserta rapat, tanpa sengaja Darko melihat kedua anak buah kepercayaannya saling pandang dengan senyum masam terlihat di wajah mereka. Segera saja Darko tahu apa yang sedang mereka pikirkan, kemudian dia berkata untuk menghibur kedua orang kepercayaannya ini. “Satu lagi yang perlu saya umumkan, ada dua orang yang akan mendapatkan bonus masing-masing sebanyak dua ratus milyar rupiah dan liburan satu minggu bagi pak Bambang dan pak Slamet yang telah membantu saya selama ini menjaga perusahaan dan memilih para karyawan yang bertalenta seperti kalian.” Suasana ruang rapat yang sebelumnya sudah dipenuhi dengan bisik-bisik kegembiraan, sekali lagi terdengar suara ucapan selamat yang ditujukan kepada Bambang dan Slamet disusul suara tepuk tangan yang meriah. Bambang dan Slamet yang sebelumnya tersenyum masam seketika wajah mereka berseri-seri setelah mendengar peng

    Last Updated : 2024-11-11

Latest chapter

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 216. AKHIR BAHAGIA

    Bab 216. AKHIR BAHAGIA Kini Rossa dan Abimanyu baru tersadar kalau pesan kakek Wibisono ternyata sangat benar dan bukan omong kosong biasa. Akan tetapi kekecewaan dan penyesalan pasti selalu datang terlambat setelah semuanya terjadi dan terlewati, apalagi saat ini kebesaran keluarga besar Wibisono benar-benar sudah musne Pepatah asli dari Indonesia bisa mengungkapkan apa yang dialami keluarga besar Wibisono yaitu ‘Ibarat nasi sudah menjadi bubur’. Maka tidak ada yang bisa dilakukan keluarga besar Wibisono yang sudah hancur, sekarang yang ada hanya keluarga besar Mangkusadewo, karena Angelina sebagai generasi ketiga keluarga besar Wibisono sudah menjadi istri dan bagian dari keluarga besar Mangkusadewo. Kenapa menjadi keluarga Mangkusadewo bukannya keluarga besar Tegar dan Siti, hal ini disebabkan kedua orang tua kandung Darko tidak ingin merubah nama Darko yang memakai nama Mangkusadewo sejak kecil atau sejak mereka tinggalkan di depan pintu panti asuhan A

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 215. WASIAT KAKEK WIBISONO

    Bab 215. WASIAT KAKEK WIBISONO Keinginannya Rossa untuk membelot dan menolak permintaan Darko seketika menghilang setelah di bentak oleh pengawal yang bersama mereka. Dengan gugup dan dengan hati yang dipenuhi rasa penasaran mereka berdua berjalan memasuki Bandar udara kota Mandiraja tanpa tahu akan dibawa kemana oleh Darko. Hingga akhirnya ketika mereka melihat ada sebuah pesawat jet pribadi yang sangat indah berada di depan mata mereka, seketika rasa bingung dan shock mulai menghantui pikiran Rossa dan Abimanyu. Darko dan Angelina sama sekali tidak banyak bicara selama perjalan hingga memasuki jet pribadi milik Darko, hingga saking tidak sabarnya ingin tahu mereka akan dibawa kemana oleh Darko, Rossa memberanikan diri berbicara. “Darko, sebenarnya kami akan kamu bawa kemana? Dan kenapa kita naik jet pribadi yang begini bagus, apa maksudnya?” “Diamlah, jangan banyak bicara atau kalian akan saya lempar keluar dari pesawat.”Darko yang merasa kesal kep

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 214. NYALI ROSSA MENCIUT

    Bab 214. NYALI ROSSA MENCIUT Sebelum Rossa tersadar dengan apa yang terjadi, Angelina sudah ditarik Darko ke sisinya. Seketika wajah Rossa menjadi jelek mengetahui Angelina sudah berpindah tempat lebih tepatnya di samping menantu yang tidak berguna itu. Ekspresi wajah Angelina juga terlihat sangat terkejut ketika tiba-tiba tubuhnya bergeser kesamping Darko sesaat setelah terdengar suara Darko memanggil pengawal. Apalagi Rossa emosinya seakan meluap mengetahui Angelina sudah berdiri di samping Darko. Pada saat dia akan menarik tangan Angeline kembali, tiba-tiba ada sesosok tubuh kekar berdiri tepat di depannya seakan sebuah benteng yang kokoh sebagai pembatas antara dirinya dengan Angelina. “Minggir, jangan halangi jalanku.”Dengan kasar Rossa berusaha mendorong pengawal kekar yang diperintahkan Darko untuk melindungi Angelina. “Argh… Lepaskan.”Rossa menjerit kesakitan mengetahui tangan yang sebelumnya akan digunakan untuk mendorong pria kekar di depa

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 213. DOKUMEN DARI MAHKAMAH AGUNG

    Bab 213. DOKUMEN DARI MAHKAMAH AGUNG Hal ini tentu saja menimbulkan kecurigaan di pihak kepolisian yang menyelidiki musibah kebakaran ini. Mereka sama sekali tidak tahu kalau sumber bencana itu ada didepan mereka, andai saja mereka tahu tentu Darko akan langsung ditangkap dan dimintai keterangan. Akan tetapi saat ini orang yang sudah membuat keonaran itu ekspresinya tampak datar dan tidak menunjukkan ekspresi wajah sedih maupun belasungkawa mengetahui salah satu kerabatnya mengalami musibah. Untungnya tidak ada yang mencurigai Darko, karena banyak juga warga sekitar yang menonton lokasi kebakaran dengan ekspresi datar seperti halnya Darko. Angelina menangis di pelukan Rossa seakan dia lupa kalau sebelumnya Rossa sangat jahat kepada dirinya. Bagi Angelina sejahat apapun Rossa dia sudah sangat memahami sifatnya yang seperti flamboyan selalu berubah-ubah mengikuti arah angin. Meskipun dia selalu tidak setuju dengan nasehat serta saran Rossa, sebag

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 212. PULANG KE KOTA MANDIRAJA

    Bab 212. PULANG KE KOTA MANDIRAJA Darko tetap diam tidak ada satu katapun keluar dari mulutnya setelah Widyawati menyuruhnya untuk pergi ke kota Mandiraja melihat situasi terkini keluarga Wibisono. Hal ini membuat Widyawati menatap tajam ke arahnya, sementara itu Angelina sudah menghentikan tangisannya dan mengusap air mata yang terus mengalir di pipinya sambil menunggu jawaban Darko dengan hati berdebar-debar. “Baiklah, saya akan mengajak Angelina menengok keluarga Wibisono. Ibu saya titip Faizi bersama kalian.”Setelah menghela nafas sebentar Darko menyetujui saran Widyawati untuk pergi ke kota Mandiraja, tak lupa dia menitipkan Faizi dalam pengawasan dua neneknya ini. Dengan mengatakan hal ini maka secara otomatis dia hanya ingin berdua saja tanpa mengajak Faizi maupun yang lainnya. “Kamu tenang saja, Faizi pasti akan kami jaga dengan baik. Pergilah, jangan lama-lama di rumah ingat kamu harus menjaga menantu ibu yang cantik ini dengan baik.” “Ba

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 211. PERINTAH WIDYAWATI

    Bab 211. PERINTAH WIDYAWATI Widyawati membelai punggung Angelina untuk menenangkannya sambil menghibur agar Angelina tidak khawatir dengan Darko. “Tapi ibu?”Angelina masih khawatir kalau Darko tidak mengizinkan dia pulang ke kota Mandiraja untuk melihat dan mencari informasi lebih jelas keadaan nyonya besar Wibisono. Karena Angelina tahu kalau Darko sangat membenci keluarga nya, lebih utamanya kepada nenek dan pamannya. Karena hal inilah dia merasa sangat tertekan dan hanya bisa menangis saja. Melihat Angelina tampak bersedih seakan perkataan Widyawati masih belum cukup untuk membuatnya tenang. Hal ini membuat Widyawati segera mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. Angelina masih diam dengan air mata terus membasahi pipinya. Sebenci apapun dia kepada nenek dan pamannya sebagai bagian dari keluarga besar Wibisono, tentu saja hatinya akan merasa sedih melihat mereka mati terpanggang oleh kebakaran di villanya. Sedangkan

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 210. KEPANIKAN ANGELINA, ROSSA DAN ANGELINA

    Bab 210. KEPANIKAN ANGELINA, ROSSA DAN ABIMANYU Abimanyu yang sedang dalam keadaan shock menoleh ke arah Rossa dan menatapnya dengan tatapan sayu dengan mata memerah dan hanya bisa menganggukkan kepalanya saja untuk mengiyakan perkataan Rossa. “Ibu….” terdengar gumaman sendu dari bibir Abimanyu yang sedang dalam kondisi mental terendah dalam hidupnya. Meskipun selama ini dia sering direndahkan dan tidak dianggap oleh nyonya besar Wibisono, akan tetapi saat mendengar ibunya mati dengan cara mengenaskan tentu saja jiwanya langsung terpukul. Sebagai anak meskipun Abimanyu selalu dianggap sebagai anak yang tidak berguna, dia masih tetap menganggap nyonya besar Wibisono sebagai ibu kandungnya. Setelah mendapat persetujuan, pada akhirnya mereka berdua segera pergi mengunjungi villa keluarga Wibisono yang sudah menjadi abu. Sesampainya di Villa keluarga Wibisono, taksi yang mereka naiki ditahan petugas yang menjaga kawasan ini dan tidak membiarkan warga

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 209. TANGISAN ABIMANYU

    Bab 209. TANGISAN ABIMANYU Ekspresi wajah Darko tidak berubah dan tetap datar seakan tanpa ekspresi apapun, bagi Darko membunuh sudah menjadi pekerjaannya selama di medan perang. Meskipun dia sudah terbiasa membunuh di medan perang, tapi sekarang adalah pertama kalinya membunuh orang yang bukan musuh di medan perang tapi musuh yang sudah berulang kali menyakiti anak dan istrinya. Meskipun mereka masih keluarga Angelina tapi kelakuannya bukan seperti seorang keluarga, maka hukuman yang pantas adalah kematian. Sebelumnya Darko sudah pernah menghukum Rinto Wibisono atau pamannya Angelina yang sering mengganggu. Akan tetapi setelah penyakit yang disebabkan Darko sembuh, bukannya berhenti mengganggu Angeline, Rinto masih saja mengganggunya bahkan meminta Angelina bercerai dengan Darko. Karena hal inilah Darko tidak ingin kejadian serupa tidak terulang lagi terhadap Angelina dan Faizi. Dari keluarga besar Wibisono yang tersisa adalah Rossa dan Abimanyu

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 208. MUSNAHNYA KELUARGA BESAR WIBISONO

    Bab 208. MUSNAHNYA KELUARGA BESAR WIBISONO Setelah mengakhiri pengawal keluarga Wibisono yang bernasib sial, Darko segera melanjutkan langkahnya memasuki Villa. Namun teriakan pengawal yang sebelumnya yang menghardik Darko terdengar oleh rekan-rekannya, sehingga beberapa pengawal keluar dari Villa dengan rasa penasaran ingin tahu siapa orang yang memasuki Villa Wibisono ini. Begitu memasuki pintu Villa, Darko langsung berpapasan dengan beberapa pengawal yang mau keluar. “Siapa kamu? Kenapa kamu masuk ke Villa keluarga Wibisono begitu saja sebelum melaporkan kedatanganmu?” Prok prok prokDarko tidak buru-buru menanggapi pertanyaan para pengawal keluarga Wibisono, emosinya sudah meluap merasakan tekanan penderitaan yang selama ini diderita Angelina. Tanpa banyak bicara dia langsung melambaikan tangannya ke arah kepala para pengawal ini, dan seperti teman mereka yang sudah menjadi mayat, pengawal-pengawal ini juga langsung mati begitu saja dengan kepala

DMCA.com Protection Status