Bab 161. FAIZI DI TINGGAL Mendengar perkataan Darko, seketika Faizi memandang ayahnya dengan tatapan bingung. Sebagai seorang anak, tentu saja Faizi lebih suka setiap hari berkumpul dengan keluarganya. Akan tetapi dia sudah tahu kalau ayahnya tidak disukai nenek Rossa dan kakek Abimanyu. Meskipun Faizi masih kecil, akan tetapi setelah ditempa kehidupan yang serba sulit dan susah saat ayahnya pergi telah membuat Faizi kecil bisa berpikir lebih dewasa sebelum waktunya. Kini pada saat ayahnya sudah pulang dari perantauannya dan berkumpul bersamanya, sebuah cobaan menimpa dirinya yang harus melihat perpisahan antara ayah dan ibunya. Serta melihat kebencian yang diperlihatkan nenek dan kakek dari keluarga ibunya kepada ayahnya. “Terserah ayah saja. Izi menurut sama ayah.”Mendengar jawaban Faizi, senyum pahit menghiasi sudut bibir Darko, karena dia yang harus menentukan masalah Faizi akan tinggal dengan siapa. Sementara itu Widyawati yang mendengar per
Bab 162. ANGELINA BERUBAH SEPERTI KUNTILANAK Dengan tergopoh-gopoh Abimanyu naik ke lantai dua memenuhi panggilan Rossa. “Ada apa sih? Kenapa ibu panggil-panggil ayah seperti orang kesurupan?” “Kesurupan, kesurupan ayah jangan suka bercanda, ibu sedang panik nih. Apa kamu sebagai seorang ayah sama sekali tidak memikirkan anak kamu? Lihat apa yang sedang dilakukan Angelina. Sudah satu minggu lamanya Angelina tidak keluar dari kamar dan ibu juga tidak bisa masuk. Kamu sebagai seorang ayah dan seorang pria cobalah pikirkan bagaimana caranya agar anak kita mau makan.”Mulut Rossa sampai berbusa dan air liurnya terbang kemana-mana saat berbicara kepada Abimanyu dengan perasaan campur aduk, antara takut, khawatir dan cemas bercampur menjadi satu. Tanpa sadar Abimanyu mengusap wajahnya yang kena cipratan air ludah dari mulut Rossa yang nyinyir seperti burung beo. “Terus ayah harus ngapain?”Memang pada dasarnya punya sifat yang serba mengalah dan selalu berada di
Bab 163. ANGELINA DIBAWA KE RUMAH SAKIT JIWA Rossa sangat terkejut melihat penampilan anak kesayangannya yang kini sudah sangat berbeda dengan Angelina yang dulu dikenalnya. Tentu saja Rossa sangat terkejut melihat penampilan Angelina, karena dulunya Angelina yang merupakan salah satu wanita tercantik di kota Mandiraja, mempunyai penampilan yang rapi dan sosoknya selalu anggun dimanapun dia berada. Bahkan saat berada dalam kebangkrutan dan tidak mempunyai apapun, Angelina selalu tegar serta seorang pekerja keras yang sangat tangguh dengan modal seadanya dia bisa berjualan sayur di pasar pagi. Kini dihadapan Rossa sebuah pemandangan yang jauh dari harapannya, karena sosok anak kebanggannya sudah berubah sangat jauh. “Angelina… apa yang terjadi denganmu… hiks hiks hiks….”Tangis Rossa tidak bisa dibendung lagi melihat penampilan Angelina yang sudah benar-benar berubah tidak seperti orang normal lagi. “Angelina, Angelina, apa yang terjadi denganmu? Cepat katak
Bab 164. DARKO MENCARI TAHU PERIHAL ANGELINA Darko melamun memikirkan apa saja yang terjadi dengan jalan hidupnya selama ini sambil memejamkan mata. Kenangan demi kenangan saat pertama kali berjumpa dengan Angelina sesuai pesan perjodohan dari ayahnya hingga akhirnya dia menikah dan mengalami banyak hinaan dari keluarga mertuanya. Ada satu hal yang membuat hati Darko tidak bisa melupakan sosok Angelina adalah budi pekertinya yang mau menerima keadaan dirinya apa adanya. Selama pernikahannya dengan Angelina, Darko merasa kalau Angelina adalah sosok yang baik dan tidak pernah memandang rendah dirinya yang sedang menyamar sebagai pemuda miskin pensiunan tentara. Hingga akhirnya dia mendapat tugas untuk pergi berperang di perbatasan timur selama lima tahun. Pada akhirnya Darko tahu kalau dia mempunyai seorang anak lelaki yang membuatnya segera kembali ke kota Mandiraja, setelah melihat video anak dan istrinya yang hidup menderita. Selama ini Darko s
Bab 165. MENJENGUK ANGELINA Sesampainya di pos satpam yang berisi semua rekaman CCTV yang ada di sekitar komplek Villa, Darko melihat rekaman kamera pengawas yang mengarah ke Villa milik keluarga Abimanyu. “Coba berhenti dan perbesar pada saat petugas medis membawa wanita dari dalam rumah.” “Baik pak.”Darko meminta satpam yang bertugas di monitor pengawas kamera CCTV untuk berhenti dan memperbesar gambar video saat petugas medis membawa Angelina. Mata Darko langsung membesar melihat keadaan Angelina yang berantakan dengan rambut dan pakaian yang sangat kotor dan dekil. “Angelina, apa yang terjadi dengan dirimu? Bukankah seharusnya kamu bahagia sudah bercerai denganku dan akan menikah dengan pria yang lebih baik dariku. Kenapa kamu bisa berubah menjadi seperti itu?”Hati Darko langsung bergejolak begitu melihat video rekaman saat Angelina dibawa petugas medis memasuki ambulans. Setelah melihat logo Rumah Sakit yang tertera di badan mobil ambulans, Darko sege
Bab 166. DI USIR TIDAK DIAKUI SEBAGAI MENANTU Darko berusaha tenang dan bersabar melihat sikap mantan mertuanya yang berbicara dengan kasar kepadanya. Darko yang tahu kalau keadaan Angelina sedang tidak baik-baik saja, tentu tidak mau mengalah dan pergi dari Rumah Sakit Jiwa dan mengurungkan niatnya untuk melihat sendiri keadaan Angelina. “Pergilah, kamu itu bukan siapa-siapa lagi bagi kami. Jadi kamu tidak perlu terlalu memikirkan Angelina, biar kami sebagai orang tuanya yang mengurusi.”Abimanyu tetap tidak mengijinkan Darko untuk ikut menunggu Angelina, apalagi untuk bertemu dengannya. “Maafin Darko yah, sepertinya saya harus bertemu secara langsung dengan Angelina untuk melihat keadaannya.”Darko kemudian berjalan meninggalkan Abimanyu yang akan mencacinya, akan tetapi langkah kaki Darko cukup cepat hingga dalam sekejap sudah masuk ke ruang perawatan yang kebetulan tidak ada penjaganya. Mungkin karena waktu sudah mulai malam sehingga petugas yang berjaga d
Bab 167. MANTAN MENANTU SIALAN Demikian juga dengan Rossa dan Darko yang sedang beradu mulut. Semua orang sama sekali tidak menyangka kalau Angelina yang mereka vonis mengalami gangguan jiwa, pada saat ini bisa berbicara selayaknya orang normal. “Angelina, kamu sudah bisa ingat kami?”Rossa yang sedang kesal dengan Darko dan berusaha mengusirnya segera menoleh ke arah Angelina dan menyapanya dengan tatapan penuh rasa tidak percaya. “Jangan usir kak Darko, dia adalah suamiku.”Angelina sama sekali tidak mendengar perkataan Rossa, tatapan nya fokus menatap ke arah Darko dengan mata berbinar-binar dengan senyum yang merekah di bibirnya. “Kak Darko, kamu pergi kemana saja selama ini? Kenapa kak Darko lama tidak pulang-pulang?”Dengan ekspresi bahagia Angelina berusaha turun dari tempat tidur Rumah Sakit untuk mendatangi Darko dan memeluknya. Perasaan Darko seketika menjadi hancur melihat sikap dan perkataan Angelina, karena dia tahu jika Angelina sedang mengal
Bab 168. PERMINTAAN TAK MASUK AKAL Abimanyu tampak penasaran dengan kejadian apa yang terjadi di ruang IGD dimana Angelina sedang dilakukan pemeriksaan awal setelah masuk kedalam Rumah Sakit. “Yang menyuruhku tentu saja dokter yang memeriksa Angelina, kalau bukan dokter itu yang menyuruhku keluar saya pasti belum keluar dari ruang IGD.”Dengan muka masam Rossa membalas pertanyaan Abimanyu dengan kesal seakan dia sedang malas membahas masalah ini. Sementara itu Darko yang sedang berdua saja dengan Angelina ekspresi wajahnya terlihat sangat bersalah. Kedua tangan Darko terlihat sedang memegang tangan Angelina yang sedang berbaring di tempat tidur Rumah Sakit, sambil mencoba menghiburnya. “Sayang bagaimana kabar kamu? Apa kamu baik-baik saja?”Sebenarnya pertanyaan Darko sangatlah basi, karena dia sudah tahu dan melihat sendiri keadaan Angelina. Akan tetapi Darko melakukan ini bertujuan untuk memancing emosi Angelina agar bisa menceritakan apa yang selama