Bab 115. FAIZI MEMBUAT KEPANIKAN Di saat semua orang di perusahaan sedang panik mencari keberadaan Faizi, anak yang sedang mereka cari malahan sedang asik bermain di atap gedung dan berlarian mengelilingi taman bunga yang ada di atas atap. “Benar-benar menyenangkan bermain di atas sini, kenapa ayah tidak pernah menunjukan tempat seindah ini kepadaku?”Faizi berkata sendiri sambil terus berlarian mengelilingi rumpun bunga yang ada di atas atap gedung setinggi tiga puluh lantai ini. “Manajer Slamet, cepat kamu cari tahu siapa yang sudah menemukan keberadaan tuan muda Faizi.”Bambang yang sedang panik langsung menelepon Slamet yang merupakan orang kepercayaan Darko di militer serta di Cahaya Timur Group, sambil terus berjalan di setiap lorong dan ruangan yang ada di gedung ini. Slamet segera menghubungi pusat informasi Cahaya Timur Group untuk langsung melaporkan kepadanya keberadaan Faizi jika ada yang melihatnya setelah mendapatkan perintah dari Bambang. Sement
Bab 116. BERITA MENGEJUTKAN Kehebohan yang ditimbulkan oleh sekelompok Wisatawan seketika menjadi berita yang sangat panas di berbagai media online. Bahkan sosok Faizi yang berada di atap gedung berlantai tiga puluh, ada yang bisa merekam dengan kamera bagus yang bisa memperbesar sosok Faizi menjadi gambar yang sangat jelas. Kehebohan ini seketika diketahui oleh karyawan Cahaya Timur Group yang ada di seluruh dunia tanpa terkecuali oleh karyawan yang ada di negara Samanta, lebih tepatnya di kota Parigi. Sementara itu Darko yang sedang bersantai di ruangannya tidak tahu kalau anaknya sedang menjadi berita heboh di dunia maya maupun berita nasional di negara Nusantara. Sekretaris CEO Bawono yang bernama Lidya juga mengetahui berita tentang Faizi yang berada di atap gedung Pusat Cahaya Timur Group yang ada di kota Mandiraja. Tok tok tokTerdengar pintu kantor CEO Bawono ada yang mengetuk, kemudian terlihat sekretaris Lidya masuk ke ruangan CEO untuk mel
Bab 117. TEPAT WAKTU Wajah CEO Bawono dan sekretaris Lidya langsung pucat melihat kemarahan yang terpancar dari tubuh Darko yang membuat tubuh mereka berdua langsung menggigil ketakutan. Sementara itu di perusahaan Cahaya Timur Group yang ada di kota Mandiraja, terlihat Jendral Bambang dan Jendral Slamet serta para petugas keamanan sudah berada di atap gedung setinggi tiga puluh lantai ini. “Tuan muda ayo turun, jangan bermain di pagar sangat berbahaya.”Jendral Bambang berjalan mendekat sambil merentangkan kedua tangannya untuk menangkap tubuh Faizi agar mau melompat ke arah dirinya. Akan tetapi apa yang dilakukan Jendral Bambang sepertinya sia-sia saja, karena Faizi tampak menghiraukan peringatan yang dilakukan Jendral Bambang. “Paman Bambang, berjalan di dinding ini sangat enak dan sejuk. Angin di tempat ini juga semilir dan enak banget seperti terkena kipas angin.” Bukannya segera turun dan melompat ke pelukan Jendral Bambang, Faizi malahan berja
Bab 118. KETAKUTAN “Betul sekali, sepertinya yang tadi menangkap tubuh tuan muda Faizi adalah kak Darko,” balas Bambang mengiyakan pertanyaan Slamet sambil mengingatkan untuk jangan salah memanggil Darko sebagai Jendral. Seperti permintaan Darko, dia tidak ingin kedua anak buahnya memanggil dirinya sebagai Jendral apalagi memanggilnya dengan panggilan Jendral Besar. “Ayo kita cepat kebawah untuk melihat keadaan Faizi.”Bambang segera mengajak Slamet untuk turun ke lantai dua puluh, dimana tempat masuknya Darko yang menggendong Faizi memecahkan kaca jendela yang tebalnya dua belas milimeter dengan sangat mudah. Sementara di depan gedung perusahaan, warga yang berkerumun dan merekam kejadian yang sangat membuat jantung semua orang mau copot tampak sangat riuh dengan teriakan dan ocehan yang mengomentari jatuhnya Faizi. Dan mereka juga mengomentari kedatangan Darko, yang tiba-tiba muncul begitu saja di tengah-tengah udara dan langsung menangkap tubuh Faizi yang
Bab 119. ROSSA MENCARI TAHU KABAR FAIZI “Kamu ini kerjaannya tiap hari hanya mainin ponsel saja, lihat tuh di televisi!”Bukannya menjawab dengan lembut saat menjawab pertanyaan suaminya, Rossa malahan sebaliknya berkata dengan keras, seakan Abimanyu bukanlah suami yang semestinya dihormati. Begitu mendengar jawaban Rossa, Abimanyu segera mengalihkan pandangannya ke arah televisi. Akan tetapi nasibnya tampaknya sedang tidak mujur, karena saat dia menoleh ke arah televisi yang dia lihat adalah acara gosip kesukaan kaum wanita. “Mana cucuku? Kamu ini kalau ngomong yang betul, sudah tahu acara di televisi adalah acara gosip kesukaanmu kenapa saya harus melihatnya?”Abimanyu tampak kesal setelah melihat monitor televisi, berita tentang Faizi yang dikatakan Rossa sama sekali tidak ada. “Kamu ini memang pria yang tidak berguna, saya sangat menyesal mempunyai suami seperti kamu yang tidak membahagiakan istri dan anaknya.” Mendengar cacian Rossa, Abimanyu hany
Bab 120. ROSSA TERLAMBAT Tentu saja sosok Darko tidak bisa terekam kamera wartawan maupun warga yang melihat dari bawah. Karena saking cepat serta tiba-tibanya sosok Darko muncul begitu saja dan langsung memeluk tubuh Faizi. Apalagi setelah menangkap tubuh Faizi, Darko langsung melesat ke arah Jendela kaca yang ada di depannya. Sebenarnya bisa saja Darko membawa pergi Faizi dengan cara berteleportasi, akan tetapi jika dilakukan maka akan menimbulkan kehebohan dan kemampuan yang dimiliki akan tersebar keseluruh penjuru dunia. Meskipun kemunculan Darko sangat cepat, tapi di mata Bambang dan Slamet yang mempunyai kultivasi cukup tinggi dan sebagai bawahan Darko, tentu saja mereka berdua sangat mengenal sosok serta postur tubuh atasan mereka dengan baik. Karena hal itulah, setelah Darko masuk ke lantai dua puluh mereka berdua diikuti kapten Yitno langsung pergi untuk menyusulnya. “Kak Darko.”Bambang yang sudah berada di lantai dua puluh bersama Sla
Bab 121. ROSSA KECEWA “Aneh, kenapa banyak tentara di tempat ini? Dimana kerumunan orang dan wartawan yang menyiarkan jatuhnya Faizi dari atap gedung?”Rossa yang masih berada di dalam taksi tampak bergumam dan terlihat tidak percaya melihat pemandangan yang terpampang di depannya. “Bu, ibu mau diturunkan dimana?”Sopir taksi langsung menanyakan tujuan Rossa setelah dekat dengan gedung Cahaya Timur Group. “Eh, pak apa anda tahu dimana berkumpulnya orang-orang yang melihat anak kecil yang jatuh dari atap gedung di depan itu?” “Sepertinya di depan gedung Cahaya Timur Group itu bu.” “Baiklah, saya diturunkan di depan saja.”Setelah menentukan pilihan untuk di turunkan di sebelah mana, sopir taksi mulai menghidupkan lampu sein, kemudian berjalan perlahan untuk berhenti di depan gedung Cahaya Timur Group. Akan tetapi baru juga menghidupkan lampu sein dan berjalan perlahan ke arah gedung Cahaya Timur Group, beberapa tentara dengan senjata laras panjang sudah me
Bab 122. RENCANA BARU UNTUK ANGELINA Darko yang di tinggal sendirian di ruangannya langsung teringat dengan Angelina begitu mengalami kesulitan saat menjaga Faizi. “Angelina, apakah kamu tahu seperti apa keadaan anak kita pada saat ini?” Pada saat Darko mengingat mantan istrinya, dia yang tidak tahu keadaan Angelina hanya bisa menyalahkannya. Ternyata uang tidak bisa membuat seorang anak menjadi bahagia, kebahagiaan seorang anak adalah hidup bersama kedua orang tuanya. Berbeda dengan orang dewasa, mereka cenderung menilai kebahagiaan seorang berdasarkan uang atau kekayaan yang dimilikinya. Bagi sebagian orang dewasa, mereka menganggap kalau kebahagiaan bisa didapat jika mempunyai uang yang banyak. Meskipun uang bukanlah segalanya di dunia ini, akan tetapi tanpa uang seseorang akan menderita, apalagi mereka tinggal di perkotaan atau di komunitas manusia. Darko tetap duduk tenang di ruangannya sambil menjaga Faizi yang masih tidur di atas