Home / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar S2 / 53. VILLA BUMI HIJAU PERSADA

Share

53. VILLA BUMI HIJAU PERSADA

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2024-06-14 12:40:32

Bab 53. VILLA BUMI HIJAU PERSADA

Sementara itu wajah gadis muda itu langsung memucat melihat darah yang berhamburan dari kepala keempat preman yang sebelumnya akan melecehkannya.

Darko sama sekali tidak peduli dengan kematian keempat preman ini, dia segera berbalik dan menatap gadis muda di belakangnya.

“Sekarang sudah aman, kamu cepat pergilah.”

“Aaa… Eee… ba.. baik.”

Dengan tergagap seakan nyawanya belum kembali ke tubuh, gadis muda itu segera tersadar dan langsung berlari dengan cepat seperti dikejar setan setelah mendengar perintah Darko.

Yang membuat gadis muda ini ketakutan, bukan kejadian dimana dia akan dilecehkan, akan tetapi pemandangan mengerikan kematian empat orang preman yang wajahnya hancur dan menyemburkan darah seperti mata air.

Darko menatap kearah kepergian gadis muda itu, setelah merasa tidak ada orang di sekitar gang kecil ini, jari tangannya langsung dijentikkan kearah kelima tubuh preman yang sudah tak bernyawa.

Bulb….

Dalam sekej
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 54. ORANG KAYA SEJATI

    Bab 54. ORANG KAYA SEJATI Begitu memasuki Villa kembar yang bersebelahan yang hanya dibatasi taman bunga dan pagar besi setinggi dua meter,Darko langsung merasa suka. Rencananya kedua Villa ini akan dibeli, yang satu untuk tempat tinggalnya bersama Angeline dan Faizi. Sementara yang satunya sebagai tempat tinggal Rossa dan Abimanyu, agar kedua mertuanya itu tidak terlalu mengganggu hari-harinya dan dia tidak mendengarkan ocehannya yang terkadang di luar kendali dan membuat telinga menjadi panas. Dengan rumah yang berdekatan juga sebagai anak dia bisa melihat keadaan kedua mertuanya jika terjadi hal-hal yang urgent. “Villa yang ini sudah full furnish, sedangkan yang di sebelah masih dalam tahap pengisian akan tetapi model dan isi furniture sama.”Warsini menjelaskan setiap ruang dan setiap furniture yang ada di dalam Villa ini, semuanya dari produk berkelas tinggi yang membuat seisi ruangan Villa menjadi sangat nyaman untuk ditinggali. Begitu menaiki lantai

    Last Updated : 2024-06-15
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 55. SI GENDUT ROSO

    Bab 55. SI GENDUT ROSO Mereka sama sekali tidak tahu kalau kedua mertua Darko begitu membenci Darko bukannya senang mempunyai menantu sebaik dia. Bahkan dia disuruh bercerai saking bencinya kepada Darko, sebenarnya jika dari awal Darko menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya, keluarga Wibisono tidak akan menganggapnya rendah. Yang tahu siapa sejatinya Darko, sesungguhnya hanyalah almarhum kakek Wibisono saja. Darko yang sudah meluncur ke puncak bukit untuk menempati Villa yang baru saja dibeli sama sekali tidak tahu kalau dirinya sedang menjadi perbincangan para karyawan perusahaan real estate ini. Akhirnya mobil sport Darko berhenti di depan pintu gerbang Villa yang baru saja dikunjungi bersama Warsini. Setelah masuk kedalam Villa, Darko langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Matanya menatap ke arah langit-langit kamar, sementara pikirannya melayang ke saat-saat bahagia bersama anak dan istrinya yang baru dua hari mereka bersama.

    Last Updated : 2024-06-17
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 56. KEPANIKAN

    Bab 56. KEPANIKAN Seperti tidak pernah terjadi apa-apa, sesampainya di Villa Darko langsung berbaring ditempat tidur dan terbuai dalam mimpi. Sementara itu menjelang pagi, dua jam setelah Darko menjalankan aksinya di rumah mewah si gendut Roso. “Aaaa….!!”Jeritan histeris seorang wanita terdengar dari dalam kamar si gendut Roso, membuat seisi rumah seketika terbangun. “Boss… oh tidak… Boss bangun Boss…!!”Wanita yang tidur satu kasur dengan si gendut Roso, sebelumnya merasa tubuhnya berat karena tangan si gendut Roso berada di atas dadanya hingga membuatnya merasa kesemutan. Pada saat wanita ini mau menyingkirkan tangan si gendut Roso, barulah dia merasa ada keanehan di tangan pria ini. Karena tangan si gendut Roso yang berada di atas dadanya sangat dingin dan sudah kaku hingga tidak bisa di singkirkan dengan mudah. Dan saat wanita ini menatap wajah si gendut Roso, matanya terbelalak lebar penuh dengan rasa penasaran karena wajah si gendut Roso begitu p

    Last Updated : 2024-06-18
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 57. AKTA CERAI

    Bab 57. AKTA CERAI Hari ini Angeline sedang menangis sambil memegang akta cerai di tangannya, karena kemarin sore akta cerai yang diajukan pengacara Kaligis sudah langsung di setujui kantor Pengadilan Agama kota Mandiraja. Sementara itu Rossa tampak sangat senang setelah kemarin pengacara Kaligis mengantar akta cerai Angeline. Sejak hari kemarin Angeline sudah secara resmi menyandang predikat janda kembang setelah bercerai dengan Darko. Kedua mata Angeline tampak bengkak dengan kantung mata bergelayut di bawah pupil matanya. Sedangkan Faizi tampak kebingungan melihat apa yang dilakukan Angeline, sebagai anak kecil tentu saja dia tidak tahu apa yang sedang dialami kedua orang tuanya. “Ibu, kenapa ibu menangis? Ibu lagi sedih karena tidak bertemu ayah?”Faizi dengan tampang lucunya bertanya sambil memegang wajah Angeline yang sedang menangis tanpa suara di atas tempat tidur. “Ibu ndak apa-apa, hanya saja mata ibu kelilipan debu sejak kemarin, jadi ibu me

    Last Updated : 2024-06-19
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 58. MATA SPIRITUAL

    Bab 58. MATA SPIRITUAL Waktu menunjukkan pukul dua belas siang ketika seluruh karyawan Cahaya Timur Group menjadi heboh. Kehebohan ini adalah kemunculan Bambang dan Slamet yang datang ke perusahaan secara bersamaan, tak lama setelah Darko datang ke perusahaan. Suasana perusahaan seketika penuh dengan suka cita dengan hadirnya ketiga pejabat tinggi perusahaan. Tiga serangkai ini adalah cikal bakal berdirinya Cahaya Timur Group yang kini sudah mendunia dan menguasai dunia investasi dimanapun perusahaan ini berdiri. Tok tok tok… “Masuk.”Darko segera menyuruh orang yang mengetuk pintu kantornya untuk masuk. Tentu saja Darko sangat tahu siapa orang yang datang ke kantornya, hanya dengan mendengar langkah kakinya saja Darko sangat mengenal langkah kaki Bambang dan Slamet “Hormat Jendral.”Bambang dan Slamet segera berdiri tegak sambil memberi hormat secara militer kearah Darko yang sedang duduk di kursi Presiden Komisaris dengan setumpuk dokumen di dep

    Last Updated : 2024-06-20
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 59. MEMBAWA KABUR FAIZI

    Bab 59. MEMBAWA KABUR FAIZI Darko sangat kesal dengan pamannya Angeline yang bernama Rinto Wibisono ini, karena sejak awal pernikahannya selalu mengganggu. Padahal Daniel Wibisono anaknya paman Rinto sudah dieksekusi karena seringnya mengganggu Angeline yang notabene adalah saudara perempuannya. Akan tetapi sepertinya sifat ayah dan anak ini sama saja, selalu ingin mengganggu Angeline dan memanfaatkannya untuk kepentingan mereka. Setelah memastikan keadaan anak dan istrinya, Darko segera keluar dari perusahaan dengan mengendarai Lamborghini Veneno nya. Bambang dan Slamet tidak tahu kalau Darko sudah meninggalkan perusahaan, karena mereka berdua langsung sibuk mempelajari perkembangan perusahaan Cahaya Timur group setelah mereka tinggalkan selama lima tahun. Tak lama kemudian mobil sport Darko berhenti didepan sebuah Villa di daerah pinggiran kota Mandiraja. Brum….Suara mesin mobil sport yang sengaja ditekan kuat pedal gasnya sebelum berhenti menari

    Last Updated : 2024-06-21
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 60. KEPANIKAN ANGELINE

    Bab 60. KEPANIKAN ANGELINE Darko bukannya tidak mengetahui kalau Rossa memanggil mereka, akan tetapi dia pura-pura tidak mendengarnya. Brum…!Terdengar suara deru mesin mobil sport, sesaat sebelum Rossa mendekat kearah pintu penumpang dimana Faizi berada. “Darko buka pintunya, keluarkan Faizi!”Rossa membentak sambil menunjuk ke arah Darko yang sedang duduk di kursi pengemudi. Alih-alih menuruti permintaan Rossa, Darko malah langsung tancap gas dan menjalankan mobil sportnya dengan cepat. “Sialan dan orang tak tahu diri, kembalikan cucuku!”Ekspresi wajah Rossa memerah dan nafasnya tampak terengah-engah sambil memaki Darko dan menunjuk ke arah mobil sport yang sudah meninggalkan halaman Villa. Darko hanya tersenyum tipis sambil melirik ke arah kaca spion untuk melihat keberadaan Rossa yang sedang memaki dirinya sambil mengacungkan jari telunjuknya. “Rossa, kenapa kamu biarkan Darko membawa cucuku.”Abimanyu yang mendekat kearah Rossa tampak memarahi ist

    Last Updated : 2024-06-22
  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 61. ANAK YANG MENGGEMASKAN

    Bab 61. ANAK YANG MENGGEMASKAN “Apa? Faizi di bawa ke ibukota kekaisaran?”Rossa langsung terkejut begitu mendengar perkataan Angeline, ingatannya segera kembali ke lima atau enam tahun yang lalu saat Angeline di rawat di Rumah Sakit karena kecelakaan lalu lintas. Saat itu dia sedang menjaga Angeline yang sakit, kemudian datang seorang nyonya besar dengan puluhan pengawal berbadan tegap yang ternyata adalah ibunya Darko. Dan yang tidak bisa dia lupakan adalah saat ibunya Darko memberikan Kartu Bank yang berisi uang dua puluh miliar rupiah untuk Angeline sebagai uang jajan. Dan uang itu langsung diminta Rossa setelah ibunya Darko berpamitan untuk kembali ke ibukota kekaisaran. “Apakah… apakah… berarti Faizi akan dibawa ke neneknya yang kaya itu?”Rossa akhirnya tersadar setelah tenggelam dalam lamunannya untuk beberapa saat. Angeline hanya menganggukkan kepalanya tanpa daya, dia sama sekali tidak khawatir dengan kepergian Faizi setelah tahu kalau yang memb

    Last Updated : 2024-06-24

Latest chapter

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 216. AKHIR BAHAGIA

    Bab 216. AKHIR BAHAGIA Kini Rossa dan Abimanyu baru tersadar kalau pesan kakek Wibisono ternyata sangat benar dan bukan omong kosong biasa. Akan tetapi kekecewaan dan penyesalan pasti selalu datang terlambat setelah semuanya terjadi dan terlewati, apalagi saat ini kebesaran keluarga besar Wibisono benar-benar sudah musne Pepatah asli dari Indonesia bisa mengungkapkan apa yang dialami keluarga besar Wibisono yaitu ‘Ibarat nasi sudah menjadi bubur’. Maka tidak ada yang bisa dilakukan keluarga besar Wibisono yang sudah hancur, sekarang yang ada hanya keluarga besar Mangkusadewo, karena Angelina sebagai generasi ketiga keluarga besar Wibisono sudah menjadi istri dan bagian dari keluarga besar Mangkusadewo. Kenapa menjadi keluarga Mangkusadewo bukannya keluarga besar Tegar dan Siti, hal ini disebabkan kedua orang tua kandung Darko tidak ingin merubah nama Darko yang memakai nama Mangkusadewo sejak kecil atau sejak mereka tinggalkan di depan pintu panti asuhan A

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 215. WASIAT KAKEK WIBISONO

    Bab 215. WASIAT KAKEK WIBISONO Keinginannya Rossa untuk membelot dan menolak permintaan Darko seketika menghilang setelah di bentak oleh pengawal yang bersama mereka. Dengan gugup dan dengan hati yang dipenuhi rasa penasaran mereka berdua berjalan memasuki Bandar udara kota Mandiraja tanpa tahu akan dibawa kemana oleh Darko. Hingga akhirnya ketika mereka melihat ada sebuah pesawat jet pribadi yang sangat indah berada di depan mata mereka, seketika rasa bingung dan shock mulai menghantui pikiran Rossa dan Abimanyu. Darko dan Angelina sama sekali tidak banyak bicara selama perjalan hingga memasuki jet pribadi milik Darko, hingga saking tidak sabarnya ingin tahu mereka akan dibawa kemana oleh Darko, Rossa memberanikan diri berbicara. “Darko, sebenarnya kami akan kamu bawa kemana? Dan kenapa kita naik jet pribadi yang begini bagus, apa maksudnya?” “Diamlah, jangan banyak bicara atau kalian akan saya lempar keluar dari pesawat.”Darko yang merasa kesal kep

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 214. NYALI ROSSA MENCIUT

    Bab 214. NYALI ROSSA MENCIUT Sebelum Rossa tersadar dengan apa yang terjadi, Angelina sudah ditarik Darko ke sisinya. Seketika wajah Rossa menjadi jelek mengetahui Angelina sudah berpindah tempat lebih tepatnya di samping menantu yang tidak berguna itu. Ekspresi wajah Angelina juga terlihat sangat terkejut ketika tiba-tiba tubuhnya bergeser kesamping Darko sesaat setelah terdengar suara Darko memanggil pengawal. Apalagi Rossa emosinya seakan meluap mengetahui Angelina sudah berdiri di samping Darko. Pada saat dia akan menarik tangan Angeline kembali, tiba-tiba ada sesosok tubuh kekar berdiri tepat di depannya seakan sebuah benteng yang kokoh sebagai pembatas antara dirinya dengan Angelina. “Minggir, jangan halangi jalanku.”Dengan kasar Rossa berusaha mendorong pengawal kekar yang diperintahkan Darko untuk melindungi Angelina. “Argh… Lepaskan.”Rossa menjerit kesakitan mengetahui tangan yang sebelumnya akan digunakan untuk mendorong pria kekar di depa

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 213. DOKUMEN DARI MAHKAMAH AGUNG

    Bab 213. DOKUMEN DARI MAHKAMAH AGUNG Hal ini tentu saja menimbulkan kecurigaan di pihak kepolisian yang menyelidiki musibah kebakaran ini. Mereka sama sekali tidak tahu kalau sumber bencana itu ada didepan mereka, andai saja mereka tahu tentu Darko akan langsung ditangkap dan dimintai keterangan. Akan tetapi saat ini orang yang sudah membuat keonaran itu ekspresinya tampak datar dan tidak menunjukkan ekspresi wajah sedih maupun belasungkawa mengetahui salah satu kerabatnya mengalami musibah. Untungnya tidak ada yang mencurigai Darko, karena banyak juga warga sekitar yang menonton lokasi kebakaran dengan ekspresi datar seperti halnya Darko. Angelina menangis di pelukan Rossa seakan dia lupa kalau sebelumnya Rossa sangat jahat kepada dirinya. Bagi Angelina sejahat apapun Rossa dia sudah sangat memahami sifatnya yang seperti flamboyan selalu berubah-ubah mengikuti arah angin. Meskipun dia selalu tidak setuju dengan nasehat serta saran Rossa, sebag

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 212. PULANG KE KOTA MANDIRAJA

    Bab 212. PULANG KE KOTA MANDIRAJA Darko tetap diam tidak ada satu katapun keluar dari mulutnya setelah Widyawati menyuruhnya untuk pergi ke kota Mandiraja melihat situasi terkini keluarga Wibisono. Hal ini membuat Widyawati menatap tajam ke arahnya, sementara itu Angelina sudah menghentikan tangisannya dan mengusap air mata yang terus mengalir di pipinya sambil menunggu jawaban Darko dengan hati berdebar-debar. “Baiklah, saya akan mengajak Angelina menengok keluarga Wibisono. Ibu saya titip Faizi bersama kalian.”Setelah menghela nafas sebentar Darko menyetujui saran Widyawati untuk pergi ke kota Mandiraja, tak lupa dia menitipkan Faizi dalam pengawasan dua neneknya ini. Dengan mengatakan hal ini maka secara otomatis dia hanya ingin berdua saja tanpa mengajak Faizi maupun yang lainnya. “Kamu tenang saja, Faizi pasti akan kami jaga dengan baik. Pergilah, jangan lama-lama di rumah ingat kamu harus menjaga menantu ibu yang cantik ini dengan baik.” “Ba

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 211. PERINTAH WIDYAWATI

    Bab 211. PERINTAH WIDYAWATI Widyawati membelai punggung Angelina untuk menenangkannya sambil menghibur agar Angelina tidak khawatir dengan Darko. “Tapi ibu?”Angelina masih khawatir kalau Darko tidak mengizinkan dia pulang ke kota Mandiraja untuk melihat dan mencari informasi lebih jelas keadaan nyonya besar Wibisono. Karena Angelina tahu kalau Darko sangat membenci keluarga nya, lebih utamanya kepada nenek dan pamannya. Karena hal inilah dia merasa sangat tertekan dan hanya bisa menangis saja. Melihat Angelina tampak bersedih seakan perkataan Widyawati masih belum cukup untuk membuatnya tenang. Hal ini membuat Widyawati segera mengambil ponselnya dan menelepon seseorang. Angelina masih diam dengan air mata terus membasahi pipinya. Sebenci apapun dia kepada nenek dan pamannya sebagai bagian dari keluarga besar Wibisono, tentu saja hatinya akan merasa sedih melihat mereka mati terpanggang oleh kebakaran di villanya. Sedangkan

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 210. KEPANIKAN ANGELINA, ROSSA DAN ANGELINA

    Bab 210. KEPANIKAN ANGELINA, ROSSA DAN ABIMANYU Abimanyu yang sedang dalam keadaan shock menoleh ke arah Rossa dan menatapnya dengan tatapan sayu dengan mata memerah dan hanya bisa menganggukkan kepalanya saja untuk mengiyakan perkataan Rossa. “Ibu….” terdengar gumaman sendu dari bibir Abimanyu yang sedang dalam kondisi mental terendah dalam hidupnya. Meskipun selama ini dia sering direndahkan dan tidak dianggap oleh nyonya besar Wibisono, akan tetapi saat mendengar ibunya mati dengan cara mengenaskan tentu saja jiwanya langsung terpukul. Sebagai anak meskipun Abimanyu selalu dianggap sebagai anak yang tidak berguna, dia masih tetap menganggap nyonya besar Wibisono sebagai ibu kandungnya. Setelah mendapat persetujuan, pada akhirnya mereka berdua segera pergi mengunjungi villa keluarga Wibisono yang sudah menjadi abu. Sesampainya di Villa keluarga Wibisono, taksi yang mereka naiki ditahan petugas yang menjaga kawasan ini dan tidak membiarkan warga

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 209. TANGISAN ABIMANYU

    Bab 209. TANGISAN ABIMANYU Ekspresi wajah Darko tidak berubah dan tetap datar seakan tanpa ekspresi apapun, bagi Darko membunuh sudah menjadi pekerjaannya selama di medan perang. Meskipun dia sudah terbiasa membunuh di medan perang, tapi sekarang adalah pertama kalinya membunuh orang yang bukan musuh di medan perang tapi musuh yang sudah berulang kali menyakiti anak dan istrinya. Meskipun mereka masih keluarga Angelina tapi kelakuannya bukan seperti seorang keluarga, maka hukuman yang pantas adalah kematian. Sebelumnya Darko sudah pernah menghukum Rinto Wibisono atau pamannya Angelina yang sering mengganggu. Akan tetapi setelah penyakit yang disebabkan Darko sembuh, bukannya berhenti mengganggu Angeline, Rinto masih saja mengganggunya bahkan meminta Angelina bercerai dengan Darko. Karena hal inilah Darko tidak ingin kejadian serupa tidak terulang lagi terhadap Angelina dan Faizi. Dari keluarga besar Wibisono yang tersisa adalah Rossa dan Abimanyu

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 208. MUSNAHNYA KELUARGA BESAR WIBISONO

    Bab 208. MUSNAHNYA KELUARGA BESAR WIBISONO Setelah mengakhiri pengawal keluarga Wibisono yang bernasib sial, Darko segera melanjutkan langkahnya memasuki Villa. Namun teriakan pengawal yang sebelumnya yang menghardik Darko terdengar oleh rekan-rekannya, sehingga beberapa pengawal keluar dari Villa dengan rasa penasaran ingin tahu siapa orang yang memasuki Villa Wibisono ini. Begitu memasuki pintu Villa, Darko langsung berpapasan dengan beberapa pengawal yang mau keluar. “Siapa kamu? Kenapa kamu masuk ke Villa keluarga Wibisono begitu saja sebelum melaporkan kedatanganmu?” Prok prok prokDarko tidak buru-buru menanggapi pertanyaan para pengawal keluarga Wibisono, emosinya sudah meluap merasakan tekanan penderitaan yang selama ini diderita Angelina. Tanpa banyak bicara dia langsung melambaikan tangannya ke arah kepala para pengawal ini, dan seperti teman mereka yang sudah menjadi mayat, pengawal-pengawal ini juga langsung mati begitu saja dengan kepala

DMCA.com Protection Status