Home / Urban / Menantu Terkuat Sang Presiden / Bab 9. Berperang Lewat Pengadilan 

Share

Bab 9. Berperang Lewat Pengadilan 

Author: Junaidi Al Banjari
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kal mengangguk. “Tentu bisa,” jawabnya. “Tapi untuk sementara waktu biarkan seperti ini. Aku punya rencana, kita akan buat terkejut mereka yang sudah menindas kalian. Akan ku kembalikan semua, bukan hanya hak kalian, tapi juga kesehatan para kepala keluarga.”

“Terima kasih kak!”

Tiba-tiba saja Caithlyn memeluk Kal sambil mengucapkan kata terima kasih. Sesaat pemuda itu diam. Jiwa seorang legenda dahulu terusik. Ini untuk pertama kalinya ia dipeluk seorang perempuan, di kehidupan dahulu maupun kehidupannya yang sekarang.

Perlahan Kal melepaskan pelukan gadis itu. “Belum saatnya mengucapkan terima kasih,” bisiknya dengan suara sedikit dingin.

Caithlyn mundur setapak. Ia baru sadar telah memeluk orang. Gadis itu khawatir Kal berpikiran yang tidak-tidak tentangnya.

Kal tidak peduli dengan keadaan itu. Ia tersenyum lalu beranjak pergi. Sempat ia berpesan agar jangan pernah mengatakan apa-apa terhadap siapapun. Sampai rencananya berhasil ia jalankan.

Pemuda itu menggunakan motor sport yang baru ia beli. Ia melaju di jalan utama kota menuju ke arah luar. Tepat di perbatasan kota, di tempat yang agak sepi ia menepi.

Di sana terlihat seseorang berdiri di samping mobil mewah. Dilihat dari cara berpakaiannya ia bukan orang sembarangan. Pandangannya tertuju pada Kal yang mengenakan setelan pembalap dengan wajah tertutup dan kacamata hitamnya. Sedikitpun tidak terlihat wajah pemuda itu.

Kal langsung memposisikan diri di samping orang itu. Keduanya pun diam sesaat melihat kearah depan dimana terdapat danau kecil di tempat itu.

“Bagaimana aku bisa mempercayaimu, bila kau masih menyembunyikan identitas seperti itu.”

“Identitasku tidak penting untukmu Jenderal, tapi kemampuanku lah yang kau butuhkan. Bukankah kau mengatakan ingin menyelamatkan negeri ini? Maka kau cukup ikuti caraku. Aku sudah membuktikan beberapa hal padamu bukan?” 

Orang yang menunggu nampak tidak puas dengan penampilan yang digunakan Kal saat itu. Ia merasa pemuda itu tidak menunjukkan sikap mau bekerjasama dengan penampilan semesterius itu.

Namun Kal dapat memberikan alasan yang membuat orang yang dipanggilnya Jenderal itu mau tidak mau mempercayainya.

“Lalu apa yang kau inginkan kali ini?”

Kal tidak menjawab. Ia hanya memberikan selembar kertas catatan tangan. Lelaki itu pun menerimanya dan langsung membaca isi tulisan.

“Untuk apa kau laptop secanggih dan semahal ini? Bagaimana aku bisa memesankannya tanpa diketahui negara?” tanya lelaki itu.

“Jenderal, mudah saja kau melakukannya. Cukup kau bilang tidak perlu dimasukan dalam data pembelian manapun beres. Aku sendiri sebenarnya bisa membeli dengan harga itu. Tapi untuk membawanya dan melewati pemeriksaan dengan aman hanya kau yang bisa melakukannya.”

Orang yang dipanggil Jenderal itu diam. Tak lama kemudian ia mengangguk-anggukkan kepalanya. “Hmmm.. baiklah aku akan membantumu. Aku harap kau juga melakukan janjimu menyingkirkan musuh-musuh negara itu!”

“Kau tidak perlu khawatir. Kebanyakan musuh negara ini adalah musuh pribadiku. Kau akan melihat mereka satu persatu tumbang!” sahut Kal sembari berbalik arah lalu kembali ke motor sportnya.

Mantan menantu penguasa tertinggi pemerintahan itu pun melaju meninggalkan tempat. Lelaki yang ia ajak bicara tadi hanya melihatnya mengantarkan kepergian Kal.

“Sulit sekali mencari orang yang bisa dipercaya di negeri ini. Sampai-sampai aku harus menyerahkan tugas ini kepada dia yang aku tidak tahu jati dirinya,” gumam lelaki itu.

Beberapa hari kemudian, di kediaman Hector, ia mendapat tamu yang terlihat sangat khawatir penampakan wajahnya.

“Bagaimana ini Tuan Hector? Kau bilang lima rumah besar itu sudah selesai urusannya? Lalu bagaimana ini, pengadilan membuka kasus itu? Apakah ada jejak bukti yang anak buah tuan tinggalkan sehingga bisa terjadi seperti ini,” ucap lelaki itu.

Hector yang diajak bicara hanya diam. Wajahnya diam kaku. Pandangan matanya tajam ke depan, sementara sesekali gurat wajahnya menunjukkan rasa gusar.

“Tidak ada jejak yang mereka tinggalkan. Semua ini salahmu yang terlalu lambat mengeksekusi bangunan itu dan menjalankan proyek yang direncanakan. Kau terlalu khawatir, padahal Presiden saja berada dipihak kita,” sahut Hector akhirnya dengan nada tidak puas.

Lelaki yang menemui Hector itu tidak lain adalah Gladwin pemilik Perusahaan Elino, developer pengembang perumahan, dan bangunan itu. Hari ini ia mendapatkan surat panggilan dari pengadilan terkait sengketa lahan. Perusahaan Gladwin dituntut atas pengusiran dan penggusuran paksa lima buah rumah mewah yang berada di sebelah kanan pusat kota Golden City.

“Buktinya aku mendapatkan surat panggilan pengadilan!” sahut tuan Gladwin sambil menyodorkan selembar kertas pada Hector.

Hector tak menyambutnya. Gladwin pun terpaksa hanya melempar kertas itu diatas meja yang bera di hadapan Hector.

“Apa yang perlu kau takuti di pengadilan itu? Semua Jaksa, Hakim yang ada di sana merupakan orang-orangku. Kau tidak perlu khawatir!” Hector masih duduk dengan santai di kursi kebesarannya.

“Kau belum melihat siapa yang menjadi Hakim di persidangan itu. Dan kau perlu juga melihat video yang aku kirim ke nomormu itu!”

Hector mengerutkan dahi. Ia melihat kekhawatiran dan rasa takut Gladwin. Pimpinan mafia yang terkenal sangat kejam itu pun menurunkan dua kakinya yang sedari tadi berada di atas meja yang ada di depannya.

“Bangsat!!”

Hector memaki. Ia terlihat gusar dan marah membaca surat panggilan yang diberikan Tuan Gladwin.

“Baru membaca surat kau sudah semarah itu. Coba kau lihat video yang aku kirim!” ucap Gladwin.

Dorrrr! Brannnkkk!

Hector menembak meja di depannya dengan marah. Kemarahannya memuncak ketika membuka pesan yang dikirimkan Gladwin di telpon genggamnya.

“Apakah dia lagi orangnya, yang sudah berani menantangku!” geram Hector dengan mata melotot marah.

Related chapters

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 10. Penyerangan di rumah Hakim

    “Aku tidak tau siapa yang kau maksud. Aku sudah membayar banyak uang keamanan kepadamu. Secepatnya selesaikan masalah ini!” ucap Gladwin.Hector tersenyum mencoba menenangkan rekannya. “Kau tenang saja! Hakim itu tidak akan melihat matahari esok.”Kekhawatiran Gladwin akan persidangan itu bukan tidak beralasan. Yang menjadi hakim ketua pada persidangan itu adalah Hakim yang terkenal tidak bisa disogok dan memiliki prinsip yang kuat.Hakim itu memang dikenal dengan kejujurannya. Tidak sedikit pejabat yang ia jebloskan ke penjara dan berhasil membuktikan kesalahan mereka. Presiden Keith beberapa kali mencoba mengintimidasi namun tak berhasil. Apalagi Hakim itu memiliki saudara seorang jurnalis media cetak sekaligus media online yang cukup banyak pengikutnya. Apabila ia ditekan seringkali Hakim itu mengancam akan membeberkan semua ke media bersamaan dengan buktinya.Akhirnya presiden pun mengalah. Hanya ia meminta untuk tidak mencampuri urusan Hakim lain kecuali kasus yang ia tangani. Da

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 11. Serangan Penyelamat Misterius

    Hakim Madhiaz memeriksa melalui monitor CCTV pemantau apa yang terjadi sesaat setelah mendengar teriakan. Ia melihat salah satu anak perempuannya di Jambak oleh penyusup. Di samping anaknya terlihat tubuh seorang perempuan yang bersimbah darah.“Bedebah!” geramnya marah.Salah satu pembantu rumahnya telah tewas, sementara putri semata wayangnya dijadikan bulan-bulanan kawanan penjahat itu.“Aku tidak tahu siapa kalian, tapi aku yakin ini ada hubungannya dengan persidangan itu. Tapi jangan harap kalian bisa menakutiku dengan cara seperti itu. Sekalipun seluruh anggota keluargaku kalian habisi, tidak akan sejengkal pun aku mundur. Mati bagi mereka lebih terhormat dari pada harus menjadi bagian kekuasaan yang dzolim!”Suara Hakim Madhiaz terdengar menggelegar keluar dari pengeras suara yang terpasang di rumahnya. Lima orang anak buah Alkhor yang berada di tempat itu langsung mengedarkan pandangan mencari asal suara.“Keluar kau pengecut! Jangan bersembunyi. Apa kau mau anak gadismu ini a

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 12. Serangan Penyelamat Misterius

    “Hmmm.. apa kau kira bisa lolos dari maut, Alkhor?”Betapa terkejut Alkhor mendengar suara seseorang masuk kedalam media komunikasi mobilnya. Padahal mobil itu hanya menerima komunikasi dari anak buahnya. Bahkan untuk komunikasi kepada Hector yang menjadi pemimpin mereka pun tidak bisa masuk kedalam jalur komunikasi itu.“Hmmm.. Siapa kau? Berani kau menantang kami! Kalau kau tahu siapa aku tentu kau akan berpikir ulang ikut campur!”Alkhor berpikir suara yang muncul adalah suara Hacker yang mencoba mengisenginya. Ia berpikiran seperti itu karena tidak sekali dua sistem keamanan mobil canggihnya diganggu oleh orang-orang yang menamakan diri mereka sebagai hacker.“Hahaha apa kau kira aku tidak tahu kau adalah anak buahnya Hector. Hari ini giliranmu untuk ku habisi, selanjutnya adalah kau Hector!”Bummmmmmm!Mobil Alkhor tiba-tiba saja meledak. Mobil itu hancur berkeping-keping. Tentu orang yang ada di dalamnya tidak akan selamat.Hector yang memantau pergerakan Alkhor melalui layar mo

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 13. Kemenangan Awal, Kegeraman Hector

    “Aku tidak ikut kak, takutnya kamera wartawan nanti menyorot. Apabila wajahku muncul di televisi urusan seperti ini, bisa-bisa ayahku tidak memperbolehkan aku lagi keluar rumah,” jawab Wesly. “Mungkin Kak Nel ikut?” Wesly melirik ke arah Kal.“Aku tidak bisa ikut,” jawab Kal singkat.Caithlyn nampak kecewa dengan jawaban dua orang yang belakangan ini menjadi sangat dengan dengannya. Tapi ia juga tidak memaksa. Apa yang dilakukan keduanya sudah sangat banyak dan membantu keadaan mereka di pemukiman itu.Sementara itu di Istana Presiden Hector dan Presiden Keith terlibat pembicaraan serius.“Gegabah sekali! Mengapa kau bunuh Tuan Gladwyn? Dia adalah salah satu investor terbesar di negeri ini.”Untuk pertama kalinya Presiden Keith menunjukkan kemarahannya kepada Hector. Ia bahkan sampai menggebrak meja.“Pak Presiden, kuakui saat itu aku memang kalut. Tapi ini salahnya sendiri karena mengancam akan menyeret kita serta ke penjara. Bukankah kau tahu sendiri keadaan Gladwyn tidak tertolong

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 14. Bermain Saham

    “Tuan Presiden, kami tidak menemukan siapapun di tempat itu, bahkan petunjuk pun tidak kami temukan!” Seorang lelaki mengenakan setelan jas hitam dengan celana berwarna sama menghadap Presiden Keith di istananya. Penampilannya menggunakan kacamata hitam menambah kegagahannya. Namanya Jenderal Aeson. Kepala Badan Intelijen Negara Red Diamond.“Hmmm.. Licin sekali anak itu! Aku semakin yakin sekarang, dialah orang yang telah membantu menyelamatkan Hakim Madhiaz. Mengapa sekarang dia bertindak diluar kesepakatan. Aku tidak pernah memintanya untuk mengganggu orang lain kecuali Hector dan anak buahnya,” batin Presiden Keith.Kemudian sang Presiden memerintahkan bawahannya itu untuk meninggalkan tempat. Ia berkata bahwa sudah selesai urusannya di tempat itu.Tak lama berselang, ketika Presiden Keith berbalik hendak menuju kursi kepresidenan, ia dikejutkan oleh kemunculan Kal yang sudah duduk di tempat itu.Presiden Keith terkejut. Tapi ia tetap berusaha terlihat tenang. Ia tahu pemuda yan

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 15. Membersihkan Perusahaan Dari Penyelewengan

    “Gila, ini benar-benar gila. Dalam sehari kekayaan orang itu bisa meningkat 100 kali lipat, bagaimana bisa?”Tuan Long benar-benar dibuat tidak habis pikir dengan apa yang terjadi. Selama puluhan tahun Ia bergelut di bidang saham tidak pernah mengalami untung sebesar yang didapatkan oleh orang yang ia kenal sebagai Nel Walton.Kal sendiri sudah menjual 45% saham yang ia miliki. Saat ini ia masih memegang saham perusahaan yang bergerak dibidang teknologi digital itu. Artinya ia masih pemilik perusahaan yang mulai bangkit itu.Meski hanya menjual 45% dari saham perusahaan itu, keuntungan yang ia dapat bisa dikatakan membuat ia menjadi orang terkaya di kota Golden City saat itu. Keadaan yang membuat orang-orang penasaran dengan sosok Nel Walton, nama samaran Kal sang menantu presiden.“Sungguh aku penasaran bagaimana sosok Nel Walton itu. Bagaimana bisa dia sejitu itu berinsting akan naiknya harga saham Navigation Technology. Sungguh sulit dimengerti,” ucap tuan Long disambut anggukkan

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 16. Bertarung Di Atas Air

    “Sayang bangun!”Samar-samar telinga Kal mendengar suara perempuan membangunkannya. Badannya sedikit digoyang-goyangkan.“Mmmmhh,” hanya gumaman itu yang dilakukan Kal untuk merespon. Matanya terlalu berat untuk dibuka. Badannya pun masih begitu menempel pada kasur tempat tidur ia berbaring.Tok.. tok.. tok..Terdengar suara pintu kamarnya diketuk. Meski sedikit kesal begitu pagi orang sudah mengetuk kamarnya, Kal hanya diam. Seseorang yang berada di sampingnya yang bereaksi.Kal sedikit membuka matanya. Dilihatnya sesosok perempuan bertubuh ramping dengan rambutnya yang panjang hingga ke pinggang berjalan memunggunginya menuju pintu.“Siapa?” tanya perempuan itu tegas namun terkesan lembut dengan suaranya yang merdu.“Maaf kami mengganggu nona Joana. Dari kepolisian ingin bertemu!” ucap suara yang berada di balik pintu.“Hmmm.. pagi-pagi betul,” gumam perempuan itu setengah mengeluh. “Pengawal, katakan pada mereka untuk menunggu!” ucapnya lagi memerintah.Mata Kal yang begitu mengant

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 17. Menghancurkan Bisnis Ilegal Hector

    Kal melajukan speed boatnya dengan kecepatan penuh menuju kapal besar yang menjadi targetnya. Angin laut menyapu wajahnya, tetapi fokusnya tak sedikit pun beralih. Kemunculannya dengan kecepatan seperti itu bagai malaikat maut yang menjadi momok menakutkan bagi musuh.Di kapal besar, Kapten memandang dengan tajam ke arah speedboat yang semakin mendekat. Dia segera memberikan perintah kepada anak buahnya yang berada di sekelilingnya."Siapkan senjata! Jangan biarkan dia mendekat lebih jauh!" ucap Kapten sambil menatap Kal yang semakin dekat.Seluruh anak buah kapal menyiapkan senjata dan mengarahkannya kepada Kal. Dalam satu kali ucapan tembak oleh sang kapten, mereka pun menembak. Anehnya tembakan beruntun itu tak satupun mengenai sasaran.“Licin sekali. Gunakan basoka!” seru kapten kapal.Salah satu anak buah kapal mengangkat senjata berat yang telah disiapkan sebelumnya. Dengan pandangan tajam, dia menembakkan beberapa kali ke arah speedboat Kal, berharap untuk menghentikan pergerak

Latest chapter

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 54. Serangan Ke Istana Presiden

    Wesly memasuki gerbang besar menuju Istana Kepresidenan dengan hati yang berdebar kencang. Dia mengenakan pakaian rapi dan membawa selembar surat palsu yang menyatakan bahwa dia adalah seorang penggiat hak asasi manusia yang juga layak mendapatkan penghargaan yang sama dengan Caithlyn.Saat memasuki area Istana, Wesly dicegat oleh petugas keamanan yang menanyakan tujuannya. Dengan tenang dan percaya diri, Wesly menjelaskan bahwa dia datang untuk menyampaikan protes karena hanya Caithlyn yang mendapatkan penghargaan. Dia meyakinkan petugas bahwa tindakannya adalah bentuk kepeduliannya terhadap kesetaraan gender.Setelah beberapa saat diskusi, petugas keamanan akhirnya memberikan Wesly kesempatan untuk bertemu dengan Presiden. Wesly ditemani oleh seorang staf istana yang mengantar dia menuju ruangan Presiden.Di dalam ruangan, suasana tegang terasa begitu kental. Wesly duduk di hadapan Presiden Keith yang tampak serius dan tegas. Namun, Wesly tetap tenang dan mengemukakan argumennya den

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 53. Caithlyn Dijemput Ke Istana

    "Saya akan mencoba menghilangkan mereka di sini. Jaga komunikasi tetap terbuka," kata Kal sambil mempercepat laju motornya.Saat masuk ke dalam gang sempit, Kal melihat helikopter yang mengawasinya harus mengubah posisinya untuk terus memantau. Itu memberinya sedikit waktu untuk menyusun rencana.Kal dengan hati-hati mengendarai motor sportnya melalui gang-gang kecil, mengambil belokan tajam dan jalan buntu untuk mengacaukan helikopter yang mengikutinya. Dia juga memperhatikan setiap gerakan mobil-mobil yang mengikuti dari belakang.Setelah beberapa menit melakukan manuver yang rumit, Kal melihat peluang untuk menghilangkan pengawasan helikopter. Dia mempercepat motornya dan tiba-tiba berbelok tajam masuk ke dalam taman kota yang penuh dengan pepohonan dan semak belukar.Helikopter yang mengikuti tidak bisa mengikuti belokan tajam yang dilakukan Kal. Mereka harus mengubah posisi dan menghindari pepohonan di taman. Hal ini memberikan kesempatan bagi Kal untuk menghilang di antara pepoh

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 52. Sebuah Kecurigaan

    “Aku pun sudah menyelidikinya melalui para hacker dan tim IT negara. Semua tidak dapat menemukan kesalahan atau ketidak aslian dari identitas orang itu. Sepertinya ia memang menggunakan identitas asli,” ucap Alex.Presiden Keith diam merenung. Sebenarnya ia sudah menduga Nel itu adalah Kal yang menyamar. Namun tidak ada bukti yang ia dapatkan.Keberadaan Kal yang misterius membuat Presiden Keith merasa sulit untuk mengendalikannya. Apalagi kini Joana, putrinya yang dijadikan senjata untuk mengendalikan Kal juga sudah berada di tangan menantunya itu. Ia merasa Kal saat ini bagai bola liar yang keberpihakannya sangat sulit ditentukan.“Padahal aku sudah sangat yakin pengusaha bernama Nel itu adalah Kal. Tapi ternyata kartu identitasnya itu menunjukkan hal lain. Meski begitu bukan berarti kita bisa percaya begitu saja,” Presiden Keith menajamkan matanya menandakan ucapannya itu benar-benar serius.buat lanjutan cerita diatas dengan mengembangkan kalimat di bawah sebanyak 1000 kataAlex

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 51. Penyelidikan Yang Gagal

    Tiga polisi itu berusaha meminta maaf lagi, namun Kal sudah tidak dapat lagi dikendalikan emosinya. "Kalian berpikir saya bodoh? Berpikir saya mencoba mengelabui negara? Ini adalah pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap integritas saya sebagai warga negara!" Kal mengeluarkan ancaman akan mengambil langkah hukum terhadap mereka.Dengan suasana yang semakin tegang, Caithlyn mencoba meredakan situasi. "Baiklah, baiklah, mari kita semua tenang. Apapun itu, mari kita cari solusi yang terbaik untuk semua pihak. Kak Nel, mungkin ada cara damai untuk menyelesaikan masalah ini tanpa harus mengambil tindakan ekstrim," ucapnya dengan suara tenang, mencoba membujuk Kal untuk tidak melangkah terlalu jauh.Kal masih berpura-pura dalam emosi yang tinggi, Ia melakukan itu agar pihak kepolisian atau pemerintah tidak bertindak semena-mena terhadapnya. Sangat penting baginya untuk tidak sering diusik oleh orang pemerintahan.“Tuan-tuan, sebaiknya tinggalkan dulu tempat ini. Kalau memang tuan-tuan

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 50. Utusan Presiden, Pemeriksaan Identitas Kal 

    Beberapa saat kemudian, Caithlyn bergabung dengan Kal dan Wesly di ruang tunggu basecamp mereka. Wajahnya terpancar senang melihat kedatangan Kal, sementara Kal sendiri hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Caithlyn tentang kabarnya. Namun, kegembiraan Caithlyn agak memudar saat Kal langsung menanyakan apa yang sedang terjadi."Kak Nel, beberapa hari ini kami sering didatangi oleh polisi dan intel tentara. Mereka mencari seseorang bernama Kal. Sepertinya orang itu sangat membuat resah negara, dilihat dari gelagat mereka," ujar Caithlyn dengan nada khawatir.Kal mengangguk, mengindikasikan bahwa ia memperhatikan situasi yang disampaikan Caithlyn. "Apakah polisi dan tentara itu melakukan kekerasan atau mengancam?" tanya Kal dengan suara agak meninggi, mengisyaratkan kekhawatirannya.Caithlyn menggeleng pelan. "Mereka bertanya dengan baik-baik, tapi memberikan ancaman halus. Mereka mengatakan bahwa jika kami mengetahui keberadaan Kal atau memiliki informasi tentangnya, kami bisa dita

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 49. Penyusup Di Dalam, Hector Marah

    Berita Televisi‘Terjadi penangkapan raja gembong mafia terbesar di Negara Red Diamond. Penangkapan tidak berjalan dengan lancar, Hector berhasil lolos. Diduga ia diselamatkan oleh Panglima Angkatan Laut yang menjadi backingannya.’Di ruangan presiden digelar rapat tertutup bersama menteri-menteri utamanya. Di ruangan itu diputarkan tayangan televisi yang memberitakan tentang terlibatnya Panglima Angkatan Laut dalam jaringan mafia terbesar di negara itu.“Berita seperti ini sungguh memalukan saja. Seharusnya tidak ada kejadian seperti ini di pemerintahan. Dewan Pertahanan terlibat dalam mafia besar.”“Tapi tuan Presiden. Aku tidak tau menau tentang kejadian ini. Panglima Angkatan Laut atas inisiatifnya sendiri.”Alex menteri pertahanan Negara Red Diamond menolak dipersalahkan atas kejadian yang menggemparkan media hari ini. Panglima Angkatan Laut kedapatan sebagai Backing dari mafia kejahatan terbesar di negara itu.Sempat terjadi perdebatan antara keduanya. Keadaan itu mendapat berb

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 48. Bertarung di Helikopter

    Panglima Angkatan Laut berusaha mempertahankan ketenangan, meskipun terlihat jelas kepanikannya. "Kita perlu mencari jalan keluar dari situasi ini. Saya akan mencoba menghubungi angkatan laut lagi atau mengirim pesan rahasia untuk meminta bantuan," ucapnya sambil meraba-raba saku baju untuk mengambil perangkat komunikasi lainnya.Namun, sebelum Panglima Angkatan Laut dapat melangkah lebih jauh, pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan keras. Sejumlah petugas berseragam lengkap dari kepolisian bersenjatakan senapan masuk dengan wajah serius dan tegas. "Kalian semua harus menyerah sekarang juga sesuai dengan surat perintah penangkapan dari presiden!" ucap salah satu petugas dengan suara yang tenang namun penuh dengan mental mengancam.Hector melirik ke arah Panglima Angkatan Laut, memperlihatkan kebingungannya yang dalam. Sebelum mereka sempat merespons, petugas kepolisian sudah bersiap-siap mengambil tindakan lebih jauh jika mereka menolak untuk menyerah. Ruangan yang tadinya penuh denga

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 47. Penangkapan Hector

    Beberapa hari kemudian, sebuah kapal cukup besar yang dijaga ketat oleh tentara angkatan laut memasuki perairan negara Red Diamond.Perairan terlihat padat dengan kapal-kapal dagang dan patroli yang sibuk melakukan pemeriksaan. Namun, kapal ilegal itu dengan mudah masuk tanpa diperiksa lebih lanjut karena Hector telah mengatur segalanya dengan baik.Di pertengahan perjalanan menuju perairan kota Golden City, sebuah speedboat kecil tiba-tiba muncul dan menghadang jalannya kapal besar milik Hector. Pemimpin pengawalan dari angkatan laut yang mengawal kapal segera memperingatkan semua anak buahnya untuk bersiap-siap menghadapi kemungkinan ancaman.“Berhati-hatilah! Sepertinya speedboat itu berniat mengganggu,” ucapnya melalui alat penghubung ke kepal-kapal lain yang turut mengawal.Pemimpin pengawalan itu kemudian memperingatkan orang-orang di speedboat untuk menjauh atau akan ditembak sebagai tindakan peringatan. Namun, orang-orang di speedboat tersebut tidak mau mundur. "Hentikan kap

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 46. Tangan Kanan Sang Dewa Racun

    “Tuan Kal, pertemuan antar pengusaha raksasa antar negara sebentar lagi dilaksanakan. Namamu tidak terdaftar dalam pertemuan itu!”“Lalu bagaimana cara agar aku bisa masuk dalam daftar mereka?”Kal terlibat pembicaraan dengan tangan kanannya. Namanya Richard, seorang lelaki 40 tahun yang berhasil meraih kepercayaan Kal. Walaupun siapa jati diri menantu sang Presiden itu masih tak ada satupun yang mengetahui kecuali dirinya sendiri.“Ketua perserikatan pengusaha sukses itu bernama Jhony Tucher, apabila tuan bisa menarik perhatiannya mungkin tuan akan mendapatkan undangan itu. Di negara kita hanya Hector satu-satunya yang mendapatkan itu!”Kal mengerutkan kening. Ia masih belum mengerti keadaan, “Hmmm… apakah Presiden tidak bisa membantu?”“Tidak tuan, mereka tidak akan bisa dikendalikan oleh pemerintahan manapun. Yang ada merekalah yang mengendalikan pemerintahan banyak negara. Entah negara kita ini!”Kal yang berasal dari kehidupan zaman dahulu, masih minim pengalamannya tentang polit

DMCA.com Protection Status