“Aku tidak ikut kak, takutnya kamera wartawan nanti menyorot. Apabila wajahku muncul di televisi urusan seperti ini, bisa-bisa ayahku tidak memperbolehkan aku lagi keluar rumah,” jawab Wesly. “Mungkin Kak Nel ikut?” Wesly melirik ke arah Kal.“Aku tidak bisa ikut,” jawab Kal singkat.Caithlyn nampak kecewa dengan jawaban dua orang yang belakangan ini menjadi sangat dengan dengannya. Tapi ia juga tidak memaksa. Apa yang dilakukan keduanya sudah sangat banyak dan membantu keadaan mereka di pemukiman itu.Sementara itu di Istana Presiden Hector dan Presiden Keith terlibat pembicaraan serius.“Gegabah sekali! Mengapa kau bunuh Tuan Gladwyn? Dia adalah salah satu investor terbesar di negeri ini.”Untuk pertama kalinya Presiden Keith menunjukkan kemarahannya kepada Hector. Ia bahkan sampai menggebrak meja.“Pak Presiden, kuakui saat itu aku memang kalut. Tapi ini salahnya sendiri karena mengancam akan menyeret kita serta ke penjara. Bukankah kau tahu sendiri keadaan Gladwyn tidak tertolong
“Tuan Presiden, kami tidak menemukan siapapun di tempat itu, bahkan petunjuk pun tidak kami temukan!” Seorang lelaki mengenakan setelan jas hitam dengan celana berwarna sama menghadap Presiden Keith di istananya. Penampilannya menggunakan kacamata hitam menambah kegagahannya. Namanya Jenderal Aeson. Kepala Badan Intelijen Negara Red Diamond.“Hmmm.. Licin sekali anak itu! Aku semakin yakin sekarang, dialah orang yang telah membantu menyelamatkan Hakim Madhiaz. Mengapa sekarang dia bertindak diluar kesepakatan. Aku tidak pernah memintanya untuk mengganggu orang lain kecuali Hector dan anak buahnya,” batin Presiden Keith.Kemudian sang Presiden memerintahkan bawahannya itu untuk meninggalkan tempat. Ia berkata bahwa sudah selesai urusannya di tempat itu.Tak lama berselang, ketika Presiden Keith berbalik hendak menuju kursi kepresidenan, ia dikejutkan oleh kemunculan Kal yang sudah duduk di tempat itu.Presiden Keith terkejut. Tapi ia tetap berusaha terlihat tenang. Ia tahu pemuda yan
“Gila, ini benar-benar gila. Dalam sehari kekayaan orang itu bisa meningkat 100 kali lipat, bagaimana bisa?”Tuan Long benar-benar dibuat tidak habis pikir dengan apa yang terjadi. Selama puluhan tahun Ia bergelut di bidang saham tidak pernah mengalami untung sebesar yang didapatkan oleh orang yang ia kenal sebagai Nel Walton.Kal sendiri sudah menjual 45% saham yang ia miliki. Saat ini ia masih memegang saham perusahaan yang bergerak dibidang teknologi digital itu. Artinya ia masih pemilik perusahaan yang mulai bangkit itu.Meski hanya menjual 45% dari saham perusahaan itu, keuntungan yang ia dapat bisa dikatakan membuat ia menjadi orang terkaya di kota Golden City saat itu. Keadaan yang membuat orang-orang penasaran dengan sosok Nel Walton, nama samaran Kal sang menantu presiden.“Sungguh aku penasaran bagaimana sosok Nel Walton itu. Bagaimana bisa dia sejitu itu berinsting akan naiknya harga saham Navigation Technology. Sungguh sulit dimengerti,” ucap tuan Long disambut anggukkan
“Sayang bangun!”Samar-samar telinga Kal mendengar suara perempuan membangunkannya. Badannya sedikit digoyang-goyangkan.“Mmmmhh,” hanya gumaman itu yang dilakukan Kal untuk merespon. Matanya terlalu berat untuk dibuka. Badannya pun masih begitu menempel pada kasur tempat tidur ia berbaring.Tok.. tok.. tok..Terdengar suara pintu kamarnya diketuk. Meski sedikit kesal begitu pagi orang sudah mengetuk kamarnya, Kal hanya diam. Seseorang yang berada di sampingnya yang bereaksi.Kal sedikit membuka matanya. Dilihatnya sesosok perempuan bertubuh ramping dengan rambutnya yang panjang hingga ke pinggang berjalan memunggunginya menuju pintu.“Siapa?” tanya perempuan itu tegas namun terkesan lembut dengan suaranya yang merdu.“Maaf kami mengganggu nona Joana. Dari kepolisian ingin bertemu!” ucap suara yang berada di balik pintu.“Hmmm.. pagi-pagi betul,” gumam perempuan itu setengah mengeluh. “Pengawal, katakan pada mereka untuk menunggu!” ucapnya lagi memerintah.Mata Kal yang begitu mengant
Kal melajukan speed boatnya dengan kecepatan penuh menuju kapal besar yang menjadi targetnya. Angin laut menyapu wajahnya, tetapi fokusnya tak sedikit pun beralih. Kemunculannya dengan kecepatan seperti itu bagai malaikat maut yang menjadi momok menakutkan bagi musuh.Di kapal besar, Kapten memandang dengan tajam ke arah speedboat yang semakin mendekat. Dia segera memberikan perintah kepada anak buahnya yang berada di sekelilingnya."Siapkan senjata! Jangan biarkan dia mendekat lebih jauh!" ucap Kapten sambil menatap Kal yang semakin dekat.Seluruh anak buah kapal menyiapkan senjata dan mengarahkannya kepada Kal. Dalam satu kali ucapan tembak oleh sang kapten, mereka pun menembak. Anehnya tembakan beruntun itu tak satupun mengenai sasaran.“Licin sekali. Gunakan basoka!” seru kapten kapal.Salah satu anak buah kapal mengangkat senjata berat yang telah disiapkan sebelumnya. Dengan pandangan tajam, dia menembakkan beberapa kali ke arah speedboat Kal, berharap untuk menghentikan pergerak
Bab 18. Penolakan Presiden“Tuan Hector, apa benar barang-barang ilegal yang disita oleh kepolisian dari kapal barang ilegal itu milik tuan? Apa itu artinya barang-barang yang perusahaan tuan jual selama ini adalah ilegal?”“Maaf untuk semua informasi silahkan tanya ke pengacara saya!”Hector nampak sangat kesal ditanya wartawan mengenai kejadian yang baru saja menimpa perusahaannya. Semua terlanjur terekspose ke media dan tidak bisa dia mengelak. Sekarang yang ia dapat lakukan mencari cara agar penyelundupan barang ilegal itu terkesan ia sama sekali tidak mengetahui.Beruntungnya yang menjadi direktur di perusahaan miliknya itu bukan ia sendiri. Sehingga ia masih bisa mengelak dengan mengatakan bahwa apa yang terjadi diluar sepengetahuannya.Saat itu Hector sedang menuju Istana Kepresidenan. Ia berniat menemui Presiden Keith. Namun kali ini niatnya itu terhalang protokoler. Apalagi ia saat ini dengan status tersangkanya.Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya, “Tuan Hector, untuk
“Kau terlalu gegabah bocah! Terlalu dini kau mengusik Hector sedemikian rupa!”“Hahaha.. Kau tidak perlu khawatir, semua telah ku perhitungkan. Tak akan dia mengetahui siapa aku.”Presiden Keith setengah membentak marah kepada Kal. Mereka terlibat pembicaraan hebat. Menantu terbuangnya itu kembali menyambangi orang nomor satu di negara Red Diamond itu. “Aku hanya khawatir dia akan nekat berbuat sesuatu kepada Joana!” “Selama dia masih membutuhkanmu, tak akan dia menyentuh Joana. Sekarang aku ingin kau memberikan ku data semua kekayaan Hector. Aku akan membuat ia menjadi gembel!” Kal bersuara dengan dingin. Ucapan menantunya itu membuat sang Presiden sedikit bergidik. Sekarang ia baru sadar telah berurusan dengan singa yang ganas. Sosok yang ia kira hanya seekor anjing yang bisa dikendalikan, ternyata ganas dan liar.Namun tidak mungkin ia begitu saja meminta Kal berhenti bertindak. Apalagi yang dilakukan oleh menantu terbuangnya itu sedikit banyaknya melenyapkan duri dalam daging
“Apa-apaan ini! Berani sekali mengancam. Apa orang itu tidak tahu kita ini orang kepercayaan siapa?”Pagi-pagi sekali kawasan pembangunan hunian baru di sudut kota Golden City terjadi kehebohan. Hari itu kawasan yang dulunya merupakan kawasan padat penduduk yang telah diambil alih kepemilikannya oleh salah seorang pejabat sekaligus pengusaha itu dibuat gempar. Bagaimana tidak sebuah tulisan ‘Berani merobohkan rumah-rumah di sini, maka nasib kalian akan seperti ini’ terpajang pada spanduk besar tepat di depan pintu masuk kawasan itu. Yang membuat heboh keadaan di bawah spanduk itu terdapat sesosok mayat dalam keadaan seluruh kulitnya menghitam. Semua kenal siapa orang itu. Dia tidak lain adalah salah seorang mandor proyek.Bukan hanya para pekerja yang dibuat heboh, tapi warga yang biasa berdemo karena merasa rumah mereka diambil paksa juga dibuat tegang. Mereka menerka-nerka siapa yang sudah berani membunuh mandor proyek yang biasa mengusir dan menghajar para penduduk itu.Disatu s
Wesly memasuki gerbang besar menuju Istana Kepresidenan dengan hati yang berdebar kencang. Dia mengenakan pakaian rapi dan membawa selembar surat palsu yang menyatakan bahwa dia adalah seorang penggiat hak asasi manusia yang juga layak mendapatkan penghargaan yang sama dengan Caithlyn.Saat memasuki area Istana, Wesly dicegat oleh petugas keamanan yang menanyakan tujuannya. Dengan tenang dan percaya diri, Wesly menjelaskan bahwa dia datang untuk menyampaikan protes karena hanya Caithlyn yang mendapatkan penghargaan. Dia meyakinkan petugas bahwa tindakannya adalah bentuk kepeduliannya terhadap kesetaraan gender.Setelah beberapa saat diskusi, petugas keamanan akhirnya memberikan Wesly kesempatan untuk bertemu dengan Presiden. Wesly ditemani oleh seorang staf istana yang mengantar dia menuju ruangan Presiden.Di dalam ruangan, suasana tegang terasa begitu kental. Wesly duduk di hadapan Presiden Keith yang tampak serius dan tegas. Namun, Wesly tetap tenang dan mengemukakan argumennya den
"Saya akan mencoba menghilangkan mereka di sini. Jaga komunikasi tetap terbuka," kata Kal sambil mempercepat laju motornya.Saat masuk ke dalam gang sempit, Kal melihat helikopter yang mengawasinya harus mengubah posisinya untuk terus memantau. Itu memberinya sedikit waktu untuk menyusun rencana.Kal dengan hati-hati mengendarai motor sportnya melalui gang-gang kecil, mengambil belokan tajam dan jalan buntu untuk mengacaukan helikopter yang mengikutinya. Dia juga memperhatikan setiap gerakan mobil-mobil yang mengikuti dari belakang.Setelah beberapa menit melakukan manuver yang rumit, Kal melihat peluang untuk menghilangkan pengawasan helikopter. Dia mempercepat motornya dan tiba-tiba berbelok tajam masuk ke dalam taman kota yang penuh dengan pepohonan dan semak belukar.Helikopter yang mengikuti tidak bisa mengikuti belokan tajam yang dilakukan Kal. Mereka harus mengubah posisi dan menghindari pepohonan di taman. Hal ini memberikan kesempatan bagi Kal untuk menghilang di antara pepoh
“Aku pun sudah menyelidikinya melalui para hacker dan tim IT negara. Semua tidak dapat menemukan kesalahan atau ketidak aslian dari identitas orang itu. Sepertinya ia memang menggunakan identitas asli,” ucap Alex.Presiden Keith diam merenung. Sebenarnya ia sudah menduga Nel itu adalah Kal yang menyamar. Namun tidak ada bukti yang ia dapatkan.Keberadaan Kal yang misterius membuat Presiden Keith merasa sulit untuk mengendalikannya. Apalagi kini Joana, putrinya yang dijadikan senjata untuk mengendalikan Kal juga sudah berada di tangan menantunya itu. Ia merasa Kal saat ini bagai bola liar yang keberpihakannya sangat sulit ditentukan.“Padahal aku sudah sangat yakin pengusaha bernama Nel itu adalah Kal. Tapi ternyata kartu identitasnya itu menunjukkan hal lain. Meski begitu bukan berarti kita bisa percaya begitu saja,” Presiden Keith menajamkan matanya menandakan ucapannya itu benar-benar serius.buat lanjutan cerita diatas dengan mengembangkan kalimat di bawah sebanyak 1000 kataAlex
Tiga polisi itu berusaha meminta maaf lagi, namun Kal sudah tidak dapat lagi dikendalikan emosinya. "Kalian berpikir saya bodoh? Berpikir saya mencoba mengelabui negara? Ini adalah pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap integritas saya sebagai warga negara!" Kal mengeluarkan ancaman akan mengambil langkah hukum terhadap mereka.Dengan suasana yang semakin tegang, Caithlyn mencoba meredakan situasi. "Baiklah, baiklah, mari kita semua tenang. Apapun itu, mari kita cari solusi yang terbaik untuk semua pihak. Kak Nel, mungkin ada cara damai untuk menyelesaikan masalah ini tanpa harus mengambil tindakan ekstrim," ucapnya dengan suara tenang, mencoba membujuk Kal untuk tidak melangkah terlalu jauh.Kal masih berpura-pura dalam emosi yang tinggi, Ia melakukan itu agar pihak kepolisian atau pemerintah tidak bertindak semena-mena terhadapnya. Sangat penting baginya untuk tidak sering diusik oleh orang pemerintahan.“Tuan-tuan, sebaiknya tinggalkan dulu tempat ini. Kalau memang tuan-tuan
Beberapa saat kemudian, Caithlyn bergabung dengan Kal dan Wesly di ruang tunggu basecamp mereka. Wajahnya terpancar senang melihat kedatangan Kal, sementara Kal sendiri hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Caithlyn tentang kabarnya. Namun, kegembiraan Caithlyn agak memudar saat Kal langsung menanyakan apa yang sedang terjadi."Kak Nel, beberapa hari ini kami sering didatangi oleh polisi dan intel tentara. Mereka mencari seseorang bernama Kal. Sepertinya orang itu sangat membuat resah negara, dilihat dari gelagat mereka," ujar Caithlyn dengan nada khawatir.Kal mengangguk, mengindikasikan bahwa ia memperhatikan situasi yang disampaikan Caithlyn. "Apakah polisi dan tentara itu melakukan kekerasan atau mengancam?" tanya Kal dengan suara agak meninggi, mengisyaratkan kekhawatirannya.Caithlyn menggeleng pelan. "Mereka bertanya dengan baik-baik, tapi memberikan ancaman halus. Mereka mengatakan bahwa jika kami mengetahui keberadaan Kal atau memiliki informasi tentangnya, kami bisa dita
Berita Televisi‘Terjadi penangkapan raja gembong mafia terbesar di Negara Red Diamond. Penangkapan tidak berjalan dengan lancar, Hector berhasil lolos. Diduga ia diselamatkan oleh Panglima Angkatan Laut yang menjadi backingannya.’Di ruangan presiden digelar rapat tertutup bersama menteri-menteri utamanya. Di ruangan itu diputarkan tayangan televisi yang memberitakan tentang terlibatnya Panglima Angkatan Laut dalam jaringan mafia terbesar di negara itu.“Berita seperti ini sungguh memalukan saja. Seharusnya tidak ada kejadian seperti ini di pemerintahan. Dewan Pertahanan terlibat dalam mafia besar.”“Tapi tuan Presiden. Aku tidak tau menau tentang kejadian ini. Panglima Angkatan Laut atas inisiatifnya sendiri.”Alex menteri pertahanan Negara Red Diamond menolak dipersalahkan atas kejadian yang menggemparkan media hari ini. Panglima Angkatan Laut kedapatan sebagai Backing dari mafia kejahatan terbesar di negara itu.Sempat terjadi perdebatan antara keduanya. Keadaan itu mendapat berb
Panglima Angkatan Laut berusaha mempertahankan ketenangan, meskipun terlihat jelas kepanikannya. "Kita perlu mencari jalan keluar dari situasi ini. Saya akan mencoba menghubungi angkatan laut lagi atau mengirim pesan rahasia untuk meminta bantuan," ucapnya sambil meraba-raba saku baju untuk mengambil perangkat komunikasi lainnya.Namun, sebelum Panglima Angkatan Laut dapat melangkah lebih jauh, pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan keras. Sejumlah petugas berseragam lengkap dari kepolisian bersenjatakan senapan masuk dengan wajah serius dan tegas. "Kalian semua harus menyerah sekarang juga sesuai dengan surat perintah penangkapan dari presiden!" ucap salah satu petugas dengan suara yang tenang namun penuh dengan mental mengancam.Hector melirik ke arah Panglima Angkatan Laut, memperlihatkan kebingungannya yang dalam. Sebelum mereka sempat merespons, petugas kepolisian sudah bersiap-siap mengambil tindakan lebih jauh jika mereka menolak untuk menyerah. Ruangan yang tadinya penuh denga
Beberapa hari kemudian, sebuah kapal cukup besar yang dijaga ketat oleh tentara angkatan laut memasuki perairan negara Red Diamond.Perairan terlihat padat dengan kapal-kapal dagang dan patroli yang sibuk melakukan pemeriksaan. Namun, kapal ilegal itu dengan mudah masuk tanpa diperiksa lebih lanjut karena Hector telah mengatur segalanya dengan baik.Di pertengahan perjalanan menuju perairan kota Golden City, sebuah speedboat kecil tiba-tiba muncul dan menghadang jalannya kapal besar milik Hector. Pemimpin pengawalan dari angkatan laut yang mengawal kapal segera memperingatkan semua anak buahnya untuk bersiap-siap menghadapi kemungkinan ancaman.“Berhati-hatilah! Sepertinya speedboat itu berniat mengganggu,” ucapnya melalui alat penghubung ke kepal-kapal lain yang turut mengawal.Pemimpin pengawalan itu kemudian memperingatkan orang-orang di speedboat untuk menjauh atau akan ditembak sebagai tindakan peringatan. Namun, orang-orang di speedboat tersebut tidak mau mundur. "Hentikan kap
“Tuan Kal, pertemuan antar pengusaha raksasa antar negara sebentar lagi dilaksanakan. Namamu tidak terdaftar dalam pertemuan itu!”“Lalu bagaimana cara agar aku bisa masuk dalam daftar mereka?”Kal terlibat pembicaraan dengan tangan kanannya. Namanya Richard, seorang lelaki 40 tahun yang berhasil meraih kepercayaan Kal. Walaupun siapa jati diri menantu sang Presiden itu masih tak ada satupun yang mengetahui kecuali dirinya sendiri.“Ketua perserikatan pengusaha sukses itu bernama Jhony Tucher, apabila tuan bisa menarik perhatiannya mungkin tuan akan mendapatkan undangan itu. Di negara kita hanya Hector satu-satunya yang mendapatkan itu!”Kal mengerutkan kening. Ia masih belum mengerti keadaan, “Hmmm… apakah Presiden tidak bisa membantu?”“Tidak tuan, mereka tidak akan bisa dikendalikan oleh pemerintahan manapun. Yang ada merekalah yang mengendalikan pemerintahan banyak negara. Entah negara kita ini!”Kal yang berasal dari kehidupan zaman dahulu, masih minim pengalamannya tentang polit