Home / Urban / Menantu Terkuat Sang Presiden / BAB 1. Bangkit Dari Kematian

Share

Menantu Terkuat Sang Presiden
Menantu Terkuat Sang Presiden
Author: Junaidi Al Banjari

BAB 1. Bangkit Dari Kematian

last update Last Updated: 2024-01-05 16:29:50

September, 1054

Jeledarrr! Jeledarrr!

Suara petir menggelegar, menggema di seluruh penjuru kota, menyelimuti langit yang gelap. Hujan turun dengan deras, menghantam atap-atap bangunan dan jalan berbatu, menciptakan suasana mencekam. Pada hari ini, seorang pria yang dikenal sebagai “Dewa Racun” akan menghadapi hukuman mati. Ia bukan sekadar penjahat biasa, melainkan seorang pembunuh berdarah dingin yang telah mengakhiri hidup seorang kaisar.

“Yang Mulia Hakim, apakah eksekusi akan tetap dilaksanakan? Tidak banyak saksi yang datang karena hujan yang sangat lebat ini,” bisik seorang pegawai pengadilan, suaranya setengah tenggelam dalam dentingan hujan.

Hakim, seorang pria tua dengan wajah keras dan tatapan tajam, hanya mengangguk pelan. Raut wajahnya tidak menunjukkan keraguan sedikit pun. “Laksanakan!” ujarnya tegas, suaranya menggema di ruang eksekusi yang hanya diterangi beberapa obor yang bergetar oleh tiupan angin.

Tak lama kemudian, beberapa ajudan menyeret seorang pria. Tubuhnya kurus namun penuh energi gelap yang terasa mencekam. Pria itu berlutut dengan tangan terikat di belakang, di hadapan tiang pancungan yang sudah menantinya. Kepalanya ditutup dengan kain hitam yang menambah aura misterius.

“Dewa Racun, apakah kau memiliki permintaan terakhir?” tanya sang algojo, suaranya serak namun penuh wibawa.

Mendengar pertanyaan itu, pria di hadapannya justru tertawa, tawa yang dingin dan penuh ejekan. “Aku tidak memiliki permintaan,” jawabnya singkat, senyum tipis terlukis di wajahnya. Tidak ada sedikitpun ketakutan yang terlihat, meski kematian sudah berada di ambang pintu. “Nanti kalian akan mengetahui, betapa berterima kasihnya kalian kepadaku karena telah menghabisi kaisar lalim itu.”

Wajah sang hakim memerah mendengar kata-kata penghinaan itu. Dengan suara lantang, ia memerintahkan algojo, “Penggal!”

Tanpa ragu, algojo mengangkat pedangnya yang besar dan tajam. Ia melangkah maju, mengayunkan pedang itu dengan kekuatan penuh menuju leher pria yang sudah diletakkan di penyangga tiang pancung.

Craakkkk!

**

Brankkkk!

Suara benturan keras terdengar, memecah keheningan. Kali ini, bukan suara petir, melainkan jeruji besi yang dipukul dengan pentungan kayu. Suara itu begitu nyaring, menggema di ruangan sempit dan pengap yang dipenuhi oleh para tahanan. Mereka terbangun dengan wajah lelah dan tubuh yang lemah, kecuali satu orang. Seorang pemuda berusia sekitar 20 tahun masih terbaring di sudut ruangan, seolah tidak peduli dengan dunia sekitarnya.

“Cepat bangunkan dia atau aku akan menyeretnya!” bentak seorang sipir, suaranya kasar dan penuh ancaman.

Salah seorang tahanan, pria tua dengan wajah yang dipenuhi keriput, mendekati pemuda itu. Ia menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan lembut, berusaha membangunkannya. “Hei, bangun! Sipir tidak akan menunggu lama,” bisiknya cemas.

Kelopak mata pemuda itu perlahan bergerak, membuka dengan pandangan kosong. ‘Di-di mana ini? A-apakah aku belum mati?’ pikirnya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling, menyadari dirinya berada di dalam sebuah sel sempit bersama puluhan orang lainnya. Aroma keringat dan udara lembap menusuk hidungnya.

Brankkk!

Jeruji besi kembali dipukul. Sipir itu semakin tidak sabar. “Cepat keluar! Sudah saatnya kalian kerja bakti!” teriaknya, kali ini lebih keras.

Dua orang sipir masuk ke dalam sel dan langsung menarik pemuda itu dengan kasar. “Cepat keluar, dasar pemalas!” salah satu dari mereka membentak, seraya menyeret tubuhnya keluar.

Pemuda itu ingin melawan, tetapi tubuhnya terasa lemah. ‘Aneh sekali, mengapa kekuatanku tidak bisa dikerahkan? Padahal pusat tenagaku tidak mengalami kerusakan,’ pikirnya sambil menganalisis kondisinya. Ia termenung sejenak, hingga tiba-tiba serangkaian ingatan asing melintas di benaknya. Wajahnya berubah. Dari yang awalnya terlihat polos dan bingung, kini sorot matanya menjadi tajam dan menyeramkan.

Sipir-sipir itu menyeretnya melewati lorong-lorong panjang yang gelap, berliku-liku, hingga akhirnya mereka tiba di sebuah lapangan luas. Hujan sudah berhenti, tetapi langit masih tampak mendung. Beberapa tahanan lain sudah berkumpul di sana, membentuk kerumunan kecil. Ketika melihat pemuda itu dibawa masuk, mereka menatapnya dengan penuh kebencian dan dendam.

“Kal Altair... Seorang menantu terbuangnya Presiden. Malang bagimu, hanya dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas!” teriak seorang pria bertubuh besar, berkepala gundul, dengan wajah penuh codetan. Nada suaranya sarat dengan ejekan dan amarah.

Semua orang tahu siapa Kal Altair. Pemuda yang dulunya seorang pegawai bengkel biasa ini menjadi viral karena kedekatannya dengan putri sang presiden. Ia dijadikan menantu demi kepentingan politik, tetapi begitu popularitas itu memudar, ia dibuang begitu saja, dianggap sebagai aib keluarga.

Kal, atau tepatnya Dewa Racun yang kini terjebak di tubuh pemuda itu, tersenyum kecil. Ia mulai memahami situasi. ‘Jadi aku tidak mati, tetapi terlempar ke masa depan? Dan sekarang aku berada di tubuh seseorang yang bernama Kal Altair?’ pikirnya sambil menatap kedua tangannya.

‘Baiklah, Kal. Mulai sekarang, kehidupanmu aku ambil alih!’ ucapnya dalam hati, senyum menyeramkan muncul di bibirnya.

Pria gundul itu melangkah mendekati Kal, wajahnya penuh amarah. “Kau pikir kau bisa bertahan di sini, bocah manja? Aku akan menghancurkanmu!” teriaknya, tangannya terangkat, siap menghantam wajah Kal.

Namun, sebelum tangan itu menyentuhnya, Kal bergerak dengan cepat. Gerakannya begitu lincah dan presisi, membuat semua orang terkejut.

Kraakkkk!

Suara tulang patah terdengar jelas. Pria gundul itu terjatuh, kedua tangannya patah. Ia menjerit kesakitan, suaranya menggema di lapangan. Semua orang yang menyaksikan kejadian itu mundur dengan wajah ngeri.

Kal berdiri dengan gagah, menatap kerumunan dengan senyum penuh kemenangan. “Siapa lagi yang ingin mencoba?” tanyanya, suaranya dingin dan mengintimidasi.

Beberapa saat kemudian, para sipir berlarian masuk ke lapangan. Mereka menangkap Kal dan beberapa orang lainnya yang dianggap sebagai pengacau. Kal hanya diam, membiarkan dirinya dibawa pergi. Di dalam hatinya, ia merasa puas. Ini baru awal dari permainan yang lebih besar.

“Kal Altair mungkin telah mati,” pikirnya sambil tersenyum tipis. “Tetapi Dewa Racun telah hidup kembali.”

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Junaidi Al Banjari
bukan reinkarnasi bang, seperti pindah jiwa begitu
goodnovel comment avatar
Surya Darma
Ini ringkarnasi seperti kepercayaan orang Budha ya
goodnovel comment avatar
Lafiza
udah tegang di awal
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   BAB 2. Sebuah Penawaran

    Iring-iringan mobil mewah terlihat melintas di jalan utama kota Golden City. Mereka melaju tanpa hambatan, menuju sebuah penjara khusus dan dikecam paling kejam seantero negeri bernama Penjara Jembatan Terakhir.“Selamat datang, Tuan Menteri Pertahanan!” ucap Kepala Sipir Penjara itu dengan gugup. “Maaf kami tidak mengetahui kedatangan Tuan sehingga tidak melakukan penyambutan dengan baik.”Orang yang dipanggil sebagai Menteri Pertahanan itu masih berusia sekitar empat puluh lima. Usia yang terbilang muda untuk seorang menteri di Negara Red Diamond ini. Namun, hal itu menjadi wajar sebab presiden negara ini adalah ayahnya sendiri.Alex Damian, sang Menteri Pertahanan hanya tersenyum dipaksakan menanggapi ucapan Kepala Sipir itu. Ia pun kemudian berkata, “Aku datang atas perintah Presiden! Siapkan ruangan khusus dan bawa tahanan bernama Kal Altair ke ruangan itu dengan pengamanan ekstra!” “Baik Tuan!” jawab Kepala Sipir sambil membungkuk dalam penuh penghormatan.Tak terlalu lama me

    Last Updated : 2024-01-05
  • Menantu Terkuat Sang Presiden   BAB 3. Kesepakatan

    Alex nampak menghela nafas. Kal yang dikenalnya dulu penurut, entah kenapa kini terlihat berbeda.Lelaki yang dulu begitu mudah diperdaya, kini justru menunjukkan perlawanan.“Hector meminta ayah menikahkan Joana dengan Putranya, Mark. Kau kenal bukan? Ayah tak mungkin bisa menolaknya, dan sebulan lalu mereka menikah.”Kraakkk..Semua orang terkejut melihat Kal, lelaki muda berusia 22 tahun, berontak dan berhasil menghancurkan baja yang mengurung lengan kanannya. Hal yang sangat mustahil terjadi mengingat logam itu sangat kuat bahkan tidak bisa dihancurkan dengan palu besar sekalipun. Namun Kal berhasil melepaskan sebelah tangannya lalu menarik paksa baja yang mengikat lehernya sehingga baja itu patah.“Bodoh! Mengapa membiarkan Joana menikah dengan lelaki bejat itu!” Kal membentak sangat marah.Ia tahu bagaimana liciknya Hector. Dan, ia jelas marah karena keluarga Joana justru menyerahkan putri mereka pada lelaki itu.“B-bagaimana bisa? Tidak mungkin!”Melihat Kal yang kini dapat

    Last Updated : 2024-01-05
  • Menantu Terkuat Sang Presiden   BAB 4. Si Culun Yang Berubah Bengis

    Baru saja ia duduk, sang Presiden dikejutkan oleh suara seseorang.“Kau boleh senang, Tuan Presiden. Apa yang kulakukan itu baru permulaan. Selanjutnya kau akan melihat betapa dunia ini seperti Neraka bagi Hector.” Presiden Keith benar-benar dikejutkan oleh kemunculan Kal Altair, bekas menantunya itu tanpa ia tahu bagaimana caranya ia masuk. Seorang lelaki muda yang masa depannya ia hancurkan dan keluarganya ia buat berantakan, bahkan kedua orang tuanya pun telah tewas. Dalam keadaan seperti itu, sebagai seorang Presiden ia tetap menunjukkan ketenangan, walau di dalam ia sangat tegang. "Mau apa kau datang ke tempat ini? Apakah kau mau merusak semua rencana dengan datang ke istana kepresidenan ini?""Kau tidak perlu khawatir, Tuan Presiden! Semuanya sudah aku perhitungkan dan tidak ada seorangpun yang mengetahui aku masuk ke tempat ini. Jangankan para pengawalmu yang tidak becus itu, CCTV di istana ini pun turut tidak becus kerjanya.” Cukup terkejut juga Presiden Keith dengan ucapa

    Last Updated : 2024-01-05
  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 5. Aksi Brutal Kal

    Sementara itu, di markas besarnya, Hector Damos tengah mengumpulkan orang-orangnya."Loki, barang yang kau kirim kali ini harus berhasil. Meski ini tidak sebesar kemarin, tapi cukup merepotkan kalau harus gagal lagi. Tidak mungkin kita kembali meminta Presiden untuk menggantinya. Bisa-bisa para birokrat akan mencurigai." "Kau tidak usah khawatir, Boss. Kali ini pasti tidak ada hambatan. Waktu itu Jack saja yang terlalu ceroboh hingga kecolongan. Kali ini aku pastikan tidak akan terjadi. Akan kupenggal leher orang yang mengacau itu kalau dia berani muncul. Kepalanya akan kupersembahkan kepadamu!" Loki sesumbar di depan bos besarnya.Loki merupakan salah satu anak buah utama sekaligus kepercayaan Hector. Ia memiliki lima orang kepercayaan yang dianggap paling dekat dengannya. Salah satunya bernama Jack, orang yang memimpin transaksi sebelumnya. Namun, Jack kini dipenjara karena kegagalan transaksi mereka tempo hari yang didalangi oleh Kal. Namun, tentu saja, karena pekerjaan Kal yang

    Last Updated : 2024-01-05
  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 6. Menyelamatkan seorang gadis.

    “Sialan! Tubuh ini benar-benar lemah!” Sementara itu, Dewa Racun yang kini menghuni tubuh Kal menjadi berang. “Mengapa ia terus memikirkan perempuan bernama Joana itu!”Ia baru saja menyelesaikan misi memutuskan untuk pulang ke kamar mewahnya. Namun, ia begitu kesal karena tubuh dan pikirannya seolah tidak membiarkannya istirahat.Jiwa Kal yang sebenarnya telah mati itu terus memikirkan mantan istrinya. Perasaan lelaki itu menjadi begitu perasaannya cemas.Tidak seorang pun tahu kalau Kal memang sebenarnya telah mati. Ia tewas saat terjadi kerusuhan di penjara yang melibatkan banyak tahanan. Beruntung, seorang profesor meminumkan sebuah ramuan dan membuatnya hidup lagi.Ramuan itu bernama “Menghidupkan yang Mati”, ditemukan di reruntuhan bangunan kuno oleh Profesor yang menjadi satu-satunya teman setia Kal di dalam penjara.Saat itulah, tanpa disadari sang Profesor sudah menarik jiwa seseorang di masa lalu yang tewas akibat pertarungan–Dewa Racun.“Sial!”Kal bangkit dari tempat ia me

    Last Updated : 2024-02-01
  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 7. Lima Keluarga Korban Sang Presiden

    Ana si Kasir Supermarket dan Security yang menjadi rekannya dalam melakukan kecurangan di tempat mereka bekerja itu hanya terdiam. Tidak mungkin mereka membantah, karena apa yang diucapkan bos mereka itu adalah kenyataan. Lelaki pemilik supermarket itu kemudian menghampiri Kal, “Maaf atas ketidaknyamanannya tuan. Sebagai ganti rugi keadaan ini, tuan dan adik bertiga ini boleh mengambil sepuasnya, gratis!” ucapnya.“Benarkah!” ucap gadis yang tadi dituduh sebagai pencuri. Ia langsung membekap mulutnya sendiri karena merasa kelepasan bicara.Lelaki pemilik supermarket itu sendiri hanya tersenyum dan mengangguk ke arahnya. Wajah gadis itu terlihat sangat gembira. Ia langsung menuju tempat belanja dan memilih barang secukupnya. Sementara Kal dan anak lelaki itu nampak tidak tertarik dengan tawaran si bos pemilik supermarket.Kal memutuskan untuk keluar dari supermarket itu. Tak lama setelahnya, anak lelaki itu mengikuti. Kal langsung menarik anak lelaki itu dan membawanya ke sebuah cafe

    Last Updated : 2024-02-01
  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 8. Dunia Hacker

    “Apa maksudmu Wes?” tanya Kal.Wajah lelaki muda itu sedikit berubah serius. Keadaan itu sedikit membuat salah paham Wesly.“Bang, aku tahu kau sangat mengidolakan Presiden Keith. Tapi kau harus juga membuka mata. Semua orang kecil tahu siapa dia dan siapa orang-orang sekelilingnya. Hanya saja tidak ada yang berani bersuara.”Sejenak Wesly diam, melihat respon Kal. Beberapa saat kemudian ia meneruskan perkataannya.“Para pejabat dan pengusaha yang berada di pihaknya semakin makmur, sementara yang berseberangan dengannya terancam. Belum lagi rakyat kecil sering jadi korban. Seperti para keluarga di sini. Tanah dan rumah mereka direbut dengan muslihat bangunan liar, padahal di sana hendak di bangun tempat hiburan malam!” geram Wesly.Kal diam tidak menanggapi. Namun otaknya sedang berpikir keras memahami keadaan yang diceritakan Wesly. Ia tidak menyangka keadaan Presiden Keith saat ini sedemikian buruk. “Apa mungkin aku sedang dimanfaatkan untuk menghancurkan orang yang dianggap ancama

    Last Updated : 2024-02-02
  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 9. Berperang Lewat Pengadilan 

    Kal mengangguk. “Tentu bisa,” jawabnya. “Tapi untuk sementara waktu biarkan seperti ini. Aku punya rencana, kita akan buat terkejut mereka yang sudah menindas kalian. Akan ku kembalikan semua, bukan hanya hak kalian, tapi juga kesehatan para kepala keluarga.”“Terima kasih kak!”Tiba-tiba saja Caithlyn memeluk Kal sambil mengucapkan kata terima kasih. Sesaat pemuda itu diam. Jiwa seorang legenda dahulu terusik. Ini untuk pertama kalinya ia dipeluk seorang perempuan, di kehidupan dahulu maupun kehidupannya yang sekarang.Perlahan Kal melepaskan pelukan gadis itu. “Belum saatnya mengucapkan terima kasih,” bisiknya dengan suara sedikit dingin.Caithlyn mundur setapak. Ia baru sadar telah memeluk orang. Gadis itu khawatir Kal berpikiran yang tidak-tidak tentangnya.Kal tidak peduli dengan keadaan itu. Ia tersenyum lalu beranjak pergi. Sempat ia berpesan agar jangan pernah mengatakan apa-apa terhadap siapapun. Sampai rencananya berhasil ia jalankan.Pemuda itu menggunakan motor sport yang

    Last Updated : 2024-02-02

Latest chapter

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 54. Serangan Ke Istana Presiden

    Wesly memasuki gerbang besar menuju Istana Kepresidenan dengan hati yang berdebar kencang. Dia mengenakan pakaian rapi dan membawa selembar surat palsu yang menyatakan bahwa dia adalah seorang penggiat hak asasi manusia yang juga layak mendapatkan penghargaan yang sama dengan Caithlyn.Saat memasuki area Istana, Wesly dicegat oleh petugas keamanan yang menanyakan tujuannya. Dengan tenang dan percaya diri, Wesly menjelaskan bahwa dia datang untuk menyampaikan protes karena hanya Caithlyn yang mendapatkan penghargaan. Dia meyakinkan petugas bahwa tindakannya adalah bentuk kepeduliannya terhadap kesetaraan gender.Setelah beberapa saat diskusi, petugas keamanan akhirnya memberikan Wesly kesempatan untuk bertemu dengan Presiden. Wesly ditemani oleh seorang staf istana yang mengantar dia menuju ruangan Presiden.Di dalam ruangan, suasana tegang terasa begitu kental. Wesly duduk di hadapan Presiden Keith yang tampak serius dan tegas. Namun, Wesly tetap tenang dan mengemukakan argumennya den

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 53. Caithlyn Dijemput Ke Istana

    "Saya akan mencoba menghilangkan mereka di sini. Jaga komunikasi tetap terbuka," kata Kal sambil mempercepat laju motornya.Saat masuk ke dalam gang sempit, Kal melihat helikopter yang mengawasinya harus mengubah posisinya untuk terus memantau. Itu memberinya sedikit waktu untuk menyusun rencana.Kal dengan hati-hati mengendarai motor sportnya melalui gang-gang kecil, mengambil belokan tajam dan jalan buntu untuk mengacaukan helikopter yang mengikutinya. Dia juga memperhatikan setiap gerakan mobil-mobil yang mengikuti dari belakang.Setelah beberapa menit melakukan manuver yang rumit, Kal melihat peluang untuk menghilangkan pengawasan helikopter. Dia mempercepat motornya dan tiba-tiba berbelok tajam masuk ke dalam taman kota yang penuh dengan pepohonan dan semak belukar.Helikopter yang mengikuti tidak bisa mengikuti belokan tajam yang dilakukan Kal. Mereka harus mengubah posisi dan menghindari pepohonan di taman. Hal ini memberikan kesempatan bagi Kal untuk menghilang di antara pepoh

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 52. Sebuah Kecurigaan

    “Aku pun sudah menyelidikinya melalui para hacker dan tim IT negara. Semua tidak dapat menemukan kesalahan atau ketidak aslian dari identitas orang itu. Sepertinya ia memang menggunakan identitas asli,” ucap Alex.Presiden Keith diam merenung. Sebenarnya ia sudah menduga Nel itu adalah Kal yang menyamar. Namun tidak ada bukti yang ia dapatkan.Keberadaan Kal yang misterius membuat Presiden Keith merasa sulit untuk mengendalikannya. Apalagi kini Joana, putrinya yang dijadikan senjata untuk mengendalikan Kal juga sudah berada di tangan menantunya itu. Ia merasa Kal saat ini bagai bola liar yang keberpihakannya sangat sulit ditentukan.“Padahal aku sudah sangat yakin pengusaha bernama Nel itu adalah Kal. Tapi ternyata kartu identitasnya itu menunjukkan hal lain. Meski begitu bukan berarti kita bisa percaya begitu saja,” Presiden Keith menajamkan matanya menandakan ucapannya itu benar-benar serius.buat lanjutan cerita diatas dengan mengembangkan kalimat di bawah sebanyak 1000 kataAlex

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 51. Penyelidikan Yang Gagal

    Tiga polisi itu berusaha meminta maaf lagi, namun Kal sudah tidak dapat lagi dikendalikan emosinya. "Kalian berpikir saya bodoh? Berpikir saya mencoba mengelabui negara? Ini adalah pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap integritas saya sebagai warga negara!" Kal mengeluarkan ancaman akan mengambil langkah hukum terhadap mereka.Dengan suasana yang semakin tegang, Caithlyn mencoba meredakan situasi. "Baiklah, baiklah, mari kita semua tenang. Apapun itu, mari kita cari solusi yang terbaik untuk semua pihak. Kak Nel, mungkin ada cara damai untuk menyelesaikan masalah ini tanpa harus mengambil tindakan ekstrim," ucapnya dengan suara tenang, mencoba membujuk Kal untuk tidak melangkah terlalu jauh.Kal masih berpura-pura dalam emosi yang tinggi, Ia melakukan itu agar pihak kepolisian atau pemerintah tidak bertindak semena-mena terhadapnya. Sangat penting baginya untuk tidak sering diusik oleh orang pemerintahan.“Tuan-tuan, sebaiknya tinggalkan dulu tempat ini. Kalau memang tuan-tuan

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 50. Utusan Presiden, Pemeriksaan Identitas Kal 

    Beberapa saat kemudian, Caithlyn bergabung dengan Kal dan Wesly di ruang tunggu basecamp mereka. Wajahnya terpancar senang melihat kedatangan Kal, sementara Kal sendiri hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Caithlyn tentang kabarnya. Namun, kegembiraan Caithlyn agak memudar saat Kal langsung menanyakan apa yang sedang terjadi."Kak Nel, beberapa hari ini kami sering didatangi oleh polisi dan intel tentara. Mereka mencari seseorang bernama Kal. Sepertinya orang itu sangat membuat resah negara, dilihat dari gelagat mereka," ujar Caithlyn dengan nada khawatir.Kal mengangguk, mengindikasikan bahwa ia memperhatikan situasi yang disampaikan Caithlyn. "Apakah polisi dan tentara itu melakukan kekerasan atau mengancam?" tanya Kal dengan suara agak meninggi, mengisyaratkan kekhawatirannya.Caithlyn menggeleng pelan. "Mereka bertanya dengan baik-baik, tapi memberikan ancaman halus. Mereka mengatakan bahwa jika kami mengetahui keberadaan Kal atau memiliki informasi tentangnya, kami bisa dita

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 49. Penyusup Di Dalam, Hector Marah

    Berita Televisi‘Terjadi penangkapan raja gembong mafia terbesar di Negara Red Diamond. Penangkapan tidak berjalan dengan lancar, Hector berhasil lolos. Diduga ia diselamatkan oleh Panglima Angkatan Laut yang menjadi backingannya.’Di ruangan presiden digelar rapat tertutup bersama menteri-menteri utamanya. Di ruangan itu diputarkan tayangan televisi yang memberitakan tentang terlibatnya Panglima Angkatan Laut dalam jaringan mafia terbesar di negara itu.“Berita seperti ini sungguh memalukan saja. Seharusnya tidak ada kejadian seperti ini di pemerintahan. Dewan Pertahanan terlibat dalam mafia besar.”“Tapi tuan Presiden. Aku tidak tau menau tentang kejadian ini. Panglima Angkatan Laut atas inisiatifnya sendiri.”Alex menteri pertahanan Negara Red Diamond menolak dipersalahkan atas kejadian yang menggemparkan media hari ini. Panglima Angkatan Laut kedapatan sebagai Backing dari mafia kejahatan terbesar di negara itu.Sempat terjadi perdebatan antara keduanya. Keadaan itu mendapat berb

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 48. Bertarung di Helikopter

    Panglima Angkatan Laut berusaha mempertahankan ketenangan, meskipun terlihat jelas kepanikannya. "Kita perlu mencari jalan keluar dari situasi ini. Saya akan mencoba menghubungi angkatan laut lagi atau mengirim pesan rahasia untuk meminta bantuan," ucapnya sambil meraba-raba saku baju untuk mengambil perangkat komunikasi lainnya.Namun, sebelum Panglima Angkatan Laut dapat melangkah lebih jauh, pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan keras. Sejumlah petugas berseragam lengkap dari kepolisian bersenjatakan senapan masuk dengan wajah serius dan tegas. "Kalian semua harus menyerah sekarang juga sesuai dengan surat perintah penangkapan dari presiden!" ucap salah satu petugas dengan suara yang tenang namun penuh dengan mental mengancam.Hector melirik ke arah Panglima Angkatan Laut, memperlihatkan kebingungannya yang dalam. Sebelum mereka sempat merespons, petugas kepolisian sudah bersiap-siap mengambil tindakan lebih jauh jika mereka menolak untuk menyerah. Ruangan yang tadinya penuh denga

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 47. Penangkapan Hector

    Beberapa hari kemudian, sebuah kapal cukup besar yang dijaga ketat oleh tentara angkatan laut memasuki perairan negara Red Diamond.Perairan terlihat padat dengan kapal-kapal dagang dan patroli yang sibuk melakukan pemeriksaan. Namun, kapal ilegal itu dengan mudah masuk tanpa diperiksa lebih lanjut karena Hector telah mengatur segalanya dengan baik.Di pertengahan perjalanan menuju perairan kota Golden City, sebuah speedboat kecil tiba-tiba muncul dan menghadang jalannya kapal besar milik Hector. Pemimpin pengawalan dari angkatan laut yang mengawal kapal segera memperingatkan semua anak buahnya untuk bersiap-siap menghadapi kemungkinan ancaman.“Berhati-hatilah! Sepertinya speedboat itu berniat mengganggu,” ucapnya melalui alat penghubung ke kepal-kapal lain yang turut mengawal.Pemimpin pengawalan itu kemudian memperingatkan orang-orang di speedboat untuk menjauh atau akan ditembak sebagai tindakan peringatan. Namun, orang-orang di speedboat tersebut tidak mau mundur. "Hentikan kap

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 46. Tangan Kanan Sang Dewa Racun

    “Tuan Kal, pertemuan antar pengusaha raksasa antar negara sebentar lagi dilaksanakan. Namamu tidak terdaftar dalam pertemuan itu!”“Lalu bagaimana cara agar aku bisa masuk dalam daftar mereka?”Kal terlibat pembicaraan dengan tangan kanannya. Namanya Richard, seorang lelaki 40 tahun yang berhasil meraih kepercayaan Kal. Walaupun siapa jati diri menantu sang Presiden itu masih tak ada satupun yang mengetahui kecuali dirinya sendiri.“Ketua perserikatan pengusaha sukses itu bernama Jhony Tucher, apabila tuan bisa menarik perhatiannya mungkin tuan akan mendapatkan undangan itu. Di negara kita hanya Hector satu-satunya yang mendapatkan itu!”Kal mengerutkan kening. Ia masih belum mengerti keadaan, “Hmmm… apakah Presiden tidak bisa membantu?”“Tidak tuan, mereka tidak akan bisa dikendalikan oleh pemerintahan manapun. Yang ada merekalah yang mengendalikan pemerintahan banyak negara. Entah negara kita ini!”Kal yang berasal dari kehidupan zaman dahulu, masih minim pengalamannya tentang polit

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status