“Bahan masakan yang ada hanya tersisa beberapa bawang dan satu kotak telur saja, Tuan. Kami belum sempat berbelanja karena Madam tidak memberikan kami uang.”Dua pembantu perempuan paruh baya itu meminta maaf kepada Davin karena bahan makanan yang tidak cukup untuk membuat masakan lezat seperti yang diinginkan Rara.Davin menenangkan mereka berdua dan meminta tolong untuk mengepel lantai satu dan membersihkan karpet dekat perapian.Dengan tangan ajaib miliknya, bawang merah, bawang bombay, telur, dan beberapa saos yang ada disulap menjadi sandwich enak dengan paduan saus ala Italia.Ketika melihat hidangan sandwich milik Davin, Rara langsung marah dan menganggap lelaki itu bercanda telah menghidangkan hidangan murahan yang bahkan tidak senilai satu dollar di pinggiran jalan.Gerald yang tidak tahan melihat kelakuan istrinya, segera mengambil sandwich itu dan melolopkannya ke mulut Rara.“Bagiamana, mulutmu bisa diam setelah
“Sepertinya aku tahu apa yang harus dilakukan, Gerald.Pilihannya ada dua, merombak semuanya atau mencari sumber permasalahannya.”Davin duduk di depan Gerald yang sedang merokok. Dari telunjuknya yang terus mengetuk-ngetuk meja, nampak sekali jika ia berpikir keras untuk membantu menyelesaikan kerugian tak berkesudahan bisnis keluarga istrinya.Dengan terpaksa, ia harus membantu walau ujungnya sama, dianggap sebagai biang kesialan oleh Rara.“Aku ingin kau mengambil yang paling sedikit resikonya.”“Tidak bisa begitu, Gerald. Yang namanya bisnis selalu memiliki resiko besar dan keduanya tidak bisa disepadankan.”Gerald menelepon sekretarisnya, memintanya datang ke sebuah restoran untuk berdiskusi menyelesaikan masalah perusahaan, tentu dengan bantuan Davin.Mereka berdua berangkat dan Gerald yang langsung berbicara dengan Rara agar mertua egois itu mengizinkan menantunya pergi untuk sebuah keperluan.
Empat hari berlalu setelah duel maut antara Davin dan Colin, tidak ada kabar lanjutan lagi tentang lelaki iblis yang pernah mengganggu Lisa.Kematian Colin seakan dihapuskan dari rentetan sejarah dan jasadnya dihilangkan dari sorotan media massa.“Ellen, kenapa kau tidak mengatakannya padaku?”“Entahlah, Tuan, aku tidak pernah membayangkan jika Tuan Davin adalah menantumu. Aku baru menyadari hal ini sekarang.”Dengan wibawanya yang khas, Davin menjetikkan jarinya dan membuat dua orang pelayan laki-laki datang untuk menyambut mereka.Menu demi menu disuguhkan. Makanan biasa hingga kelas premium ditawarkan dan dua pelayan itu begitu lihai menjelaskan komposisi hingga bahan dasar tiap-tiap menu yang ada di booklet.Davin memesan hidangan yang disukainya, Ratatouille khas Italia dengan pengurangan paprika karena tenggorokannya sedang kurang enak. Tak lupa, ia memesan Wine mahal agar diskusi siang ini berlangsung hangat di
Davin mencermati laporan keuangan setahun yang lalu. Lima belas menit berlalu dan hanya dihabiskan untuk mencermati detil demi detil semua yang dilaporkan Ellen.Saat menemukan sebuah kejanggalan, tidak lupa Davin menandainya dengan spidol merah yang memang sengaja agar terlihat jelas oleh mata Gerald.“Segerakan rapat bersama seluruh petinggi perusahaan, kalau bisa lusa! Semua harus hadir tanpa terkecuali!”Tidak berani menyanggah perintah Davin, Gerald langsung tunduk dan menuruti. Semua petinggi Setiawan Developement gelagapan mendengar perintah mendadak dari Gerald.Dari semua petinggi yang tersisa, hanya dua orang yang mengetahui segala tentang perusahaan karena ikut merintis dari awal.Mereka berdua yakin, akan ada seseorang yang ditunggu untuk menyelesaikan grafik menurun tak berkesudahan ini.Gerald tidak menyangka jika Davin bisa selihai itu dalam mengurusi bisnis. Selama ini ia menganggap Davin hanya sebatas anak muda y
Sesampainya di rumah, Davin langsung memasuki kamar tanpa menyapa Rara yang meminta dipijat kakinya di ruang tengah.Saat mulut wanita egois itu akan memuncratkan kata-kata kasarnya, si pembantu langsung mengilir kaki Rara agar mulutnya tidak jadi memaki Davin dan malah berteriak kesakitan.“Kerja yang benar! Memijat saja tidak becus.”“Kalau dibiarkan seperti ini, Anda akan terus merasakan sakit di bagian pergelangan kaki, Nyonya.”Dengan tatapan sekilas sebelum menaiki tangga ke lantai dua, Davin mengedipkan matanya kepada pembantu paruh baya yang sangat menghormati dirinya.Di dalam kamar, Lisa sudah menunggu dengan menggunakan piyama tanpa pakaian dalam dan bersiap menyambut Davin dengan pemandangan salju turun.Davin membiarkan Lisa menggantung di pundaknya dan memelototi tumpukan kertas dari Ellen yang sedang ia koreksi.“Jarang sekali aku melihatmu membaca angka-angka seperti ini, apa kau sudah bos
Sebenarnya ia agak risih dengan pakaian rapi seperti ini. Bahkan, setiap kali memimpin rapat di Nayama atau The Lyceum, Davin tidak pernah sekalipun menggunakan pakaian resmi seperti para petinggi perusahaan.Bersama Melvin, dia tidak pernah terlampau rapi dan lebih suka berpenampilan casual seperti anak muda zaman now, dan yang terpenting, tidak norak.Mobil alphard hitam keluar dari garasi dan berhenti tepat di depan pintu gerbang.Davin menunggui Lisa yang mengunci pintu rumah, lalu menutup gerbang dan memasrahkan salah satu kunci cadangan ke security yang berjaga di dalam pos.Tiga puluh menit waktu yang dibutuhkan untuk menjangkau Western Harbour, tempat baku hantam pertama antar Orchid dan Lone Werewolf beberapa bulan silam.Sebuah taman di kiri-kanan jalanan masuk hotel memanjakan mata. Beberapa kolam ikan sesuai jenisnya masing-masing juga ikut memeriahkan lingkungan hijau hotel Stellar.Tentu, harga yang dirogoh kocek akan sebanding
Lisa tidak kuasa menahan tangisnya. Air matanya masih terus berusaha ia bendung. Sembari menggigit bibir, ia tidak ingin mengeluarkan semua amarahnya disini.Setelah dua kali menghadiri pertemuan dan hanya bisa duduk sebagai seorang sopir keluarga, kini Davin mendapat perlakuan yang sama di tahun ketiganya, bahkan lebih parah.Tahun lalu, dia hanya dimaki di dalam mobil dan disuruh untuk mengelap sepatu Gerald, Rara, serta Lisa sesaat sebelum mereka bertiga memasuki Stellar.Sama halnya dengan dua tahun lalu, hampir mirip, dan Davin selalu disuruh untuk menunggu di smoking area serta mengaku sebagai sopir karena menjaga hati Lisa yang saat itu belum menaruh cinta padanya.“Kenapa diam saja? Apa kau tidak mendengar suaraku? Baiklah,” Rara mendekatkan mulutnya di dekat telinga Davin, lantas berteriak. “Pergi!”Keadaan hening sejenak dan Davin tidak berkutik sedikitpun.Rasa kesal di dalam benaknya semakin memuncak, ia m
Disaat itu juga, Davin melepas pelukannya dan mengambil kain pel. Tanpa sadar, dompetnya terjatuh dan langsung dipungut oleh salah satu petugas reservasi yang terus mengawasinya dari belakang.Tidak mungkin!Gumam petugas itu sangat keras dengan mata terbelalak lebar tidak percaya. Kartu nama Davin langsung diletakkan di atas meja reservasi dan semua orang terdiam.Disana tertulis sebuah nama yang menimbulkan ketakutan mendalam, seperti malaikat maut datang siap mencabut nyawa. Bedanya, Davin adalah malaikat kekuasaan yang setiap saat bisa mencabut kedudukan seseorang hanya hitungan detik.Davin Nayama, Son of Prince Eiduart and young prince of Edinburgh. Semua tercengang, tak terkecuali Lisa yang tiba-tiba menghentikan tangisnya.“Ada apa ini?” Gerald datang dengan pandangan menyelidik. “Davin, katakan padaku siapa yang memperlakukanmu seperti ini?”“Ohh, Gerald, kau selalu telat datang menolong. Biarlah mereka
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.