Fatma, Istri Joko, dengan perutnya yang sudah sangat besar karena hamil tujuh bulan, membukakan pintu. Senyumnya sangat dipaksakan. Davin tahu dia kelaparan, belum makan sama sekali dari pagi tadi.
Davin sendiri pernah menjalani hidup sebagai orang miskin sekitar delapan tahun. Hari demi hari dia lewati dengan kelaparan, kehausan. Bahkan untuk sekedar mengais nasi, dia harus bantu cuci piring seharian penuh di salah satu warung makan dekat perusahaan Lorena.
Dia tahu bagaimana raut muka orang kelaparan, terlebih ketika pria itu melihat mulut Fatma yang mulai kering pecah-pecah.
“Telepon Levy, suruh dia ke sini. Hampir seminggu aku tidak pernah mendapat kabar tentang Lisa.” Davin berbisik ke telinga Melvin.
“Jangan lupa sampaikan pesanku ... suruh Levy bawa beras lima kilo, empat nasi bungkus, sama telur dan minyak. Pastikan juga keluarga Joko tidak mendengar ini. Bisa sakit hati mereka karena dianggap sebagai dhuafa tidak mampu.”
Serigala merah dengan sepuhan perak di bagian belakangnya. Davin langsung paham tanda itu, dia menelepon Andre, tanya tentang Serigala Merah. “Salah satu pegawai Nayama ada yang terjebak konflik dengan mereka.” “Hmm, sebentar...” Andre memanggil salah satu tangan kanannya bernama Gordon. “Keponakanku tanya tentang Serigala Merah, tolong jelaskan padanya apa-apa saja yang harus dilakukan jika bertemu dengan anggota mereka.” Gordon mengambil alih ponsel Andre, lalu menjelaskan apa yang kiranya perlu dijelaskan pada Davin. “Sebelumnya saya minta maaf, Tuan Muda, informasi ini sifatnya sangat rahasia. Saya hanya bisa menjelaskan sedikit dari mereka, selebihnya Tuan Muda bisa tanya kepada Tuan Besar karena Tuan Besar lah yang lebih berwenang menjelaskan ini pada Anda.” Davin minta izin keluar sebentar, dia tidak mau perbincangan ini didengar Joko karena apabila Joko tahu, dia bukannya malah tenang, tapi semakin khawatir Serigala Merah meningkatkan
Sepulang dari kontrakan Joko, Davin tidak langsung kembali ke Phoenix, dia menyambangi restoran wagyu Bobby, lalu menyuruh Levy berjaga di sana sementara waktu.“Paman Andre sudah mengirim dua anggota militer untuk menggantikan tugas Joko dan Sapto dua hari ke depan.” Davin berujar sembari melangkahkan kaki ke lantai dua restoran.Sore ini sebenarnya Davin ada kuliah di kampus barunya, tapi dia sengaja tidak masuk guna menyelesaikan semua problem yang sedang dia hadapi.Di lantai dua, Davin minta list gaji tiap-tiap karyawan. Dia terkejut, bagaimana bisa cleaning service, tukang cuci piring, dan satpam restoran digaji jauh lebih rendah dari mereka yang bekerja di bagian dapur dan pelayanan.“Ini terlalu jomplang! Bagaimana bisa gaji pelayan dua kali lipat UMR, sedangkan bagian kebersihan dan keamanan hanya separuh UMR gaji ibukota?! Ini restoran terkenal, dan punya pelanggan tetap tiap harinya.”Davin memarahi seluruh peting
Davin meluncur ke bandara, sudah ada pilot pribadi yang menunggunya.Beruntung jalanan tidak terlalu macet, lelaki itu bisa melenggang cepat menuju bandara internasional ibukota. Menggunakan mobil sedan biasa, Davin tidak bisa menyusuri jalan tol dengan kecepatan penuh.Di mobil, hatinya remuk, memikirkan ucapan yang tadi disampaikan Danang.Tuan Besar Juta terbaring lemas di rumah sakit?Siapa?Siapa yang berani menyerang Tuan Besar Nayama?Davin masih dihantui rasa takut, dia belum siap sepenuhnya memimpin Nayama, masih banyak hal yang harus dia pelajari sebelum resmi jadi pemimpin tertinggi Nayama Pusat.Sesampainya di bandara, Davin memarkir mobilnya di parkiran umum. Dia menunjukkan kartu identitas kepada salah satu petugas keamanan, lantas pergi menyuri lorong check in.Dari kejauhan Davin melihat Melvin duduk termenung, sepertinya dia juga mendapat kabar itu dan diminta menunggu Davin, lantas berangkat bersama menuju Edi
Cklek!Pintu ruang operasi dibuka.Dokter Theresia menundukkan kepala, lalu geleng-geleng. “Kami sudah berusaha sekuat yang kami bisa, tapi Tuhan nampaknya berkehendak lain. Tuan Besar Juta ber-”Belum selesai dokter wanita paruh baya itu berucap, Davin langsung menyela. “Jangan bilang tidak ada cara lain untuk menyelamatkan kakek, Dok, ayolah ... kalian adalah dokter terbaik dari yang terbaik. Rumah sakit ini juga menyediakan fasilitas terbaik di Skotlandia, tapi apa hasilnya!?”“Davin!?” Andre membentak keras. “Dokter sudah berusaha, kita tidak bisa memaksakan hasil operasi itu sukses atau tidak. Diam dan hormati ketika Dokter There bicara!”“Ta-tapi Kakek...”“Diam!” Andre membentak dengan tatapan mengerikan.Melvin dan Lubis coba menenangkan Andre, lalu mempersilakan Dokter Theresia meneruskan penjelasannya yang baru saja dipotong Davin.“Tuan Bes
Sekembalinya ke Indonesia, Davin memilih bolos kuliah karena dia harus menghadiri rapat tahunan di Midnight Entertainment, salah satu perusahaan pusat Keluarga Orchid, keluarga terkaya di Indonesia. Davinsebenarnya enggan pergi ke acara Keluarga Orchid, namun karena Juta terus mendesaknya, Davinpun pergi ke sana. Melvin sudah siap sejak 30 menit lalu, tapi Davin masih bermalas-malasan di atas kasur. Dia memperhatikan i***a milik Lisa, ternyata followernya melebihi beberapa artis terkemuka negara ini. Kecantikan Lisa berhasil menghipnotis Davin sejak pertemuan mereka 12 tahun silam di kedai es krim. “Andai Keluarga Setiawan tahu siapa sebenarnya aku, pasti mudah mendapat cinta Lisa. Tapi aku tidak mau cintaku diterima hanya karena harta dan tahta. Aku ingin cinta yang tulus.” Davin berujar pelan. Tapi benar juga kata Davin. Ketulusan cinta Lisa tidak bisa nampak jika Lisa tahu siapa sebenarnya Davin Nayama. Rasa segan bercam
Dua petugas keamanan Midnight Entertainment menahan Davin masuk. Selain namanya tidak tercantum di daftar tamu -karena daftar tamu yang sudah ditandatangani akan dihapus dari daftar -, Davin juga tidak memiliki kartu tanda anggota rapat tahunan Keluarga Orchid.Normalnya, mereka yang menduduki posisi 20 besar terkaya di Klan Emas, memiliki kartu resmi itu.“Kami melarang orang asing masuk ke acara kehormatan Keluarga Orchid, ini acara sakral, dan orang sepertimu mungkin saja mengacaukan acara yang sudah dipersiapkan belasan minggu ini.” Salah satu satpam mengusir Davin secara halus.Hah?!Davinmengernyitkan dahi. Kartu invitation katanya? Jelas dia tidak punya. Dia hanya datang bermodal ucapan Melvin. Melvin sendiri tidak memberikan kartu apa-apa, tidak juga memberi rekaman suara.“Aku tidak punya kartu itu. Di mana aku bisa mendapatkannya?” tanya Davin.Dua satpam saling pandang heran, di sana juga ada beberapa
“Hah? Ngomong apa? Kami tidak peduli denganmu. Memangnya kamu siapa, ha? Jangankan gembel berpakaian lusuh sepertimu, anak walikota saja tidak bisa masuk ke tempat ini kalau tidak punya kartu identitas khusus. Di kota B ini,hanyaKeluargaOrchidyang memperlakukan semua orang secara adil.”Davinmenyilangkan tangannya di dada.“Semua miliarder sudah paham aturan yang berlakudi acara ini. Atau jangan-jangan, kamu bukan salah satu anggota Klan Emas, makannya kamu tidak tahu tata cara masuk ke acara tahunan Midnight Entertainment?”“Masa bodoh kamu mau anggap aku atau nggak. Sudah aku peringatkan sebelumnya, biarkan aku masuk, atau kalian berdua terima akibatnya!” Davin mulai mengancam.“Hahaha, sudah aku peringatkan berapa kali, aturan tetap aturan.Simpelnya, jika kamu tidak punya kartu, kamu tidak boleh masuk. Beres!”Petugas keamanan itu mengelus rambut Davin seolah
Hampir 30 menit dia berdiri di depan dua penjaga itu.Setiap ada tamu yang masuk, keduanya selalu mengolok Davindan menganggapnya sebagai badut yang tidak jago dalam penyamaran. Berulang kali dia minta izin masuk ke acara itu, tapi keduanya terus-terusan menolak.Karena kesal, dua penjaga itu mengancam akan menendang perut Davinapabila dia masih keras kepala.“Aku tidak pernah bermain dengan ancaman. Sekali aku berkata, aku akan melakukannya. Camkan itu!”Peringatan Vio tidak digubris Davin, hingga akhirnya terdengar suara seorang gadis dari balik tembok pintu masuk.“Ada keributan apa ini?”Seorang perempuan cantik memecah perdebatan antara Davindan dua penjaga Midnight Entertainment.Davinmenoleh. Sesosok bidadari berdiri di belakangnya. Rambutnya panjang semampai, hitam lebat, dan tentunya harum. Parfum avocadonya menyeruak. Pakaiannya sangat mewah bak seorang permaisuri raja.Ga