Davin harusnya menang tanpa kecurangan sedikitpun, tapi entahlah, Prima berbuat curang. Lagi dan lagi!
“Tuan, tolong pergi dari tempat ini, saya mohon!” pinta keamanan pada Davin, dia masih berlaku sopan karena takut Bobby akan memecatnya jika berani membeda-bedakan satu pelanggan dengan pelanggan lain.
“Aku tidak akan pergi sebelum dia menggonggong dan memohon di kakiku!” Davin membentak, dia terlampau marah karena Prima tidak sportif dalam berkompetisi.
“APA KATAMU!” Prima kembali emosi, semua orang ikut terkejut. “Kamu masih mempermasalahkan hukuman itu? Jangan harap aku melakukannya!”
Davin yang kesal melihat Prima langsung menendang tempurung lututnya.
Prima akhirnya berlutut sambil merintih kesakitan.
Heri dan Jabran bereaksi, tapi Davin bergerak lebih cepat. Dua telunjuknya mengincar nadi leher dan membuat mereka berdua lumpuh untuk sementara waktu.
Robby dan Wendy ketakutan, dia
“Bukannya kita sahabat? Kenapa kamu melakukan ini?”Prima merengek bak bayi minta dibelikan permen dan mainan. Davin tidak peduli, dia tidak sedikitpun iba melihat wajah melas Prima.“Cih, persetaan persahabatan! Kamu terus mempermalukanku di tempat umum. Karma pasti berlaku, dan sekarang kamu yang harus dipermalukan.”Davin memberi pilihan, Prima harus sujud dan mencium kakinya, atau menggonggong selama lima belas detik. Prima kembali emosi, tapi Davin tidak peduli, dia melepas sepatunya.“Lima.”“Empat.”“Tiga.”“Dua.”“Sa-”Prima langsung menyela. “Baik, baik, aku akan bersimpuh di hadapanmu.”Para pelanggan menuruti keinginan Davin dan menghapus semua foto video memalukan itu. Mereka memberi Davin standing applause karena memberi pelajaran pada Prima yang sombongnya keterlaluan.Davin pergi begitu saja. Dia m
Fatma, Istri Joko, dengan perutnya yang sudah sangat besar karena hamil tujuh bulan, membukakan pintu. Senyumnya sangat dipaksakan. Davin tahu dia kelaparan, belum makan sama sekali dari pagi tadi.Davin sendiri pernah menjalani hidup sebagai orang miskin sekitar delapan tahun. Hari demi hari dia lewati dengan kelaparan, kehausan. Bahkan untuk sekedar mengais nasi, dia harus bantu cuci piring seharian penuh di salah satu warung makan dekat perusahaan Lorena.Dia tahu bagaimana raut muka orang kelaparan, terlebih ketika pria itu melihat mulut Fatma yang mulai kering pecah-pecah.“Telepon Levy, suruh dia ke sini. Hampir seminggu aku tidak pernah mendapat kabar tentang Lisa.” Davin berbisik ke telinga Melvin.“Jangan lupa sampaikan pesanku ... suruh Levy bawa beras lima kilo, empat nasi bungkus, sama telur dan minyak. Pastikan juga keluarga Joko tidak mendengar ini. Bisa sakit hati mereka karena dianggap sebagai dhuafa tidak mampu.”
Serigala merah dengan sepuhan perak di bagian belakangnya. Davin langsung paham tanda itu, dia menelepon Andre, tanya tentang Serigala Merah. “Salah satu pegawai Nayama ada yang terjebak konflik dengan mereka.” “Hmm, sebentar...” Andre memanggil salah satu tangan kanannya bernama Gordon. “Keponakanku tanya tentang Serigala Merah, tolong jelaskan padanya apa-apa saja yang harus dilakukan jika bertemu dengan anggota mereka.” Gordon mengambil alih ponsel Andre, lalu menjelaskan apa yang kiranya perlu dijelaskan pada Davin. “Sebelumnya saya minta maaf, Tuan Muda, informasi ini sifatnya sangat rahasia. Saya hanya bisa menjelaskan sedikit dari mereka, selebihnya Tuan Muda bisa tanya kepada Tuan Besar karena Tuan Besar lah yang lebih berwenang menjelaskan ini pada Anda.” Davin minta izin keluar sebentar, dia tidak mau perbincangan ini didengar Joko karena apabila Joko tahu, dia bukannya malah tenang, tapi semakin khawatir Serigala Merah meningkatkan
Sepulang dari kontrakan Joko, Davin tidak langsung kembali ke Phoenix, dia menyambangi restoran wagyu Bobby, lalu menyuruh Levy berjaga di sana sementara waktu.“Paman Andre sudah mengirim dua anggota militer untuk menggantikan tugas Joko dan Sapto dua hari ke depan.” Davin berujar sembari melangkahkan kaki ke lantai dua restoran.Sore ini sebenarnya Davin ada kuliah di kampus barunya, tapi dia sengaja tidak masuk guna menyelesaikan semua problem yang sedang dia hadapi.Di lantai dua, Davin minta list gaji tiap-tiap karyawan. Dia terkejut, bagaimana bisa cleaning service, tukang cuci piring, dan satpam restoran digaji jauh lebih rendah dari mereka yang bekerja di bagian dapur dan pelayanan.“Ini terlalu jomplang! Bagaimana bisa gaji pelayan dua kali lipat UMR, sedangkan bagian kebersihan dan keamanan hanya separuh UMR gaji ibukota?! Ini restoran terkenal, dan punya pelanggan tetap tiap harinya.”Davin memarahi seluruh peting
Davin meluncur ke bandara, sudah ada pilot pribadi yang menunggunya.Beruntung jalanan tidak terlalu macet, lelaki itu bisa melenggang cepat menuju bandara internasional ibukota. Menggunakan mobil sedan biasa, Davin tidak bisa menyusuri jalan tol dengan kecepatan penuh.Di mobil, hatinya remuk, memikirkan ucapan yang tadi disampaikan Danang.Tuan Besar Juta terbaring lemas di rumah sakit?Siapa?Siapa yang berani menyerang Tuan Besar Nayama?Davin masih dihantui rasa takut, dia belum siap sepenuhnya memimpin Nayama, masih banyak hal yang harus dia pelajari sebelum resmi jadi pemimpin tertinggi Nayama Pusat.Sesampainya di bandara, Davin memarkir mobilnya di parkiran umum. Dia menunjukkan kartu identitas kepada salah satu petugas keamanan, lantas pergi menyuri lorong check in.Dari kejauhan Davin melihat Melvin duduk termenung, sepertinya dia juga mendapat kabar itu dan diminta menunggu Davin, lantas berangkat bersama menuju Edi
Cklek!Pintu ruang operasi dibuka.Dokter Theresia menundukkan kepala, lalu geleng-geleng. “Kami sudah berusaha sekuat yang kami bisa, tapi Tuhan nampaknya berkehendak lain. Tuan Besar Juta ber-”Belum selesai dokter wanita paruh baya itu berucap, Davin langsung menyela. “Jangan bilang tidak ada cara lain untuk menyelamatkan kakek, Dok, ayolah ... kalian adalah dokter terbaik dari yang terbaik. Rumah sakit ini juga menyediakan fasilitas terbaik di Skotlandia, tapi apa hasilnya!?”“Davin!?” Andre membentak keras. “Dokter sudah berusaha, kita tidak bisa memaksakan hasil operasi itu sukses atau tidak. Diam dan hormati ketika Dokter There bicara!”“Ta-tapi Kakek...”“Diam!” Andre membentak dengan tatapan mengerikan.Melvin dan Lubis coba menenangkan Andre, lalu mempersilakan Dokter Theresia meneruskan penjelasannya yang baru saja dipotong Davin.“Tuan Bes
Sekembalinya ke Indonesia, Davin memilih bolos kuliah karena dia harus menghadiri rapat tahunan di Midnight Entertainment, salah satu perusahaan pusat Keluarga Orchid, keluarga terkaya di Indonesia. Davinsebenarnya enggan pergi ke acara Keluarga Orchid, namun karena Juta terus mendesaknya, Davinpun pergi ke sana. Melvin sudah siap sejak 30 menit lalu, tapi Davin masih bermalas-malasan di atas kasur. Dia memperhatikan i***a milik Lisa, ternyata followernya melebihi beberapa artis terkemuka negara ini. Kecantikan Lisa berhasil menghipnotis Davin sejak pertemuan mereka 12 tahun silam di kedai es krim. “Andai Keluarga Setiawan tahu siapa sebenarnya aku, pasti mudah mendapat cinta Lisa. Tapi aku tidak mau cintaku diterima hanya karena harta dan tahta. Aku ingin cinta yang tulus.” Davin berujar pelan. Tapi benar juga kata Davin. Ketulusan cinta Lisa tidak bisa nampak jika Lisa tahu siapa sebenarnya Davin Nayama. Rasa segan bercam
Dua petugas keamanan Midnight Entertainment menahan Davin masuk. Selain namanya tidak tercantum di daftar tamu -karena daftar tamu yang sudah ditandatangani akan dihapus dari daftar -, Davin juga tidak memiliki kartu tanda anggota rapat tahunan Keluarga Orchid.Normalnya, mereka yang menduduki posisi 20 besar terkaya di Klan Emas, memiliki kartu resmi itu.“Kami melarang orang asing masuk ke acara kehormatan Keluarga Orchid, ini acara sakral, dan orang sepertimu mungkin saja mengacaukan acara yang sudah dipersiapkan belasan minggu ini.” Salah satu satpam mengusir Davin secara halus.Hah?!Davinmengernyitkan dahi. Kartu invitation katanya? Jelas dia tidak punya. Dia hanya datang bermodal ucapan Melvin. Melvin sendiri tidak memberikan kartu apa-apa, tidak juga memberi rekaman suara.“Aku tidak punya kartu itu. Di mana aku bisa mendapatkannya?” tanya Davin.Dua satpam saling pandang heran, di sana juga ada beberapa
Beberapa orang tua tampak menitikkan air mata dari kejauhan. Mereka tidak menyangka jika pemimpin muda ini akan begitu rendah hati. Seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, begitulah cerminan Davin kali ini. Menerima mahkota puncak jabatan Edinburgh tidak membuatnya besar kepala dan malah menjadikannya lebih dewasa dan lebih berhati-hati lagi dalam mengambil keputusan. “Terakhir, istana akan dibebaskan bagi siapa saja yang ingin mengadukan keluhan. “Bagi yang rumahnya jauh, silakan bisa mneulis surat atau pesan singkat dan sampaikan ke pos polisi terdekat. “Jika sudah tiga kali menulis dan tidak ada laporan surat masuk ke istana, maka saya tidak segan-segan untuk memecat seluruh anggota polisi yang bertugas di pos tersebut. “Kenyamanan dan kesejahteraan kalian adalah tanggung jawab kami. Semoga berkesan...” Tidak lama kemudian, Melvin berlari menuju Davin dan membuat kerumunan warga Edinburgh bergidik heran. Saat Davin mengangkat telepon, wajahnya langsung berubah pucat d
Pagi berganti siang.Sepuluh menit lagi adalah pelantikan Davin sebagai Duke of Edinburgh dan pewaris seluruh harta kekayaan Nayama. Tentu, ini hari yang sangat istimewa baginya, juga bagi pebisnis di seluruh dunia. Hari di mana orang-orang yang percaya bahwa Davin adalah penyelamat Nayama, menangis bahagia begitu tahu, Davin tidak benar-benar meninggal karena insiden ledakan itu.Tapi, Davin merasakan kesedihan mendalam kala Lisa tidak bisa menyaksikan langsung pelantikan ini karena usia kandungannya yang sudah mencapai 9 bulan. Padahal, ini adalah salah satu momen terbaik yang bisa mereka berdua buat.Dengan terpaksa, Nessa dan Madame Anneth ikut menemani ratu kecantikan Edinburgh itu di kamar khusus yang ditangani oleh para perawat kandungan terbaik di Edinburgh.Davin sengaja memilih rumah sakit dimana dokter bersalinnya adalah perempuan. Baginya, setiap inchi tubuh Lisa harus dijaga, tidak terkecuali dengan alasan kesehatan.Entah posesif atau apa, tapi suami seperti itu menandak
Ledakan di bandara Glasgow memang menjadi pukulan telak bagi pemerintahan Skotlandia. Belum lagi, tiga dari keseluruhan korban adalah orang-orang penting Edinburgh.Davin, Melvin, dan Harley segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus karena seluruh tubuh mereka mengalami luka bakar serius.Greg mendapat perintah khusus untuk tetap bungkam dan diterbangkan menuju California oleh Prince Eiduart karena dia adalah satu-satunya saksi mata yang selamat dari ledakan di bandara.Sementara Paul, jasadnya sudah menjadi abu dan dimakamkan di dekat makam istrinya yang ada di pedalaman Blackford.Berita itu terus menjadi trending topic hingga dua minggu ke depan. Sementara wartawan yang ingin mencari tahu tentang kondisi Davin, mereka dicekal mentah-mentah karena telah melanggar undang-undang privasi.Prince Eiduart tak henti-hentinya menitikkan air mata begitu pulang dari Prancis. Claire pingsan seketika melihat Davin yang terbaring lemah dengan tubuh yang hampir dipenuhi
Di rumah sakit, banyak pihak menunggu kedatangan seorang lelaki. Tak lama, lelaki itu datang dengan pakaian biasa, celana hitam levis dan kaos putih oblong. Dia menggunakan sepatu dan jam tangan bermerk, terlalu mahal untuk ukuran orang biasa.Baru menginjakkan kaki di lantai lima rumah sakit, lelaki itu disambut senyuman oleh sahabat lamanya. Mereka lalu saling jabat tangan dan tukar peluk. Kerinduan yang selama ini membuncah, akhirnya bisa dilepaskan.“Tunggu di sini, biar aku saja yang masuk,” kata lelaki itu.Davin menyuruh Melvin menunggu di luar ruangan. Pria itu menoleh ke kanan-kiri, memastikan keadaan kosong. Dia lantas masuk ke ruangan dengan gambar violet merah di bagian tengah pintu. “Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa sudah mulai membaik?”Seorang perempuan yang dijagai tiga temannya sedang berbaring lemah dengan selimut putih garis abu-abu khas rumah sakit.“Syukurlah, Tuan. Perutku sudah mulai enak dan mualnya tidak terasa lagi.”“Turut bahagia mendengarnya,” balas Davin
TERJADI LEDAKAN BESAR DI BANDARA MUNCHEN!BANYAK KORBAN JIWA DENGAN LUKA BAKAR!KORBAN SEMENTARA ADA 70 ORANG DAN HAMPIR SEMUANYA BELUM BISA DIIDENTIFIKASI KARENA DAMPAK LEDAKAN YANG BEGITU DAHSYAT!Media-media dunia dihebohkan dengan kejadian itu.Pasalnya, ledakan tidak hanya mengenai anggota mafia kelas kakap yang mengatasnamakan diri mereka sebagai Lone Werewolf, tapi juga berimbas pada Davin, Tuan Muda Nayama sekaligus Pangeran Edinburgh yang namanya dikenal di seluruh dunia.Istana sempat sesak oleh wartawan yang menanyai Prince Eiduart tentang kabar Davin, tapi semua memilih bungkam.Melvin, Lisa, dan Andre yang sedang meninjau tempat kejadian perkara pun tak luput dari sorotan wartawan. Cercaan demi cercaan terus dilontarkan. Meski tak ada satu pun yang dijawab, wartawan itu serasa tak capek menanyakan satu hal sama.“Bagaimana Davin?”Hanya itu, tak lebih.Ketika satu wartawan sudah lelah berdiri dan bertanya, namun tak kunjung mendapat jawaban pasti dari pihak Nayama, wartaw
Di Glasgow, perubahan cuaca dan suhu udara tidak terlalu mencolok seperti di Edinburgh.Saat musim dingin disini, orang-orang banyak yang keluar hanya menggunakan jamper atau jaket tipis saja, terutama mereka yang tinggal di dekat sungai Clyde.Berbeda dengan Edinburgh. Perubahan suhu disana lebih ekstrem saat musim panas dan dingin.Bahkan, orang yang nekat keluar hanya menggunakan jaket tipis tanpa baju lapis dua di dalamnya, akan merasakan pusing dan tak jarang sampai mimisan.Oleh sebab itulah, nafas Davin tidak mengeluarkan uap begitu dia sampai di Glasgow karena suhu udaranya terlampau lebih hangat daripada di Edinburgh.Dan melalui ciri itu, orang-orang dapat mengenali mana yang asli Glasgow dan mana orang asli Edinburgh.“Yahh, bagaimanapun juga, aku tidak bisa berbohong karena suhu disini sedikit lebih tinggi dari tempatku berasal.” Davin berkomentar akan cuaca di sini.“Nah, akhirnya kau sadar. Kau itu buka
Peter adalah seorang pensiunan detektif yang sekarang menjabat sebagai salah satu staff petinggi di Charciao.Dialah yang membantu Davin untuk menangkap Hans yang sedang bersantai di Possilpark.“Lapor, Tuan, divisi keamanan Charciao sudah melobby kepolisian agar tidak ikut campur dalam urusan ini.“Saya juga sudah melapor kepada direktur Joe untuk mengontak pemilik bandara Glasgow untuk mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sudah dicatat.“Sebagian anak buah saya sudah berada di bandara dan mencari mobil sedan dengan lambang elang hitam di bagian dasbor belakangnya.“Sekarang saya sudah berada di perbatasan Glasgow-Edinburgh dari arah jalan utama.”Tepat sesuai dugaan, Peter sudah menunggui Davin di depan sana.Beruntung pangeran memilih untuk putar balik karena salah satu tangan kanannya itu memikirkan hal yang sama.“Oke, Peter, mungkin aku akan sampai di tempatmu sedikit lebih telat.
Saat perjalanan menuju Glasgow, perjalanan tidak berlangsung mudah.Di tengah perkebunan Livingston, sudah banyak sekali mobil yang berjajar untuk melindungi kepergian Paul.“Rainy tidak berbohong, Melvin. Dia sepertinya sudah membuka rencana Paul.”“Benar, Tuan. Kalaupun dia berbohong, tidak mungkin ada penjagaan seketat ini.”Beruntung, mobil jeep yang dikendarai Davin memiliki body dan kaca anti peluru sehingga beberapa tembakan orang-orang Lone Werewolf tidak dapat melukainya.Ada dua mobil polisi yang terkena tembakan dan itu membuat suasana sedikit keruh.Davin dan rombongan pleton tiga putar balik dan memilih jalur memutar.Sementara pleton satu membantu dua mobil polisi yang sopirnya terkena tembakan tepat di kepala.Peperangan dan adu tembak berlangsung sangat sengit.Kurang lebih ada 30an orang dari Lone Werewolf yang mencegat kepergian Davin dengan total sebelas mobil.“Apa
Dikala urusan semakin rumit, sang pangeran tetap menilik keadaan calon istri dan calon mertuanya padahal sejak semalam, dia hanya tidur satu jam, itupun di pesawat.Kantung mata Davin yang sudah mulai menghitam, disambut dengan wajah cemas Lisa.“Kau sudah berjanji untuk tidak mendekati bahaya, kan?”“Untuk sementara, maafkan aku... aku tidak bisa diam saja melihat seluruh keluargaku terancam.”“Tapi, Sayang...”“Percaya padaku,” tatap Davin penuh harap. Tak terasa, air mata sudah berjajar antri di pelupuk matanya.“Baiklah, aku percaya padamu. Tapi kumohon, jangan lukai dirimu sendiri ya...”Davin mengangguk dan Melvin menepuk pundak tuannya.Tidak lama, perawat datang dan menawarkan beberapa menu makanan yang ada di kantin rumah sakit.Gerald dan Melvin memesan bubur daging sapi sementara Davin dan Melvin hanya meminta agar dibawakan secangkir kopi panas.