Di atas tempat tidur, Elliott tergeletak dengan kedua tangan dan kakinya dirantai. Beberapa titik di tubuhnya terlihat berwarna ungu, seolah racun sedang menggerogoti tubuhnya.Aiken kemudian menjelaskan, "Walaupun Elliott terlihat seperti seseorang yang sedang keracunan, tapi pada faktanya bukan itulah yang terjadi padanya. Kami sudah memeriksa tubuhnya dan tidak menemukan..."Dilan tiba-tiba menyela, "Bisakah kau diam?! Kau menjelaskan apa yang sudah kuketahui!"Mendengar itu, Aiken sangat kesal. Dia ingin segera meninju wajah Dilan. Namun, dia mampu menahan diri mengingat bahwa Dilan-lah yang setelah ini dipermalukan. Dia akhirnya berkata, "Baiklah, kau bisa mencoba menyembuhkan Elliott sekarang. Namun, kau harus ingat! Walaupun Julia bertanggung jawab penuh atas kesalahan yang kau lakukan, kau tidak serta merta terbebas dari hukuman! Akulah yang secara pribadi membunuhmu jika sesuatu yang buruk terjadi pada Elliott!"Dilan mengabaikannya dan menghampiri Elliott. Dia kemudian melep
Setelahnya, Dilan mengambil langkah panjang meninggalkan ruangan, tapi Julia segera mengejarnya, "Tunggu, Tuan Penyelamat."Dilan berbalik dan bertanya, "Apakah ada hal lain yang Anda butuhkan?"Pipi Julia memerah saat dia mengatakan, "Ah, apakah Anda punya waktu bebas lain kali? Sa-saya ingin belajar dari Anda tentang sepuluh titik akupunktur. I-itu terlihat sangat mengesankan dan saya ingin Anda mengajari saya."Dilan mengakui bahwa Julia adalah seorang dokter yang jujur. Dia bekerja dengan tulus, menyelamatkan hidup orang lain. Itu bisa dilihat dari bagaimana dia tidak memanfaatkan kebaikan Aldrich Filipe. Karenanya, memberikannya pengetahuan mengenai teknik pengobatan kuno yang diajarkan oleh kakeknya adalah pilihan yang tepat. Julia layak mempelajari pengetahuan ini."Baiklah, kita bisa bertemu dan mengobrol lain waktu. Beritahu aku jika kau punya waktu bebas," balas Dilan dengan senyum hangat.Mendengar itu, Julia sangat senang sehingga hampir melompat kegirangan. Dia punya kese
Ketika akhirnya Dilan menerima pesan itu, dia mengepalkan tinjunya dengan keras. Jadi, bajingan itu telah mulai bergerak?!Dilan kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan kepada Chelsea, "Di mana kau saat ini, Chelsea?"Setelah menunggu beberapa menit, dia tidak menerima jawaban. Dia kemudian mencoba meneleponnya, tapi panggilan itu tidak dijawab.Apakah ini artinya kau sedang bersenang-senang, Chelsea?!Kemarahan besar memenuhi Dilan. Chelsea bahkan tidak memberitahunya tentang ini. Apakah ini artinya dia diam-diam berselingkuh dengan bajingan itu?!Untuk menemukan jawaban dari itu, Dilan harus memeriksanya secara langsung. Dia kemudian menelepon Bastian. "Kemana Chelsea akan pergi?" tanya Dilan begitu panggilan tersambung."Menurut rute yang mereka ambil, mereka sepertinya menuju konser Agen 45, Lord Tertinggi," balas Bastian segera."Agen 45? Jadi dia menghadiri konser Wenda?" Dilan bahkan melupakan tentang ini. Dia telah berjanji kepada Wenda akan menghadiri ko
"Ini adalah Ruangan Super VVIP, Raja Surgawi," kata Bastian dengan nada hormat. Seperti yang sudah diperintahkan oleh Dilan, dia hanya boleh memanggil Dilan dengan sebutan Lord Tertinggi, hanya jika ada dia dan Dilan di tempat itu. Saat ini, ada tiga pelayan wanita yang menunggu di depan pintu.Ada dua puluh lima ruangan khusus di Ashwood Opera House, tapi ruangan yang ada di depan Dilan merupakan yang terbaik di antara semuanya hanya dengan melihat pintunya. Itu dilengkapi dengan sidik jari dan beberapa fitur rahasia lainnya yang tidak akan mengizinkan orang lain selain Dilan untuk masuk. Ruangan ini seolah khusus dibuat untuk Dilan.Interior di ruangan ini sangat mewah. Ada sofa, sebuah tempat tidur, sebuah meja kopi, dan sebuah telepon kamar tamu. Itu juga dilindungi oleh cermin satu arah yang terbuat dari kaca antipeluru kualitas terbaik. Privasi adalah sesuatu yang mutlak karena tidak ada server di sekitarnya.Dilan kemudian duduk di sofa dengan tenang. Namun, pikirannya masih di
Banyak pria yang menatap Ruangan Super VVIP dengan ekspresi cemburu. Mereka ingin tahu siapa pria yang dapat membuat diva mereka mengakui cintanya dengan cara yang begitu rendah. "Pria itu pasti merupakan sosok yang luar biasa sehingga mampu membuat sang diva jatuh cinta sedalam-dalamnya," kata salah satu penonton."Dia pasti pria yang sangat tampan dan kaya," lanjut yang lainnya.Sementara beberapa merasa kagum, ada juga yang merasa marah."Keluarlah dan temui Ratu Wenda! Bagaimana mungkin kau tetap diam di sana seolah tidak ada sesuatu yang terjadi?! Mengapa kau begitu tidak berperasaan?!" kata salah satu dari mereka dengan amarah ke arah Ruangan Super VVIPTentu saja, itu memicu yang lainnya untuk berteriak, "Jika kau benar-benar seorang pria, keluarlah dan temui Ratu Wenda!"Dilan di sisi lain, tidak memberikan reaksi apa pun atas itu. Dia bahkan tidak mendengarkan nyanyian yang dilantunkan oleh Wenda. Pikirannya sama sekali tidak tertuju pada itu.Tak lama setelahnya, dia berkat
Melihat bahwa Chelsea telah meninggalkan ruangan, mengabaikan Arthur yang minum dengan wajah dingin, Bastian segera memberikan kabar itu kepada Dilan.Mendengar itu, Dilan menghela napas lega. Setidaknya, semuanya baik-baik saja. Namun, tentu saja itu tidak menghilangkan kebenciannya terhadap Arthur.Besar kemungkinan Arthur akan kembali dengan rencana yang lebih besar. Karenanya, Dilan akan terus mengawasi Arthur. Begitu Arthur melakukan sebuah gerakan besar, Dilan tidak akan segan untuk membunuhnya di saat itu juga!Ketika kau berani menganggu istriku, terlebih mencoba merebutnya dariku, jangan berpikir kau bisa hidup lagi setelahnya!Tentu saja, itu dengan catatan bahwa istrinya menolak pria itu. Ketika Chelsea memutuskan untuk menerima pria itu dan meninggalkannya, Dilan juga tidak akan begitu bodoh mengejar wanita yang tidak menginginkan dirinya. Ini hanya terjadi ketika pria itu mengganggu istrinya!Pada titik ini, Dilan memutuskan untuk kembali. Tidak ada lagi hal yang dia laku
Pada titik ini, ponsel Dilan berdering. Itu berasal dari Chelsea.Karenanya, dia segera berkata kepada Wenda, "Aku harus pulang sekarang."Wenda tidak memberikan balasan atas itu dan hanya memandangi punggung Dilan yang perlahan menjauh. Dia hanya bisa memberikan ekspresi sedih sembari menghela napas tanpa daya."Aku masih belum ingin menyerah, Dilan. Aku masih akan terus mencoba membuatmu jatuh ke dalam pelukanku," kata Wenda di dalam benaknya sembari mengepalkan tinjunya dengan keras. Tekadnya masih membara seperti sebelumnya.Dia melupakan kesedihannya dan masih akan terus mengejar Dilan, berusaha merebut Dilan dari Chelsea!Tiba di luar ruangan, Dilan mengangkat panggilan yang berasal dari Chelsea."Halo," kata Dilan begitu panggilan tersambung."Kau ada di mana, Dilan?" tanya Chelsea."Aku masih ada di sekitar Ashwood Opera House.""Benarkah? Kau menungguku? Mengapa kau tidak menemuiku ketika aku keluar dari sana?""Apakah menurutmu aku adalah pria idiot yang menunggu istrinya ke
"Mengapa kau menatapku seperti itu, Chelsea? Kau marah dengan apa yang aku katakan?" tanya Dilan dengan dingin."Tidak seharusnya kau mengatakan itu kepada Eitan, Dilan. Itu terlalu berlebihan!" balas Chelsea dengan ekspresi serius. Dia tidak ingin pria yang dia cintai membenci adik laki-lakinya."Lalu, kau ingin dia terus mempermalukanku sementara aku tidak boleh memberikan perlawanan? Apakah menurutmu aku layak mendapatkan semua penghinaan itu?!"Dilan menatap wajah Chelsea dengan ekspresi dingin. Kilatan kekecewaan terlukis jelas di matanya. Dia tahu bahwa Chelsea lebih mencintai keluarganya daripada dia, tapi dia tidak menyangka bahwa kesenjangannya sejauh ini. Dia seolah seonggok sampah sementara mereka adalah sebongkah berlian.Chelsea memiliki ekspresi pahit saat dia membalas, "Aku tidak ingin itu terjadi, tapi tidak seharusnya kau begitu kejam. Tidak peduli bagaimana, mereka tetaplah keluargaku!"Di sisi lain, Eitan menyadari bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menghancurk
"Mengapa kau menatapku seperti itu, Chelsea? Kau marah dengan apa yang aku katakan?" tanya Dilan dengan dingin."Tidak seharusnya kau mengatakan itu kepada Eitan, Dilan. Itu terlalu berlebihan!" balas Chelsea dengan ekspresi serius. Dia tidak ingin pria yang dia cintai membenci adik laki-lakinya."Lalu, kau ingin dia terus mempermalukanku sementara aku tidak boleh memberikan perlawanan? Apakah menurutmu aku layak mendapatkan semua penghinaan itu?!"Dilan menatap wajah Chelsea dengan ekspresi dingin. Kilatan kekecewaan terlukis jelas di matanya. Dia tahu bahwa Chelsea lebih mencintai keluarganya daripada dia, tapi dia tidak menyangka bahwa kesenjangannya sejauh ini. Dia seolah seonggok sampah sementara mereka adalah sebongkah berlian.Chelsea memiliki ekspresi pahit saat dia membalas, "Aku tidak ingin itu terjadi, tapi tidak seharusnya kau begitu kejam. Tidak peduli bagaimana, mereka tetaplah keluargaku!"Di sisi lain, Eitan menyadari bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk menghancurk
Pada titik ini, ponsel Dilan berdering. Itu berasal dari Chelsea.Karenanya, dia segera berkata kepada Wenda, "Aku harus pulang sekarang."Wenda tidak memberikan balasan atas itu dan hanya memandangi punggung Dilan yang perlahan menjauh. Dia hanya bisa memberikan ekspresi sedih sembari menghela napas tanpa daya."Aku masih belum ingin menyerah, Dilan. Aku masih akan terus mencoba membuatmu jatuh ke dalam pelukanku," kata Wenda di dalam benaknya sembari mengepalkan tinjunya dengan keras. Tekadnya masih membara seperti sebelumnya.Dia melupakan kesedihannya dan masih akan terus mengejar Dilan, berusaha merebut Dilan dari Chelsea!Tiba di luar ruangan, Dilan mengangkat panggilan yang berasal dari Chelsea."Halo," kata Dilan begitu panggilan tersambung."Kau ada di mana, Dilan?" tanya Chelsea."Aku masih ada di sekitar Ashwood Opera House.""Benarkah? Kau menungguku? Mengapa kau tidak menemuiku ketika aku keluar dari sana?""Apakah menurutmu aku adalah pria idiot yang menunggu istrinya ke
Melihat bahwa Chelsea telah meninggalkan ruangan, mengabaikan Arthur yang minum dengan wajah dingin, Bastian segera memberikan kabar itu kepada Dilan.Mendengar itu, Dilan menghela napas lega. Setidaknya, semuanya baik-baik saja. Namun, tentu saja itu tidak menghilangkan kebenciannya terhadap Arthur.Besar kemungkinan Arthur akan kembali dengan rencana yang lebih besar. Karenanya, Dilan akan terus mengawasi Arthur. Begitu Arthur melakukan sebuah gerakan besar, Dilan tidak akan segan untuk membunuhnya di saat itu juga!Ketika kau berani menganggu istriku, terlebih mencoba merebutnya dariku, jangan berpikir kau bisa hidup lagi setelahnya!Tentu saja, itu dengan catatan bahwa istrinya menolak pria itu. Ketika Chelsea memutuskan untuk menerima pria itu dan meninggalkannya, Dilan juga tidak akan begitu bodoh mengejar wanita yang tidak menginginkan dirinya. Ini hanya terjadi ketika pria itu mengganggu istrinya!Pada titik ini, Dilan memutuskan untuk kembali. Tidak ada lagi hal yang dia laku
Banyak pria yang menatap Ruangan Super VVIP dengan ekspresi cemburu. Mereka ingin tahu siapa pria yang dapat membuat diva mereka mengakui cintanya dengan cara yang begitu rendah. "Pria itu pasti merupakan sosok yang luar biasa sehingga mampu membuat sang diva jatuh cinta sedalam-dalamnya," kata salah satu penonton."Dia pasti pria yang sangat tampan dan kaya," lanjut yang lainnya.Sementara beberapa merasa kagum, ada juga yang merasa marah."Keluarlah dan temui Ratu Wenda! Bagaimana mungkin kau tetap diam di sana seolah tidak ada sesuatu yang terjadi?! Mengapa kau begitu tidak berperasaan?!" kata salah satu dari mereka dengan amarah ke arah Ruangan Super VVIPTentu saja, itu memicu yang lainnya untuk berteriak, "Jika kau benar-benar seorang pria, keluarlah dan temui Ratu Wenda!"Dilan di sisi lain, tidak memberikan reaksi apa pun atas itu. Dia bahkan tidak mendengarkan nyanyian yang dilantunkan oleh Wenda. Pikirannya sama sekali tidak tertuju pada itu.Tak lama setelahnya, dia berkat
"Ini adalah Ruangan Super VVIP, Raja Surgawi," kata Bastian dengan nada hormat. Seperti yang sudah diperintahkan oleh Dilan, dia hanya boleh memanggil Dilan dengan sebutan Lord Tertinggi, hanya jika ada dia dan Dilan di tempat itu. Saat ini, ada tiga pelayan wanita yang menunggu di depan pintu.Ada dua puluh lima ruangan khusus di Ashwood Opera House, tapi ruangan yang ada di depan Dilan merupakan yang terbaik di antara semuanya hanya dengan melihat pintunya. Itu dilengkapi dengan sidik jari dan beberapa fitur rahasia lainnya yang tidak akan mengizinkan orang lain selain Dilan untuk masuk. Ruangan ini seolah khusus dibuat untuk Dilan.Interior di ruangan ini sangat mewah. Ada sofa, sebuah tempat tidur, sebuah meja kopi, dan sebuah telepon kamar tamu. Itu juga dilindungi oleh cermin satu arah yang terbuat dari kaca antipeluru kualitas terbaik. Privasi adalah sesuatu yang mutlak karena tidak ada server di sekitarnya.Dilan kemudian duduk di sofa dengan tenang. Namun, pikirannya masih di
Ketika akhirnya Dilan menerima pesan itu, dia mengepalkan tinjunya dengan keras. Jadi, bajingan itu telah mulai bergerak?!Dilan kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan sebuah pesan kepada Chelsea, "Di mana kau saat ini, Chelsea?"Setelah menunggu beberapa menit, dia tidak menerima jawaban. Dia kemudian mencoba meneleponnya, tapi panggilan itu tidak dijawab.Apakah ini artinya kau sedang bersenang-senang, Chelsea?!Kemarahan besar memenuhi Dilan. Chelsea bahkan tidak memberitahunya tentang ini. Apakah ini artinya dia diam-diam berselingkuh dengan bajingan itu?!Untuk menemukan jawaban dari itu, Dilan harus memeriksanya secara langsung. Dia kemudian menelepon Bastian. "Kemana Chelsea akan pergi?" tanya Dilan begitu panggilan tersambung."Menurut rute yang mereka ambil, mereka sepertinya menuju konser Agen 45, Lord Tertinggi," balas Bastian segera."Agen 45? Jadi dia menghadiri konser Wenda?" Dilan bahkan melupakan tentang ini. Dia telah berjanji kepada Wenda akan menghadiri ko
Setelahnya, Dilan mengambil langkah panjang meninggalkan ruangan, tapi Julia segera mengejarnya, "Tunggu, Tuan Penyelamat."Dilan berbalik dan bertanya, "Apakah ada hal lain yang Anda butuhkan?"Pipi Julia memerah saat dia mengatakan, "Ah, apakah Anda punya waktu bebas lain kali? Sa-saya ingin belajar dari Anda tentang sepuluh titik akupunktur. I-itu terlihat sangat mengesankan dan saya ingin Anda mengajari saya."Dilan mengakui bahwa Julia adalah seorang dokter yang jujur. Dia bekerja dengan tulus, menyelamatkan hidup orang lain. Itu bisa dilihat dari bagaimana dia tidak memanfaatkan kebaikan Aldrich Filipe. Karenanya, memberikannya pengetahuan mengenai teknik pengobatan kuno yang diajarkan oleh kakeknya adalah pilihan yang tepat. Julia layak mempelajari pengetahuan ini."Baiklah, kita bisa bertemu dan mengobrol lain waktu. Beritahu aku jika kau punya waktu bebas," balas Dilan dengan senyum hangat.Mendengar itu, Julia sangat senang sehingga hampir melompat kegirangan. Dia punya kese
Di atas tempat tidur, Elliott tergeletak dengan kedua tangan dan kakinya dirantai. Beberapa titik di tubuhnya terlihat berwarna ungu, seolah racun sedang menggerogoti tubuhnya.Aiken kemudian menjelaskan, "Walaupun Elliott terlihat seperti seseorang yang sedang keracunan, tapi pada faktanya bukan itulah yang terjadi padanya. Kami sudah memeriksa tubuhnya dan tidak menemukan..."Dilan tiba-tiba menyela, "Bisakah kau diam?! Kau menjelaskan apa yang sudah kuketahui!"Mendengar itu, Aiken sangat kesal. Dia ingin segera meninju wajah Dilan. Namun, dia mampu menahan diri mengingat bahwa Dilan-lah yang setelah ini dipermalukan. Dia akhirnya berkata, "Baiklah, kau bisa mencoba menyembuhkan Elliott sekarang. Namun, kau harus ingat! Walaupun Julia bertanggung jawab penuh atas kesalahan yang kau lakukan, kau tidak serta merta terbebas dari hukuman! Akulah yang secara pribadi membunuhmu jika sesuatu yang buruk terjadi pada Elliott!"Dilan mengabaikannya dan menghampiri Elliott. Dia kemudian melep
Mendengar itu, salah seorang dokter senior tiba-tiba menyela, "Apa maksud dari ini, Dokter Julia? Ini bukanlah saat yang tepat untuk bercanda!" Di saat yang bersamaan, dia memberikan tatapan dingin ke arah Dilan. Kilatan matanya dipenuhi oleh penghinaan.Dokter lainnya kemudian menambahkan, "Jika kau tidak mampu melakukannya, biarkan kami yang bekerja keras, Dokter Julia. Pria yang kau bawa ini terlihat sangat mencurigakan. Aku tidak tahu di mana kau mendapatkannya dan bagaimana cara dia meyakinkanmu, tapi kami semua tidak akan percaya padanya. Aku yakin bahkan dia tidak punya gelar doktor! Apakah aku benar?"Mendengar itu, Dilan membalas dengan nada santai, "Itu benar. Aku belum pernah menjalani pendidikan medis sebelumnya."Dilan hadir di sini untuk membantu mereka. Dialah yang dibutuhkan di sini, dan dia tidak akan berusaha meyakinkan mereka.Apa yang dikatakan oleh Dilan membuat mereka semakin memandangnya dengan rendah. Apa yang sebenarnya di pikirkan oleh Dokter Julia sehingga m