Setelahnya, sembari membawa kalung itu, Dilan tersenyum saat dia berbicara, "Bisakah aku memakaikan kalung ini di lehermu, Wenda?"Pipi Wenda memerah saat dia mengikat rambutnya ke belakang, memamerkan kulitnya yang indah dan pesonanya yang luar biasa, "Silakan, Dilan."Mendapatkan persetujuan dari Wenda, Dilan menyentuh lembut leher Wenda, mengalungkan kalung indah itu di sana.Seolah cahaya terang yang menyiram kegelapan yang dalam, pesona yang terpancar dari Wenda semakin besar dan besar. Dia tampak sangat cantik dengan itu, membuat pipi Dilan secara alami memerah. Dilan jarang mengagumi paras seorang wanita, tapi harus dia akui bahwa Wenda begitu sempurna, seolah dia adalah karakter yang keluar dari lukisan.Melihat reaksi Dilan, Wenda tersipu malu. Dia menyentuh kalung hijau itu dengan senyum hangat, bersumpah akan menjaga itu seolah itu adalah bagian dari hidupnya. Ini adalah hadiah pertama yang diberikan Dilan padanya.Setelahnya, mereka meninggalkan toko perhiasan itu dan menu
Melihat kepergian ketiganya, Dilan hanya bisa menghela napas tanpa daya. Seperti yang dia katakan sebelumnya, dia dapat menghancurkan bisnis Chelsea semudah membalikkan telapak tangannya. Hanya dengan sebuah panggilan, semua kekayaan yang dimiliki Chelsea akan sirna seperti es yang menguap di bawah terik matahari.Namun, Dilan memutuskan untuk tidak melakukannya. Dia membenci Leanne, tapi tidak dengan Chelsea. Dia tidak akan begitu tega untuk menghancurkan hidup Chelsea. Dia sudah cukup menderita dengan sifat ibunya yang kasar dan keras kepala, sehingga dia layak mendapatkan apa yang dia miliki saat ini. Chelsea layak untuk menikmati semua itu.Wenda di sisi lain, menunjukkan ekspresi pahit, sebelum akhirnya bertanya pada Dilan, "Apakah kau sudah biasa menerima perlakuan buruk seperti tadi, Dilan?""Itu benar. Wanita tua itu selalu melakukannya hampir di setiap hari," balas Dilan dengan nada acuh tak acuh.Wenda mengerutkan keningnya, "Mengapa kau memilih bertahan? Jika Pemerintah Ben
Dilan kemudian berkata kepada Wenda, "Aku akan mengintrogasi pria ini terlebih dahulu, Wenda. Untuk berencana membunuhmu dan aku, dia akan mendapatkan apa yang pantas dia dapatkan!"Wenda memberikan anggukan mengerti. Tentu saja, situasi yang baru saja terjadi membuatnya syok. Tiga assasin masuk ke apartemennya tanpa dia sadari? Jika Dilan tidak segera menyadari kehadiran mereka, dia dan Dilan akan mati di sini.Dilan kemudian membawa pria itu ke dalam sebuah ruangan kosong. Dilan mengambil sebuah kursi lipat, menempatkan itu di tengah ruangan, menyuruh pria itu duduk di sana.Dia kemudian mengeluarkan pisau kecilnya, bertanya dengan nada dingin, "Bisakah ini kita mulai sekarang?"Satu jam setelahnya, Dilan berhasil mengumpulkan seluruh informasi yang dia butuhkan. Dia bahkan berhasil mendapatkan teknik kamuflase mereka. Untuk membuatnya tidak bisa menyadari keberadaan mereka, Dilan tertarik untuk mempelajari teknik ini. Itu mungkin akan berguna untuknya di masa depan.Dan, setelah pr
Setelahnya, Dilan menemui Anna dan Jennie. Kemarin, dia meminta Agen 28 memberikan keduanya ruangan untuk beristirahat. Dilan harus menemui Wenda, sehingga dia tidak ingin waktunya dengan Wenda terganggu. Tentu saja, keduanya tidak keberatan ditinggalkan oleh Dilan. Mereka adalah anak-anak yang tumbuh di daerah yang penuh dengan konflik, sehingga mereka memiliki mental yang kuat, tidak seperti anak-anak yang hidup damai di kota yang aman. Mereka tidak akan sedih dan kesepian bahkan ketika Dilan meninggalkan mereka di tempat asing untuk waktu yang lama, apalagi hanya untuk satu hari.Ketika melihat kedatangan Dilan, mereka segera memeluknya dengan erat. Dilan berkata dengan senyum hangat, "Seperti yang sudah aku janjikan kemarin, aku akan membawa kalian berdua berkeliling Kota Ashwood dan mendaftarkan kalian ke sekolah terbaik!"Mendengar itu, keduanya sangat bersemangat. Mereka bahkan melompat kegirangan, mengungkapkan kebahagiaan mereka.Dengan mobil Bantley Continental, Dilan memba
"Pria yang memanggilku adalah Tuan Finnick, Tuan Bastian? Saya sungguh tersanjung bisa bertemu dengannya," kata Cody dengan ekspresi gugup sembari mengambil langkah panjang menuju ruangan kepala sekolah.Nama Tuan Finnick sangat terkenal di kalangan kelas atas Kota Ashwood. Dia mampu mengguncang seluruh Kota Ashwood, bahkan berhasil membuat Bastian Emerson; tokoh nomor satu di Kota Ashwood, menjadi salah satu kaki tangannya. Karenanya, tidak akan ada orang yang berani menolak perintahnya, apalagi menantangnya! "Itu benar. Namun, tampaknya seseorang di sekolah ini telah menyinggung Tuan Finnick. Aku berharap kau menghukum orang itu dengan berat, sehingga Tuan Finnick merasa puas dengan kinerjamu!" balas Bastian segera.Mendengar itu, Cody menunjukkan ekspresi panik. Seseorang di sekolah ini menyinggung Tuan Finnick?! Apakah orang itu sudah gila?! Apakah dia ingin menghancurkan sekolah ini?!Sialan! Tanpa diminta pun, aku akan menghukunnya dengan sangat berat!Cody membalas, "Jangan kh
Setelah melakukan diskusi singkat mengenai jenis pendidikan yang paling cocok untuk keduanya, mengingat keduanya adalah anak-anak yang belum pernah mengeyam pendidikan sebelumnya, Dilan dan Bastian pergi meninggalkan Ashwood City Elementary School, meninggalkan Anna, Jennie, dan Cody di ruangan itu.Pada titik ini, Anna dan Jennie saling memandang satu sama lain dengan ekspresi terkejut. Walaupun mereka hanyalah anak-anak, tapi mereka mengetahui dengan baik bahwa Dilan memiliki pengaruh yang sangat besar.Dilan tampak seperti seorang bos mafia besar yang memegang kendali penuh atas banyak wilayah, membuat takut banyak orang bahkan hanya dengan mendengarkan suaranya.Ini jelas membuat keduanya terkejut, tidak pernah mengira bahwa Dilan, pria yang tanpa sengaja ditemui Anna di bar, adalah seorang tokoh besar! Mereka tidak pernah menyangka akan seberuntung ini.Cody di sisi lain, menyadari bahwa dia harus merawat keduanya dengan sangat baik. Melihat bagaimana Dilan memperlakukan mereka d
Dua hari kemudian, Dilan, Anton, Agen 28, Barnett dan yang lainnya, berkumpul di The Blue. Masing-masing dari mereka telah mempersiapkan segalanya untuk menuju Aspen, tepatnya di Kota Sollox.Sebelum mereka pergi, Dilan kembali meminta mereka untuk mendemonstrasikan kemampuan mereka di depannya, ingin melihat perkembangan mereka selama tiga hari terakhir.Dan, setelah satu per satu dari mereka mendemonstrasikan kemampuan mereka, Dilan mengangguk puas. Mereka telah menutupi segala kelemahan mereka yang Dilan sebutkan sebelumnya, sehingga mereka hanya selangkah lagi menuju kesempurnaan. Bisa dikatakan bahwa mereka adalah para kultivator tingkat Naga yang matang.Dilan berkata, "Bagus sekali. Kalian semua melakukan apa yang aku minta dengan sangat baik. Dengan kemampuan kalian saat ini, mencapai tingkat Nasional tidak akan terlalu jauh, hanya tiga sampai lima tahun lagi."Mendengar itu, mereka sangat bersemangat. Tiga sampai lima tahun adalah waktu yang sangat singkat bagi mereka.Setela
Di lapangan luas itu, ada sebuah panggung yang ditengahnya terdapat Guillotine. Seorang pria tua dengan seragam tahanan berwarna hijau dan kedua tangan yang diikat di punggungnya, berdiri tepat di depan tiga algojo dengan penampilan yang menyeramkan. Tatapan mata mereka yang dingin menunjukkan dengan jelas bahwa mereka telah membunuh banyak orang dalam hidup mereka. Tentu saja, pria tua dengan seragam tahanan adalah Fenrir Anthony.Di sisi kiri, yang tepat menghadap ke arah panggung, ada beberapa kursi yang diisi oleh orang-orang yang terlihat cukup berpengaruh di kota ini. Mereka menonton dengan senyum puas dan bangga, menikmati wine-wine mahal yang ada samping mereka.Salah satu dari mereka menarik perhatian Dilan. Dia adalah seorang pria tua dengan bekas luka horizontal di keningnya. Penampilannya tampak seolah dia pernah mengalami operasi otak. Dilihat dari aura yang terpancar darinya, Dilan bisa menebak bahwa dia adalah seorang kultivator tingkat Naga kelas terakhir.Tentu saja,
Dilan kemudian menatapnya dengan dingin, membalas, "Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak mau turun dari sini?!"Mendengar itu, Alaric tertawa keras, diikuti oleh para kaki tangannya yang ada di belakangnya. Mereka seolah mendengar lelucon paling konyol dalam hidup mereka! "Kau dengar itu?! Dia bertanya apa yang bisa aku lakukan jika dia tidak mau turun dari sana?! Hahaha, apakah dia sudah gila?! Apakah otaknya sudah rusak?! Aku yakin dia bahkan tidak mengenal Keluarga Welsh! Jika dia tahu, dia pasti akan turun dengan patuh seperti seekor anjing!" balas Alaric dengan senyum merendahkan, menatap Dilan dengan jijik.Ingin terlihat keren di depan dewiku?! Aku akan menghancurkan kepercayaan dirimu itu, Bajingan! Aku akan mempermalukanmu di depan banyak orang ini!Ketika dia mendengar Wenda akan menikah dengan seorang pria yang identitasnya tidak diketahui, Alaric sangat marah sehingga dia hampir jatuh dalam kegilaan! Selama satu tahun terakhir dia melakukan segala cara untuk mendapat
Satu minggu kemudian, pernikahan antara Dilan dan Wenda diadakan di Hotel Golden Grace. Itu dihadiri oleh banyak tokoh-tokoh berpengaruh di Kota Ashwood, di antaranya adalah Bastian Emerson dan dua kaki tangan terbaiknya, Keluarga Franklin, Keluarga Felipe, Keluarga Gibson, Keluarga Gryffin, bahkan Keluarga Gregory! Melihat bahwa yang akan menikahi Wenda adalah Dilan, Chelsea tidak bisa menutupi ekspresi terkejutnya. Wenda Rosalind, superstar paling terkenal di dunia ini, menikahi mantan suaminya?! Jadi, wanita yang bersama Dilan saat itu, adalah Wenda Rosalind?! Ini membuat Chelsea menunjukkan ekspresi pahit. Sekarang dia mengerti mengapa Dilan mengabaikannya. Itu karena Dilan telah berhasil mendapatkan wanita yang lebih baik dari dia.Ini membuat Chelsea semakin kecewa pada Dilan, sehingga dia memutuskan untuk meninggalkan pesta pernikahan ini. Dia memutuskan untuk tidak pernah lagi berhubungan dengan Dilan! Dia akan menganggap bahwa dia dan Dilan tidak pernah saling mengenal seb
Sementara Dilan dan Darwin berbincang hangat, Barnett, Zaylin, dan yang lainnya, menikmati berbagai hidangan yang ada di depan mereka dengan ganas. Ini merupakan pertama kalinya mereka melihat begitu banyak daging. Tidak hanya itu, daging-daging ini terasa sangat berbeda! Daging-daging ini selembut kapas, lumer dimulut mereka, seolah membawa mereka ke surga.Sungguh hidangan yang sangat lezat, membuat mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak menjadi rakus.Di masa depan, mereka mungkin tidak punya kesempatan untuk menikmati hidangan semacam ini lagi, sehingga mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang datang di depan mata mereka.Sementara itu, Wenda, duduk dengan tenang sendirian sembari menikmati semangkuk es krim. Walaupun penampilannya sederhana, hanya mengenakan sebuah dress hijau tua, dia masih sangat cantik, seperti karakter yang keluar dari lukisan.Tentu saja, ada banyak agen-agen pemerintah Benua Pyrefall yang mengenalinya, mengajaknya berfoto. Untuk bisa bertemu da
Selama tiga hari terakhir, Dilan menyelesaikan semua masalah dengan mudah dan lancar. Setelah lebih dari dua ratus orang tewas dengan cara yang mengenaskan karena telah menolak patuh dan setia pada Dilan, yang lainnya tidak berani berkutik, sehingga tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menuruti keinginannya.Karenanya, atas perintah Dilan, mereka menarik seluruh agen-agen Benua Verdentia yang ada di Benua Pyrefall untuk kembali ke kampung halaman mereka. Beberapa dari mereka yang telah mengabdi untuk pekerjaan mereka selama lebih dari dua puluh lima tahun, sangat bahagia karena akhirnya mereka dapat menginjakkan kaki mereka lagi di tanah kelahiran mereka, bertemu keluarga mereka.Perlu diketahui bahwa perang dingin antara dua benua ini telah terjadi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun, perang di antara mereka akhirnya pecah untuk pertama kalinya tiga tahun yang lalu. Itu memakan lebih dari satu juta korban jiwa, membuat itu menjadi salah satu perang terbesar dalam sejarah
Setelah Shamus jatuh ke lantai dengan kondisi tidak berdaya, Dilan akhirnya memeluk Wenda dengan erat, bertanya dengan nada khawatir, "Apakah kau baik-baik saja, Wenda?! Mengapa kau tampak begitu berantakan?!"Mendengar itu, Wenda menangis, memukul-mukul dada Dilan dengan ringan, membalas, "Aku yang seharusnya mengatakan itu, Dilan! Apakah kau benar-benar baik-baik saja?! Aku sungguh sangat mengkhawatirkanmu! Kau membuatku hampir gila!"Wenda adalah seorang ilmuwan. Dia mengetahui dengan baik efek dari ledakan nuklir. Itu bahkan mampu menghancurkan sebuah gunung, lalu bagaimana dengan Dilan yang hanya seorang manusia?!Walaupun akal sehatnya mengatakan bahwa mustahil seseorang selamat dari ledakan nuklir, tapi hati kecilnya berharap Dilan masih hidup. Walaupun dia tahu dia pada akhirnya akan kecewa, dia masih berharap bahwa Dilan benar-benar masih hidup! Dan, siapa yang akan menyangka bahwa hati kecilnyalah yang menang! Dilan kembali kepadanya dalam kondisi yang utuh dan sehat! Ini b
Mendengar itu, Shamus bangkit dari kursinya, berkata dengan nada tidak percaya, "Apa?! Lord Tertinggi ada di sini?! Ba-bagaimana itu mungkin?!" "Ka-kami tidak tahu, Lord Shamus. Dia bahkan dalam kondisi yang baik-baik saja, tidak terluka sedikitpun..." balas pria itu dengan nada gugup, lalu tiba-tiba terdengar teriakan di ujung telepon, sebelum akhirnya telepon terputus. Shamus langsung membanting teleponnya, berkata dengan nada penuh amarah, "Bajingan itu selamat?! Sialan! Bahkan nuklir tidak dapat menghentikannya?! Apa yang harus aku lakukan sekarang?! Apakah ini artinya hidupku telah berakhir?!" Dia tidak perlu pintar untuk menebak bahwa kedatangan Dilan adalah untuk membalaskan dendam. Mengingat dia menyebarkan berita bahwa yang melakukannya adalah Pemerintah Benua Verdentia, Dilan sudah pasti tahu bahwa semua ini sengaja dilakukan olehnya! "Bajingan! Aku sudah tamat! Aku benar-benar sudah tamat!" Shamus berteriak seperti orang gila! Dia tidak menyangka bahwa rencana yang
Seperti yang diinformasikan oleh pria gemuk, Kota Destria masih terlihat normal, tidak terkena dampak dari ledakan nuklir. Namun, tentu saja kehebohan terjadi di antara para masyarakat. Selama Dilan dan yang lainnya melangkah, mereka akan selalu mendengar orang-orang yang membicarakan ledakan nuklir itu.Mendengarkan semua percakapan mereka, Dilan akhirnya yakin atas hipotesisnya. Dia sepenuhnya benar! Kemarin, Pemerintah Benua Verdentia mengumumkan bahwa telah terjadi kesalahan pada laboratorium mereka, sehingga mereka secara tidak sengaja menjatuhkan sebuah nuklir di Kota Sollox. Beberapa petinggi pemerintah Benua Verdentia meminta maaf secara sungguh-sungguh, bersedia memberikan ganti rugi kepada para korban.Tentu saja, ini membuat publik marah. Bagaimana mungkin sebuah kesalahan menyebabkan jutaan warga sipil tewas mengenaskan?! Tidak hanya itu, kesalahan itu juga menyebabkan ekonomi di kota sekitarnya terganggu, air tercemar, dan kerugiaan dari itu bahkan tidak terhitung! Lal
Pada titik ini, Fenrir memperlihatkan punggungnya. Melihat punggung Fenrir yang penuh dengan luka, Barnett dan yang lainnya seketika menunjukkan ekspresi pahit.Fenrir benar-benar mengalami nasib yang buruk di sana, disiksa dengan begitu parah.Seolah menyadari isi pikiran mereka, Fenrir berkata dengan senyum hangat, "Jangan khawatir, ini hanya beberapa bekas luka ringan."Dilan kemudian berkata, "Baiklah, aku mulai!"Detik berikutnya, Dilan mengalirkan energinya ke tubuh Fenrir. Cara kerjanya selalu sama, yaitu energinya akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di aliran energi Fenrir, seperti penyumbatan dan membersihkan kotoran atau energi negatif.Tentu saja, proses itu menyakitkan, terasa seperti tercabik-cabik. Namun, itu sama sekali tidak berarti bagi Fenrir. Dia yang telah menghadapi apa itu neraka yang sesungguhnya, tidak menganggap rasa sakit ini selain hanya seperti gigitan semut. Dia mampu menanggung ratusan kali lipat rasa sakit yang lebih buruk dari ini.Sepu
"Ba-bagaimana itu mungkin, Lord Tertinggi?! Bukankah Lord Shamus sangat mengagumimu? Bagaimana mungkin dia ingin membunuhmu?" tanya Agen 28 dengan ekspresi tidak percaya.Dia mengenal Shamus dengan baik. Shamus akan selalu memuji kemampuan Dilan di setiap kesempatan. Terlebih, saat Dilan berhasil menghancurkan Keluarga Arshaan seorang diri, itu membuat Shamus semakin mengagumi Dilan.Lalu, bagaimana mungkin dia ingin membunuh Dilan, seseorang yang sangat dia kagumi?Dilan menghela napas terlebih dahulu sebelum akhirnya menjelaskan, "Aku tidak pernah memberitahumu tentang ini. Sekitar tiga hari yang lalu, aku meminta Shamus untuk menarik seluruh agen pemerintah Benua Verdentia dari Benua Pyrefall. Aku ingin kedua benua berdamai, tidak lagi melakukan perang. Namun, Shamus menolak permintaanku, bahkan ketika aku mengancamnya dengan keras. Mungkin, sejak saat itu dia memutuskan untuk membunuhku."Mendengar itu, Agen 28 tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya. Lord Tertinggi meminta Sh