Share

217. Rukmi

“Mungkin karena aku sudah lama tidak mengunjunginya, Mel!” sahut Nadina sekenanya.

“Masyaallah, Mbak Nadina!” pekik wanita paruh baya itu. Sebut saja Rukmi namanya.

“Assalamualaikum, Bu Rukmi!” pekik Nadina segera berjalan menuju wanita yang tampak terkejut dan antusias itu.

Melati pun segera mengeluarkan kotak roti yabg memang mereka beli untuk Ibu Rukmi dari dalam mobil lalu menyerahkannya kepada sang penerima.

“Ya Allah, Mbak! Kenapa repot-repot! Jenengan—kamu, datang kemari saja sudah membuat saya senang! Tidak perlu repot-repot membawa buah tangan!” pekik Rukmi tak langsung menerima sodoran kotak roti dari Melati.

“Mboten—tidak, repot kok, Bu! Saya senang bisa bertemu ibu lagi. Lagi pula ini hanya sedikit, diterima nggih, Bu!” ujar Nadina mengambil alik kotak roti itu dari tangan Melati lalu menyerahkannya ke tangan Rukmi.

“Alhamdulillah, terima kasih, Nak!” pekik Rukmi. “Ayo, ayo masuk dulu! Tapi maaf, seperti biasa rumah ibu ya begini kecil dan kumuh!” pekik Rukmi sembari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status