Share

148. Hari Kelahiran

Hari dimana Nadina diperkirakan melahirkan putra pertamanya semakin dekat. Namun wanita itu tak gentar untuk tetap mendatangi beberapa rumah santri yang telah lulus untuk menyampaikan beberapa hal kala itu.

Nadina yang pergi bersama seorang sopir saja merasa sedikit was-was jika tiba-tiba ia merasakan sesuatu pada kandungannya. Namun kesibukan Nadhif tak bisa membuatnya meminta atau sekadar menuturkan keinginan untuk sang suami turut hadir.

Saat Nadina hendak kembali ke mobil, perutnya mulai keram. Ia mulai merintih sakit hingga membuat sang sopir sedikit panik. Sayangnya, mobil mereka macet dan tak bisa segera menyala.

“Biar saya bantu membawanya ke rumah sakit. Bapak hubungi saja suaminya untuk segera datang!” pekik seorang pemuda yang langsung membantu Nadina pindah ke mobil miliknya.

Meskipun dalam rasa sakitnya, Nadina masih bisa melihat siapa pemuda yang membawa tubuhnya ke mobil kain. Ia sedikit menolak namun tak ada hal lain yang bisa dilakukannya.

“Tolong percaya kepada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status