Share

Chapter 98

Annisa menghapus air matanya. Dia meraih ponsel miliknya yang tergeletak di atas nakas saat benda pipih itu berdering cukup lama. Annisa pikir, Zidane yang meneleponnya untuk meminta maaf, tetapi dugaannya salah.

"Asalammualaikum, Nisa." Suara cempreng itu menyapa dari seberang telepon.

"Waalaikumsalam," jawab Annisa dengan suara serak karena habis menangis.

"Suara kamu kenapa, Nisa? Kamu habis nangis?" tanya Nayla bernada cemas. "Sekarang aku ada di depan rumahmu. Tolong bukakan pintunya."

Annisa beranjak dari tempat tidurnya dengan hati-hati berjalan menuruni anak tangga untuk membukakan pintu depan setelah sambungan teleponnya dia matikan secara sepihak.

"Ya ampun, Nisa ... kenapa wajah kamu sembab seperti ini?" Nayla langsung mengomentari wajah sahabatnya yang sembab akibat menangis.

Dia hendak mendekat, bermaksud memeluk Annisa, tetapi gadis berhijab itu segera menghindar kerena takut mengenai lukanya. Al

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Inna Syaib
td nya saya sangat penasaran dg cerita nya. tp makin kesini kok makin jd malas membaca nya Krn yg di update hanya 1 bab perhari. skrg jd malas utk melanjutkan nya. Krn pengarang nya pelit utk update.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status