Uniknya cara Wisnu mengasuh si kembar, dengan contoh dan kasih sayang.
"Hatiku memilihmu, dan pasti menjaga cinta kita selamanya, sekarang, besok, masa depan." by Sinta. Romantisnya pasangan ini memang tak diragukan lagi. Apalagi semangatnya sangat luar biasa. Energi itu begitu melimpah ruah, sehingga kesannya tak ada habisnya, tak kenal capek, mereka terus bermesraan di sela waktu sempit yang tersisa. Seperti saat ini. Sinta sedang belajar mendesign baju ala gadis tomboynya. Tetapi malah Wisnu duduk di meja kerjanya dengan tanpa baju dan hanya memakai sarung. "Sayang? Ngapain duduk di situ, awas ketancap pensilku runcing lho!"seru Sinta pura-pura galak padahal dia melirik terus ke arah dada Wisnu yang dulu kerempeng tapi sekarang jadi berisi, agak gemuk dan membuat gemas. "Ah ... Lebih tajam ini dong, ayo cobain kalau berani!" bisik Wisnu memegangi tongkat saktinya yang tampak sudah menjulang di balik sarungnya. Wisnu tadi begitu terangsang meliha
"Apapun asal direstui Allah, akan lebih mudah, lancar dan barokah jalannya. Maka jalan kebenaran itulah yang jadi pilihan utama." by Wisnu. "Sayang? Ketiduran ya? Bantuin istrinya yuk?" Sinta duduk lagi di pangkuan Wisnu, tempat favoritnya yang paling hangat. Wisnu masih saja terlelap, tidak merasakan tubuh indah sang istri sudah bertengger di pangkuannya. Efek kerja keras sebagai dirut dari pagi sampai malam, lalu juga memeriksa keuangan keluarga tiap malam membuatnya mudah tertidur. Walau itu tugas rutin, tetap membuatnya kehabisan tenaga. Sinta terus khusuk dan fokus menciumi, menghirup dan mengendus suaminya. Dia menikmati aroma harum dalam lelap belahan jiwanya. Semua menyegarkan dan memberinya energi tambahan yang diperlukannya untuk meneruskan kerjaannya. Sinta akhirnya bangkit lalu memberikan kecupan terakhir di pipi suaminya lalu beranjak pergi kembali ke kerjaannya.
"Pasangan ideal bukan pasangan yang tanpa kekurangan, tapi mereka yang bisa saling mengerti, melengkapi, memaafkan dan menjalani hidup bersama dengan menjaga setia." by Wisnu.Lalu apa kabar Kelvin? Kenapa dia malah menghilang setelah menantang Wisnu dalam sebuah kompetisi bodoh?Menurut kabar burung Kelvin sudah menikah dengan seorang gadis yang cantik dari keturunan keluarga pebisnis sukses yang kaya raya.Jadi begitu, tepat apa yang telah dikatakannya dahulu, bahwa orang kaya pantasnya hanya menikah dengan orang kaya. Kelvin menikahi istri yang juga sama keadaannya, sudah menggigit sendok emas dari lahir.Dia tak mengingkari sedikitpun apa yang ditegaskannya dahulu. Walau tak bisa mendapatkan Sinta tetapi dia mendapatkan seseorang yang tak kalah kaya dan berkuasa. Itu pencapaian Kelvin. Bagaimana dengan Wisnu?Tentu lebih. Selain kekayaan, Wisnu juga
"Orangtua tetaplah menjadi permata berharga anak-anaknya sampai kapanpun. Meski anak sudah melangkah jauh ke ujung dunia, restu orangtua penggeraknya."by Wisnu(TIGA TAHUN KEMUDIAN)Kini Allan dan Allen sudah mau usia 5 tahun, dan akan merayakan ulang tahunnya sebentar lagi. Wajah keduanya makin ganteng dan menggemaskan, menurun dari keelokan wajah kakeknya, Hendra. Untung saja tak menurun Wisnu ya.Walaupun begitu ada juga bagian dari ciri fisik Wisnu yang menurun ke anak kembarnya itu, yaitu mata sipitnya. Juga mungkin perilaku lucu dan selalu fun seperti papanya. Si kembar juga sangat perhatian sama orang lain. Like father like son. Subhanallah alhamdulillahDua anak kembar yang entah kenapa tak mau berpakaian sama seperti pasangan kembar lain ini, selalu membuat rumah keluarga Wiguna jadi 100% jadi super gaduh dan b
"Anak menjadi sumber kekuatan utama orangtua dalam memperjuangkan hidup mereka." by Wisnu."Wah, udah gede nih, keponakan Om Kriwil dan tante Didi. Allan Allen kenalin sama anak om, namanya Dilly usianya hampir sebaya jarak 4,5 bulan sih, jadi kalian sepantaran. Ayo salaman!"Allan dan Allen lalu bersalaman dengan Dilly. Dilly yang semula ragu jadi ceria saat tahu kedua anak kembar itu ramah."Wah lucu, usianya berarti 5 tahunan juga ya, jarak cuma 4,5 bulan sama si kembar?" tanya Wisnu antuias."Iya bener, aku menang lho ya, Wisnu, hahaha!" Kriwil ngakak."Iya deh! Kamu lebih jantan ternyata haha. Tapi aku menang jumlah lho. Hahaha. Jebret langsung dua dong? Jadi imbang ya. Haha."Wisnu tak mau kalah. Dia menang di jumlah.Mereka anak-anak bertiga, langsung akrab dan main
"Rahasia lama yang tak disangka bisa terkuak pada hari ini. Bukan menakutkan tapi membahagiakan." by Darmanto. "Aduh Yank, jadinya ga bisa anuan tiap hari sekarang ya. Ya udah 3 x seminggu juga okey, deal?" tanya Wisnu sambil tersenyum malu. "Iya ya, Mas? Mana outletku nambah cabang. Meski ada asisten tapi tetap saja aku tambah sibuk pasti. Ya oke 3 kali seminggu ideal deh. Dengan catatan kalau pas libur kerja dan anak-anak lagi ada acara, kita bisa full time ya? Hahaha!" tawar Sinta sambil tersenyum malu tapi mau. "Oke, deh? Deal! Ayo kita came on, dear. Udah panas nih, astaga. Efek punya istri seksi maunya terus di bed hehe. Apalagi kita tadi abis makan seafood kan. Nah bereaksi dah tuh!" Wisnu cekikikan melihat celananya yang sudah menggembung. "Asyikkkk ... Serbuuu!" *** Beberap
"Jalan hidup manusia bisa berubah sangat luar biasa, dihubungkan dengan satu demi satu kepingan puzzle acak yang sangat rumit. Semua mungkin saja terjadi atas izin-Nya." by Darmanto. "Waw, romantis juga nenekmu. Boleh kakek melihat fotonya?" "Tentu saja boleh, Kek." Wisnu lalu membukakan liontin itu, dan menyerahkannya ke kakek Darmanto. Kakek Darmanto terkejut, dia merasa seperti mengenal lelaki dalam foto itu. Tapi ragu karena sudah agak buram. "Kamu sudah bisa menemukan lelaki ini, Wis? Apa dia kakekmu?" Kakek makin penasaran. Hatinya merasa tergetar. "Belum, Kek. Wisnu sudah cari selama tiga tahun, karena surat nenek juga baru ketemu. Sepertinya pria ini sudah meninggal. Wisnu tak tega mau bicara sama ibukku, bahwa bapak yang tak pernah menemuinya dalam hidup itu sudah tiada."Wisnu mengusap buli
"Mata dibalas mata, gigi dibalas dengan gigi. Apa yang diperbuat itulah yang akan dituai." by Wisnu. "Makanya inilah hukuman buat mereka, Wisnu. Ada pepatah siapa yang menanam dia yang menuai juga. Kamu juga selama ini menanam kebaikan, kerja keras, ketekunan, maka dapatlah kejayaan dan kepercayaan." Kakek menepuk pundak Wisnu dengan bangga. Beliau menjabarkan semua ini dengan bijaksana. Wisnu menunduk penuh haru. "Iyakah, Kek. Wisnu berhak atas semua kekayaan kakek Anom yang luar biasa ini? Wisnu mikir ya, Kek, untungnya punya tubuh sehat dan jantung kuat. Andai tidak, sudah pingsan dari kemarin, Kek. Ga kuat menerima kenyataan. Allah sungguh Maha Besar menunjukkan kuasanya!" Mata Wisnu membasah, dari kemarin rasa bahagia, haru, tak percaya, linglung, masih terus memenuhi pikiran dan perasaannya. "K
"Alih peran dari seseorang yang dinafikkan kehadirannya, menjadi seseorang andalan tersayang, adalah jalan yang bukan mustahil. Karena dialah menantu paling oke." by Hendra. "Tidak sih, kukatakan aku ingin berinvestasi. Dan aku tertarik pada bisnis bidang pendidikan seperti keluargamu. Nah gak ada salahnya mencoba kan?" jelas Wisnu melindungi harga diri Kelvin. "Terimakasih, Wisnu. Kau memang benar-benar sebaik itu. Tak mau mengatakannya karena kau mau lindungi kehormatanku, kan? Memang niatmu berinvestasi dan ini artinya juga bantuan besar buat bisnisku. Aku mengerti dan berterimakasih sakali." Kelvin terisak dalam keharuan yang amat sangat. Kini makin pahamlah dirinya, Wisnu memang pantas untuk Sinta. Segala konsep kesombongan, the have yang harus menikahi sesama the have, dan konglomerat tak boleh menikahi kaum awam, semua menguap tak ada gu
"Akhirnya kadangkala prestasi tidak hanya diraih karena kerja keras dan cerdas, tapi juga faktor lucky, keberuntungan." by Wisnu. (2 TAHUN KEMUDIAN) Wisnu terkadang tak memahami jalan hidupnya yang sungguh berliku, walau sangat menarik, dan alhamdulillah dengan progress naik terus. It's an exciting life. Kini Wisnu menjabat sebagai CEO dari perusahaan kakeknya PG alias Phenomenon Group sudah 5 tahun. Seorang kakek yang bahkan belum pernah ditemuinya di dunia nyata. Kakek yang hanya dia kenal dari sebuah foto lama yang kusam dalam sebuah liontin wasiat neneknya. Kakek itu bernama Kakek Anom. Kakek Anom yang justru jadi akrab di hatinya, melalui kisah haru birunya yang diceritakan kembali kakek mertuanya, kakek kandung dari istrinya, Darmanto. Inilah kisah hidup Wisnu yang sungguh luar biasa. Kebetulan dan lua
"Kerja keras itu tidak akan menyakitkan. Hanya capek yang bisa sembuh. Bermalas-malasan dan tanpa tujuanlah yang menyebabkan kita sakit permanen." by Hendra. "Hmm masak sih, temanmu sampai kena tipu kayak gitu, Sin? Kasihan banget ya. Eh ... trus si cowok kaya, sombong, tengil hmm ... maksudku si Kelvin, your forever admirer itu, gimana kabarnya? Sepertinya sumber beritamu akurat deh, Sayang?" tanya Wisnu kepada istri tersayangnya. "Banget! Si Dina kan pengamat sosmed banget. Mama sosialita dia, Mas. Lagian juga kan lakinya jadi polisi pangkat tinggi. Jadi mungkin dia dapat informasi tertentu, khusus dan rahasia yang orang biasa mungkin ga bisa akses." Sinta senyum-senyum sambil makan kwaci. Dia santai saja hari ini, karena anak-anak lagi ikut jalan-jalan sama kakek neneknya ke kebun raya Bogor. "Trus kalo Kelvin gimana?" des
"Khilaf itu biasa dan bisa dialami manusia, itu manusiawi, dan selalu ada jalan kembali memperbaikinya."by Wisnu. "Wah, lagi-lagi kamu menang, lho Didi sahabatku. Karena kamu sudah punya anak kedua, saat anak pertama usia 7 tahun. Sedangkan aku si kembar sudah usia 8 mau 9 tahun baru hamil 6 bulan hehe." Sinta merasa kalah dalam hal ini. Tak apalah. "Ah, kita dari dulu lucu bin unik bin norak ya, saingan eh soal anak hehe. Asyik tapi memang haha. Eh gimana kehamilanmu, Sinta? Lebih santai atau lebih payah dari dulu? Atau sama aja? Ga ada beda yang berarti gitu?" Didi melontarkan tanya yang lengkap dan detil euy. "Hehe biar hidup lebih hidup, Nek. Kehamilanku lebih santai, Di. Enak dan ga serewel dulu. Lebih santuy istilah sekarang. Ga ada juga drama-drama suami dan papaku jadi buciner sejati kaya kehamilan pertama dulu haha.
"Bertemu teman lama seperti bertemu keluarga sendiri. Bertemu keluarga sendiri bahkan seperti bertemu kekasih jiwa sendiri. Seperti itulah kedekatan hati." by Wisnu "Kakek Darmanto sakit? Sakit apa Kek? Ini ada Wisnu datang. Pasti sakit kangen sama aku ya, Kek? Eh kegeeran aku hehe." "Iya Wisnu, kamu jarang kesini sih, jadinya kakek kesepian ga ada teman berhaha hihi. Tidak ada yang menghalau gabut kan jadinya." Kakek jadinya curhat. "Nah, Kakek makanya sering-sering nginep di rumah Wisnu dong. Kan dekat aja, Kek. Lagian Allen Allan juga pasti kangen kakek buyutnya."Ada sebulir bening mengintip di pojokan mata Wisnu, yang dihalaunya secepat mungkin sebelum ketahuan kakek. "Iya, nanti kakek nginep deh, kayak butuh banget gitu yak kamu. Ehm kalau lama boleh nggak?" Kakek yang tadi wajahnya pucat sekarang sudah agak memerah. Dia
"Cinta dan cinta, menjadi cerita berjuta-juta. Indahnya meraga sukma, perihnya tak mungkin terhindar." by Wisnu. "Gimana kabar Rara Riri, Bu? Ibu bapak sehat aja kan?" Wisnu bertanya penuh perhatian. "Rara Riri lagi sibuk kuliah aja, Nu. Juga persiapan, katanya mau kuliah kerja nyata semester depan. Ibu sih sehat saja, stabil. Bapakmu nih, jadi rada aneh." Ibu Sri jadi curhat ke anak sulungnya, mumpung si bapak lagi sibuk di kebun. "Aneh bagaimana, Buk? Bapak itu unik kali, Bu. Bukan aneh hehehe." Wisnu berusaha memperbaiki citra bapak idolanya. "Hehe iya memang unik bapakmu. Tapi bukan itu maksud ibu, Nak. Bapakmu itu kadang kalau soal makanan, bebas aja, loss gitu, Nu. Makanan nggak mau dibatasi, makan hanya makanan apa yang disukainya. Bapakmu nggak ingat umur. Umur sepuh k
"Cinta adalah sumber kekuatan mahadahsyat yang bisa menggerakkan sekaligus mematikan langkah manusia." by Wisnu (3 TAHUN KEMUDIAN) Waktu terus berlalu berkejaran menurut sang empunya hidup mengaturnya. Tak ada yang bisa mencegah berlalunya waktu, pun mempercepatnya agar lebih laju mengejar keinginan diri. Tak terasa kini Allan dan Allen sudah berusia 8 tahun dan tampaknya baru akan dikarunia adik lagi dengan berita kehamilan Sinta yang membuat semua keluarga Wiguna bersuka cita. Banyak perubahan terjadi pada hidup keluarga kecil Wisnu. Kini mereka mempersiapkan akan mempunyai anggota keluarga ke-5, dan dia akan hadir 3 bulan lagi. 6 bulan sudah usia kehamilan Sinta, dan berdasar pemeriksaan usg tampaknya adik Allan dan Allen adalah perempuan. Yeah Alhamdulillah. Betapa bahagianya Sinta karena kini dia akan mempunyai putri, y
"Mata dibalas mata, gigi dibalas dengan gigi. Apa yang diperbuat itulah yang akan dituai." by Wisnu. "Makanya inilah hukuman buat mereka, Wisnu. Ada pepatah siapa yang menanam dia yang menuai juga. Kamu juga selama ini menanam kebaikan, kerja keras, ketekunan, maka dapatlah kejayaan dan kepercayaan." Kakek menepuk pundak Wisnu dengan bangga. Beliau menjabarkan semua ini dengan bijaksana. Wisnu menunduk penuh haru. "Iyakah, Kek. Wisnu berhak atas semua kekayaan kakek Anom yang luar biasa ini? Wisnu mikir ya, Kek, untungnya punya tubuh sehat dan jantung kuat. Andai tidak, sudah pingsan dari kemarin, Kek. Ga kuat menerima kenyataan. Allah sungguh Maha Besar menunjukkan kuasanya!" Mata Wisnu membasah, dari kemarin rasa bahagia, haru, tak percaya, linglung, masih terus memenuhi pikiran dan perasaannya. "K
"Jalan hidup manusia bisa berubah sangat luar biasa, dihubungkan dengan satu demi satu kepingan puzzle acak yang sangat rumit. Semua mungkin saja terjadi atas izin-Nya." by Darmanto. "Waw, romantis juga nenekmu. Boleh kakek melihat fotonya?" "Tentu saja boleh, Kek." Wisnu lalu membukakan liontin itu, dan menyerahkannya ke kakek Darmanto. Kakek Darmanto terkejut, dia merasa seperti mengenal lelaki dalam foto itu. Tapi ragu karena sudah agak buram. "Kamu sudah bisa menemukan lelaki ini, Wis? Apa dia kakekmu?" Kakek makin penasaran. Hatinya merasa tergetar. "Belum, Kek. Wisnu sudah cari selama tiga tahun, karena surat nenek juga baru ketemu. Sepertinya pria ini sudah meninggal. Wisnu tak tega mau bicara sama ibukku, bahwa bapak yang tak pernah menemuinya dalam hidup itu sudah tiada."Wisnu mengusap buli