"Cinta memilih sendiri dimana dia berlabuh. Kita tak bisa menentukan arah cinta." by Sinta.
Sinta jadi mengenang saat dahulu pertama kali melihat Wisnu di kampus merah putih. Bukan lelaki yang jadi suaminya itu yang membuat Sinta tertegun, tapi Kriwil. Dan dia jatuh cinta pada pandangan pertama saat itu.
(Flashback on)
Sementara itu ada dua cewek tomboy di pojok kantin yang melihat dua cowok antik itu, salah satunya malah terlihat bengong terpesona.
"Lihat Di, cowok lucu itu ... ihh, gue gemes bangettt!”guman cewek berkulit putih, cantik, berambut panjang, tapi gayanya tomboy abis.
"Mana sih, Sin? Ooo ... yang tinggi, kurus, putih kaya tiang bendera itu? Ih, gitu aja lucu, mending Topan pelawak tuh lucu banget, bikin aku ketawa mulu, hi hi hi ha ha
Wuah kisah cinta flashback Sinta Wisnu so sweet.
"Musik adalah bahasa jiwa, karena semua jiwa memahami bahasa universal yang didentingkan apik oleh musik." by Wisnu.Musik adalah salah satu kesenangan hidup yang dinikmati semua orang. Wisnu pun begitu mencintai musik, tentu dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga Sinta menyukai musik seperti mencintai suaminya. Tak tertahankan.Wujud cinta ke musik mereka, sekali atau dua kali dalam seminggu, mereka Wisnu dan Sinta, duet berdua di Cafe The Blast. Rata-rata mereka membawakan dua sampai lima kolaborasi permainan gitar apik Wisnu dengan suara Sinta yang memang ternyata merdu! Amazing! Wisnu sampai merinding dan turn on saat latihan kolab di rumah mendengar desahan manja dalam suara Sinta. Dan jadinya bisa ketebak, bukan lanjut menyanyi malah berlanjut masuk ke kamar, untuk bercinta karena Wisnu kehilangan fokusnya.Jadi ti
"Masa muda adalah masa keemasan yang harus dimanfaatkan untuk memupuk kebisaan dan kebiasaan yang mendukung masa tua." by Kriwil. "Pokoknya Sixth dan nyonyanya serta putra putri kesayangannya semua, kecuali si Tegar yang masih menjomblo tentunya hehe, wajib kompak seumur hidup ya, Guys? Rawe-rawe rantas malang-malang putung! Yeah! SIXTH FRIENDS FOREVER! ayeee ...!" teriak Kriwil menyemangati semua. Mereka saling menautkan tangan dengan harmonis dan manis kayak kismis. "Hidup Sixth!" seru Tegar kencang. Maklum vokalis. "Oiya, mana nih Didi sama Sinta? Mereka kok menghilang gitu aja?" teriak Kriwil panik. "Lho iya ya, Wil? Hmm ... kayake lagi ngobrol-ngobrol privacy ala cewek kaya dulu, Bro. Pas di acara syukuran pernikahanku di Jakarta. Biarlah, kita bebasin aja, mungkin mereka asyik gosipin kita para suaminya. Hihi." Wisnu
"Kadang hidup bak naik rollercoaster, ada di atas, tengah, bawah. Nikmati saja semuanya indah." by Hendra."Lho kalian sudah pulang dari Jogja dan Surabaya? Sudah dismpaikan salamku ke besan?" Hendra bertanya kepada Sinta dan Wisnu. "Iya, Papa. Wisnu sudah sampaikan ke Bapak dan ibu. Salam kembali katanya, juga makasih banget hadiah indahnya. Maaf sementara mereka belum bisa main ke Jakarta begitu. Mereka sehat semua alhamdulillah juga adik-adik Wisnu, Rara dan Riri. Semua baik. Mereka doakan semoga keluarga di Jakarta juga baik, aamiin.""Aamiin ya Alloh Swt. Woh iya gak apa-apa kok, belum bisa ke Jakarta juga tidak apa-apa. Sesempatnya saja nanti dijadwalkan, kalau mau beli tiket belikan saja, Wis, kan kamu bisa ambil dari kas keluarga. Ya sudah kalian istirahat saja dahulu. Tiga hari
"Gagal atau berhasil bukan ranah kita untuk menentukan. Usaha, raih kesempatan, kerja keras, berpikir cerdas, dan doa yang wajib kita lakukan." by Darmanto. Beberapa hari setelah Wisnu dan Hendra menolong Pak Ajun, beliau tiba-tiba datang ke kantor W-Transports dengan masih duduk di atas sebuah kursi roda karena badannya masih dalam pemulihan, ada seorang suster cantik yang mendampinginya."Selamat pagi. Maafkan kalau saya mengganggu kerja kalian. Saya menemui Pak Wisnu, juga Pak Hendra, untuk berterimakasih banyak, atas pertolongannya beberapa hari yang lalu, terutama oleh Pak Wisnu," ungkap pak Ajun dengan sopan. Berbeda 180 derajat daripada pas pertemuan bisnis terakhir. "Oiya sama-sama, Pak Ajun, sebagai sesama manusia kita kan wajib tolong-menolong. Apa yang saya lakukan cuma memberi pertolongan pertama, bantuan pernafasan seadanya sebisa saya saja kok. Selanjutn
"Apa yang ditanam akan dituai, apa yang ditanam baik insyaallah akan berbuah baik. Demikian sebaliknya juga." by Darmanto.Pak Darmanto marah besar."Kenapa sih terus berusaha mengusir Wisnu? Apa yang kamu takutkan, Mirna? Yang berhak mengusirnya itu hanyq aku atau Hendra bapak mertuanya Wisnu. Kamu lebih baik fokus sama keluargamu sendiri, paham?""Tapi Mirna malu, Pak. Masak keluarga terhormat kita jadi bahan olokan gara-gara dia, yang trah keluarganya ga jelas!" bantah perempuan cantik ini kesal.Wisnu menunduk dan mengelus dadanya sendiri. (Bukan dada istrinya, karena Sinta lagi ga ada, dia kan ada acara. Aish sudahlah!)"Siapa yang ngomong begitu? Suruh menghadap ke Bapak, akan kucuci mulutnya pakai sabun deterjen biar bersih! Kamu pikir bapakmu ini orang apa? Aku juga orang biasa, Nak! Trahku juga ga jelas lho, jadi kamu itu punya bapak ga jelas, tahu! A
"Kegagalan itu bukan hal yang abadi, pikiran buruk tentangnya itulah yang akan membuat kegagalan bisa jadi abadi." by Hendra."Om, sebaiknya Om hati-hati mulai sekarang. Bisa saja besok Wisnu lapor ke tante tentang perselingkuhan itu." Wisnu duduk dengan gagah dan melirik tajam."Apa? Kenapa kamu berkata begitu, Wis? Sudah gila ya kamu?" Om Adi berkacak pinggang dengan mata melotot. Keadaanya yang tadi sedang horny berat, jadi menurun saking kagetnya.Jantungnya jadi berdebar-debar ketakutan membayangkan reaksi Mirna, yang dia tahu pasti tidak akan ragu menceraikannya saat itu juga. Waw ... syerem kalau sampaj dipecat dari keluarga Wiguna, yang selama ini memberikan kehidupan enak padanya. "Enggaklah. Wisnu selalu waras. Ini semua terjadi karena keteledoran Om. Bagaimana bisa Tante sampai bisa menjebak Wisnu dengan kasus cairan pel lantai
"Nasehat seorang bijak bak bulir-bulir indah menakjubkan, yang secara ajaib akan rutin memberikan kesejukan di hati dan pikiran." by Wisnu."Nah iya kan, Wisnu? Kamu bisa meng-golkan tender yang ini. Kemampuan bahasa inggrismu memang sudah mumpuni. Dan kemampuan negoisasi bisnismu juga makin meningkat. Selamat ya, Nak!""Terimakasih, Papa. Itu juga karena persiapan yang matang, juga atas banyaknya bantuan papa dan kak Bari. Wisnu masihlah anak bawang yang tidak banyak tahu. Mohon bimbingannya terus ya, Pa?" Wisnu merasa terbang ke langit ke-7 tinggi sekali dan indah. Dia mau di situ saja, jangan sampai turun. Semangatnya lagi keren banget. "Ya pastilah, Wisnu. Kau kan menantuku. Artinya juga seperti anakku. Selamanya akan kuanggap sama seperti Bari dan Sinta. Tidak ada sedik
"Sepi ing Pamrih berarti ketulusan, tak ada maksud tersembunyi ingin dibalas dengan apapun." by Darmanto."Sayang trus bisnis outlet line baju cewek tomboy bagaimana, sudah kau mulai belum? Kayaknya lebih asyik memanjakan suamimu daripada bisnismu hehe, ya kan? Bener gak Sin?" Wisnu bertanya menggoda."Iya bener, Mas. Ahai! Emang bener sih, Sinta ga membantah, karena enak nganu itu. Masssss ... Sayang ... Jadi inget kalau hari ini malam jum'at. Saatnya kamu menggocekku loh." Sinta langsung menyingkap rok dasternya sehingga pahanya terpampang menantang. Wisnu melirik dan tersengat tapi dia pura-pura ga tau. Matanya sok asyik liatin hape. "Emangnya bola, digocek? Kalau bahasa jawa itu gocek artinya adalah memegang. Eh lucu wkwkwkkw. Perasaan biasanya kita melakukannya tanpa lihat hari deh, Yank. Spontan aja. Kenapa mempersoalkan malam jum'at seg