Share

Murahan Sekali

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2024-01-06 17:00:39

Pria tua itu semakin ketakutan saat Kevin menerima telepon dari seseorang.

“Anda sudah mengacaukan jadwal kerja saya dengan hal sepele macam ini. Anda dan anak anda harus menerima ganjarannya.”

Pria tua itu berlutut di depan Kevin, tapi sang presdir memintanya untuk berdiri.

Sebab apapun yang dia lakukan tak bisa meredam amarah Kevin.

“Tolong jangan lakukan itu pada anak semata wayang saya, Tuan. Saya mengaku kalau saya bersalah pada anda dan bawahan anda, Tuan. Saya tidak akan memberi syarat apapun," jelasnya gugup.

Kevin menoleh ke arah Dimas dan berujar tegas, "segera lakukan, Dimas!"

Suara Kevin sedikit membentak Dimas hingga membuat semua yang ada di ruang meeting ketakutan.

“Tuan, Anda bisa meminta apapun dari saya. Tapi tolong, jangan hancurkan karir anak saya. Ini adalah impiannya sejak kecil Tuan."

Pria tua itu kembali menghiba. Ia menatap Kevin dengan pandangan memelas dan penuh permohonan.

Bagaimanapun dia sudah membangunkan macan tidur.

Apa jadinya jika sang anak kesayan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menantu Paling Berkuasa   Dua Ratus Juta

    “Tuan, ada Nona Raras datang ingin bertemu dengan anda.”Dimas dan Kevin baru saja sampai di kantor setelah tadi sempat mengunjungi proyek.“Mau apa lagi dia datang?”“Saya tidak tahu Tuan. Katanya penting,” sahut Dimas.Kevin menghela nafas kasar. Ini salah satu yang tidak dia sukai ketika pulang ke Kotanya.Bila bukan sang Paman maka sang sepupu yang terobsesi padanya yang akan mengganggunya.Pintu ruangan Kevin terbuka padahal Dimas masih ada di dalam ruang kerja sang atasan.“Kenapa anda masuk sebelum mendapatkan izin Nona?” tanya Dimas kesal.“Memangnya kenapa? Ini kantor calon suamiku!”Dengan penuh percaya diri wanita itu mengaku sebagai calon istri sang presdir.Kevin meminta Dimas untuk keluar karena dirinya enggan berdebat.Tenaganya sudah habis berdebat dengan pria tua pemilik bahan baku itu.Dimas pun segera pergi dari ruangan bosnya.Kevin menatap Raras dengan tatapan tak terbaca, tapi wanita itu menganggap kalau Kevin sedang terpesona padanya.‘Jantungku berdebar kencan

    Last Updated : 2024-01-07
  • Menantu Paling Berkuasa   Diancam Akan Dijodohkan

    "Mau ke mana kau Irfan?" teriak sang papa memanggil Irfan.Langkah Irfan terhenti ketika melihat sang Papa ada di ruang keluarga, dan melihatnya menuruni anak tangga menuju ke pintu keluar rumahnya."Pergiiiii …." sahutnya.Ia hanya berhenti sesaat, namun kembali melanjutkan langkahnya tanpa menoleh ke arah sepasang suami istri yang begitu menjijikkan di mata Irfan.Bagi Irfan wanita itulah yang menyebabkan sang Mama meninggal.Karena pertengkaran antara Papanya dan Mamanya terjadi, saat sang Mama mendapati Papanya berada dalam satu kamar hotel bersama wanita lain, yang merupakan mama tirinya sekarang.Sejak saat itulah sang Mama memilih untuk mengakhiri hidupnya, beliau tak sanggup dikhianati oleh suaminya.Wajar bila Irfan sangat membenci sepasang suami istri itu."Irfan berhenti, ada yang mau Papa bicarakan." Irfan yang hampir membuka pintu utama, terpaksa menghentikan langkahnya.Bila tidak ia tahu sang papa akan terus mencarinya meski ke ujung dunia.Irfan membalikan badan menol

    Last Updated : 2024-01-08
  • Menantu Paling Berkuasa   Syarat Berat

    “Ada apa ini Paman?”Kevin beru menginjakan kaki di ruang meeting kantor sang paman.Ternyata warisan kakeknya Kevin dari pihak sang mama diambang kehancuran.“Paman tidak sanggup menyelesaikan masalah hutang ini,” tutur Daniel di depan orang banyak.Para petinggi di kantornya sedang meeting karena hutang Daniel terlampau tinggi.“Silahkan duduk Tuan muda,” ucap asisten Daniel.Kevin dan Dimas mengangguk.Daniel menyodorkan berkas pada sang keponakan, dan berharap Kevin bisa membantunya kali ini.“Vin, tolonglah Paman. Kau tahu sendiri Paman sudah tak punya siapapun selain kau, Vin,” tuturnya.Kevin membuka berkas yang disodorkan sang paman, “kenapa bisa separah ini Paman?” Kedua alis Kevin saling bertautan saat membaca data tak masuk akal itu.“Logikanya kalau cara kerja paman seperti ini perusahaan Kakek pasti akan bangkrut dalam waktu beberapa bulan lagi.”Daniel tak berani menjawab, kali ini dia harus mengalah agar Kevin mau membantunya.“Makanya Paman minta tolong padamu Vin, se

    Last Updated : 2024-01-09
  • Menantu Paling Berkuasa   Bertemu Mantan Mafia

    “Apa kau sudah gila?” Justru Daniel memanfaatkan rasa suka sang anak demi bisa menguasai harta Adamson.Permintaan konyol macam apa ini! pikir Daniel.“Paman tidak bisa mencegah Raras untuk tidak menyukaimu,” ucap Daniel.Kevin tersenyum kecut.“Apa gunanya jadi orang tua kalau tak bisa menasehati anak? Masa kalah dari orang yang sejak kecil ditinggal orang tua.”Kevin mematikan laptopnya setelah menyalin semua data.“Kevin punya hak atas hidup Kevin. Dan Kevin muak dengan tingkah kalian. Sekarang terserah Paman, Kevin akan mengimbangi.”Kevin berjalan keluar dari ruang meeting di susul oleh sang asisten. Tak berselang lama Kevin mendengar suara barang-barang yang dibanding.Dia yakin tak lama lagi sang paman pasti akan mencarinya.Dimas dan Kevin masuk ke dalam mobil, dan keduanya kembali berdiskusi.“Dimas, tolong minta pihak bank untuk memblokir semua rekening perusahaan kakek. Kita harus segera mengatasi krisis ini.”“Baik Tuan.”Diman mengambil ponsel pintarnya menghubungi pihak

    Last Updated : 2024-01-09
  • Menantu Paling Berkuasa   Niat Jahat sang Mafia

    “Katakan tawaran kerjasama macam apa?”“Saya akan terima tawaran kerjasama yang pernah anda ajukan dulu, namun dengan satu syarat-”Kevin memperbaiki duduknya menunggu reaksi pria tua yang rahangnya sudah mengetat.“Anda harus membiarkan saya mengambil surat-surat berharga milik mendiang kakek saya, lalu melimpahkan semua utang-utang Daniel padanya. Saya jamin dia tidak akan pernah lari dari masalah ini. Tapi saya tetap meminta Anda memberinya waktu untuk menyelesaikan tunggakannya di sini.”Jujur tawaran dari Kevin sangat menarik, sejak dulu perusahaan miliknya ingin bekerja sama dengan Adamson Corporation.Tetapi seperti biasa Kevin selalu menolak dengan alasan belum ingin menambah bisnisnya lagi.Kevin dan Dimas saling tatap karena mereka yakin apa yang Kevin tawarkan pastinya akan diterima oleh pria tua ini.“Baiklah, besok saya akan datang ke kantor anda jam sepuluh pagi. Apa saya perlu membuat janji?”Kevin tersenyum, apa yang dia harapkan sebentar lagi akan terwujud. “Tentu sa

    Last Updated : 2024-01-09
  • Menantu Paling Berkuasa   Taruhan

    “Apa yang sudah kau lakukan huh?” teriak Daniel penuh amarah.Daniel menatap penuh kebencian pada Kevin. Harga dirinya telah hancur dalam sekejap hanya karena ulah sang keponakan.Kevin berdiri karena tak terima dengan sikap sang paman.“Kau sengaja berniat mempermalukan aku sampai meminta sertifikat itu?”Kevin tersenyum menyeringai. Dia berdiri dan melangkah mendekati sang paman.“Bagian mana Kevin mempermalukan Paman? Apa orang mau nebus sertifikat bisa dikatakan merendahkan harga diri seseorang yang telah menjadikan jaminan utang?”Kevin kembali duduk, dan kali ini dia duduk di sofa tanpa mempersilahkan sang paman untuk duduk.“Kau belum tahu jahatnya orang itu,” ujar Daniel mencibir.Kevin kembali tertawa, “justru karena Kevin tahu makanya berani memberi syarat sama paman. Orang itu membenci paman karena merasa dikhianati.”Daniel menggeleng, dia tak terima dengan ucapan sang keponakan yang dianggap telah merendahkannya.“Kau akan menyesal kalau sudah menjadi bonekanya,” ujar Dan

    Last Updated : 2024-01-10
  • Menantu Paling Berkuasa   Tidak Tahu Malu

    Satu minggu berikutnya dia kembali ke Kota Victoire.Saat menginjakan kaki di Kota ini Kevin meminta Dimas mengantarnya ke makam. rasanya sudah beberapa kali dia kembali namun belum sempat mengunjungi mendiang kakeknya Zara.Diman memarkirkan mobilnya di depan makam. Kevin turun sambil membawa bunga.Dia menatap pedih makam sang kakek yang sudah mengorbankan nyawa hanya untuk menolongnya.Kevin berjongkok di samping makam. Tangannya terulur untuk membersihkan dedaunan kering yang berjatuhan mengenai makan sang kakek.Setelah itu Kevin meletakkan satu buket bunga yang khusus dibeli untuk mendiang kakeknya sang istri.“Kek, maaf Kevin baru sempat datang. Kevin mau cerita kalau beberapa kali mereka ingin melenyapkan Kevin hanya karena menganggap Kevin sebagai ancaman.”Kevin yakin pria yang menyelamatkannya ini mendengar ucapan Kevin.“Kevin mohon dari atas sana kakek juga ikut mendoakan, agar Kevin bisa segera mengungkap semua kejahatan Galen dan istrinya. Kevin janji akan menguak semu

    Last Updated : 2024-01-10
  • Menantu Paling Berkuasa   Menemani Zara

    “Maaf Pa, sampai kapanpun Kevin tidak akan pernah mengecewakan Zara. Papa jangan khawatirkan soal perasaan Zara, karena dia sudah berdamai dengan keadaan dan ikhlas menerima pilihan mendiang kakek.”Galeng tak menyukai ucapan Kevin menekan kaleng minuman itu sampai tak berbentuk.“Apa sebenarnya yang kau cari dari Zara? Berapa yang kau mau huh untuk pergi dari kehidupan Zara?”Galen mulai naik darah, dia tak pernah bisa mengontrol emosinya bila berhadapan dengan menantu miskinnya ini.“Harusnya kau sadar, perbedaan kalian terlalu jauh, bagai langit dan bumi,” cibir Galen lagi.Dia memperlihatkan perasaan tak sukanya secara terang-terangan pada Kevin.“Maaf Pa, Kevin tulus mencintai Zara,” sahutnya.“Tulus katamu?”“Cih.” Galen berdecih. Sang menantu sampah selalu saja berhasil membuatnya naik pitam.“Coba Papa bujuk Zara agar dia mengajak pria lain untuk datang. Kalau Zara yang minta Kevin tetap tinggal di rumah, maka Kevin akan mengikuti kemauannya.”Ingin rasanya Galen menjambak ram

    Last Updated : 2024-01-10

Latest chapter

  • Menantu Paling Berkuasa   TAMAT

    Sore yang mendung, tak menyurutkan semangat Kevin dalam meresmikan pembukaan anak cabang Adamson Corporation sesuai rencana. Tak ada yang tahu, termasuk tamu undangan yang nanti akan hadir di sana, bahwa perusahaan ini sudah disiapkan oleh Kevin sebagai kejutan untuk sang asisten terbaiknya, Dimas. Dalam kesempatan istimewa ini, Dimas datang bersama istri tercinta, ibu mertuanya yang begitu penyayang, serta bibinya yang selalu dianggap seperti ibu kandung sendiri. Sementara itu, Kevin datang bersama sang istri, dua buah hatinya yang merupakan anak kembar berusia tiga tahun, serta ayah mertuanya yang nampak semakin sehat dan bugar. Anak-anak kembar tersebut menjadi pusat perhatian. Betapa adil Tuhan, wajah gadis kecil itu persis seperti Kevin, sedangkan bocah lelakinya menyerupai wajah sang istri. Sebuah keluarga yang harmonis, mencerminkan cinta yang tulus di antara mereka. Seperti biasa, Kevin diminta untuk memberikan sambutan sebagai pimpinan perusahaan. Dalam sorotan cahaya s

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 207

    Tiga bulan berikutnya, Kevin sedang berbincang serius dengan istri tercintanya mengenai rencana masa depan Dimas dan Dinda. "Sayang, ada hal penting yang ingin aku bicarakan," ucap Kevin pada sang istri, membuatnya penasaran. "Apa itu, Sayang? Kok sepertinya sangat penting?" tanya sang istri dengan wajah penasaran, menambah kegugupan dalam ruangan. Kevin tersenyum, merasa bersyukur memiliki istri yang begitu mendukungnya. "Sebenarnya, ini bukan hanya penting, tapi juga menyangkut masa depan Dimas dan Dinda. Aku ingin meminta pendapat dari istriku tercinta karena apa yang aku miliki, juga menjadi milik istriku." Mendengar hal tersebut, istri Kevin tersenyum lembut dan mengecup pipi suaminya sebagai tanda cinta dan dukungan. "Apa yang ingin kamu bahas, Sayang?" Dengan nafas yang berat, Kevin mulai bercerita, "Aku berencana memberikan satu perusahaan kepada Dimas. Dia sudah bekerja sangat keras untuk kantor kita, dan aku ingin dia bersama Dinda maju serta memulai segalanya dari awal

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 206

    Hari ini adalah hari terakhir Dinda dan Dimas untuk mengecap bulan madu, mereka sudah berkeliling ke berbagai tempat namun rasanya waktu itu masih kurang.Seperti pagi ini tidur mereka harus terenggut saat keduanya sudah merencanakan di hari sebelumnya untuk membeli oleh-oleh."Sayang, ayo bangun kita harus segera menuju ke tempat oleh-oleh jangan sampai nanti pulang malah tidak membawa apa-apa,“ ucap Dinda pada sang suami Dimas saat ini masih bersantai di atas ranjang setelah kelelahan selama beberapa hari ini menikmati indahnya sebagai pasangan suami istri.“Sebentar lagi Sayang aku ngantuk banget.” rasanya sangat sulit bagi Dimas untuk membuka mata dia lebih memilih untuk tetap terpejam dan berada di atas ranjang."Tapi kita harus segera pergi, Sayang. Jangan sampai kehabisan oleh-oleh," ucap Dinda dengan nada menggoda. Dinda mengeluarkan jurusnya agar sang suami mau segera bangun dari tidurnya, dirinya sudah menunggu cukup lama Namun pria ini tak juga membuka matanya hingga membua

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 205

    Pesta pernikahan Dimas terus berlangsung hingga larut malam pemilihan tempat yang outdoor membuat suasana semakin Syahdu dan terkesan akrab. Semua karyawan Adamson corporation sengaja diundang oleh Dimas dan mereka tidak ada yang tidak datang Jujur semenjak ada Dinda, Dimas sudah tidak sekaku dulu lagi minimal orang kedua di kantor tempat mereka bekerja sudah lebih sering tersenyum ketimbang sebelumnya. Semakin malam pesta semakin larut hentakan musik di pinggir pantai memecah suasana malam itu mereka berpesta pora hingga akhirnya pesta pun berakhir. Setelah berbulan-bulan persiapan yang melelahkan, Dimas dan Dinda akhirnya menyelesaikan pesta pernikahan mereka dengan sukses. Dikelilingi oleh cahaya gemerlap lampu dan tumpukan karangan bunga, mereka berdua tampak kelelahan namun bahagia. Dalam pelukan satu sama lain, mereka menghela nafas lega, menikmati momen indah setelah perjalanan panjang menuju hari yang mereka nantikan. “Akhirnya semua ritual melelahkan kita berakhir,” uc

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 204

    Pernikahan Dimas dan Dinda"Sayang, apa kau sudah siap?" tanya Kevin pada sang istri. Hari ini mereka akan menghadiri acara pernikahan Dimas dan Dinda, acara sakral yang dihadiri oleh keluarga besar kedua belah pihak. "Sebentar, Sayang. Dua menit lagi, tinggal memakai berlian saja kok," ucap sang istri, yang membuat Kevin tersenyum bahagia. Padahal, istrinya sudah diberikan waktu cukup lama untuk berdandan; bahkan Kevin sempat bermain bersama kedua anak kembarnya. Namun, begitu kembali, sang istri masih sibuk berkutik di depan meja rias. Sementara itu, istrinya ingin tampil sempurna agar tidak membuat sang suami malu. "Iya, sayang, berapapun waktu yang kau inginkan pasti akan kuberikan," ucap Kevin dengan lembut. Zara tertawa kecil, tak mengetahui apakah kalimat itu sarkasme atau benar-benar dari hati Kevin, sebab ia tahu suaminya telah menunggu cukup lama. "Sabar dong, Sayang. Sebentar lagi," ucap Zara dengan menggoda. Tak berselang lama, ia pun mendekati Kevin, ternyata sang

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 202

    Kevin dan Dimas berdiri kokoh di tengah jalanan yang sepi dan mulai gelap, terasa begitu mencekam dan hening, matapun tertuju pada para preman bersenjata api. Jantung mereka berdegup semakin cepat; namun mereka tahu bahwa mereka harus bertindak gesit untuk melindungi diri sendiri serta orang-orang di sekitar. Keduanya lantas merancang strategi dengan mata fokus, tanpa sepatah kata pun terlontar, sekedar tatapan yang saling bercerita dan penuh tekad bersama. Siap menghadapi bahaya yang melayang di atas kepala mereka, mereka mempersiapkan segala yang dibutuhkan. Tak lama, preman-preman itu mulai mendekati dengan niat yang jelas. Kevin dan Dimas pun segera melancarkan aksi mereka. Keduanya mengandalkan keterampilan bertarung serta refleks yang telah mereka asah, bergerak dengan kecepatan yang mengejutkan para penjahat tersebut. Angin meniup lantang, suara bentrokan demi bentrokan memecah kesunyian, menjadikan malam itu satu episode yang tak akan pernah dilupakan oleh siapapun yang m

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 202

    Malam itu, Kevin duduk di balkon kamarnya bersama istri tercinta, setelah berhasil menidurkan kedua anak kembarnya yang lucu. Rencana yang akan dibahas adalah mengenai persiapan pernikahan Dimas dan Dinda, keduanya yang telah lama diincar oleh hati Kevin untuk dipertemukan. Kebahagiaan Dimas adalah kebahagiaan bagi Kevin. Tidak hanya sebagai asisten pribadi yang sudah seperti keluarga, tetapi juga sahabat yang selalu setia menemani Kevin dalam suka duka. Diiringi malam yang tenang, ia menggenggam tangan istri dan berbicara dengan tulus dari lubuk hatinya. Kevin ingin meminta izin untuk memberikan biaya pernikahan untuk Dimas dan Dinda. Bagaimanapun, Dimas telah memberikan begitu banyak hal dalam hidup mereka dan tentunya Kevin sangat berharap sang istri tidak keberatan dengan keputusannya.Tentu saja tidak ada kebahagiaan yang lebih besar bagi Kevin selain melihat orang-orang di sekitarnya bahagia. Karena ia tahu betul bahwa Dinda telah mencuri hati Dimas sejak pertama kali bertemu

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 201

    Satu Tahun kemudianHubungan Dimas dan Dinda semakin menemukan titik kebahagiaan mereka benar-benar tak menyangka akhirnya bisa sampai di titik ini. Malam ini Dimas mengajak Dinda untuk makan malam bersama. Jujur ada desir hangat mengalir dalam darah dinda."Dinda, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu,” ucap Dimas gugup. Demi apapun Dimas tak pernah sebelumnya merasa segugup ini."Apa itu, Dimas? Jangan membuatku gugugp deh,” jawab Dinada penuh rasa penasaran Dinda berharap Dimas menyatakan cinta padanya, sudah sejak lama Dinda menunggu ungkapan cinta dari lelaki yang terkenal dingin ini namun tak kunjung terjadi juga.“Hmmmm,” Dimas berdehem gugup. "Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu. Kamu membuat setiap hari menjadi lebih cerah dan berarti bagiku. Aku mencintaimu, Dinda, dengan segenap hatiku."Dinta membelalak mendengar ungkapan cinta dari pria kutub utara ini. Benarkah ini? Atau aku hanya bermimpi? ... Aku juga mencintaimu. Kamu adalah sumber kebahagiaanku,” sayangny

  • Menantu Paling Berkuasa   Bab 200

    Sementara itu di sebuah restoran mewah Kevin sengaja meminta istrinya untuk datang ke restoran hari ini.Dia mengajak sang istri untuk makan siang bersama, senyum mengembang di bibirnya ketika melihat wanita yang ia cintai sudah tiba di hadapannya.“Wah, kau cantik sekali, Sayang," ucap Kevin dengan nada rayuan, memandangi sang istri yang berdandan cantik. Wanita itu mencebik, merasa gusar dengan cara suaminya memujinya. "Memangnya selama ini aku tidak cantik, Sayang?" tanya sang istri, menegaskan kalimatnya. Kevin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tersenyum geli. "Tentu saja cantik. Tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan istriku," jawabnya dengan hati-hati. "Ayo sayang, kita makan siang dulu. Aku sudah pesan makanan kesukaanmu," ajaknya seraya menunjuk hidangan yang sudah tersaji di atas meja makan. Kevin menggenggam tangan sang istri, tatapannya lembut dan sayang. "Sesekali kita perlu menghabiskan waktu berdua saja, Sayang. Semoga di waktu yang akan datang, kita bisa leb

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status