"Tutup mulutmu!"Sebelum Handoko sempat menyelesaikan kalimatnya, Desi sudah menyelanya dan memelototinya."Aku peringatkan kamu, Ardika! Jangan bertindak sesuka hatimu lagi dan membawa masalah untuk keluarga kami!"Melihat tatapan tajam Desi, Ardika juga tidak bisa membantah ibu mertuanya. Dia hanya menganggukkan kepalanya dan berkata, "Oke, Bu. Aku mengerti."Desi mendengus, lalu masuk ke dalam mobil.Luna tidak semudah itu dikelabui. "Ardika, kamu harus mendengar ucapan Ibu, jangan mencari Keluarga Buana. Aku akan memikirkan cara lagi dan menanyakan pada pengacara apakah bisa menemukan celah melalui hukum. Kalau perusahaan itu benar-benar nggak bisa direbut kembali lagi, aku akan membuat rencana lain lagi."Sebenarnya dia tidak menaruh harapan terlalu besar.Keluarga Buana adalah keluarga kaya kelas satu. Mereka juga memiliki pengacara, jadi mereka pasti sudah menggunakan berbagai cara untuk menyelesaikan masalah.Selain itu, prosedur hukum sangatlah panjang.Paling tidak membutuhka
"Dasar Desta tua bangka! Sejak kapan Keluarga Buana berutang pada Keluarga Unima? Acara ulang tahunku sudah berakhir, kenapa kamu membuat keributan lagi di sini?!"Sambil memelototi Desta yang datang meminta uang, Brian langsung marah besar.Selama ini, dia dan Desta memang tidak cocok dan saling tidak menyukai satu sama lain.Jadi, dia mengira Desta sengaja datang untuk membuat keributan.Selain itu, Desta membuat keributan tepat pada hari penyelenggaraan acara ulang tahunnya, jelas-jelas hanya untuk membuatnya kesal."Dasar tua bangka nggak tahu malu! Brian, kalau hari ini Keluarga Buana nggak mengembalikan uangku, aku akan menyelenggarakan acara kematian untukmu!"Desta memelototi lawan bicaranya dan berkata, "Sebelumnya Keluarga Unima meminjamkan uang sebesar 170 miliar untuk perusahaan properti Grup Agung Makmur membayar utang mereka. Semuanya tertulis dengan jelas di kontrak, nggak mungkin bisa dipalsukan.""Kini, Grup Perfe Keluarga Buana sudah membeli perusahaan properti Grup A
Awalnya, Brian hanya ingin mengeluarkan sedikit uang untuk menyelesaikan masalah dengan Keluarga Unima. Namun, dia sama sekali tidak menyangka semua tokoh hebat yang datang menemuinya ini juga memintanya mengembalikan uang.Hanya dalam sekejap mata, ada begitu banyak orang yang datang menagih utang padanya. Kalau semuanya dijumlahkan, maka mencapai lebih dari 4 triliun!Keluarga Buana baru saja memperoleh lebih dari 4 triliun milik Grup Agung Makmur.Kalau diminta untuk mengembalikan uang, tentu saja mereka mampu untuk mengembalikan uang sebesar itu.Namun, memintanya untuk mengeluarkan uang bernilai fantastis itu, tentu saja Brian enggan melakukannya."Apa kalian sudah nggak punya logika? Grup Agung Makmur yang berutang pada kalian, seharusnya kalian menagih utang kepada Grup Agung Makmur."Brian berkata dengan marah, "Perusahaan properti Grup Agung Makmur dijual kepada Grup Perfe adalah salah mereka, sama sekali nggak ada hubungannya dengan Keluarga Buana!"Walaupun dia sudah membuat
Tidak ada satu pun dari bank-bank besar itu yang bersedia meminjamkan uang kepada Keluarga Buana.Bahkan, para kepala bank tidak memberi mereka kesempatan untuk bernegosiasi."Sebenarnya apa yang terjadi? Keluarga Buana nggak pernah menyinggung pihak bank, kenapa mereka semua nggak bersedia memberi kita pinjaman seolah-olah sudah janjian?"Dalam sekejap, sebuah kekuatan besar tak terlihat seakan-akan menyelimuti diri setiap anggota Keluarga Buana. Mereka mulai merasa ketakutan."Apa mungkin ada hubungannya dengan orang yang kita singgung itu?!"Brian menggertakkan giginya, kedua tangannya sudah bergetar dengan kencang.Begitu lebih dari dua puluh tokoh hebat yang datang menagih utang pergi, bank-bank di Kota Banyuli langsung memutus pinjaman untuk Keluarga Buana.Sebelumnya, saat Grup Agung Makmur mengalami krisis pemutusan pinjaman, mereka masih mentertawakan Grup Agung Makmur.Namun, setelah merasakannya sendiri, mereka baru menyadari betapa menyakitkannya fakta itu!Tak lama kemudia
Liander datang untuk membalas budi.Sebelumnya, Ardika mengajukan permintaan yang mengharuskan Keluarga Septio mengeluarkan uang sebesar puluhan triliun untuk membeli Showroom Mobil Neptus, lalu menghadiahkan showroom tersebut kepadanya.Setelah Liander menyampaikan permintaan Ardika pada keluarganya, seluruh anggota Keluarga Septio menentang hal tersebut.Walaupun Keluarga Septio tidak kekurangan uang, tetapi uang yang mereka miliki juga bukan jatuh dari langit.Mereka tidak bisa memenuhi permintaan Ardika sebesar puluhan triliun itu.Setelah mendengar permintaan Ardika itu, Keluarga Septio mendapati Ardika adalah orang yang sangat serakah.Mereka tidak ingin dijerat dan berhubungan dengan orang seperti itu.Karena itulah, Keluarga Septio menginstruksikan Liander untuk tetap berada di Kota Banyuli dan memikirkan cara untuk membalas budi Ardika, agar mereka tidak perlu berhubungan dengan pria serakah itu lagi.Mendengar Keluarga Basagita tertimpa masalah besar, Liander menyadari kesemp
Tuan Besar Basagita buru-buru berkata, "Sebelumnya, Ardika masih menjengukku di rumah sakit. Apa Tuan Muda Liander ingin bertemu dengannya? Kalau begitu, kami akan segera memanggilnya pulang ke kediaman Keluarga Basagita!""Nggak perlu, nanti aku akan menghubunginya sendiri."Liander tidak ingin berlama-lama di sini melihat Tuan Besar Basagita dan yang lainnya menjilatnya, dia langsung berbalik dan pergi meninggalkan kediaman Keluarga Basagita.Melihat sosok bayangan Liander yang sudah menghilang di balik pintu, Tuan Besar Basagita baru mengalihkan pandangannya. Dia menghela napas dan berkata, "Aku nggak menyangka. Kali ini, Ardika yang sudah menyelamatkan Keluarga Basagita."Dalam hati, dia bergumam, 'Sudah saatnya aku mengubah caraku memperlakukan Luna sekeluarga.'Ardika sudah menjalin hubungan dengan Keluarga Septio Provinsi Aste, pria itu bukan pecundang yang dipandang rendah oleh semua orang seperti dulu lagi.Pantas saja sebelumnya dia mengatakan dengan penuh percaya diri akan m
"Berani-beraninya kamu bersikap nggak sopan padaku seperti itu! Kamu pikir kamu siapa?!"Setelah menarik napas dalam-dalam, Liander baru berhasil mengendalikan api amarahnya yang hendak meluap. Dia mendengus dingin, lalu berjalan pergi.Mempertimbangkan sebelumnya Ardika sudah menyelamatkan adiknya, dia tidak mencari perhitungan dengan pria itu.Setelah keluar dari kantor pengacara, Liander langsung menelepon Sean Septio, pamannya sekaligus Kepala Keluarga Septio Provinsi Aste."Paman, aku sudah membalas budi Ardika. Hari ini aku akan membawa Rachel kembali ke Provinsi Aste."Liander menceritakan secara singkat, padat dan jelas tentang kejadian yang menimpa Keluarga Basagita.Sean adalah ayah Rachel. Setelah mendengar ucapan Liander, dia berkata, "Kerja bagus, Liander. Tapi, kamu belum bisa kembali ke Provinsi Aste.""Paman, kenapa?" tanya Liander dengan bingung.Dia memang ingin tetap tinggal di Kota Banyuli. Di kota ini ada Jesika, wanita pujaan hatinya.Namun, Jesika tidak memedulik
Marko sedang meminta pendapat Ardika, dia tidak berani mengambil keputusan secara langsung.Ardika berkata, "Oke, kalau begitu aku akan pergi ke kediaman Keluarga Buana. Kamu lakukan persiapan penangkapan terlebih dahulu dan tunggu instruksi dariku."Karena campur tangan Liander sudah mengacaukan rencananya, Ardika memang berencana untuk pergi ke kediaman Keluarga Buana setelah mengantar Luna pulang.Sebelum Keluarga Buana sempat menyerahkan perusahaan kembali kepada anggota Keluarga Basagita, dia harus menyuruh Keluarga Buana mengembalikan perusahaan atas nama Luna."Baik, siap laksanakan perintah Tuan!" kata Marko dengan penuh hormat.Setelah memutuskan sambungan telepon, Ardika memberi tahu Luna dia akan keluar sebentar. Kemudian, dia langsung melajukan mobilnya keluar dari Kompleks Vila Bumantara.Saat ini, suasana di kediaman Keluarga Buana sangat muram.Baru saja mengembalikan uang sebesar lebih dari 4 triliun, hati anggota Keluarga Buana masih berdenyut sakit.Satu demi satu kab