Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2155 Karena Nama Belakangmu Mahasura

Share

Bab 2155 Karena Nama Belakangmu Mahasura

Author: Sarjana
"Oh? Kalau begitu, itu artinya kamu kurang berwawasan."

"Tapi, sekarang seharusnya kamu sudah menambah wawasanmu."

Menghadapi sindiran Gijran, Ardika tetap bersandar di kepala mobil dan menanggapinya dengan santai.

"Kamu bilang aku kurang berwawasan?"

Gijran tertawa mendengar ucapan Ardika. Namun, raut wajahnya berubah menjadi sangat dingin, sangat aneh.

Bagi orang-orang yang sudah mengenal Gijran sudah tahu.

Setiap kali dia menunjukkan ekspresi seperti itu, pasti akan ada orang yang tertimpa masalah.

Tertimpa masalah besar!

Walaupun Gijran bukan tuan muda keluarga kaya, juga bukan pangeran dari keluarga bangsawan, tetapi dengan mengandalkan pamannya, Jace, yang merupakan Wali Kota Ibu Kota Provinsi dengan kedudukan setara dengan wakil kodam, tentu saja dia selalu bertindak arogan.

Paling tidak, di ibu kota provinsi, dia bisa bertindak sesuka hatinya.

"Eh, Ardika, kamu benar-benar terlalu menganggap serius dirimu, ya?"

Dengan memasang ekspresi muram, Ardika mengisap rokoknya. Dia menat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
mana lagi updatenya
goodnovel comment avatar
Adi Defatima
membosankan anjingg
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2156 Aku Salah

    Gijran mengisap rokoknya. Melalui asap rokok yang menutupi pandangannya, dia menatap Ardika sambil tersenyum palsu.Adapun mengenai sorot mata dingin Ardika, dia sama sekali tidak peduli.Saat ini, wanita yang sebelumnya dipeluk oleh Gijran itu, melangkah maju, merangkul lengan Gijran dan berkata dengan nada bicara manja, "Eh, bocah, cepat lakukan instruksi Tuan Muda Gijran! Aku berani jamin, kalau Tuan Muda Gijran sampai turun tangan sendiri, nasibmu pasti akan sangat ... sangat mengenaskan!"Para pelaku tindak kriminal yang berada di sekeliling tempat itu juga menatap Ardika dengan lekat sambil tertawa terbahak-bahak. Suara tawa mereka menunjukkan dengan jelas mereka sangat meremehkan Ardika.Mereka sempat mengira bocah yang berani melawan Gijran ini adalah seorang tokoh hebat.Eh, ternyata hanya seorang bocah kampungan yang berasal dari sebuah kota kecil.Dengan identitas Gijran, dia bahkan bisa bertindak semena-mena di ibu kota provinsi. Ada banyak tuan muda keluarga kaya yang suda

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2157 Silakan Panggil Orang Sesuka Hatimu

    Semua orang tercengang menyaksikan pemandangan itu!Tidak ada yang menyangka dalam situasi seperti ini, Ardika berani menyerang dengan begitu liar.Selain itu, dia bahkan menyiksa Gijran tanpa berbelas kasihan, menggunakan cara seperti ini untuk menyiksa Gijran.Baik wanita itu maupun para pengikut dan para pelaku tindak kriminal di tempat itu, mereka merasa seperti menyaksikan sesuatu hal yang baru.Ini adalah pertama kalinya, ada orang yang berani melawan Gijran dengan kekerasan di wilayah ibu kota provinsi, bahkan menyiksa Gijran dengan cara seperti ini.Bagaimanapun juga, dia adalah keponakan Wali Kota Ibu Kota Provinsi.Bahkan para ketua preman di berbagai wilayah pun, setelah mengetahui identitas Gijran, mereka akan memperlakukannya dengan sopan dan ramah.Kalau berani menyinggung Gijran, walaupun kamu adalah seorang ketua dunia preman, juga akan lenyap kapan saja.Bagaimanapun juga, sejak zaman dahulu, rakyat biasa tidak pernah melawan para pejabat.Terlepas dari seberapa hebat

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2158 Memberimu Setengah Jam

    "Kalau orang yang kamu panggil kemari benar-benar bisa membuatku takut, aku akan mematahkan kedua lengan dan kedua kakiku untukmu."Selesai berbicara, Ardika melayangkan satu tamparan lagi, hingga tubuh Gijran terpental keluar, lalu tergeletak di lantai dan dalam kondisi berkedut."Apa lagi yang kalian tunggu? Apa gunanya Tuan Muda Gijran memelihara kalian? Cepat serang!"Saking ketakutannya, wanita cantik itu langsung berteriak dengan suara melengking.Akhirnya, para tindak pelaku kriminal yang berjumlah sekitar dua puluh orang itu tersadar kembali. Mereka segera mengeluarkan senjata sendiri, lalu menerjang ke arah Ardika."Kak Ardika, biar aku saja!"Tanpa perlu Ardika turun tangan sendiri, Levin sudah menyambut orang-orang itu dengan ekspresi senang dan penuh semangat. Dia bahkan menghadapi lawannya dengan tangan kosong.Dengan iringan serangkaian suara tamparan, satu per satu dari dua puluh orang itu terjatuh ke lantai dan mengeluarkan teriakan menyedihkan.Setelah mulai bekerja un

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2159 Merangkak Keluar dari Tempat Parkir

    Ardika mengirimkan foto ikan yang dimakannya sebelumnya kepada Luna. Kemudian, dia juga mengetikkan pesan balasan kepada Luna. Dia meyakinkan istrinya dia baik-baik saja di ibu kota provinsi, meminta istrinya untuk tidak mengkhawatirkannya.Tentu saja Luna tidak tahu, baru hari pertama tiba di ibu kota provinsi saja, Ardika sudah mengalami serangkaian kejadian.Ardika menyunggingkan seulas senyum bahagia.Orang-orang mengatakan dia sudah diusir oleh istrinya, tetapi mereka tidak tahu istrinya bahkan ingin menyusul ke ibu kota provinsi untuk menemaninya.Akan tetapi, melihat senyumannya itu membuat amarah Gijran mencapai titik puncaknya.Sekitar belasan menit kemudian, satu per satu mobil mewah melaju kemari.Model mobil-mobil ini cukup unik dengan penampilan luar yang menawan. Hanya dengan melihat luarnya, sudah bisa diketahui karakter masing-masing pemilik mobil.Ya, kenyataannya memang demikian.Kalangan pertemanan Gijran di ibu kota provinsi sangat luas, dia memanggil semua tuan mud

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2160 Tuan Muda Halim yang Mana

    Kelihatannya persyaratan Ardika tidak sekejam persyaratan Ardika.Akan tetapi, lebih nyata.Hal ini membuat semua orang di tempat itu mengerti, Ardika berbicara serius, tidak sedang bercanda.Banyak orang yang membelalak kaget, menatapnya dengan tatapan terkejut.Bagaimana orang kampungan ini bisa begitu berani? Di hadapan mereka yang berjumlah begitu banyak, bocah itu masih berani melawan Gijran?Sangat jelas Gijran juga tidak menyangka, Ardika masih berani melawannya seperti ini.Dia langsung melompat turun dari mobilnya dan berkata dengan marah, "Eh, Ardika, kalau kamu terus memprovokasiku seperti ini, nanti kamu akan berakhir dengan lebih mengenaskan lagi!""Saat aku turun tangan sendiri nanti, persyaratan akan makin bertambah!"Ardika melirik sekeliling, lalu tertawa pelan dan berkata, "Gijran, kalau kamu hanya memanggil para pecundang ini kemari, sebaiknya kamu segera berlutut, lalu merangkak menuju ke arah akses keluar tempat parkir bawah tanah ini.""Bagaimanapun juga, jaraknya

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2161 Orang Luar Kota

    Ada orang luar kota yang baru datang ke ibu kota provinsi berani memprovokasi Gijran?Tanpa banyak bicara lagi, Cahdani memutuskan untuk datang sendiri. Lagi-lagi orang dari luar kota.Dia tidak bisa menginjak-injak Ardika, bukan berarti dia tidak bisa menginjak-injak orang lain!Karena memilih untuk menjadi orang luar kota yang berlagak hebat di dalam wilayah ibu kota provinsi, maka malam ini bocah itu sudah ditakdirkan untuk sial!Jadi, Cahdani bergegas memanggil anak buahnya, lalu datang secepat mungkin."Tuan Muda Cahdani, kamu sudah datang!""Tuan Muda Cahdani, apa kamu terluka? Kamu harus memperhatikan kondisi tubuh sendiri ....""Ya, benar. Tuan Muda Cahdani adalah sosok tokoh yang mewakili kami, para generasi muda ibu kota provinsi ...."Melihat Cahdani melangkah maju, para nona dan tuan muda itu segera melangkah mundur, membuka jalan untuk Cahdani. Selain itu, dengan senyum lebar menghiasi wajah mereka, mereka menyapa Cahdani, bahkan terkesan menyanjung dan menjilat pria itu.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2162 Anjing Sepertimu

    Begitu mendengar ucapan Gijran, Cahdani mencibir, sorot matanya berubah menjadi sangat dingin.Secara naluriah, dia teringat Ardika, pria itu juga begitu arogan.Hanya saja, Ardika begitu arogan memang karena punya modal untuk itu.Dengan identitas sebagai ketua Organisasi Snakei cabang Gotawa, serta orang yang diundang secara pribadi oleh Vanya, sang Ratu Ular, untuk membersihkan Organisasi Snakei cabang Gotawa, biarpun dia luar biasa arogan, juga wajar saja.Namun, atas dasar apa orang asing yang satu ini berani bersikap begitu arogan?"Malam ini aku mau lihat apakah orang asing ini adalah naga asli, atau hanya serangga yang suka membual!" kata Cahdani dengan dingin.Saat ini, melihat sosok Cahdani yang penuh percaya diri dan luar biasa arogan itu, para nona di sekeliling tempat itu merasakan getaran yang kuat dalam hati mereka.Cahdani adalah putra sulung Sirilus, ketua Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Pria ini memiliki kekuasaan Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2163 Menggonggong Seperti Anjing

    "Ardika, bukannya kamu sangat hebat?""Ayolah, sekarang Tuan Muda Cahdani sudah berdiri tepat di hadapanmu, apa kamu berani mengatainya anjing sekali lagi?"Gijran memasang ekspresi mempermainkan.Saat ini, dia sedang berdiri membelakangi Cahdani, jadi dia tidak melihat saat ini raut wajah Cahdani sudah berubah menjadi seburuk apa.Ardika melirik Cahdani sekilas, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Cahdani, coba kamu menggonggong dulu, aku mau dengar."Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Ardika, suasana di tempat itu kembali berubah menjadi hening.Orang yang satu ini benar-benar masih ingin melanjutkan aksi cari mati?"Pfffttt ...."Gijran tertawa dengan mengeluarkan suara. Dalam hatinya, dia berkata, 'Ardika ini benar-benar bodoh! Aku mendorongnya untuk terus memprovokasi Cahdani, dia nggak hanya memprovokasi, bahkan makin menjadi-jadi. Benar-benar cari mati!'"Tuan Muda Cahdani, kamu sudah mendengarnya, 'kan?""Si Ardika ini nggak hanya mengataimu anjing, dia bahkan memintamu untu

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status