Accueil / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2138 Penyakit Aneh

Share

Bab 2138 Penyakit Aneh

Auteur: Sarjana
"Asrama Kediaman Wali Kota di mana kita berada sekarang adalah asrama kedutaan Negara Jepara."

"Setelah orang-orang Negara Jepara pergi, untuk menghemat pengeluaran, Kediaman Wali Kota tidak merobohkan bangunan-bangunan ini, jadi tetap mempertahankan banyak unsur Negara Jepara di sini."

Limdo memberikan penjelasan singkat pada Ardika.

Mendengar ucapan Limdo, pikiran Ardika mulai berputar.

Sebelumnya, Jace hampir kehilangan nyawa karena mantra yang dimasukkan oleh orang Negara Jepara dalam tubuhnya.

Sekarang tempat tinggalnya sangat kental dengan unsur Negara Jepara, apa mungkin penyakit Kasandra juga ada hubungannya dengan hal ini?

Ardika bertanya tanpa menunjukkan gejolak emosi apa pun di wajahnya, "Nona Kasandra sakit sebelum pindah ke sini, atau sebelumnya penyakitnya memang sudah kumat?"

Limdo tertegun sejenak, dia langsung mengerti maksud Ardika.

"Nona Kasandra memang mulai sakit nggak lama setelah Tuan Jace menjabat sebagai Wali Kota. Karena Nona Kasandra masih sedang kuliah, jad
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2139 Penipu

    Saat ini, Gijran sedang berdiri di tangga, menatap Ardika dengan ekspresi acuh tak acuh.Dia kembali menunjukkan ekspresi arogan seperti saat pertama kali bertemu Ardika. Sorot matanya dipenuhi dengan permusuhan.Dia sama sekali tidak menunjukkan sikap hormat seperti saat di kereta api cepat setelah Ardika menyembuhkan Jace.Sementara itu, ada beberapa orang yang ikut di belakangnya. Para pria dan wanita ini terdiri dari orang-orang Negara Nusantara dan orang-orang asing.Dua orang di antaranya sedikit menarik perhatian Ardika.Pertama, seorang wanita muda yang sangat cantik.Wanita ini memancarkan aura yang sangat kuat, mengenakan setelan formal yang mencolok. Kaki jenjang nan mulusnya dialasi dengan sepasang sepatu hak tinggi berwarna hitam. Penampilannya ini membuat orang lain bisa memperhatikannya bahkan tanpa disadari.Orang yang satu lagi adalah seorang pria asing paruh baya dengan rambut pirang dan mata biru. Dia mengenakan kacamata berbingkai hitam, disertai aura akademis yang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2140 Rosa

    "Wah, kalau begitu, benar-benar malang!"Sosok profesor yang bernama Wilfred itu juga mengamati Ardika sambil mengangkat bahunya.Namun, sebagai target ejekan, Ardika sama sekali tidak terpengaruh. Dia hanya melirik Limdo sekilas sambil tersenyum tipis.Ekspresi Limdo terlihat agak canggung, dia segera menangkupkan tangannya di hadapan Ardika dengan diliputi rasa bersalah."Maaf, Tuan Ardika, demi keselamatan Tuan Jace ...."Kala itu, saat masih di kereta api cepat, setelah Ardika pergi, dia segera menyelidiki latar belakang dan berbagai data-data mengenai Ardika.Demi melindungi Jace, terutama setelah Jace telah menjadi target pembunuhan beberapa kali, sudah menjadi tugas dan kewajiban Limdo untuk menyelidiki setiap orang yang mendekati atasannya itu.Hanya saja, sekarang Gijran malah mengekspos hal tersebut di depan banyak orang, bahkan di hadapan Ardika sendiri, tentu saja Limdo merasa agak canggung.Menghadapi sikap arogan Gijran, tentu saja Ardika tidak akan berdiam diri saja."Ng

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2141 Penyelamat Seumur Hidup

    Jace melirik Gijran dengan sorot mata agak dingin.Kabar bahwa putrinya sedang sakit hanya diketahui oleh segelintir orang.Sekarang Rosa sudah mengetahui hal ini, sangat jelas Gijran yang membocorkan hal tersebut.Hati Gijran langsung diliputi perasaan gugup. Dia buru-buru berkata pada Jace, "Paman, karena melihat kondisi Kasandra makin hari makin buruk, nggak ada solusi untuk menyembuhkannya, jadi aku coba-coba untuk memberitahukan hal ini kepada Bu Rosa.""Paman, lihatlah, ini adalah Pak Wilfred yang berasal dari jurusan psikologi Universitas Califo Negara Minos. Di seluruh Negara Minos, dia sangat terkenal di dunia psikologi.""Belakangan ini kebetulan dia datang ke Negara Nusantara untuk pertukaran akademis. Berkat relasi Bu Rosa, ditambah dengan membayar harga yang sangat mahal, baru berhasil mengundangnya ke ibu kota provinsi untuk mengobati penyakit Kasandra!"Universitas Califo adalah universitas ternama berskala internasional.Begitu mendengar ucapan keponakannya, Jace langsu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2142 Kasih Sayang yang Mendalam Terhadap Anak

    Selama bisa menyembuhkan Kasandra, maka kedudukannya dalam hati Jace akan meningkat secara signifikan. Kalau begitu, bukankah kelak dia sudah bisa bertindak sesuka hatinya di ibu kota provinsi?Lagi pula, apa pun yang terjadi, Jace, pamannya yang selaku wali kota ini pasti akan membantunya menangani masalah!Rosa tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi samar-samar terlihat sorot mata senang di matanya.Kalau Wilfred bisa berhasil menyembuhkan Kasandra, membuat Jace berutang budi besar padanya, maka kelak kalau Grup Gozam berkembang di ibu kota provinsi, pasti akan mendapatkan dukungan kuat dari Jace.Hanya Ardika yang tetap menunjukkan ekspresi tenang.Bahkan melihat pasiennya secara langsung saja belum, Wilfred ini sudah meyakini Kasandra mengidap penyakit mental, bukankah sudah terlalu cepat?"Kalian berdua, silakan."Hati dan pikiran Jace hanya fokus pada putrinya. Dia juga tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia segera memimpin jalan, membawa Ardika dan Wilfred masuk ke dal

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2143 Gadis Muda yang Cantik

    Berbeda dengan cara pengungkapan orang-orang Negara Nusantara yang implisit, Wilfred langsung menerima penawaran Jace begitu saja.Bayaran sebesar satu juta Milvem, bagi seorang psikolog ternama sepertinya pun, juga merupakan sebuah penghasilan yang menggiurkan.Perlu diketahui di Negara Minos, bahkan seorang mantan presiden menghadiri sebuah seminar, bayarannya juga hanya ratusan ribu Milvem."Ardika ...."Setelah berhasil membujuk Wilfred, Jace mengalihkan pandangannya ke arah Ardika.Ardika melambaikan tangannya, "Aku nggak masalah, juga nggak butuh bayaran. Setelah Nona Kasandra bangun, baru kita bicarakan lagi.""Baik, kalau begitu, terima kasih, Ardika."Jace mengangguk dengan penuh rasa terima kasih.Gijran menurunkan volume suaranya da mendengus dingin. Dia merasa Ardika hanya berpura-pura suci, tidak menginginkan uang. Saat menerima vila, bukankah Ardika langsung menerimanya begitu saja?Rosa juga mengerutkan keningnya dengan sedikit tidak senang. Dia merasa ucapan Ardika ini

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1 Mandi

    "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ....""Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ....""Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...."Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika.Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara.Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona.Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh.Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot."Sayang, apa yang terjadi selama tiga tahun ini? Kenapa kamu menjadi seperti ini?" ucap Luna sambil terisak.Tiga tahun lalu, Ardika tiba-tiba menghilang di malam pertama mereka.D

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2 Kue Seharga Seratus Ribu

    Suara keras terdengar dari ujung telepon, seolah-olah ada meja dan kursi yang terbalik.Draco pun menjawab dengan nada gemetar, "Bos, ini benar-benar kamu? Ke mana saja kamu?""Selama ini, bos nggak ada kabar sama sekali. Teman-teman juga sangat panik.""Tapi, identitasmu sangat rahasia. Tanpa perintah, kami nggak berani pergi mencarimu."Sambil menghela napas, Ardika lalu menjawab, "Aku bertemu beberapa orang licik. Nggak masalah, sekarang aku sudah pulih.""Ada orang yang ingin mencelakakanmu? Siapa? Bos, berikan perintah! Aku akan bawa teman-teman untuk meratakan mereka," bentak Draco."Nggak perlu," jawab Ardika dengan ekspresi dingin. Terkait masalah Keluarga Mahasura, dia tidak ingin menggunakan bantuan dari luar. Semua ini harus diselesaikan oleh Ardika sendiri."Ada satu hal yang perlu kamu lakukan.""Malam ini, segera bawa Grup Angkasa Sura ke Kota Banyuli.""Selain itu, umumkan bahwa kita akan berinvestasi 20 triliun di Kota Banyuli."Selama tiga tahun bergabung dengan milite

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3 Calon Pewaris

    "Ardika, jangan-jangan ... kamu sudah pulih?"Melihat tatapan Ardika yang jernih, Luna menutup mulutnya dengan tangan dan tampak tidak percaya."Ya, aku sudah pulih, sayang."Ardika menatap ke arah Luna, dia yang begitu tegas dalam medan perang, ternyata bisa merasa sedih juga.Seketika, air mata mengenang di mata Luna. Rasa bahagia membuatnya ikut menangis.Ardika langsung memeluk Luna. Beberapa tahun ini, Luna sudah menderita."Huh! Memangnya kenapa kalau sudah pulih?"Wulan berkata dengan sinis, "Dia tetap saja seorang pecundang."Sambil berkata, Wulan kembali duduk di kursinya. Sambil menunjuk kursi lipat di pojokan, dia pun berkata, "Duduk sana! Berkontribusi 20 triliun? Jangan membuatku tertawa."Ketika Ardika yang mengernyit ingin berkata, Luna segera menghentikannya dan menariknya untuk duduk.Mereka berempat duduk di kursi lipat yang ada di pojokan. Melihat makanan yang mahal dan enak di meja lain, di atas meja mereka hanya ada empat mangkuk mi.Melihat suasana yang begitu hid

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2143 Gadis Muda yang Cantik

    Berbeda dengan cara pengungkapan orang-orang Negara Nusantara yang implisit, Wilfred langsung menerima penawaran Jace begitu saja.Bayaran sebesar satu juta Milvem, bagi seorang psikolog ternama sepertinya pun, juga merupakan sebuah penghasilan yang menggiurkan.Perlu diketahui di Negara Minos, bahkan seorang mantan presiden menghadiri sebuah seminar, bayarannya juga hanya ratusan ribu Milvem."Ardika ...."Setelah berhasil membujuk Wilfred, Jace mengalihkan pandangannya ke arah Ardika.Ardika melambaikan tangannya, "Aku nggak masalah, juga nggak butuh bayaran. Setelah Nona Kasandra bangun, baru kita bicarakan lagi.""Baik, kalau begitu, terima kasih, Ardika."Jace mengangguk dengan penuh rasa terima kasih.Gijran menurunkan volume suaranya da mendengus dingin. Dia merasa Ardika hanya berpura-pura suci, tidak menginginkan uang. Saat menerima vila, bukankah Ardika langsung menerimanya begitu saja?Rosa juga mengerutkan keningnya dengan sedikit tidak senang. Dia merasa ucapan Ardika ini

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2142 Kasih Sayang yang Mendalam Terhadap Anak

    Selama bisa menyembuhkan Kasandra, maka kedudukannya dalam hati Jace akan meningkat secara signifikan. Kalau begitu, bukankah kelak dia sudah bisa bertindak sesuka hatinya di ibu kota provinsi?Lagi pula, apa pun yang terjadi, Jace, pamannya yang selaku wali kota ini pasti akan membantunya menangani masalah!Rosa tidak mengucapkan sepatah kata pun, tetapi samar-samar terlihat sorot mata senang di matanya.Kalau Wilfred bisa berhasil menyembuhkan Kasandra, membuat Jace berutang budi besar padanya, maka kelak kalau Grup Gozam berkembang di ibu kota provinsi, pasti akan mendapatkan dukungan kuat dari Jace.Hanya Ardika yang tetap menunjukkan ekspresi tenang.Bahkan melihat pasiennya secara langsung saja belum, Wilfred ini sudah meyakini Kasandra mengidap penyakit mental, bukankah sudah terlalu cepat?"Kalian berdua, silakan."Hati dan pikiran Jace hanya fokus pada putrinya. Dia juga tidak mengucapkan sepatah kata pun lagi. Dia segera memimpin jalan, membawa Ardika dan Wilfred masuk ke dal

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2141 Penyelamat Seumur Hidup

    Jace melirik Gijran dengan sorot mata agak dingin.Kabar bahwa putrinya sedang sakit hanya diketahui oleh segelintir orang.Sekarang Rosa sudah mengetahui hal ini, sangat jelas Gijran yang membocorkan hal tersebut.Hati Gijran langsung diliputi perasaan gugup. Dia buru-buru berkata pada Jace, "Paman, karena melihat kondisi Kasandra makin hari makin buruk, nggak ada solusi untuk menyembuhkannya, jadi aku coba-coba untuk memberitahukan hal ini kepada Bu Rosa.""Paman, lihatlah, ini adalah Pak Wilfred yang berasal dari jurusan psikologi Universitas Califo Negara Minos. Di seluruh Negara Minos, dia sangat terkenal di dunia psikologi.""Belakangan ini kebetulan dia datang ke Negara Nusantara untuk pertukaran akademis. Berkat relasi Bu Rosa, ditambah dengan membayar harga yang sangat mahal, baru berhasil mengundangnya ke ibu kota provinsi untuk mengobati penyakit Kasandra!"Universitas Califo adalah universitas ternama berskala internasional.Begitu mendengar ucapan keponakannya, Jace langsu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2140 Rosa

    "Wah, kalau begitu, benar-benar malang!"Sosok profesor yang bernama Wilfred itu juga mengamati Ardika sambil mengangkat bahunya.Namun, sebagai target ejekan, Ardika sama sekali tidak terpengaruh. Dia hanya melirik Limdo sekilas sambil tersenyum tipis.Ekspresi Limdo terlihat agak canggung, dia segera menangkupkan tangannya di hadapan Ardika dengan diliputi rasa bersalah."Maaf, Tuan Ardika, demi keselamatan Tuan Jace ...."Kala itu, saat masih di kereta api cepat, setelah Ardika pergi, dia segera menyelidiki latar belakang dan berbagai data-data mengenai Ardika.Demi melindungi Jace, terutama setelah Jace telah menjadi target pembunuhan beberapa kali, sudah menjadi tugas dan kewajiban Limdo untuk menyelidiki setiap orang yang mendekati atasannya itu.Hanya saja, sekarang Gijran malah mengekspos hal tersebut di depan banyak orang, bahkan di hadapan Ardika sendiri, tentu saja Limdo merasa agak canggung.Menghadapi sikap arogan Gijran, tentu saja Ardika tidak akan berdiam diri saja."Ng

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2139 Penipu

    Saat ini, Gijran sedang berdiri di tangga, menatap Ardika dengan ekspresi acuh tak acuh.Dia kembali menunjukkan ekspresi arogan seperti saat pertama kali bertemu Ardika. Sorot matanya dipenuhi dengan permusuhan.Dia sama sekali tidak menunjukkan sikap hormat seperti saat di kereta api cepat setelah Ardika menyembuhkan Jace.Sementara itu, ada beberapa orang yang ikut di belakangnya. Para pria dan wanita ini terdiri dari orang-orang Negara Nusantara dan orang-orang asing.Dua orang di antaranya sedikit menarik perhatian Ardika.Pertama, seorang wanita muda yang sangat cantik.Wanita ini memancarkan aura yang sangat kuat, mengenakan setelan formal yang mencolok. Kaki jenjang nan mulusnya dialasi dengan sepasang sepatu hak tinggi berwarna hitam. Penampilannya ini membuat orang lain bisa memperhatikannya bahkan tanpa disadari.Orang yang satu lagi adalah seorang pria asing paruh baya dengan rambut pirang dan mata biru. Dia mengenakan kacamata berbingkai hitam, disertai aura akademis yang

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2138 Penyakit Aneh

    "Asrama Kediaman Wali Kota di mana kita berada sekarang adalah asrama kedutaan Negara Jepara.""Setelah orang-orang Negara Jepara pergi, untuk menghemat pengeluaran, Kediaman Wali Kota tidak merobohkan bangunan-bangunan ini, jadi tetap mempertahankan banyak unsur Negara Jepara di sini."Limdo memberikan penjelasan singkat pada Ardika.Mendengar ucapan Limdo, pikiran Ardika mulai berputar.Sebelumnya, Jace hampir kehilangan nyawa karena mantra yang dimasukkan oleh orang Negara Jepara dalam tubuhnya.Sekarang tempat tinggalnya sangat kental dengan unsur Negara Jepara, apa mungkin penyakit Kasandra juga ada hubungannya dengan hal ini?Ardika bertanya tanpa menunjukkan gejolak emosi apa pun di wajahnya, "Nona Kasandra sakit sebelum pindah ke sini, atau sebelumnya penyakitnya memang sudah kumat?"Limdo tertegun sejenak, dia langsung mengerti maksud Ardika."Nona Kasandra memang mulai sakit nggak lama setelah Tuan Jace menjabat sebagai Wali Kota. Karena Nona Kasandra masih sedang kuliah, jad

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2137 Kondisi Makin Memburuk

    Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Pak Jace sangat kaya, ya. Begitu bermurah hati dalam memberi hadiah?"Limdo tersenyum dan berkata, "Tuan Ardika jangan salah paham. Di Provinsi Denpapan, Keluarga Sinantri juga merupakan keluarga besar yang sudah turun temurun. Setiap tahunnya, Pak Jace sekeluarga mendapatkan pembagian bonus yang sangat besar, dia nggak perlu sampai menyelewengkan uang nggak seberapa itu.""Ternyata begitu, ya. Sepertinya aku yang sudah terlalu berpikiran sempit."Ardika mengambil surat perjanjian tersebut dan melihatnya sejenak. Kemudian, dia menyimpan surat perjanjian dan kartu akses maksud itu, lalu berkata, "Kalau begitu, aku terima."Walaupun Ardika tidak bermaksud mendapatkan balasan setelah melakukan kebaikan untuk orang lain, tetapi saat di kereta api cepat, dia sudah menyelamatkan nyawa Jace.Baik gelang manik-manik emas yang sudah diberkahi oleh Biksu Karuna sendiri, maupun vila ini, dia merasa wajar saja dia menerimanya.Karena kalau bukan Jace beruntung

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2136 Menghadiahkan Vila

    "Aku ...."Wajah Gilto langsung memerah, api amarah tampak jelas di matanya.Bagaimanapun juga, Gilto sendiri juga merupakan staf instansi pemerintahan Kediaman Wali Kota Ibu Kota Provinsi. Boleh dibilang di ibu kota provinsi dia adalah orang yang lumayan sukses.Sekarang memintanya untuk meminta maaf pada orang lain sambil berlutut di depan banyak orang, bahkan orang tersebut adalah Ardika yang sebelum tidak dianggap serius olehnya, bagaimana mungkin dia bisa terima?"Bam!"Tepat pada saat Gilto masih ragu, Ardika tiba-tiba mengangkat kakinya dan melayangkan tendangan ke perut pria itu.Dengan iringan suara "bam" teredam, kedua lutut Gilto langsung terasa lemas dan membentur lantai."Plak!"Ardika langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Gilto. Dalam sekejap, wajah pria itu langsung memerah dan membengkak.Sambil memperhatikan gelang manik-manik Buddha dalam genggamannya, Ardika berkata dengan acuh tak acuh tanpa mengangkat kepalanya, "Nggak mampu melakukannya, jangan berlagak heba

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2135 Tamu Kehormatan Wali Kota

    Karena itulah, Kayla langsung melangkah maju untuk menarik Gilto dan berkata, "Gilto, untuk apa kamu memanggilnya dengan panggilan hormat seperti itu? Apa kamu yakin nggak salah orang? Pak Limdo apaan? Bocah ini adalah aktor yang disewa oleh Ardika untuk berlagak hebat di hadapan kita!""Plak!"Gilto buru-buru mengangkat tangannya, lalu melayangkan satu tamparan ke wajah Kayla. "Aktor apaan?! Ini adalah sopir Pak Jace!"Dalam kurun waktu sesingkat ini saja, Gilto sudah tahu apa yang terjadi.Tidak tahu ada hubungan apa yang terjalin antara Gilto dan Ardika. Akan tetapi, intinya Limdo sudah mendapatkan gelang manik-manik yang diberkahi oleh Biksu Karuna sendiri dari Kuil Mudita, lalu membawakannya pada Ardika.Alhasil, Kayla dan Stefi, dua wanita bodoh ini malah menganggap Limdo sebagai aktor yang disewa oleh Ardika, bahkan mengolok-olok Limdo.Mengingat tindakan bodoh yang telah dilakukan oleh dua orang wanita bodoh ini saat dia pergi ke kamar kecil, Gilto benar-benar ingin melayangkan

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status