Mike tersenyum tipis, dengan tenang dia menjawab, “Siapa bilang presdir dari perusahaan ini nama keluarganya harus Sinjaya? Suami Hannah yang sampah itu juga nama keluarganya Sinjaya. Apa menurutmu dia pantas menjadi presdir di perusahaan ini?”Ekspresi di wajah Jocey sejenak membeku. Apa yang dikatakan Mike ada benarnya juga. Jadi, mungkinkah benar kalau Mike presdir perusahaan ini?“Kalau nggak, begini saja. Kebetulan aku sedang nggak sibuk saat ini, kalau kamu mentraktirku makan di tempatmu, aku akan memperlihatkanmu dokumen pemindahtanganan perusahaan ini, gimana?” Mike menyapukan pandangannya ke tubuh Jocey dari atas sampai bawah. Hatinya kini dipenuhi nafsu.Menghabiskan waktu beberapa hari dengan nenek tua itu sungguh membuat Mike muak. Begitu dihadapkan dengan perempuan yang cantik nan menawan bak bidadari ini, tak ayal membuat hasrat di dalam hatinya memuncak.Jocey bukan perempuan bodoh, dia mengerti apa tujuan Mike. Setelah terdiam sejenak, dia membalas, “Begini saja. Kalau
Sesampainya di apartemen, hal pertama yang Jocey lakukan adalah mengganti pakaiannya dengan pakaian rumahan. Pakaian rumahan yang melekat di tubuhnya membuat sosoknya menjadi jauh lebih cantik dan menawan.Senyum di wajah Mike merekah begitu melihat keindahan yang ada di depannya ini. Ini jelas sebuah godaan, bagaimana mungkin seorang laki-laki normal seperti Mike tidak terperangkap?Sepertinya, memang harus menjadi kaya dan punya nama agar bisa mendapatkan keistimewaan seperti ini.Sebelumnya, dia hanyalah seorang tuan muda dari Keluarga Winston. Keluarga kalangan menengah kebawah itu tidak bisa mengangkat namanya, bahkan kekayaannya saja tidak bisa dia sombongkan.Oleh karena itu, cintanya kepada Hannah harus bertepuk sebelah tangan.Namun, sekarang dirinya sudah berbeda. Belum juga sehari dia menjadi presdir, dia sudah mendapatkan keberuntungan seperti ini.Ketika Jocey sedang memasak, Mike melangkah ke belakangnya, memeluk pinggangnya yang aduhai dan berkata, “Jocey, kamu menggoda
Setelah Mike pergi, Jocey keluar dari kamar mandi dan langsung duduk di sofa. Wajahnya begitu kusut. Dia tidak menyangka Mike akan melakukan tindakan seperti itu.Bisa menikah dengan laki-laki kaya sudah menjadi mimpinya selama bertahun-tahun ini. Namun, demi bisa menikah dengan laki-laki kaya, apa dia memang harus mengorbankan tubuhnya?Hanya ada satu orang yang menurutnya pantas dia mintai pendapat perihal ini.Setelah bergumul beberapa saat dengan pertimbangannya sendiri, dia akhirnya mengambil ponselnya dan menelepon sahabatnya, Hannah.“Hannah, bagaimana hubunganmu dengan Brandon akhir-akhir ini?” Setelah tersambung, ini kalimat pertama yang terlontar dari mulut Jocey.“Kenapa tiba-tiba kamu bertanya soal itu?” Hannah merasa sedikit aneh. Dia tidak tahu tujuan Jocey bertanya seperti itu.Jocey lanjut berkata dengan kebingungan, “Aku cuma mau tau, apa bisa sepasang suami istri yang hidup sederhana menjalani kehidupannya dengan tenang dan harmonis?” Hannah langsung terpaku, dia tid
“Sekretaris Pak Presdir?” Perempuan di balik meja resepsionis merasa bingung. “Kalau boleh tahu, dengan Bapak siapa?”Perusahaan Investasi Sinjaya adalah perusahaan kelas atas di Kota Manthana, jelas orang-orang yang ingin menemui Karen harus memasang sikap hormat. Ini pertama kalinya ada seseorang yang memanggil nama Karen dengan tidak sopan. “Aku akan memberinya waktu tiga menit, jika dia nggak muncul juga, maka posisinya sebagai sekretaris akan terancam.” Mike semakin arogan. Tujuannya datang ke sini adalah untuk mengambil alih perusahaan ini, untuk apa dia bersikap sopan?Perempuan di balik meja resepsionis memandang Mike dengan wajah bingung.Apa orang ini sudah gila? Masa dia tidak tahu kalau Karen adalah sekretaris pribadi Pak Presdir?“Pak, ini adalah gedung Perusahaan Investasi Sinjaya, semua yang memiliki keperluan harus menyebutkan identitas dan keperluannya secara jelas. Perusahaan ini jelas tidak menerima orang yang arogan seperti Bapak. Mohon Bapak keluar dari gedung ini
Resepsionis itu memegang pipinya yang terasa perih. Dia terlalu takut untuk membalas ucapan Mike yang sedang berapi-api ini.Dia telah menjadi resepsionis begitu lama, dan ini adalah pertama kalinya dia diperlakukan seperti ini.“Aku nggak akan mengulangi lagi perkataanku!” kata Mike dengan dingin.Di saat yang bersamaan, terlihat beberapa petugas keamanan datang menghampiri. Namun sebelum mereka tiba di depan Mike, Mike sudah berkata, “Kalau kalian mau mencari masalah denganku, silakan, asal kalian tahu konsekuensinya!”Para penjaga keamanan itu saling tatap. Mereka merasa sedikit terancam dengan aura yang dipancarkan Mike. Perasaan ragu pun langsung menghampiri mereka.“Saya … saya akan hubungi Bu Karen ….”Resepsionis itu segera menekan tombol yang terhubung khusus ke ruangan Karen. Walaupun dia tidak tahu siapa laki-laki di hadapannya ini, yang harus dia lakukan adalah meminta Karen segera turun. Kalau tidak, tidak ada lagi orang yang mampu menahan tindakan gila yang akan orang in
Tujuan Mike datang ke sini bukan untuk berbasa-basi. Dia langsung mengeluarkan dokumen pemindahtanganan ke hadapan Karen. “Mulai hari ini, perusahaan ini menjadi milikku. Aku harap ini pertama dan terakhir kalinya dia bersikap nggak sopan kepadaku. Lain kali, hukuman untuknya nggak hanya sekadar tamparan.”Karen refleks mengambil dokumen yang disodorkan ke arahnya. Setelah dia membaca isi dari dokumen itu, isi kepalanya langsung kosong seketika.Dokumen dengan tanda tangan Keluarga Sinjaya, dan isinya menyebutkan bahwa Mike adalah presdir dari Perusahaan Investasi Sinjaya yang baru ….Ini … bagaimana mungkin?!Pak Brandon baru menjabat sebagai presdir, kenapa tiba-tiba Presdir Perusahaan Investasi Sinjaya dioper ke tangan orang tidak dikenal ini? Apa ini lelucon?“Dari mana kamu mendapatkan dokumen ini? Kamu tahu konsekuensi dari pemalsuan dokumen, ‘kan?” Karen mencoba menekan Mike.“Kamu bilang ini palsu? Kenapa aku harus memalsukannya? Kamu adalah sekretaris dari perusahaan ini, kam
Ekspresi di wajah Karen langsung berubah gelap. Dia bukan perempuan gampangan. Jika yang mengatakan itu adalah Brandon, dia mungkin masih ….Tetapi saat ini kalimat itu keluar dari laki-laki kurang ajar seperti Mike, amarah pun tak kuasa meledak dari dalam hatinya.Namun, saat ini dia masih mencoba menahan perasaannya itu. Dengan berat dia membalas perkataan Mike, “Aku sudah mengirimkan surel resmi kepada Keluarga Sinjaya untuk membuktikan sah atau tidaknya dokumen itu.”“Entah dirimu benar adalah presdir yang baru atau bukan, tapi yang perlu aku tekankan di sini adalah hubungan antara presdir dan sekretaris hanya sebatas hubungan atasan dan bawahan. Jadi, tolong perhatikan kembali sikapmu!”“Perhatikan sikapku?” Wajah Mike seolah tidak mengindahkan perkataan Karen.Mike berdiri dari kursinya, kemudian melangkah ke arah pintu dan langsung menutupnya.Rasa takut langsung menyeruak ketika dia melihat apa yang dilakukan Mike. Dia kemudian berkata, “Mike, apa yang mau kamu lakukan?”“Apa y
“Dikasih hati minta jantung?!” Sambil berbicara, Mike menghadiahkan sebuah tamparan ke wajah Karen. Setelah itu, sebelah tangannya meraih rambut panjang Karen dan menjambaknya.Karena merasakan sakit yang tiba-tiba datang di kulit wajah dan kepalanya, Karen langsung berteriak. Namun, teriakan itu malah menjadi pemicu nafsu Mike.Mike sudah merasa tersiksa bersama dengan nenek tua itu beberapa hari ini. Harga dirinya seolah sudah terinjak-injak.Pada saat ini, di hadapan Karen, dia berkesempatan untuk mendapatkan kembali harga dirinya.“Sepertinya presdir lamamu itu belum pernah menikmati waktu berdua bersamamu, ya? Kalau begitu, biar aku saja yang memulainya!” Mike terlihat begitu mendominasi, dia tidak lagi memikirkan hal-hal lain yang mungkin saja bisa terjadi.Lagi pula, saat ini dia adalah presdir dari perusahaan ini, risiko seperti apa yang bisa dia terima dari seorang sekretaris?Karen tak henti mencoba melawan, hingga terdengar suara gaduh yang hebat.Winnie datang ke ruangan it