Share

Part 28

Penulis: Sriayu23
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

POV Aish

Rasa syukur tak hentinya terucap dari mulutku. Mbak yang paling aku sayang karena hanya ada satu-satunya, telah melewati masa kritis.

Aku sengaja belum mengabari Emak dan Bapak di kampung. Takut mereka kepikiran. Biarlah nanti saja, kalau Mbak Elina sudah keluar dari rumah sakit. Kalau sekarang diberi tahu, bisa-bisa darah tinggi Emak naik. Bahaya jika itu terjadi.

"Mbak makan dulu."

"Iya Aish. Sini, Mbak laper banget."

Ya ampun, kakakku, ternyata dia kelaparan. Pengen ngakak melihat ekspresinya yang nelangsa, tapi tak tega. Nanti aku disangka adik durhaka lagi.

"Makan yang banyak Mbak. Jangan sakit. Bikin Aish sepaneng aja. Hati Aish meronta-ronta penuh kekhawatiran, jika Mbak Elina sakit."

"Lebay."

Emang tidak ada yang memahami hatiku yang lembut ini. Kakakku saja, mengira bahwa aku lebay dan hanya sedang bercanda. Padahal, aku tulus dari hati terdalam. Meskipun, sedikit dibuat drama, hahaha.

"Beneran Mbak. Aish tanpa Mbak bisa jadi butiran debu. Gak ada yang kasih uang j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Aisy klo Alzam emang suka sama Elina gpp kmu ikhlaskan dn kmu sama temenmu yg kmu mau jodohin sama kk mu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 29

    POV Aida"Ingat, jangan sakiti Elina, atau aku hancurkan hidupmu. Silakan nikmati kebersamaanmu dengan Wisnu. Asal jangan menyakiti Elina," ancam Arka dengan tatapan tajam.Deru nafasku tak beraturan. Tenaga Arka lebih kuat. Cengkeramannya di bagian rahangku, begitu menyakitkan. Rasanya tulang wajahku ingin remuk dibuatnya."Ba-baik," jawabku gugup.Aku tidak akan bisa melawan. Dibandingkan mati sia-sia, lebih baik pura-pura mengikuti ucapannya."Bagus. Silakan turun."Aku buka pintu mobil. Dengan rasa kalut, berjalan sempoyongan. Mata para preman memperhatikanku sangat tajam. Secepatnya aku tancap gas untuk meninggalkan mereka. Hampir saja nyawaku menghilang.Apa Jax gagal mencelakai Elina? Aku tidak mungkin membiarkannya hidup. Namun, jika harus menyusun rencana melenyapkannya lagi, pasti berbahaya untukku dan Mas Wisnu. Arka tidak akan diam saja melihat perempuan yang dia sayang terluka. Karakternya sama seperti Arga. Mereka memang bodoh. Mengorbankan apapun demi orang yang dicinta

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 30

    POV AidaHari ini bertepatan dengan empat bulan berakhirnya pernikahan Mas Wisnu dan Elina. Namun, tak ada kata bahagia untukku, meskipun Meraka sudah berhasil aku pisahkan.Banyak proses pengobatan yang sudah aku coba untuk menyembuhkan Mas Wisnu. Mulai dari perawat psikiater hebat di Bandung. Sampai ke orang pintar. Akan tetapi, semua usahaku tidak ada hasilnya. Mas Wisnu semakin parah. Dokter sampai pasrah. Tenaga medis mengatakan, Mas Wisnu sulit sembuh, karena dalam dirinya tak ada semangat untuk pulih. Maka, tak ada cara yang signifikan agar pisikisnya kembali normal."Mas, makan yah?" Mas Wisnu hanya terdiam sambil memandang fotonya bersama Elina.Entah bagaimana caranya dia masih punya foto bersama Elina. Padahal, semuanya sudah aku bakar dan hapus dari galeri ponselnya. Muak rasanya melihat kelakuan Mas Wisnu. Meskipun, aku selalu ada untuknya, melayani makan, merawatnya tetap saja yang diingat hanya Elina."Sini fotonya. Biar aku bakar." Aku tarik paksa foto yang dia pegang.

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 31

    Namaku Jex Lion. Anak jalanan yang dipungut mafia di daerah Bandung. Di besarkan dalam lingkungan hitam yang mengerikan. Aku dikenal dengan sebutan 'Black Lion' atau singa hitam. Karakter ganas tetapi suka dengan pemainan cantik saat menaklukan lawan, merupakan lebel yang melekat di dalam diriku setiap melibas lawan.Aku memang liar, tapi tidak dalam menghadapi perempuan. Satu prinsip yang aku junjung tinggi, yakni tidak boleh merusak kesucian seorang perempuan. Biarlan tanganku yang penuh dosa karena melenyapkan musuh. Tidak dengan tubuhku. Itu hal menjijikan. Aku juga tidak bisa menyakiti orang lemah atau tak berdosa. Mungkin alasan itulah, yang membuatku tiba-tiba berubah pikiran ketikan ingin melenyapkan perempuan bernama Elina. Berbeda jika menghabisi para mafia atau anak buahnya yang merupakan lawan Tuanku. Manusia perusak seperti mereka memang harus dibinasakan. Saat seorang perempuan muda yang aku taksir adiknya Elina pergi, aku terus mengintai rumahnya dari halaman belakan

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 32

    POV ElinaBulan ini, masa iddahku berakhir. Mas Wisnu sudah menghilang dan bersemayam dalam lubang hitam yang terdalam. Begitu pula dengan perasaan dan cintaku, sudah terkubur bersama kisah manis dengannya.Aku tidak akan menyerah dengan kenyataan pahit ini. Meskipun semesta telah menjauhkanku dengan orang yang paling aku cintai, tapi semangat hidup tak akan pernah mati. Meskipun, rasa cintaku pada pria sudah mati. "Saya ingin melamar Elina jadi istri saya," ucap Mas Arka.Aku hanya bengong tak menyangka atas ucapannya. Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba siang ini, dia datang menyatakan maksud dan tujuannya. Aku pikir, kedatangannya sekedar membicarakan bisnis kami yang mulai berkembang. Namun, ternyata di luar dugaan."Maaf Mas Arka, jangan bercanda," jawabku terkekeh. "Saya serius, Elina. Izinkan saya jadi tempat bersandar untukmu kala suka maupun duka.""Tidak, Mas. Aku sudah bilang, hubungan diantara kita hanya sebatas rekan kerja. Tolong jangan salah mengartikannya.""Saya pah

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 33

    POV Aish Suara ribut-ribut, membuatku beranjak keluar kamar. Sepertinya Mbak Elina sedang berdebat dengan seseorang. Ada apa gerangan? "Tunggu Mas, aku mau jadi istri, Mas. Tolong, jangan pergi," ucap Mbak Elina terdengar jelas di kupingku. Mas Alzam menoleh dengan ekspresi kaget. Dia menurunkan Bilqis dari gendongannya. "Yeh, Bunda bakal jadi Bunda Iqis benelan." Anak mungil itu, langsung jatuh dipelukan Mbak Elina. Sedangkan, Mas Alzam mulai menampakan raut bahagia. Senyum manis tergambar jelas di wajahnya. "Apa kamu serius atas ucapanmu, Elina?" Mbak Elina hanya mengangguk dengan senyum tipis. Dia masih berjongkok dan memeluk Bilqis. Aku yang sudah ada di sampingnya, hanya menatap heran. Apa yang membuat kakakku berubah pikiran? Bukankah dia berniat menolak lamaran Mas Alzam? kenapa sekarang malah menerimanya? nyesek rasanya. Namun, aku ikut bahagia. Ini adalah takdir sang kuasa. Allah maha kuasa membolak balikan hati manusia. Begitupula pada kakakku. "Apa kamu tidak terpak

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 34

    "Ibu, Mas Wisnu ... hiks, hiks."Mbak Elina malah menangis di pelukan Ibu sambil menyebut nama Mas Wisnu. Padahal, ada Mas Alzam. Mas Alzam nampak kecewa. Dia perlahan menjauh lalu keluar dari kamar. Mbak Elina belum sadar, bahwa saat ini, ada hati Mas Alzam yang harus dijaga sebagai suaminya.Aku ikuti Mas Alzam. Dia terduduk lesu di dekat bangku panjang yang ada di halaman belakang."Mas Alzam.""Aish. Kamu ngikutin, Mas?""Hehehe, iya. Soalnya Aish mau ngomong sama Mas Alzam.""Ngomong aja, ada apa?""Mas jangan kecewa mendengar ucapan Mbak Elina tadi, yah.""Oh, soal itu. Mas, tidak kecewa Aish. Hanya sedikit cemburu saja. Jadi, sengaja menjauh agar rasa cemburunya tidak semakin besar.""Aish paham. Itu hal wajar. Namanya juga seorang suami pada istrinya. Tapi Aish yakin, Mbak Elina hanya kaget mendengar kenyataannya.""Apa Aish sudah tahu sejak lama soal rahasia itu? soalnya, Aish nampak akrab dengan Pak Arka.""Iya, Aish tahu saat Mbak Elina dan Mas Wisnu resmi bercerai.""Kala

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 35

    POV ElinaKebenaran yang dikatakan Aish sangat menohok hati. Gundah gulana begitu terasa. Seharusnya, aku mencari Mas Wisnu saat dia tidak datang ke persidangan. Kenapa aku bisa terjebak dalam permainan Aida? harusnya aku percaya kepada Mas Wisnu. Dia begitu mencintaiku, tak mungkin mengkhianati.Namun, nasi sudah menjadi bubur. Benar apa yang dikatakan Aish, aku harus fokus dengan keluarga baruku. Meskipun, sejujurnya rasa untuk Mas Wisnu masih ada. Selamanya akan terpatri di sanubari. "Masyaallah, Aish jadi bijak sekali," puji Mas Alzma setelah mendengar ceramah Aish.Entah belajar dari mana, Aish memang selalu bijak menyikapi masalah. Dia bahkan menjadi penasihat ulung. Padahal, belum pernah berumah tangga. Lihatlah apa yang dibicarakan, bukan siapa yang berbicara. Itulah prinsip yang diajarkan sayyidina Ali. Aish memang belum berumah tangga, tapi nasihatnya baik. Maka, aku akan selalu mendengarkannya."Iya dong. Kalian, berbahagia saja di sini. Soal Aida yang kaya kuntilanak itu

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 36

    POV Aish"Bapak ini, selalu saja ngomongnya gitu," debat Emak.Gara-gara Mas Alzam, urusannya jadi panjang. Awalnya, aku niat kabur. Namun, kalah cepat bangun dengan Emak. Akhirnya, memikirkan cara lain agar bisa pergi dari sini. Terpaksa aku berbohong, tetapi tetap saja ketahuan."Memang begitu nyatanya, Bu. Anakku ini hebat, meskipun perempuan. Gak kalah kalau bertanding bersama pria. Jadi, Ibu jangan khawatir," ucap Bapak membelaku.Bapak selalu ada paling depan untuk membela. Dia yang paling paham keinginanku. Kami memang satu frekuensi. Karakter bapak yang pemberani, turun padaku. Termasuk, sikap keras kepalanya."Tidak. Emak gak bakal mengizinkan. Kamu tetap di sini.""Ayoklah, Mak. Kali ini saja. Percaya pada Aish. Mas Arka sangat membutuhkan Aish. Kita harus membinasakan kedzaliman dan meluruskan kekeliruan.""Tidak.""Emakmu, memang keras kepala," ucap Bapak kesal. Dia sengaja pergi ke luar rumah, agar tak ada pertengkaran.Emak malah berlalu menuju dapur. Wajahnya geram. Dia

Bab terbaru

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Tamat

    POV AishApa kira-kira tugas terkahir Jex sebagai mafia? sepanjang perjalanan Jakarta - Bandung aku terus berpikir keras. "Sayang, apa sebenernya yang harus diselesaikan? kamu tidak berniat membunuh seseorang 'kan?""Tidak, istriku. Ada wasiat dari Ayah. Setelah itu, hidupku akan bebas.""Apa?""Nanti aku beritahu, lebih baik kamu tidur. Kamu pasti lelah.""Baiklah."Jex bukan orang yang bisa dipaksa untuk bicara. Maka aku ikuti saja keinginannya. Yang terpenting, dia sudah tidak terobsesi lagi oleh dendam. Aku hanya ingin kami bisa hidup bahagia tanpa di bayang-bayangi kecemasan. Ternyata hidup menjadi bagian dari seorang mafia sangat tidak nyaman. Meskipun uang berserakan di mana-mana. ****Satu bulan berlalu, Perlahan Jex menyelesaikan tugas terakhirnya. Dia menyerahkan semua saham perusahaan Sagar Buana pada Denis. Dengan rasa tak percaya, Denis mau menerimanya. Jex hanya akan mengambil sedikit harta untuk membeli tanah dan modal untuk memulai hidup baru di desa emak dan bapakku

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 61

    POV JexMataku membeliak kaget. Kamar berantakan. Baju-baju Aish sudah berkurang dari lemari. Aku pikir dia hanya marah biasa. Ternyata, Aish nekat pergi dari rumah ini. Hampir 5 jam aku melupakannya setelah pertengkaran yang terjadi di antara kami. Aku terlalu sibuk dengan dunia kesedihanku. Sampai tidak sadar Aish meninggalkanku."Ke mana istriku pergi?" tanyaku penuh amarah kepada penjaga."Ta-tadi nyonya naik taksi online sambil membawa koper, Tuan. Saya pikir sudah izin sama Tuan.""Bodoh!"Bugh. Aku pukuli para penjaga satu persatu. Dasar manusia berotot yang tidak bisa diandalkan. Mana mungkin aku membiarkan Aish keluar sendirian tanpa penjagaan anak buahku. Kenapa mereka begitu bodoh, sampai tidak bisa melarang kepergian istriku? Amarah aku luapakan secara brutal. Semua anak buahku menjadi pelampiasan emosi. Mereka semua babak belur. Darah mengucur di bagian bibir. Aku berubah seperti Jex yang dulu. Menjadi brutal dan ganas. Bagaikan singa hitam. Aku segera menuju rumah Mb

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 60

    POV Aish "Ayah!" teriak suamiku diiringi isak tangis.Persendian lemas. Aku tersungkur di lantai. Menunduk sambil mengeluarkan air mata. Tak sanggup memandang wajah ayah yang sudah penuh darah. Sedangkan suamiku terus meraung mengeluarkan kesedihan. Dia memeluk dan mencoba membangunkan ayahnya. Namun, semua itu percuma. Ayah sudah kembali ke alam keabadian. Dia meninggal karena memilih menyelamatkanku dan cucunya. Tak gentar menghadapi ajal. Pengorbanannya untukku dan Jex begitu luar biasa. Namamu akan tersimpan baik di hatiku ayah.Maafkan aku tak bisa menyelamatkanmu. Terima kasih telah mengorbankan nyawa demi aku. Kau bagai malaikat penolongku. Jujur, sesak di dada begitu menghimpit. Oksigen seakan tak mau masuk ke rongga paru-paruku. Rumah yang penuh canda tawa dan ketenangan ini, mendadak gelap. Seiring dengan kepergianmu. "Ayah ... maafkan aku. Ayah ... bangunlah, Arrgh!"Jex mencengkram pundak ayah. Menggoyangkan tubuhnya. Mengaggap ayah hanya sedang tertidur pulas. Suamiku

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 59

    POV AraavSialan. Pria tua seperti Sagara bisa memporak porandakan bisnisku dalam hitungan hari. Di tambah lagi kecerobohan Arka dan anak buahnya. Mereka memang tidak bisa diandalkan. Lengah meninggalkan jejak ketika membakar ruko. Arka juga dituduh melakukan penculikan karena bertingkah gegabah. Aku sudah bilang, jangan bertindak sembarangan. Rusak sudah rencanaku. Jex dan Sagara bersekongkol menghancurkanku. Dia membuatku masuk penjara. Semua karena penghianatan manusia busuk seperti Arka. Dia dijebloskan terlebih dahulu ke penjara, dan sengaja menyeret namaku ikut dengannya. Dasar manusia sialan. "Aku sudah bilang, kau ini bodoh. Kau pintar bercuap-cuap, tapi selalu salah bertindak," hardik Gisel.Adik sialan yang merasa paling hebat. Beruntung aku berhutang pertolongan kepadanya. Kalau bukan karena dia aku masih mendekam di penjara. Ruangan yang mirip tempat pembuangan sampah. Mimpi buruk berada di sana. Hanya dalam hitungan hari saja, membuatku trauma. Aku bersumpah akan mengh

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 58

    POV Tuan Sagara"Tu-tuan, jangan emosi dong. 'Kan bukan aku yang seperti iblis."Perempuan bodoh kesayangan Jex ketakutan. Dia tak setangguh yang aku pikir. Awalnya, aku mengira dia perempuan tangguh, karena berani melawanku pada waktu itu. Namun, tetap saja seorang perempuan sesuai kodratnya. Hatinya lembut. Lebih tepatnya dinamakan lemah."Jangan cengeng. Baru seperti itu saja ketakutan. Kamu sedang mendengar aku bercerita, bukan menonton arena gulat.""Hihihi, Tuan tetep serem walaupun sedang curhat."Anak ingusan ini malah mengejekku. Kalau bukan istri dari putra angkatku, sudah aku tampar dia. Tak sopan bersikap demikian di hadapanku. Berani meledek mafia paling hebat se-Asia. Sebenernya, dia orang kedua. Maria sudah terlebih dahulu bersikap konyol begitu ketika bersamaku. "Cepat bereskan dapur ini. Jangan sampai ada debu sedikit pun. Kau terlalu lancang menyuruhku banyak bicara.""Maaf, Tuan. Aku tidak menyuruh. Hanya saja, Tuan yang bercerita duluan. Tapi, tak apa. Sebagai me

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 57

    "Buburnya sudah siap, Ayah.""Hahaha, aku suka panggilan itu, Lion.""Ternyata kau membawa pujaan hatimu, hahaha. Kita tidak sedarah, tapi tingkahmu mirip denganku," sambungnya ketika menyadari kehadiranku.Sungguh aneh. Tuan Sagara yang ada di hadapanku saat ini, sangat berbeda dengan sosok Tuan Sagara saat kami pertama berjumpa. Dia kelihatan seperti orang tua pada umumnya. Dengan rambut yang beruban, dan kesehatan yang mulai memburuk. Apa memang begini kehidupan seorang mafia? mereka bisa menyesuaikan diri dengan sesuka hati. Tergantung tempat dan kepentingan. "Aish sudah membuat bubur. Silakan di makan, Ayah. Setelah itu, minumlah obat.""Berikan buburnya, jika tidak enak, istri cantikmu ini tak akan selamat, hahaha.""Ih, serem, Jex," bisikku panik. Baru saja pria tua ini aku puji, karena bersikap normal. Sekarang dia malah berani mengancamku. Padahal aku tidak melakukan kesalahan ."Tak usah takut, hanya bercanda.""Bercanda dari Hongkong. Orang mukanya serem gitu," bisikku kes

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 56

    "Om, Om, mukanya ko, serem," ledek Bilqis malu-malu.Anak itu memang begitu. Meskipun kelihatan ketakutan, tapi suka jahil. Salah satunya senang berceloteh. Terlalu jujur. Aku peluk dia sambil tertawa. Sedangkan Jex tampak tak terima dikatakan demikian. "Santai dong, Om Jex tampan. Bilqis bicara seperti itu karena dia ingin PDKT sama kamu. Peka dong.""Aku tak paham caranya mendekati anak kecil," jawab Jex tanpa dosa.Dia tenang saja duduk di sampingku. Tanpa niatan ingin mengajak Bilqis bermain. Aku punya ide supaya suasana di rumah ini tidak kaku. "Iqis, suka main kuda gak?""Suka dong, Tante. Tapi ayah sedang masak. Jadi, Iqis gak bisa main kuda-kudaan.""Nah, Tante punya teman baru untuk Aish main kuda-kudaan.""Serius Tante? mana temannya.""Nih, di samping Tante.""Aku maksudnya?" tanya Jex kaget. Dia tampak tak terima dengan usulanku."Ya iyalah, suamiku sayang. Siapa lagi? kamu tega istrimu jadi kuda? hi, dasar.""Aish, jangan begitu," tegur Mbak Elina.Kakakku membawa dua

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 55

    POV AishHari ini semuanya berubah. Aku bisa merasakan pancaran kebahagian. Jex begitu menikmati sarapan bersama kami, dan Mbak Elina. Benar kata kakakku, suamiku butuh perhatian. Aku harus berdamai dengan takdir dan menerima semuanya. Rido terhadap ketentuan Gusti Allah. Awal mula perubahan sikapku, karena nasihat Mbak Elina dini hari tadi. Saat aku terbangun pukul 03.00 dini hari, aku melihat Jex tertidur sambil memelukku. Dengan kondisi kepalaku yang sudah tidak mengenakan hijab. Rasa kesal sempat menghampiri. Tak terima dengan sikap Jex yang lancang. Seenaknya dia melihat rambutku. Namun, perlahan emosiku reda. Ketika mendengarnya mengigau."Jangan ... jangan ambil Aish dariku. Aku mohon ...." Tampaknya Jex bermimpi buruk. Air mata menetes begitu saja. Padahal, matanya terpejam. Dari situ, hatiku sedikit tersentuh. Bertanya-tanya dalam diri ini. Apa sebesar itu cinta Jex padaku? sampai dalam tidurnya saja, dia tak mau kehilanganku.Aku berusaha mengingat-ingat lagi, apa yang su

  • Mempermalukan Suamiku Di Resepsi Pernikahanya   Part 54

    POV JexMalam ini aku ceritakan semuanya pada Aish. Mulai dari kisah hidupku semasa kecil. Sampai konflik yang terjadi antara Tuan Nicolas dan adiknya, Tuan Sagara. Sepengetahuanku, Tuan Nicolas yang mempunyai sifat tamak. Ingin merebut semua yang menjadi milik adiknya. Sama halnya dengan Araav. Darah haus kekuasaan mengalir kental pada anak pertama Tuan Nicolas. Aish sangat antusias mendengarkan ceritaku. Meskipun, wajahnya seketika murung saat aku memberi tahu kebusukan Arka. Istriku harus tau. Walaupun, dia tak mungkin 100% percaya padaku. Namun, setidaknya Aish bisa berhati-hati. Jika sewaktu-waktu Arka mengganggunya. Baru saja mau merebahkan tubuh di kasur, tiba-tiba ada panggilan dari orang kepercayaan yang memegang bisnis ruko. Dia mengabarkan kalau Ruko habis terbakar. Sampai merembet ke perumahan milik Sagara Buana."Jex, mau ke mana?""Ada masalah, Aish. Kemungkinan besar, Araav dan Arka sedang membuat perhitungan padaku.""Maksudnya bagaimana?" "Aku sudah mengacaukan mar

DMCA.com Protection Status