Sementara itu, Sean juga terbangun, namun dia masih malas untuk membersihkan diri dengan air di kamar mandi.Dia hanya berguling ke kanan dan ke kiri tidak jelas. Biasanya jika pagi pagi dia sudah mencium aroma harum dari masakan bibi, tapi hari ini dia tidak mencium makanan apapun. Karena dia berada di kantornya. " Oh iya aku lupa belum memberitahukan pada Bibi jika aku tidak pulang, jangan sampai Bi Asih menungguku semalam suntuk" ucap Sean kemudian meraih ponselnya dan segera menghubungi Bibi Asih.[ Halo Tuan Muda! Semalam tidur di mana? Apakah Tuan baik baik saja? Bagaimana makan Tuan semalam?] Sean langsung mendengar suara Bi Asih yang melemparkan banyak pertanyaan padanya. Dia benar benar bisa mendengar nada khawatir dari wanita paruh baya yang selama ini setia menemaninya. Hati Sean menghangat saat bersama dengan Bi Asih. " Bibi Maaf, Sean lupa memberitahukan pada Bibi jika semalam tidak pulang, Sean tidur di kantor, dan Bi Asih jangan khawatir, aku makan dengan baik" ucap S
Ddddrrreeet!Dddrrreett!" Benar dugaan kamu, Bos! Allen menelpon aku" ucap Joe sambil memperlihatkan layar ponselnya pada Sean.Sean langsung mencebikkan bibirnya. " Angkat saja dan katakan kalau aku mandi" ucap Sean dengan santainya. Meskipun penasaran dengan Allen, namun Sean tidak terlalu ingin tahu. Dia sudah bahagia dengan pesan anak anaknya yang lucu. Memang benar kata orang anak anak membawa kebahagiaan tersendiri untuk orang tuanya. Apapun masalahnya jika sudah bertemu dengan anak maka semuanya akan selesai dengan sendirinya.Joe menghela napas dengan panjang, dia sebenarnya malas tapi dia juga penasaran dengan Allen, apa yang ingin dia sampaikan.Untuk itu Joe mengangkatnya dan menyalakan speaker supaya Sean bisa mendengarnya juga." Halo Allen, apa kabarnya?" Ucap Joe berbasa basi dengan Allen.[ Joe, kamu sudah di kantor kan? Aku juga sudah di Hill Corporation. Aku ingin bertemu dengan Sean, apakah kamu bisa membawaku ke atas karena ada beberapa hal yang ingin ku bicarakan
Allen mengepalkan kedua tangannya saat mendengar Sean mengatakan hal yang tidak masuk akal. Apakah Sean mengira kedekatan dokter Vera dengannya adalah sebagai sepasang kekasih? Apakah Sean mengira dirinya penyuka wanita yang tua?" Apa maksud kamu mengatakan hal itu? Apakah kamu berpikir jika aku dan dokter Vero memiliki hubungan semacam kekasih?" Tanya Allen dengan sedikit kesal.Sean menaikan alisnya. " Lalu? Kenapa kamu seolah oleh ingin menjelaskan padaku mengenai hibungan kamu dengan dokter Vera? Apakah kamu akan meminta aku untuk mencabut tuntutan pada dokter Vera?. Allen di sini aku yang di rugikan, apapun hubungan kamu dengan dia, aku tidak akan mencabut tuntutan aku. Karena apa yang dilakukan dokter Vera sudah sangat jahat. Aku menderita fisik dan mental, bahkan aku sampai bercerai dengan El dan menelantarkan anak anak aku" ucap Sean sambil tersenyum pahit. Melihat Allen hati Sean sebenarnya sangat sakit, bagaimanapun juga keduanya pernah dekat dan melakukan gila gilaan bersa
" Apa yang akan kamu lakukan, Marco? Saat ini semua orang sedang berspekulasi mengenai Allen yang kemungkinan dekat dengan Vera. Bagaimana caranya meredam berita itu, jika saat ini ada yang membongkar hubungan Allen dengan Vera maka tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti dia akan mengungkapkan hubungan kamu dengannya" ucap Ambar pada Marco, dia hanya tidak mau ada yang mengungkapkan siapa dirinya yang sebenarnya. Mereka berdua sudah menutupinya dengan sangat rapat, dan jika sampai bocor semua usahanya sia sia." Entahlah aku bingung, Mbar! Selama ini semuanya adem ayem saja tapi kenapa tiba tiba semuanya jadi berantakan seperti ini" ucap Marco sambil memijat keningnya.Dia tahu pasti anaknya akan marah dan mungkin akan menemui Sean. Dia tidak mau jika sampai anaknya memberitahukan pada Sean apa yang terjadi. Apalagi dia belum mendapatkan harta milik keluarga Hill yang sudah dia perjuangkan." Aku sangat yakin saat ini hubungan Sean dan Allen tidak akan baik baik saja, maksud aku
Sean langsung tersenyum pahit saat mendengarkan ucapan Marco. Dia terkadang heran dengan kelakuan kedua orang yang pernah dia panggil papa dan Mama. Bagaimana bisa ada orang yang begitu berambisi untuk menguasai harta milik orang lain. Terlebih lagi keluaraganya pernah membantu dan mengangkat derajatnya. Melihat kasusnya, Sean juga kadang takut untuk berbuat baik pada orang lain.' Bagaimana bisa mereka menyembunyikan amarahnya menjafi setenang ini. Pantas saja dulu Ayah tidak menyadari jika dikhianati olehnya. Jangan bilang Ayah juga bodoh sepertiku' batin Sean." Sean kenapa kamu melamun, apakah kamu keberatan jika Papa yang mengelola perusahaan" ucap Marco dengan sedikit berharap Sean menyetujui permintaannya." Bukannya tidak mau pa, Hanya saja saat ini perusahaan tidak baik baik saja, ulah Yunita membuat perusahaan rugi berat. Jadi aku tidak bisa lepas tangan begitu saja. Lagi pula kondisi aku sangat sehat saat ini. Kemarin saja saat aku minum obat dari dokter sialan itu, masih
Marco terkejut saat mendengar jika Damien ingin mengalihkan aset perusahaan menjadi atas nama dia seorang. Dia menahan amarahnya supaya tidak meledak di depan Sean. ' Ini tidak boleh dibiarkan, jika sampai Damien berkhianat maka aku sendiri yang akan melenyapkan' ucap Marco dalam hati.' Sial! Sepertinya Damien ingin melahap sendiri aset milik keluarga Hill' batin Ambar yang juga tidak terima jika terbukti Damien berkhianat.Sean tersenyum tipis saat melihat perubahan raut wajah pada Ambar dan juga Marco. Dia tahu kedua orang di depannya ini sedang menahan kekesalan.' Aku sangat yakin setelah ini mereka akan saling bertikai, aku harus membuat mereka saling melenyapkan' batin Sean dalam hati. Dia juga tidak akan terima keluarganya dibantai hingga tidak ada yang tersisa satupun." Sean apa yang kamu katakan benar? Jangan sampai kamu fitnah dia, yang ada kamu kena tindak pidana" ucap Marco ingin kepastian." Iya, Nak jangan sampai kamu berurusan dengan kepolisian " ucap Ambar dengan ma
Hari ini di Bale International School, sedang mengadakan ujian semester. Jadi banyak anak anak yang terlihat tegang. Mereka berlomba lomba untuk menjadi yang paling unggul jadi pagi ini anak anak tidak ada yang berlari larian ataupun bermain, semuanya sedang diam di dalam kelas masing-masing sambil membaca buku. Termasuk di kelas si kembar, anak anak juga pada tegang." Eh kembar dalam ujian kali ini bisakah kalian mengalah pada kami, apakah kalian bertiga tidak bosan mendapatkan nilai sempurna terus. Sekali kali, bisa kan kalian mendapatkan nilai di bawah delapan" ucap salah satu anak laki laki yang selama ini tidak pernah main bersama geng si kembar.Anak anak langsung melihat ke arah kembar dan juga anak itu yang bernama Zeo. Mereka semua terkejut karena tiba tiba Zeo berbicara dengan ketus pada kembar. Padahal selama ini baik baik saja meskipun jarang berinteraksi." Kenapa kita harus membuat nilai jelek, kalau kita sanggup mengerjakan soal dengan baik. Kita sekolah bukan untuk be
Dengan hati yang dag dig dug, Joe berjalan ke luar gedung menuju sebuah Cafe yang ada diseberang perusahaannya. Jadi Joe hanya jalan kaki melewati jembatan penyeberangan. Joe memang sengaja jalan kaki, supaya agak lama. Jujur Joe sangat takut dengan Allen. Apalagi barusan Sean mengatakan jika Allen sudah mengeluarkan taringnya." Ada apa ya, Allen mau bertemu denganku. Jangan sampai dia mau menyuruhku untuk mencelakai Sean. Apapun yang terjadi aku tidak boleh mengkhianati Sean" monolog Joe sambil berjalan, semakin dekat dengan Cafe mala semakin berat pula langkah kakinya.[ Joe jangan sekali kali mengkhianati orang yang sudah menolong kamu. Ingatlah pesan ibu ya nak]" Ibu aku kangen, terima kasih Ibu. Petuah ibu selalu muncul saat aku sedang dalam kebimbangan. Aku janji akan selalu mengikuti nasihat ibu. Meskipun nyawa menjadi taruhannya" ucap Joe bermonolog. Entah apa yang dilakukan oleh Ibu asuhnya dulu di panti, yang pasti nasihatnya selalu muncul di kepala Joe setiap saat. Namun
Waktu terus berlalu, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Aktivitas yang sama membuat mereka tidak terlalu menyadari jika waktu sudah berjalan dengan begitu cepat. Tapi itulah kehidupan yang datang dan pergi. Rizky dan Kevin sudah menjalani tes DNA beberapa bulan yang lalu, dan hasilnya 99,9999% mereka berdua adalah sepasang kakak dan adik. Kevin sangat senang. Dia tidak masalah jika adiknya tidak mengingatnya. Toh dia dan Rizky sudah akrab. Dan karena Kevin tidak mau mengecewakan Ibunya Rizky, Kevin menambahkan nama Rizky pada nama Keenan. Dan juga Ibunya Rizky kini menjadi satu keluarga dengan Kevin. Kevin membatalkan adopsi yang dilakukan oleh Gandhi, karena mempertimbangkan ibu angkat Rizky. Dan Gandhi dan juga Erni senang dengan pilihan Kevin. Karena sekarang semuanya keluarga apapun yang terjadi. Meskipun tidak satu kartu keluarga, tapi Gandhi dan Erni tetap menganggap Kevin anaknya. Begitupula dengan Rizky. Meskipun Rizky sudah punya rumah, tapi Kevin meminta Rizky dan
Semua orang juga bingung, ketika ketiga orang mengklaim Rizky adalah Keenan. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa, karena Rizky juga menunjukan kebingungan yang jujur. Tidak dibuat buat. " Ky, apakah kamu benar benar bukan Keenan?" Ucap Joe yang memang dekat dengan Rizky. " Ya Tuhan Bos! Bos kan tahu kehidupan saya, dan juga Bos yang menemukan saya saat itu. Data pribadi saya juga Bos yang pegang" ucap Rizky. Sementara ibunya Rizky terharu melihat ketiga orang yang memeluk anaknya. Anak yang selama ini dia rawat dan juga merawatnya, kini menemukan keluarganya. Sedangkan Rizky masih bingung dan mulai menyingkir, apalagi saat Kevin mulai memeluk dan menciumi dirinya. " Maaf Tuan, jangan berlebihan, saya masih lelaki normal" ucap Rizky kemudian bersembunyi dibelakang ibunya, saat Kevin memeluknya dengan erat." Ibu apakah Rizky anak kandung ibu?" Ucap Joe biar semuanya segera kelar. Jika Rizky adalah Keenan. Kenapa anak itu tidak mengingat sama sekali. Reaksi bingung dan takut mem
Malam telah tiba, satu persatu para pengawal masuk ke halaman rumah Sean. Wajah mereka terlihat sangat ceria. Karena baru kali ini mereka berkumpul dengan bebas. Halaman depan samping dan juga belakang terisi semua oleh para anak buah yang berkumpul. Keluarga Hill hanya mengundang keluarga mereka, tidak ada orang lain selain keluarga. Karena memang acara ini adalah acara keluarga. Kevin sedang berada di balkon lantai satu ditemani Xaquil. Dia terus menatap gerbang. Semua orang yang masuk tidak luput dari mata Kevin. Jantungnya bergetar, deg-degan menantikan sosok yang dia tindukan. Namun hingga kini dia belum menemukan sosok yang mungkin tidak asing baginya. Huft! Dia menghela napas saat belum ada yang masuk lagi melewati gerbang utama. " Apakah ada jalan masuk selain gerbang utama, Xaquil" ucap Kevin sambil terus menatap gerbang. " Khusus malam ini hanya gerbang itu, apakah paman belum menemukan kemiripan dengan Paman Keenan sejak tadi" ucap Xaquil sambil melirik Kevin. Kevin
Jerry menghampiri Rizky yang saat ini sedang berada di rumah bersama ibunya. Terkadang Jerry iri melihat kehidupan Sahabat barunya, karena Rizky selalu terlihat bahagia, meskipun dia hidup tidak bergelimang harta. Rizky terlalu menyayangi ibunya yang sudah renta. Padahal Rizky masih tergolong sangat muda, tapi ibunya sudah terlihat sangat tua. " Nak Jerry, masuk dulu, jangan di luar pagar, apakah kalian berdua akan pergi" ucap Ibu Rizky sambil membuka pagar supaya Jerry bisa masuk. " Terima kasih Ibu, tapi malam ini kita semua diundang oleh keluarga Hill, jadi Ibu juga harus datang, Saya ingin menyampaikan pesan ini. Karena ponsel Rizky tidak aktif" ucap Jerry menyalami tangan Mama Rizky. " Oh ada acara apa, Rizky ada di dalam, sejak tadi dia memang membantu ibu untuk membuat kebun di belakang rumah" ucap Ibu Rizky kemudian memanggil anaknya. Setelah masalah ini, Rizky memutuskan untuk membeli rumah di perumahan yang dijaga ketat oleh Satpam. Dia tidak mau ibunya diculik seperti w
Pagi itu Kevin dan Jaden sedang bersama, Jaden menceritakan semua yang terjadi pada Kevin. Bagaimana dia bisa terpisah dari Keenan, dan bersembunyi dimana dia selama ini. " Maafkan aku Kevin, aku tidak bisa menjaga amanah kamu, aku kehilangan Keenan, padahal kamu berkorban untuk Mama" ucap Jaden dengan penuh penyesalan. " Tidak perlu menyalahkan diri, aku tahu pasti sangat sulit, kita terus dikejar oleh penjahat itu jadi hilangnya Keenan adalah bagian takdir dari Tuhan. Yang penting sekarang kita cari Keenan bersama sama" ucap Kevin. Dia tahu Jaden tidak mungkin sengaja meninggalkan adiknya begitu saja. Semuanya pasti sangat berat, harus hidup dalam persembunyian. " Aku sudah meminta bantuan sama si kembar supaya bisa menemukan keberadaan Keenan" ucap Jaden. " Apakah bayi bayi kecil itu bisa menemukan, karena yang menghubungi aku selama ini juga kedua bayi itu. Tapi bukanlah itu tidak masuk akal" ucap Kevin dia sulit percaya, jika kedua bayi itu yang bisa menemukan mereka semua.
Erni masih tidak bisa percaya jika dia bisa berkumpul dengan anak dan juga suaminya. Begitupula dengan yang lainnya. Perjalanan hidup mereka kini semakin berwarna, dengan berkumpulnya keluarga besarnya. Erni masih tidak bisa lepas dari anak anaknya. Dia tidak berhenti untuk mencium Joe, dan itu membuat Joe malu. " Kakak Ipar!" Ucap Gaina mendekati Erni, sejak tadi Erni masih belum terbiasa melihat banyak orang dia masih belum sadar jika Gaina, adik iparnya masih hidup. Erni menoleh dan terkejut saat melihat Gaina, meskipun berpuluh tahun lamanya tidak bertemu dan Gaina mengunakan penutup mata, tapi Erni masih bisa mengenali adik iparnya. " Gaina! Itu kamu? Kenapa bisa..." ucap Erni sambil mengucek matanya berkali kali. " Kakak Ipar, ini aku, maafkan aku, gara gara Kak Gandhi menyelidiki kematianku, kalian jadi hancur..." ucap Gaina kemudian memeluk Erni, mereka berdua menangis sesunggukan. Sebenarnya jika pun Erni marah dia juga berhak. Tapi melihat adik iparnya yang matanya hila
Di atas sana langit sudah sangat merah keemasan, karena matahari sudah hampir menyentuh garis cakrawala.Magic hour!Begitulah kebanyakan orang menyebutnya.Si kembar si paling penikmat matahari terbit dan terbenam, saat ini mereka berada di halaman rumah kediaman Hill. Selalu hening saat menikmati pemandangan. Xhaqella tampak menengadahkan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Sementara angin mempermainkan ramput panjangnya.' Tuhan terima kasih sudah mengabulkan doa aku selama ini. Sekarang aku sudah punya keluarga yang banyak, dan saling menyayangi kita dan juga yang lainnya. Tuhan Engkau sangat Maha Kaya. Untuk itu hari ini aku akan berdoa meminta lagi. Jangan anggap aku serakah Ya Tuhan, jika boleh aku ingin meminta Ayah dan Ibu bersatu kembali. Kikislah rasa trauma ibu, dan turunkanlah ego dan gengsi Ayah. Tapi aku tidak mau ada pengorbanan yang besar, seperti kehilangan mereka atau hal yang menyakitkan,..Aamiiin' doa Xhaqella dalam hatinya.' Ya Tuhan, Terima kasih atas berk
Kevin dan Mama Erni sudah sampai di kota tempat tinggal keluarga Hill, mereka semua masih proses lending. Kevin tampak berkaca kaca matanya, dia akhirnya menginjakan kakinya lagi di kota ini, tempat kelahirannya. Hal yang kemarin tidak pernah Kevin bayangkan, bisa kembali lagi ke sini.' Akhirnya aku kembali, sekarang tanpa rasa takut lagi. Papa dan Mama aku kembali, tapi hanya berdua dengan Mama Erni, adik hilang. Tapi Kevin janji akan mencari Keenan' batin Kevin sambil melihat ke luar jendela. Melihat gumpalan awan yang sudah ada semburat merahnya karena kena sorot cahaya matahari. Suasana yang sangat indah, yang selalu Kevin rindukan.Tidak hanya Kevin yang hanyut dalam lamunannya. Erni juga merasakan hal yang sama. Dia merasa seperti terlahir kembali, kesehatan mentalnya sudah membaik, meskipun belum seratus persen pulih. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Penyakit mental berbeda dengan penyakit biasa, yang bisa disembuhkan dengan meminum obat.' Puluhan tahun aku pergi m
Di tempat lain, keadaan juga tidak jauh beda dengan Ambar dan Vero. Vio juga mendapatkan ganjaran yang sangat mengerikan. Meskipun Vio tidak dipenjara oleh pihak berwajib, namun dia lebih mengenaskan nasibnya. Bagaimana tidak! Saat ini dia sedang di pasang rantai lehernya dan di taruh di sebuah tempat yang sangat sempit. Keadaan Vio juga sudah sangat tidak terlihat seperti manusia, wajahnya penuh dengan luka. Setiap hari dia disiksa. Tap! Tap! Tap!Suara langkah mendekati ke dalam sel milik Vio, dia sudah tidak berdaya. Bahkan sudah ratusan kali dia memohon untuk dibunuh saja, namun tidak ada yang bisa mengabulkan.Vio mengangkat kepalanya dan melihat Robin dan Vinsen datang. " Robin, terakhir kali aku mengatakan jika aku bukan wanita yang kamu maksud. Aku tidak peduli kamu mau percaya atau tidak, tapi kamu membuat orang yang seharusnya mendapatkan hukuman, bebas diluar sana. Aku adalah Violetta, aku tidak pernah berbohong" ucap Vio berharap Robin mau mendengarkan apa yang dia k