Hingga siang Daren dan El masih mengurusi semua kekacauan yang terjadi di perusahaan Hill. Dan untuk menekan anjloknya saham, El dan Daren melakukan pemberitahuan melalui situs resmi Hill Corporation. Jika Sean telah menjual sahamnya pada Daren, lebih tepatnya Saham Sean akan diberikan pada ketiga anaknya jika sudah besar nanti. Dan karena kondisi ini, El juga memberitahukan pada publik jika saat cerai dengan Sean, dia sedang mengandung tiga anak kembar. Namun El meminta semua orang untuk tidak mengganggu privasi ketiga anaknya. Selain itu Daren juga memberitahukan jika Hill Corporation untuk sementara akan dipimpin oleh Elvaretta Grane. Sampai Sean sembuh, meskipun saham atas nama Daren tapi Sean tetap akan menjadi CEO Hill Corporation. Belum ada lima belas menit, banyak media memberitakan hal itu. Kini semua orang tidak khawatir lagi dengan Hill Corporation. Bahkan semua orang menyambut kembali Elvaretta, banyak dari mereka meminta El untuk rujuk dengan Sean. Karena kejadian dim
Bi Asih saat ini sedang bersama Jerry berada di bandara, sudah sejak tadi dia melihat setiap orang yang keluar dari bandara. Wajahnya juga terlihat khawatir, sesekali dia melihat ponselnya. " Memangnya siapa yang Bibi Jemput? Kenapa terlihat sangat rahasia?" ucap Jerry berdiri di samping Bi Asih dengan mengunakan masker dan juga topi untuk menyembunyikan identitas dirinya. " Seseorang yang penting, Tuan Jerry. Semoga bisa membantu Tuan Muda Sean" ucap Bi Asih tetap fokus pada sekitarnya. Jerry hanya mengangguk, dia tahu saat ini semua orang sedang mencari pendonor untuk Sean, dan karena Bi Asih pelayan Sean pasti Bibi Asih sedang memanggil keluarganya. Begitulah yang ada dipikiran Jerry.Tidak lama kemudian, wajah Bi Asih langsung berbinar dan melambaikan tangannya pada seorang wanita yang mengunakan masker dan ada penutup mata warna hitam untuk mata kirinya. Wanita itu langsung berjalan cepat menuju Bi Asih. Di belakang wanita itu ada seorang laki laki yang menyeret dua koper, mu
Sean sudah mendapatkan donor darah, kini tinggal menunggu reaksi dari tubuh Sean, semua orang hanya bisa berharap jika Sean dan Joe segera sembuh seperti sedia kala, apalagi Sean punya kejutan. Ibu dan kakeknya masih hidup." Nyonya Gaina dan Tuan Gandhi sebaiknya pulang ke rumah kami untuk istirahat, dan jika kondisi Sean ada perubahan, saya akan beritahukan Nyonya dan Tuan. Apalagi Nyonya harus banyak istirahat dan makan teratur" ucap Daren saat Gaina selesai melakukan transfusi darah untuk Sean." Bisakah saya menunggu di sini, saya ingin memeluk Sean dan menemaninya hingga dia tersadar. Mungkin dia akan terbangun saat mengetahui ada saya" ucapnya lemah." Percuma kalau mau tetap disini, karena Sean masih belum bisa dijenguk, kecuali seperti ini, hanya melihatnya dari luar. Besuk Anda bisa kembali lagi ke sini. Selain itu demi keamanan dan keselamatan Anda, saat ini masih banyak anak buah Marco dan Allen yang berkeliaran di luar. Anda juga harus sehat, hari ini darah Anda baru saja
Rombongan Albert sudah sampai di rumah milik El yang tidak terlalu mencolok, rumah yang tidak terlalu besar namun sangat luas. Ada paviliun di belakang untuk para pelayan. Begitulah yang dilihat oleh Gaina. Karena Gaina sangat menyukai rumah dengan banyak tanaman, karena itu akan membuat udara menjadi bersih. Apalagi ada pohon yang rindang yang bisa mengurangi polusi udara. " Rumah kalian sangat nyaman, banyak sekali tanaman dan juga pohon yang tumbuh di halaman" ucap Nyonya Gaina. " Itu karena sebelumnya kita tidak tinggal di sini, kita tinggal di kota yang banyak pohonnya, jadi saat kita pindah ke sini rasanya sangat pengap dan ibu menanam tanaman ini semua. Supaya kami tetap mendapatkan udara bersih di tengah-tengah kota yang padat dengan polusi yang buruk. Apalagi banyaknya kendaraan bermotor" ucap Xavier menjawab dengan semangat, sebelum di dahului oleh kakaknya yang sangat pintar itu. " Oh sebelumnya kalian tidak tinggal di sini" ucap Nyonya Gaina sedikit paham. Bi As
Di sebuat tempat, seorang pria sedang duduk sambil memijat keningnya yang terasa pening. Ruangan yang penuh dengan berkas dan ada beberapa senjata yang saat ini ada di mejanya. Sepertinya ini sebuah ruangan yang ada di kantor polisi. " Marco sudah ditangkap, bagaimana bisa dia bodoh seperti itu? Beraninya dia mengangkat senjata di ruang rapat yang mana banyak orang di dalamnya. Terlebih lagi ada Daren dan adik angkatnya" ucapnya bermonolog. " Apalagi sekarang ini semua orang meminta untuk menyelidiki kasus yang dulu sekali, jangan sampai aku ikutan terseret dalam kasus ini. Untuk itu aku harus mencari kambing hitam untuk disalahkan dalam kasus masa lalu" ucapnya sambil tersenyum smirk. Kemudian dia langsung mengambil ponselnya dan terlihat menghubungi seseorang. Dan tak lama kemudian....Tok!Tok!Tok!" Masuk!" Serunya saat terdengar ketukan pada pintu ruang kerjanya. " Maaf Tuan Ben mencari saya? Apakah ada yang bisa saya lakukan" ucapnya sambil menunduk, pada orang yang bernama
Baik Daren maupun Albert kini sudah ada di ruangan kerja milik El, mereka berdua langsung pulang begitu El ingin berdiskusi penting. Bahkan El menuliskan tidak bisa ditunda lagi dalam pesan singkatnya. " Apa yang ingin kamu diskusikan Nak? Apakah kamu menemukan sesuatu yang baru?" Tanya Albert penasaran pada anak angkatnya itu. " Pastinya, karena tidak mungkin El menyuruh kita pulang jika tidak ada sesuatu yang baru dan urgent" ucap Daren yang sangat memahami adik angkatnya. " Hum, aku akan menjelaskan semuanya apa yang aku temukan dan duga, siapa tahu ini membantu" ucap El kemudian dia menarik papan tulis, yang biasa dia gunakan. Kemudian El mengambil sebuah spidol dan menuliskan keluarga Hill kemudian dia melingkarinya. " Dalam kasus keluarga Hill, harusnya yang ada tanggung jawab dari pihak kepolisian. Harusnya kepolisian menyelidiki semua orang terdekat, apalagi saat itu ditemukan mobil milik Tuan Shaun remnya blong. Itu artinya Bryan Albani sengaja menutupinya. Dan satu ta
Mobil yang dikendarai oleh Allen dan anak buah Marco langsung ditabrak dari belakang oleh sebuah truk yang melaju dengan sangat kencang, hingga membuat mobil Allen terbalik beberapa kali. Tidak sampai disitu, supir truk menabrak kembali mobil Allen hingga ringsek. Sudah bisa dipastikan bagaimana kondisi Allen dan anak buah Marco saat ini, apalagi melihat mobilnya yang sudah hancur parah. Brakkk!..... Entah sebuah kesengajaan atau hanya kebetulan, dari arah depan ada sebuah mobil yang menabrak mobil truk, tidak hanya ada satu mobil. Ada beberapa yang berdatangan dan mengepung truk dan mobil Allen. " Bos, Apakah Allen sudah mati" ucap salah satu orang pada orang di sampingnya yang sepertinya Bosnya. " Semoga tidak, enak saja dia sudah melakukan kejahatan dan tiba tiba mati tanpa harus merasakan hukuman" ucapnya kemudian dia langsung turun dan cek kondisi Allen dan juga Sopirnya.Dooor! Duar!" Kalian segera hubungi ambulans dan pihak kepolisian, saya akan mengurus ini sopir" ucap
Waktu terus berlalu, begitupula masalah yang membelit manusia, perlahan-lahan sudah mulai bisa diselesaikan. Sebersit cahaya terang juga mulai terlihat dalam kasus keluarga Hill. Dengan ditemukan bukti kejahatan Marco, kini Daren sudah mulai bisa bernapas dengan lega. Kini dia memberikan bukti itu pada Darius Faaz, pengacara baru Sean. Namun sebelum memberikan bukti itu, Daren sudah menduplikasi. Jadi sewaktu waktu ada hal yang tidak diinginkan, maka dia masih punya duplikatnya. Daren memang orang yang sangat detail, selain itu dia paling tidak suka jika pekerjaannya hancur sia sia. Untuk itulah dia selalu membuat duplikat apa yang dia kerjakan. Tok! Tok! Daren mendengar ketukan halus pada pintu ruang kerjanya di perusahaan. " Masuk" teriak Daren, dia yakin jika itu adalah asistennya atau sekretarisnya. Ceklek! Seorang wanita masuk kedalam ruangan Daren, dia menunduk hormat sebelum menyampaikan sesuatu pada Daren. " Katakan apa yang ingin kamu sampaikan" ucap Daren yang sebena