Share

Bab 59 Pedihnya

Author: Miss_Pupu
last update Last Updated: 2023-10-24 15:25:16

"Apa!"

Serentak Hasbi dan Miranda terbelalak.

"Lalu, dimana Aksa sekarang?" tanya Miranda. Seketika bola matanya langsung berkaca-kaca.

"Papa sudah membawanya langsung ke rumah sakit," jawab Hamza. Omnya Aksa itu nampak menampilkan wajah sendu.

"Kita ke rumah sakit sekarang," ajak Hasbi tak mau menunda waktu.

Dengan langkah yang cepat, mereka bertiga langsung berlari ke depan rumah. Sementara Hamza berinisiatif segera memesan taksi online.

"Dimana mobil Papa?" Hasbi bertanya setelah sampai di depan rumah.

"Mobil langsung dipakai Papa, membawa Aksa langsung ke rumah sakit." Hamza masih tetap menjawab walau kedua jemari dan tatapannya tetap fokus pada layar ponsel.

"Lalu, kita pergi dengan apa?" Hasbi tampak menekan kepalanya. Pria itu kebingungan.

"Aku sudah memesan taksi online, Mas. Mobilnya sudah di depan. Kita bisa berangkat sekarang." Hamza.

Tiga orang dewasa itu langsung masuk avanza berwarna silver yang baru saja tiba di depan rumah.

Perasaan Hasbi dan Miranda dibuat cemas. Or
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 60 Miris

    Handle pintu nampak diputar oleh mantan suami Sabrina itu. Perlahan dia membuka pintu hingga akhirnya memperlihatkan tubuh Sabrina yang memang tengah terbaring di atas hospital bed.Hasbi terkejut. Namun tak kalah terkejutnya dengan Sesil yang tiba-tiba melihat Hasbi sudah berada di dalam ruangan kakaknya."Mas Hasbi, anda tidak sopan masuk ruangan ini tanpa permisi." Sesil yang tengah duduk tenang menemani kakaknya sontak langsung berdiri tatkala melihat mantan kakak iparnya. Sesil memang baru beberapa menit tiba di rumah sakit karena menggantikan Jaka yang harus pergi ke kantor."Maaf, Sil. Aku memang salah. Maafkan atas ketidak sopanan ini. Tapi, ijinkan aku melihat keadaan Sabrina. Sebentar saja," ucap Hasbi memohon dengan nada suara yang pelan karena khawatir mengganggu Sabrina yang tengah istirahat dalam tidurnya.Sesil nampak menarik napas cukup dalam. Melirik sinis ke arah Hasbi. "Oke, aku kasih waktu tapi hanya lima menit. Setelah waktu habis, Mas hasbi keluar. Karena kalau t

    Last Updated : 2023-10-25
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 61 Tukang Bubur Ayam Dadakan

    Hari ini keadaan Sabrina mulai membaik. Tepat satu minggu menginap di ruang rawat inap vviv rumah sakit, akhirnya Sabrina sudah diperbolehkan pulang. Wanita itu sudah berkemas akan segera pulang. Dengan menampillan wajah riang berharap keadaannya semakin membaik setelah ini.Hari ini hanya Jaka yang mengantar Sabrina karena Sesil harus ke kampus terlebih dahulu. Tempo lalu bahkan Jeni sempat menjenguk Sabrina, namun tak bisa lama karena banyak urusan. Karena meski pun sudah paruh baya, mamanya Jaka ibu kaum sosialita yang masih terlihat aktiv dan awet muda."Kamu kan harus ke kantor, Jak. Aku bisa saja naik taksi online dan pulang sendiri."Sabrina tampak tak enak pada Jaka. Lagi-lagi dia harus merepotkan pria itu. Kakinya jadi terasa berat untuk melangkah."Tidak apa-apa. Semua ini aku lakukan semata-mata karena memenuhi perintah Sesil. Dia memintaku untuk mengantarmu pulang. Kamu kan calon kakak iparku," balas Jaka. Dia sengaja berbicara seperti itu agar Sabrina tak canggung. Ia sud

    Last Updated : 2023-10-25
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 62 Berita Panas

    Hari ini sosial media diramaikan dengan berita Hasbi yang beralih profesi menjadi pedagang bubur ayam. Kolom komentar pada postingan yang menampilkan video Hasbi bahkan dipenuhi ribuan komentar berisi cibiran.Miranda yang tak pernah kentinggalan berselancar di sosial media pun sudah melihat postingan itu. Dia baru saja keluar dari rumah sakit. Bahkan Aksa belum benar-benar bisa berjalan normal. Bola matanya dikejutkan dengan berita tentang suaminya."Apa-apaan ini!" Aliran darah pada Miranda langsung naik ke atas ubun-ubun. Kepalanya terasa mendidih tatkala memutar vedio suaminya yang ternyata menjadi penjual bubur ayam. Selama ini Hasbi mengaku bekerja di sebuah perusahaan tekstil. Rupanya pria itu telah membohongi istrinya."Mau dibawa kamana nama baikku!" kesal Miranda. Wanita itu membanting ponsel pintarnya ke atas ranjang. Beruntung tidak jatuh sampai ke lantai sehingga masih selamat dari kerusakan.Miranda beranjak dengan emosi dia segera mencari suaminya yang sudah pamit sed

    Last Updated : 2023-10-26
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 63 Ada Yang Jatuh

    Nyatanya bukan hanya keluarga Miranda yang terkejut dengan profesi Hasbi. Sama halnya dengan Sesil. Adik Sabrina itu langsung pulang ke rumah dengan tergesa-gesa usai menutup toko kue.Dengan kendaraan roda dua, Sesil melajukan kendaraan menuju kediamannya. Ada tawa puas yang ia tahan."Berita ini benar-benar gila. Mba Sabi harus tahu berita panas ini." Sesil berbicara sendirian. Gadis itu sudah tidak tahan ingin melaporkan pada Sabrina.Benar saja sesampainya di rumah, Sesil langsung melangkah dengan cepat ke dalam rumahnya."Mba, Mba Sabi!" panggil Sesil seraya mengetuk pintu kamar Sabrina."Masuk saja, Sil. Tidak dikunci kok," sahut Sabrina dari dalam kamar.Sesil segera membuka pintu kamar Sabrina. "Mba, ada kabar panas," lapor Sesil seraya duduk di tepi ranjang di dekat Sabrina yang tengah berbaring."Apa sih, datang-datang langsung melapor kabar panas. Apaan yang panas?" Sabrina menggelengkan kepala melihat tingkah adiknya.Sesil segera merogoh tas selempangnya guna mengambil be

    Last Updated : 2023-10-27
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 64 Cemas

    Mantan suami Sabrina terlihat melamun sendirian di depan rumahnya sambil menahan kepala dengan kedua tangannya. Pria itu terlihat kusut hancur dan berantakan. Siapa lagi kalau bukan Hasbi Adhitama. Pria itu ditinggalkan Miranda yang sudah pergi dengan taksi online. Entah kemana istri kesayangannya itu hendak pergi. Miranda yang murka, tanpa pamit dia pergi begitu saja tanpa membiarkan Hasbi menjelaskam satu kalimat pun."Mengapa kamu tak paham dengan kondisiku, Mira. Padahal aku selalu mengabulkan semua keinginan kamu semasa ekonomi kita di atas. Tapi kini, kamu malah pergi. Istri macam apa kamu ini." Hasbi nampak menahan amarah. Kedua tangannya bahkan terlihat dikepalkan lalu dihentak-hentakkan pada keningnya."Hasbi, apa-apaan kamu?" Adhitama yang baru saja tiba langsung bertanya cemas tatkala melihat Hasbi tampak frustasi.Rupanya Hasbi tak menyadari kedatangan papanya. Dia mendongak terkejut saat mendengar suara papanya bertanya."Kamu kenapa?" Adhitama—papanya Hasbi bertanya lagi

    Last Updated : 2023-10-27
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 65 Dunia Seperti Berbalik

    Mertua Hasbi nampak terkejut mendengar seseorang dibalik telepon berbicara dengan mengejutkan. Suara bariton yang terdengar, bukanlah suara Miranda yang seharusnya terdengar."Maaf, Bu. Pemilik ponsel mengalami kecelakaan. Saya hanya orang yang membantu saja." Suara pria tak dikenal di seberang sana berbicara lagi."Apa!" Mertua Hasbi membekap mulutnya yang menganga karena terkejut. Pasang maniknya langsung berkaca-kaca. Bibirnya pun terlihat gemetar.***Pagi ini keadaan Sabrina terlihat lebih fresh dari sebelumnya. Ia sudah bersiap-siap dengan pakaian setelah memakai kemeja serta celana kain yang sopan dan rapi. Bukan untuk pergi mengajar melainkan akan ke toko kuenya terlebih dahulu."Apa Mba Sabi yakin akan pergi ke toko hari ini?" Tampaknya Sesil mencemaskan kakaknya.Sabrina mengangguk dengan yakin. "Masa gak yakin sih," jawab Sabrina."Aku khawatir kalau Mba Sabi akan kelelahan," cemas Sesil."Tidak akan, Sil. Keadaan aku sudah membaik kok. Percayalah.""Tapi setelah aku dari k

    Last Updated : 2023-10-28
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 66 Hawa Panas Yang Melemahkan

    Sementara di ruangannya, Sabrina terlihat menekan dada. Ia tak pernah menyangka kalau Hasbi berani datang ke tokonya untuk melamar kerja. Wajah mantan suaminya terlihat kusam tak seperti dulu.Sabrina duduk. Sejenak ia mendinginkan napas yang sempat terasa panas. Ia telah berhasil meredam emosi tatkala berbicara dengan Hasbi tadi. Setidaknya, ia tetap sopan walau saat berhadapan dengan pria yang telah menghancurkan hidupnya.Tak mau terlalu lama hanyut dalam lamunan yang sepertinya tak berguna, Sabrina segera menyelesaikan tugasnya. Satu persatu pekerjaannya hari ini ia selesaikan sebelum Sesil datang. Sesekali ia melihat ke luar ruangan, di sana tampak pembeli terus saja berdatangan memenuhi tokonya. Bahkan yang membuat bibirnya melebarkan senyuman bahagia adalah saat melihat pembeli tampak mengantri sampai ke luar toko. "Alhamdulillah puji syukur pada-Mu, Ya Allah. Terima kasih banyak atas segala rejeki yang telah hamba dapatkan ini," desisnya sendirian dalam keharuan.Tak lama saa

    Last Updated : 2023-10-28
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 67 Yang Berduka

    Tak terlepas dari duka yang dirasakan Hasbi saat ini, Miranda—Sang Istri Pilihan kini masih terbaring di atas hospital bed. Wanita itu baru sadar usai operasi amputasi yang telah dilewatinya. Wanita itu sudah membuka bola matanya, tampak menatap ke atas langit-langit kamar.Di samping Miranda ada mamanya yang mendampingi sedari kemarin. Sementara Hasbi baru saja tiba di rumah sakit setelah berperang dengan isi kepalanya sendiri.Hasbi berjalan gontai masuk ke dalam ruangan Miranda yang baru beberapa jam lalu selesai operasi.Wanita itu hanya melirik lesu kedatangan Hasbi. Kelopak matanya terlihat sembab, membuktikan kalau Miranda telah menangis cukup lama."Mira, bagaimana keadaan kamu sekarang?" Gegas Hasbi bertanya. Walau ia sadar sebelah kaki istrinya terbungkus perban tebal karena tak lagi memiliki telapak kaki.Tak ada jawaban dari Miranda. Wanita itu hanya merapatkan bibir. Terlihat ada bulir bening menetes dari sudut matanya. Ada beban yang tengah dibendung Miranda. Ia sadar sa

    Last Updated : 2023-10-29

Latest chapter

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 219 Akhir Yang Indah

    Suatu hari Jaka memanggil Sabrina dan anak-anaknya di ruang keluarga. Di sana juga ada Jeni yang turut serta hadir. Jaka meminta pada Sabrina untuk bersiap-siap karena mereka akan pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian baru.Awalnya Sabrina terlihat ragu menerima tawaran suaminya, akan tetapi ia menyanggupi karena Jaka memaksa dan tak mau ditolak ajakannya.Hingga akhirnya dua kendaraan roda empat akan melaju menuju pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa pakaian baru. Dua mobil itu berisi Jaka, Sabrina, Jeni dan empat anak termasuk suster yang turut serta mendampingin. Mereka akan belanja bersama terutama untuk keperluan ulang tahun Aksa yang tinggal menghitung hari.Sabrina nampak berjalan seiringan dengan Jaka setelah sampai di pusat perbelanjaan. Jaka meminta Sabrina memilih apa pun yang diinginkan. Wanita mana yang tak bahagia dengan perlakuan suami seperti Jaka. Sabrina bagaikan satu-satunya wanita paling beruntung di dunia."Sayang, kamu pilih apa pun yang kamu but

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 218 Sedikit Gangguan

    "Kenapa, Ma?" Sabrina segera bertanya. Tentu ia masih terkajut dengan jawaban mertuanya."Tapi bohong. Mama setuju dong. Masa iya Mama gak setuju," ralat Jeni yang rupanya hanya bercanda saja.Seketika Sabrina dan Aksa menghela napas lega secara bersamaan."Ya ampun, Mama. Sungguh aku sampai kaget. Aku pikir Mama benar-benar gak setuju." Sabrina mengusap dadanya. Tak disangka kalau mertuanya senang bergurau."Omah, Aksa juga kaget," timpal Aksa masih memasang wajah terkejutnya.Gegas Jeni memeluk Aksa. "Maaf, Sayang. Omah bercanda. Omah 'kan sayang sama Aksa, masa iya gak setuju. Kita akan rayakan ulang tahun Aksa dengan meriah ya. Pokonya kita akan happy-happy," sambutnya. Jeni tampak menampilkan wajah bahagianya kali ini."Terima kasih, Omah. Aksa sayang sekali sama Omah," ucap Aksa yang kembali memeluk Jeni."Omah juga sayang sama, Aksa," balas Jeni.Melihat itu, Sabrina semakin melebarkan senyumannya. Ia semakin dibuat bahagia dengan keadaan di rumah mewah itu."Terima kasih ya, M

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 217 Perhatian Yang Sempurna

    Mendengar cerita Sabrina, seketika Jeni tercengang. "Lalu, apa yang Raisa sampaikan sama kamu, Sabi?" tanyanya penasaran."Raisa mengucapkan terima kasih padaku, Ma. Dia berterima kasih karena aku tela merawat dan menjaga Abang Yusuf dengan baik." Sabrina kembali menjelaskan.Isi dada Jeni terasa bergetar mendengar itu. "Pasti Raisa merasa tenang di alam sana. Kamu telah menjaga Yusuf dengan baik. Mama yakin Raisa bangga padamu, Sabi."Sabrina menurunkan tatapan. Ia masih ingat dengan jelas wajah Raisa kala itu. "Semoga saja ya, Ma. Aku tidak menganggap Abang Yusuf anak tiri kok. Meski pun dia tak lahir dari rahimku, aku menyayanginya bagai anak kandung sendiri," tuturnya."Karena kamu memang wanita baik, Sabi. Mama sungguh bangga bisa mendapatkan menantu seperti kamu. Jaka memang tak pernah salah mencintai kamu," balas Jeni. Sabrina hanya bisa menyodorkan senyuman saat sang mertua memujinya.Sampai saat ini dunia Sabrina memang terasa lebih berwarna dari biasanya. Anak-anaknya berpa

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 216 Kebahagiaan Yang Sempurna

    Satu bulan kemudian keluarga Dirgantara nampak disibukan dengan persiapan pernikahan Sesil yang tinggal menghitung hari.Adik Sabrina itu nampak disibukan dengan segala macam persiapan menjelang pernikahannya. Hingga Sabrina pun harus turun tangan dalam membantu adik kandungnya itu.Hingga tiba pada saat ijab kabul pernikahan terucap dengan lantangnya oleh pria yang Sesil cintai. Pernikahan telah sah dilangsungkan dan Sesil telah diperistri kekasihnya. Satu hari usai pernikahan, Sesil dan suaminya langsung terbang ke bali untuk bulan madu selama satu minggu. Tentu suasana saat ini semakin membuat Sabrina lega dan bahagia karena tugasnya menjaga Sesil kini telah berpindah pada suami Sesil.Sabrina kian merasa bahagia dengan keluarga saat ini. Ia juga bahagia dengan kesibukannya saat ini sebagai ibu rumah tangga untuk empat anak-anaknya.Pagi ini bahkan Sabrina nampak sibuk menyiapkan perlengkapan sekolah Aksa. Sabrina juga selalu menemani Aksa sarapan di ruang makan bersama Jaka yang j

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 215 Mimpi

    Sabrina dan Jaka mengukir senyuman yang lebar tatkala melihat Sesil dan Jeni berpelukan. Keluarga yang nyaris sempurna setelah beberapa kali terpa ujian."Permisi, Nyonya. Makan malam sudah siap." Ijah melapor pada majikannya yang tengah bercengkerama."Oh iya. Terima kasih, Jah," ucap Jeni.Ijah tersenyum. "Sama-sama, Nyonya," balasnya kemudian berlalu setelah tugasnya selesai.Sementara Jeni segera mengajak keluarganya untuk segera makan malam, "Ayo kita makan malam bersama dulu yu."Serentak Sabrina, Aksa, Jaka dan Sesil mengangguk secara bersamaan sebagai pertanda mengiyakan ajakan Jeni barusan. Gegas mereka beranjak dari tempat duduk beralih menuju ruang makan.Di atas meja makan sudah tersaji aneka makanan yang lezat hasil dari masakan Ijah. Pembantu rumah tangga itu memang spesial memasak untuk malam ini. Melihat keluarga majikannya yang akur dan bahagia, ia merasa sangat senang.Ijah, Siti dan Iyem yang berada di ruangan sebelah ruang makan nampak tersenyum melihat kebersamaan

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 214 Rencana Pernikahan Sesil

    Sabrina akhirnya membiarkan Aksa tetap ikut bersama Sesil. Ia juga paham sebab tak ada yang menemani Sesil di rumahnya. Sabrina kembali masuk ke mobil suaminya.Sementara Aksa satu mobil bersama Sesil akan kembali ke rumahnya. Suasana hati Aksa sedikit membaik setelah ditenangkan oleh Sabrina tadi. Air matanya sudah surut namun ia memilih tetap diam dalam perjalanan pulang tanpa banyak bicara.Sesekali sebelah tangan Sesil mengusap rambut tebal Aksa. Sulit dijelaskan, tapi dia sudah menyayangi Aksa. Aksa memang terlahir dari orang tua yang tak lain adalah mantan suami Sabrina tapi Sesil tak lagi mempermasalahkan itu. Ia sudah menyayangi Aksa dengan sebenar-benarnya.'Ya Tuhan, anak kecil di dekatku sungguh malang. Dia tak menginginkan kesedihan ini terjadi. Izinkan hamba untuk selalu menjaga dan merawatnya sampai dewasa nanti,' harap Sesil dalam hati.Harapan yang sama yang tengah diucapkan Sabrina saat ini. Dalam perjalanan pulang bersama suaminya, Sabrina masih memikirkan perasaan A

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 213 Mantan Suami Meninggal Dunia

    "Aku dan Aksa akan melayat, Mba. Aku akan mengantar Aksa. Kasihan kan," balas Sesil.Sabrina kembali dibuat dilema. Bagaimana mungkin ia akan tega membiarkan Aksa bersedih sendirian. Anak itu telah kehilangan segalanya. Orang tua satu-satunya Aksa kini turut berpulang ke sisi Tuhan karena penyakit komplikasi yang diidap. Sabrina tak pernah menyangka dengan kehidupan mantan suaminya yang memilukan."Sil, aku juga ingin ikut melayat. Aku kasihan pada Aksa. Tapi aku akan minta izin Mas Jaka terlebih dahulu ya," kata Sabrina. Ia masih menempelkan benda pipih itu pada telinganya."Kita ketemu di rumah tahanan saja ya, Mba. Kasihan Aksa tak bisa menunggu lagi." Sesil kembali bicara."Iya, aku ingin bicara dengan Aksa terlebih dahulu " pinta Sabrina."Boleh, Mba." Dalam detik yang sama, sepertinya Sesil langsung memberikan ponsel pintarnya pada Aksa."Iya, Ibu." Suara Aksa terdengar bergetar berat."Aksa, dengarkan Ibu ya. Tetap tenang. Semuanya akan baik-baik saja. Aksa dan Kak Sesil pergi

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 212 Kabar Buruk Dan Kabar Baik

    Sabrina sudah berdiri di depan rumah. Ia segera bertanya pada security di depan rumahnya."Mas, itu ambulance kemana?" tanya Sabrina pada pria berseragam layaknya security di rumahnya itu. Degup jantungnya masih sama, sebab suara sirine ambulance semakian mendekati arah rumahnya."Itu ada tetangga rumah sebelah yang meninggal, Non," jawab Security Sabrina.Seketika Sabrina menghela napas lega. "Saya pikir siapa. Kaget banget," desisnya. Akhirnya napas yang sempat tersengal kini mulai terasa lancar."Hanya tetangga, Non. Kabarnya meninggal karena kecelakaan," jelas security itu lagi."Ya sudah saya masuk lagi ya. Kabari saya kalau Mas Jaka pulang," pinta Sabrina."Siap, Non." Pria itu dengan tegasnya.Sabrina kemudian segera masuk kembali ke rumahnya. Ia masih belum juga tenang sebab belum mendapatkan kabar dari suaminya. Ia tak bisa menelepon Jaka lagi, sebab anak kembarnya minta ASI. Seperti biasa, Sabrina menyusui anak kembarnya secara bergantian. Ia selalu melakukan kewajibannya se

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 211 Suara Ambulance

    "Klinik yang di dekat toko, Mba. Duh kasihan sekali Aksa. Aku sampai gak tega melihatnya. Sedari tadi Aksa mengigau nama papanya terus," kata Sesil lagi."Ya Tuhan, kasihan sekali Aksa. Memangnya kamu gak pernah bawa Aksa nengokin papanya di penjara?" Sabrina bertanya lagi."Sudah, Mba. Ceritanya dua hari yang lalu Aksa ingin bertemu papanya di penjara, aku mengabulkan keinginan Aksa. Ternyata Mas Hasbi sakit Mba. Semenjak saat itu Aksa terus saja memikirkan papanya." Sesil menjelaskan."Mas Hasbi sakit apa memangnya?" Lagi-lagi Sabrina bertanya. Ia masih menempelkan ponsel pintar pada telinganya."Katanya komplikasi, Mba. Sakit paru-paru dan lambung kronis. Aksa sampai sedih melihat papanya. Saat ini ada di klinik tahanan tengah dirawat oleh perawat di sana," kata Sesil."Ya Tuhan, sungguh aku kasihan pada Aksa. Anak sekecil Aksa sudah memiliki banyak sekali beban. Sebenarnya aku ingin menemui Aksa sekarang, tapi keadaannya tidak memungkinkan, Sil," terang Sabrina pada adiknya."Kena

DMCA.com Protection Status