Wajah kedua pengacara menjadi pucat, mendengar Ibu Varah mempertanyakan kerja mereka selama ini.
"Maaf Ibu Varah, bukankah semua tugas yang diberikan pada kami telah kami kerjakan,kami sudah bikin celaka semua anak anak mendiang suami ibu, bahkan menantu ibu sendiri juga sudah kami buat celaka dan mereka sudah tewas semuanya.. kurang apalagi ibu Varah?"
Pengacara itu jawab apa yang dipertanyakan oleh ibu Varah sebagai kliennya.
"Tapi buktinya mana? Kenapa masih ada cucu dari mendiang suamiku yang masih hidup? Kalian bilang semua keturunan dari keluarga Pratomo sudah di habisi semuanya, lalu siapa itu yang mau dilantik menjadi CEO besok di perusahaan milik mendiang suamiku."
Bentak Ibu Farah kepada kedua pengacara it
"Maaf bapak polisi, apa anda punya bukti atas tuduhan tuduhan yang dialamatkan kepada klien kami ibu Farah ?Ingat kalau kalian tidak ada bukti, kami bisa menuntut balik pihak kepolisian dengan tuduhan pencemaran nama baik."Salah seorang pengacara Ibu farah, mencoba membela kliennya.Namun di saat bersamaan, dua anggota polisi keluar dari balik meja bar di ruang pertemuan itu.Mereka segera menghampiri komandannya."Apa kalian punya bukti baru? Dan sudah merekam semua kejadian yang ada disini barusan?""Siap komandan! Kami telah berhasil merekam semua pembicaraan mereka di ruangan ini. 
Kedua security yang sedang berdiri di depan pos keamanan Mansion, menjadi terheran-heran melihat nyonya besar dan 2 pengacara serta dua Bodyguardnya dalam keadaan tangan diborgol.Mereka sedang digiring oleh Polisi menuju mobil tahanan yang sudah tersedia di luar gerbang Mansion Pratomo.Dan yang lebih mengherankan ke 2 security melihat iringan di belakangnya, 2 pria muda yang hanya mengenakan celana dalam, dan seorang wanita ketua pelayan rumah tangga Nyonya besar.. mereka juga digiring ke mobil tahanan polisi.Kedua security itu benar-benar heran dengan apa yang terjadi saat ini, tapi mereka memilih diam karena tidak mau terlibat urusan majikannya dengan polisi.Saat mereka berdiri dalam keadaan bengong, kom
Sementara itu di kediaman almarhum ibu Lisa Pratomo..Di waktu menjelang petang hari, Melinda terbangun dari tidurnya,belum ingat betul sejak kapan dirinya mulai tertidur dan ketika mata indahnya melirik keluar lewat jendela kamar keadaan mulai gelap.Melinda sangat terkejut karena baru menyadari hari sudah senja, ingatannya mulai pulih bahwasanya tadi siang setelah bapak-bapak pengacara meninggalkan kediamannya, dan tak lama sesudah itu rombongan komandan polisi pun pergi bersama 4 anggotanya.Saat itu dia merasa lelah sekali, dan saat suaminya membimbingnya masuk kamar dia pun hanya pasrah dan lalu membaringkan badan di tempat tidur dan sesudah itu tidak ingat apa-apa lagi.Seketika Melinda teringat dengan sosok s
"Bagaimana mungkin secepat ini sayang?.. terus terang saya belum siap untuk menjadi seorang CEO."keluh Melinda kepada suaminya.Melinda merasa terlalu banyak kejadian yang tidak terduga akhir akhir ini,dia merasa semua di luar investasinya dan membuat dirinya belum bisa 100 persen menerima semuanya.Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya adalah seorang keturunan dari keluarga Pratomo, yang mau tidak mau menjadi pewaris dari perusahaan Pratama group peninggalan kakeknya.Melinda merasa, kehidupan sederhana yang selama ini yang dia jalani baik bersama almarhum kedua orang tuanya atau almarhum tantenya adalah sesuatu yang membuatnya bahagia, dan dia tidak pernah berpikir atau memimpikan untuk menjadi seorang Milioner.
"Perkenalkan saya Nona muda... Saya mbok Darmi.. saya dulu bekerja dengan almarhum kakeknya Nona, kalau tidak salah 5 tahun menjelang nenek Anda meninggal saya sudah bekerja di sana..Dan sewaktu ayahmu lahir dan juga adiknya yang bernama Lisa.. mbok yang jadi pengasuh mereka, sampai akhirnya nenek anda meninggal karena sakit kanker…Lalu datanglah si perempuan iblis itu, yang pura-pura baik mau menggantikan nenekmu, padahal di balik itu sedang merencanakan sesuatu.Buktinya dia memperlakukan anak-anak Tuan besar yang masih pada kecil-kecil secara tidak manusiawi, dan waktu saya coba membela dan melindungi ayah dan tante nonamuda, saya malah dipecat dan diusir begitu saja bahkan saya diancam kalau berani ngadu ke Tuan saya akan celaka.
Walau di rumah almarhum Tante Lisa tidak semewah di banding kediaman keluarga kaya pada umumnya, namun Melinda merasa bahagia tinggal di sana.Banyak kenangan bersama Tante Lisa disini sewaktu beliau masih hidup, itulah sebabnya Melinda merasa berat meninggalkan rumah ini sesuai permintaan orang-orang yang kini sedang mendukungnya.Kedua pengacara senior ditambah Pak Herman dan Pak Hasan juga mbok Darmi, mereka mengusulkan kepada Melinda agar segera menempati Mansion peninggalan dari almarhum kakeknya.Pak Hendra yang hadir malam itu di acara jamuan makan malam bersama yang tadinya hanya diam, namun melihat keraguan di wajah calon CEO perusahaan Pratama grup ini jadi ikut angkat bicara."Maaf Ibu Melinda, bukannya s
"Untuk kesekian kalinya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan dukungan bapak bapak semua dan juga mbok Darmi,serta tidak ketinggalan kehadiran suami ku tercinta Ryan, karena saya merasa tidak akan sanggup menerima ini sendiri.Kedepannya mohon bimbingannya, Karena tanpa kalian semua aku bukanlah siapa-siapa."ucap Melinda sambil menyapu pandangan ke seluruh orang yang hadir di perjamuan malam itu.Setelah itu Melinda menyusul mbok Darmi dan kedua stafnya di dapur, yang lagi sibuk membersihkan sisa-sisa peralatan makan.Sementara kedua pengacara sedang sibuk berkoordinasi dengan Pak Hasan dan Pak Herman, Ryan mendekati Pak Hendra dan istri yang sedang bersiap-siap untuk pulang."Kenapa terb
"Tuan muda Ryan, masalah identitas anda sebaiknya dirahasiakan dulu, sekarang kita fokus dulu di pelantikan Melinda besok hari, karena saya khawatir jika istri anda mengetahui identitas Anda saat ini pikirannya akan terganggu."Ucap pak Hendra berbisik ke telinga Ryan, ada rasa khawatir dipikiran Pak Hendra saat ini jika Melinda mengetahui bahwasanya Ryan adalah cucu dari ibu farah.Orang yang selama ini telah menyingkirkan keluarganya, dengan mengambil alih semua harta kekayaan peninggalan almarhum kakeknya."Tapi om, sampai kapan saya akan merahasiakan ini? karena saat ini atau nanti istriku pasti akan tahu juga siapa sebenarnya Aku ini."Jawab Ryan dengan wajah yang sangat suram, karena dia tidak ingin merahasiak