Wanda menekan tombol menerima panggilan."Andre."Suaranya terdengar dingin dan sopan, langsung menghapus suasana ambigu dari percakapan larut malam itu.Lalu terdengar suara pria yang berat dan berkarisma, "Aku lihat topik trending-nya."Wanda langsung bertanya, "Apa Pak Tony baik-baik saja?""Dia sudah tidur."Melihat bahwa Tony tidak terlalu terpengaruh oleh gosip di dunia maya, Wanda pun merasa lega.Andre menambahkan, "Supaya dia bisa tidur nyenyak, diam-diam aku kasih dua butir obat tidur."Wanda termenung.Dengan hati-hati dia bertanya, "Apa Pak Tony sangat marah waktu lihat komentar-komentar di internet?""Yang bikin dia marah sampai gemetar, bukan soal tuduhan membantu kamu menyontek, tapi karena konflik empat tahun lalu antara dia dan Candra diungkit lagi. Semua orang bilang dia iri sama orang berbakat, dan sengaja menjatuhkan Candra."Setelah Wanda keluar dari Universitas Jinggara, karena rasa bersalah dan hati yang tak tenang, tanpa sadar dia memblokir semua berita tentang
Dia dikhianati oleh mahasiswanya. Dia mengira Wanda benar-benar memberikan hasil penelitiannya kepada Candra.Hingga, lima tahun kemudian, ketika Tony kembali bertemu Wanda, perasaannya begitu rumit, seperti ada duri yang tersangkut di tenggorokan.Andre bertanya padanya, "Kamu masih simpan draf lama tesismu?"Wanda mengangkat tangan, menutupi matanya yang terasa perih."Laptop lamaku terkena tumpahan susu. Setelah mati total, nggak bisa dibuka lagi .... Lalu, dibuang oleh pembantu karena disangka sampah ...."Saat itu Jojo masih sangat kecil. Ketika Wanda menggendongnya, tanpa sengaja dia menumpahkan susu ke keyboard laptop.Reaksi pertama Wanda saat itu adalah menjauhkan anaknya dari laptop, memastikan anaknya tidak terkena luka bakar, lalu dia menenangkan Jojo cukup lama hingga Jojo mau turun dari pelukannya.Saat Wanda kembali untuk mengelap laptopnya, dia baru menyadari layarnya jadi biru.Dia segera meminta bantuan Harvey, berharap Harvey bisa meminta bantuan teknisi ahli untuk m
Penampilan Wanda langsung mengejutkan para netizen.Banyak yang otaknya mendadak kosong. Para narablog yang tadinya ingin mengkritik Wanda jadi terdiam sambil memegang dagu.Ada yang mengenakan kacamata dan tiba-tiba mendekat ke layar.Bahkan beberapa streamer tidak bisa menahan senyum mereka saat melihat wajah Wanda.Di lima sudut kamera, Wanda duduk di depan meja panjang berwarna kayu alami. Mantel yang dia kenakan jelas-jelas basah terkena hujan, tetapi dia bahkan tidak sempat mengganti bajunya, helai-helai rambut basah menempel di dahinya.Dia menggosok-gosok tangannya, meniupkan napas ke telapak tangan, lalu mulai mengetik di keyboard.Dia seperti manusia salju yang membeku, namun di dalam hatinya ada kobaran api yang menyala-nyala.Para netizen semua mendengar saat Wanda melaporkan kondisinya kepada panitia."Karena tempat tinggal saya di Segara Nirwana sedang mati listrik, sekarang saya mengerjakan soal di rumah Profesor Tony Setiadi."Wanda tidak menyembunyikan apa pun dari pan
Begitu mereka bangun tidur, mereka mendapati akun media sosial mereka sepenuhnya diserbu oleh cacian netizen.[Kan sudah kubilang, jangan buru-buru hapus postingan permintaan maaf itu, sekarang gimana coba!]Ibu-ibu dari keluarga kaya itu buru-buru berdiskusi di grup.[Meski Wanda nggak curang, dia juga belum tentu bisa menang di final! Kalian nggak lihat analisis para narablog itu? Peserta lain sengaja menahan nilai di babak penyisihan, makanya Wanda bisa dapat peringkat satu.][Kita pura-pura mati dulu beberapa hari, tunggu saja sampai dia kalah dari para mahasiswa doktoral di final, pasti bakal jadi bahan tertawaan massal!]Kemarin, banyak media berlomba-lomba ingin memublikasikan wawancara Wanda, tetapi opini publik di internet berubah begitu cepat, semua media buru-buru membatalkan penayangan.Akun resmi HCTV justru yang pertama kali merilis video wawancara Wanda. Mereka bahkan membuat liputan khusus untuknya.Sutradara juga menyisipkan rekaman percakapan telepon semalam antara Fe
Para karyawan yang ada di tempat itu saling berpandangan dengan Harvey."Pak Harvey masuk angin ya?""Pak Harvey, Anda mau ke rumah sakit untuk diperiksa? Wajah Anda pucat banget, dahi juga keliatan gelap ...."Kepedulian para karyawan membuat wajah Harvey makin muram.Yuda hendak maju untuk menegur para karyawan itu.Namun, Harvey sudah langsung berjalan menuju pintu keluar.Yuda buru-buru menyusul, membukakan pintu mobil untuknya."Pak Harvey, saya akan perintahkan staf untuk mencatat semua karyawan yang keluyuran di lobi ini dan akan kupotong gaji mereka!"Harvey masuk ke dalam mobil, seluruh tubuhnya seperti mesin pendingin berjalan.Dia mendongak, tatapannya yang tajam dan sedingin es menghantam Yuda."Apa kamu berniat mengumumkan ke seluruh dunia bahwa akulah mantan suami yang buta itu?"Keringat sebesar biji kacang kedelai menetes dari dahi Yuda.Tubuhnya seketika kaku di tempat, bibirnya gemetar hebat."Saya ... saya nggak pernah berniat begitu! Hanya saja sekarang banyak komen
Jojo duduk di depan Nadya dengan penuh semangat. "Kak Nadya! Kamu satu-satunya kakakku! Dulu aku bahkan nggak berani bermimpi, Papa mau ajak aku nonton balapan mobil!"Dia tampak manyun dan berkata, "Kalau dibandingkan sama si kampungan dari desa itu, kamu jauhnya sampai galaksi lain!"Nadya tertawa cekikikan, sulit menahan senyum di sudut bibirnya."Kamu tahu nggak, mama kamu dimaki banyak orang di internet!"Jojo langsung membetulkan, "Perempuan itu bukan mamaku lagi!"Senyum di mata Nadya makin dalam.Jojo bertanya dengan penasaran, "Kenapa dia dimaki?""Kak Wanda mencontek buat menang babak penyisihan kompetisi matematika. Sekarang netizen menemukan buktinya, nilainya palsu! Dengan kemampuannya, mana mungkin dia bisa juara satu!"Sambil berkata begitu, Nadya membuka Twitter. Dia ingin membacakan komentar netizen yang menghujat Wanda pada Jojo, tetapi malah melihat trending nomor satu adalah "Mantan suami Wanda Jinata".Nadya membuka topik itu, dan saat membaca komentar netizen, dia
Selama beberapa waktu ini, Nadya merekam banyak momen dia dan Jojo mengendarai motor besar, lalu mengunggahnya ke TikTok.Akun miliknya sudah dibuat lima tahun lalu, tetapi pengikutnya hanya dua ribuan. Video-video dirinya mengendarai motor keren hanya mendapat like dari teman-teman dekatnya yang itu-itu saja.Itulah pertama kalinya Nadya mengunggah video dirinya dan Jojo berboncengan motor ke akunnya.Malam itu juga, Nadya sadar, dia viral!Setelahnya, dia sering mengajak Jojo naik motor. Setiap video mereka berdua selalu berhasil menembus jutaan penonton.Nadya memang berniat jadi seleb internet, dan sebulan terakhir ini dia rajin memperbarui kontennya, hingga akunnya melonjak sampai sejuta pengikut.Tentu saja, suara-suara yang meragukan Nadya juga makin banyak, tetapi Nadya sama sekali tidak peduli.Menurutnya, orang-orang itu cuma iri padanya.Hanya dia satu-satunya yang berani mengajak anak lima tahun naik motor besar.Namun, dalam seminggu terakhir ini, Nadya sadar, tayangan vid
"Baru sadar nanti kalau sudah kena batunya," seru Tony, langsung memaki."Pak Tony!" Wido mengerutkan kening dengan tidak senang."Dasar bangkai busuk, otakmu isinya cuma niat busuk semua!"Wido tertegun."Kenapa negara nggak pakai wajahmu buat riset rompi antipeluru, hah?! Masih sempat-sempatnya suruh orang mundur dari lomba? Otakmu penuh perhitungan sampai bikin kepalaku sakit! Aku kasih tahu, ya! Wanda nggak akan mundur dari lomba! Dengan kemampuannya, dia pasti bisa meraih medali emas!"Wido tertawa. "Pak, Bapak belum tahu ya, gara-gara banyak peserta yang mengajukan permintaan, final kali ini ditambah satu babak, peserta yang masuk 20 besar bisa saling menantang untuk adu jawaban."Para mahasiswa lain menatap Wanda seolah-olah menunggu dia mempermalukan diri."Murid kesayangan Bapak itu, kalau mau menang di babak tantangan, nggak bakal semudah itu. Ibu rumah tangga mau ambil medali emas, haha, mimpi saja terus!"Wanda berkata, "Wido, kalau aku bisa meraih medali emas, kamu dan sem
Bocah lelaki kecil yang dibesarkan dengan sepenuh hati oleh keluarga Ferdian ini sudah sering melihat tokoh penting dan acara besar. Namun, saat dia berdiri di samping pintu mobil Corona dan menyapa Luna, jantung Jojo berdebar kencang karena gugup.Namun, orang yang duduk di dalam mobil itu tidak memberi respons."Luna?"Jojo berjinjit, mendongakkan kepala, dan penasaran mengintip ke dalam mobil.Nadya turun dari mobil dan melihat ayah dan anak keluarga Ferdian berdiri di depan pintu Corona, dia langsung merasa terancam.Nadya berjalan dengan langkah lebar. "Kamu Luna, ya? Namamu sudah sering kudengar. Katanya, kamu juga bisa naik motor besar? Aku juga pembalap motor. Gimana kalau kita adu satu lawan satu?"Karena Harvey kalah dari Luna, Nadya ingin membantunya membalas kekalahan itu.Luna adalah pembalap profesional, tetapi Nadya tahu Luna juga bisa mengendarai motor.Tetapi sepertinya, kemampuan Luna di motor tidak sekelas profesional.Apalagi setelah balapan off-road tadi, stamina L
Saat Corona mencapai garis finish, Wanda masih agak linglung.Kedua tangannya menggenggam setir, seluruh tubuhnya belum sepenuhnya bereaksi."Luna! Kamu menang!!"Wanda menoleh dengan terpana. Dia melihat Andre yang telah melepas helmnya, mata indahnya yang mencolok itu berkilau dengan senyum secerah bintang.Dia mengulurkan tangan, melepaskan helm Wanda, dan rambut hitam wanita itu terurai seperti sutra.Wanda berusaha menstabilkan napasnya yang masih memburu setelah olahraga ekstrem itu.Dia menengadah, dan di mata Andre yang jernih seperti kaca, hanya tercermin dirinya seorang."Luna, selamat datang kembali!" Bagi Andre, dia adalah harta berharga."Kamu selalu jadi juara di hatiku!" Nada Andre terdengar sangat yakin. Dia masih belum sepenuhnya pulih dari euforia kecepatan yang begitu menggairahkan. Dadanya naik turun, dan suhu di dalam kabin mulai meningkat.Wanda menatapnya dan bertanya dengan serius, "Sejak aku melihat Corona, aku sudah penasaran, dari mana kamu tahu kalau aku ada
Andre menelusuri seluruh jalur off-road di dalam benaknya. Dia tersenyum tipis, pancaran semangat berkilau di matanya."Jalur di depan cukup stabil, Luna, terus melaju sekuatnya!"Corona yang tidak menyalakan lampu, melaju kencang dalam kegelapan. Dia sepenuhnya mempercayai Andre, dan akhirnya menerobos gelap itu, menyambut cahaya.Suara gemuruh mobil balap makin mendekat, orang-orang yang menunggu di garis finish pun menegakkan leher mereka.Setelah mobil-mobil memasuki zona hitam, layar besar di belakang tribun penonton juga menjadi gelap gulita.Hal ini menciptakan rasa penasaran bagi semua orang.Tidak ada yang tahu, mobil mana yang akan pertama kali menerobos keluar dari zona hitam dan masuk ke jalur normal.Jojo berdiri menginjak pagar, matanya menatap tajam ke kejauhan di tengah angin dingin.Tiba-tiba, sebuah mobil balap hitam pekat muncul di hadapan semua orang, layar besar pun ikut menyala, dan sorak-sorai serta teriakan penonton menggema di tribun.Itu Corona!Corona yang pe
"Tangki penuh, belok kiri.""Kanan tiga, jalan menurun, kurangi gas!"Meskipun Wanda sudah berusaha menghafal lintasan off-road lewat peta rute, sebagai pembalap, tidak mungkin punya waktu untuk berpikir dalam kecepatan tinggi.Di saat seperti inilah, Andre menjadi otaknya.Andre memberikan instruksi dengan singkat dan tegas. Lintasan off-road yang rumit di Gunung Elok tergambar sebagai model 3D dalam pikirannya.Dia seperti duduk di depan papan catur, memantau seluruh medan sebagai sang pengendali, menunjukkan arah bagi Wanda."Harvey! Tancap gas!"Nadya melihat Harvey mempercepat laju mobil, dia pun berseru penuh semangat.Peta rute yang digunakan oleh navigator sudah lama dia lupakan, entah sudah dibuang ke mana.Dia hanya duduk di kursi penumpang, sekadar menemani Harvey.Harvey juga tidak butuh Nadya sebagai navigator. Dia selalu hanya percaya pada penilaiannya sendiri.Dia juga pernah ikut merancang dan mendesain lintasan balap di Gunung Elok. Dia paling tahu betapa rumitnya kond
Nadya duduk di dalam mobil Harvey dengan tenang dan percaya diri. Dia tersenyum tipis sambil menatap dua mobil balap yang makin mendekati Corona.Para anak muda dari keluarga kaya yang ikut lomba ini juga mengandalkan taktik.Dengan begitu banyak peserta, untuk meraih kemenangan, beberapa mobil harus rela jadi tumbal.Di balik helm yang berat, mata Wanda yang jernih sama sekali tidak menunjukkan ketegangan atau rasa takut.Dia dengan sigap memindahkan gigi, roda kanan mobil terangkat ke udara!Andre merasakan pandangannya tiba-tiba naik tinggi!Matanya membelalak, jantungnya menghentak kuat dalam dada.Ini ... berkendara dengan satu sisi!Roda depan dan belakang di sisi kanan mobil benar-benar terangkat, seluruh mobil balap itu melaju cepat dalam posisi miring 45 derajat.Pengemudi salah satu mobil yang ingin menjepit Corona, merasakan bayangan hitam menutupi tubuhnya.Anak orang kaya yang duduk di kursi penumpang menoleh, dan melihat sisi jendela mereka. Yang tampak hanyalah kolong mo
Harvey tidak terlalu terpaku pada menang atau kalah dalam pertandingan ini. Dia bukan pembalap profesional, dia mengendarai Black Hole di lintasan sebagai bentuk penghormatan pada mendiang Nancy di alam baka.Andre duduk di kursi penumpang mobil Corona, dan melihat Wanda menatap "Black Hole" tanpa berkedip."Kenapa?"Wanda mengedipkan mata. Dia mengenakan helm, jadi Andre tidak bisa melihat ekspresinya saat itu."Aku nggak suka mobil itu."Suara Andre terdengar santai dan sembarangan. "Kalau kamu juara satu, kamu bisa pilih tiga mobil dari garasi Harvey. Nanti, kamu pilih Black Hole dan kirim ke tempat rongsokan."Wanda tertawa karena ucapannya, awan mendung yang menyelimutinya pun sirna.Dulu, di garasi keluarga Ferdian, dia tertarik pada "Black Hole". Dia mendapati pintunya tidak terkunci, lalu membuka pintu dan duduk di kursi pengemudi.Saat dia menyentuh interior mobil, Harvey langsung menariknya keluar.Saat itu, dia sedang mengandung dua anak, perutnya membuncit, dan dia jatuh te
Setelah Andre mengatakan bahwa dia mengajak Luna, Nadya terus-menerus tersenyum palsu."Pantas saja dulu dijuluki pembalap wanita nomor satu di Harindaya, gayanya selangit!"Nadya berkata dengan nada bercanda, tetapi di dalam hati memaki.Luna sudah pensiun lima enam tahun, tetapi masih merasa dirinya ratu dunia balap."Dia nggak akan kalah." Tatapan Andre menyapu semua orang yang hadir, berhenti sejenak pada Harvey, lalu senyumnya makin dalam. "Di antara kalian, tidak satu pun yang bisa mengalahkannya!"Andre berbalik dan berjalan menuju mobil Corona.Nadya menyilangkan tangan di dada, berteriak ke arah punggung Andre, "Kalau Luna nggak bisa juara satu, pinjamkan Corona ke aku buat main-main ya!"Melihat Andre berhenti melangkah, Nadya tampak puas.Andre berbalik, wajahnya yang tampan dan memesona langsung berubah dingin, angin gunung berembus dan membuat bulu kuduk Nadya meremang."Kodok jelek menguap."Dia bahkan malas melirik Nadya."Apa maksudmu?" Nadya tidak mengerti. Orang-orang
Andre berkata, "Aku sedang terluka, jadi khusus menyewa seorang pembalap profesional."Begitu melihat Andre, Jojo seperti tikus melihat kucing, langsung bersembunyi di belakang Harvey.Balapan di Gunung Elok ini memang balapan amatir, tetapi karena diorganisir oleh kalangan elite tertinggi Jinggara, dari segi lokasi, hadiah, hingga staf, semuanya kelas atas.Anak-anak konglomerat yang ikut balapan ini menghabiskan ratusan miliar dalam setahun untuk memodifikasi mobil balap berperforma tinggi, jadi wajar kalau mereka juga menyewa pembalap profesional.Hanya dengan begitu, mereka punya peluang masuk tiga besar.Bagi anak-anak orang kaya ini, menang dan mendapat peringkat itu soal harga diri.Tentu saja, supaya merasa lebih terlibat, mereka biasanya duduk di kursi penumpang depan sebagai navigator pembalap.Orang-orang yang hadir di Gunung Elok ini semua dikenal oleh Wanda.Namun, selama tujuh tahun menikah dengan Harvey, dia tidak pernah tahu kalau pria itu juga ikut balap off-road.Semu
Begitu kencang, begitu putih ....Empat kata itu tiba-tiba muncul di benak Wanda.Andre menoleh dan menatapnya.Tatapan matanya seolah-olah bisa menembus isi hati Wanda.Wanda langsung merasa seperti ketahuan sedang berbuat curang!Wajahnya memerah. Dia buru-buru melangkah mendekat dan berkata, "Biar aku bantu."Di dalam hati, Andre tertawa puas.Tidak sia-sia sejak Wanda masuk ke kamar mandi, dia berulang kali berpura-pura menuangkan obat ke punggung sendiri, lalu saat Wanda melirik, dia sengaja menjatuhkan obat ke celananya.Wanda mengambil botol obat dari tangannya, mencelupkan kapas dan mengoleskan perlahan ke luka di punggung pria itu.Dokter yang menjahit luka di punggungnya sangat terampil. Kalau bukan karena bekas luka yang masih tampak kemerahan, tidak akan ada yang tahu kalau dia pernah terluka."Maaf."Wanda berkata dengan tulus, "Kamu sudah menyelamatkan Sasha, aku belum sempat mengucapkan terima kasih yang layak."Setelah berkata begitu, dia tersenyum dan bertanya pada And